Anda di halaman 1dari 28

TUGAS INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS

MATAKULIAH :

KEWIRAUSAHAAN

MENJADI PEBISNIS YANG SUKSES

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. EDDY SOERYANTO SOEGOTO

DISUSUN OLEH :

Muhammad Naufal El Ghifary 21215296

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Diantara makhluk hidup yang diciptakan Tuhan yang Maha Esa, Manusia
merupakan Makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar
memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara
manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu
menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk
orang lain.

Entrepreneur adalah seseorang yang selalu membawa perubahan, inovasi,


ide ide baru dan aturan baru. Entrepreneur yaitu seseorang yang mempunyai dan
membawa sumber daya manusia berupa tenaga kerja, material, serta asset yang
lainnya pada suatu kombinasi yang mampu melakukan suatu
perubahan/menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang sebelumnya

Peran Entrepreneurship dalam perekonomian selalu menjadi kontroversi


menurut Schumpeter (pada tahun 1934), Entrepreneurship memegang peranan
Vital dalam pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dan penciptaan lapangan
pekerjaan. Disisi lain beberapa tokoh ekonomi menilai bahwa Entrepreneurship
tidak memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi, oleh karena itu
perusahaan perusahaan yang berada pada masa entrepreneurial (Perusahaan Start
Up) biasa membayar upah yg lebih rendah dan tidak memiliki perhatian pada
pemenilitian dan pemngembangan, jika dibandingkan dengan perusahaan yang
sudah mapan, (menurut Brown dan Medof pada tahun 1989).

Terjadinya kegagalan pada model pembangunan ekonomi pada masa lalu,


menyadarkan akan perlunya Reorientasi baru dalam pembangunan, yaitu
pendekatan pembangunan uang akan memperhatikan lingkunan dan pembangunan
yang berwajah manusiawi. Pendekatan yang dimaksud merupakan penempatan
manusia sebagai faktor kunci yang memainkan peran penting dalam segala segi.
Proses pembangunan hendaknya sebagai suatu proses yang populis, konsentrasi
pembangunan lebih pada ekonomi kerakyatan, dengan mengedepankan fasilitas
pembangunan pada usaha rakyat kecil.

Bertolak dari model pembangunan yang berprikemanusiaan tersebut maka


dibutuhkan program-program pembangunan yang memberikan prioritas pada
upaya memberdayakan masyarakat. Dalam konteks Good Governance ada tiga
pilar yang harus menopang jalannya proses pembangunan, yaitu masyarakat sipil,
pemerintah dan Swasta. Oleh karna itu Sumber daya Manusia/Masyarakat menjadi
pilar utama yang harus diberdayakan sejak awal.

Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat


hendaklah disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi,
social, budaya maupun politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara
kekuatan ekonomi, budaya, sosial, dan budaya.

Dalam rangka pemetaan hasil-hasil pembangunan perlu lebih ditingkatkan


dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat
yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil,
petani yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.

Pengusaha yang berada di golongan ekonomi bawah termasuk pengusaha


informal yang tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan
kemampuan usahanya dan pemasarannya dalam rangka mengembangkan
kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan
bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.

Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan


yang memadai untuk berbagai kemudaha dan bantuan seperti, kredit dan
permodalan, tempat bimbingan tekhnologi cepat, Dsb. Oleh karna itu kini para
masyarakan hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara
pengelolaan barang barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya
itu dapat menarik hati konsumen.
1.1. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas dalam
makalah / karya ilmiah ini yaitu :

a. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kewirausahaan?


b. Bagaimana ciri dan watak dalam kewirausahaan?
c. Bagaimana faktor-faktor motivasi dalam kewirausahaan?
d. Bagaimana tahap-tahap dan proses dalam kewirausahaan?
e. Apa langkah langkah dalam pengembangan Usaha?

1.2. Tujuan Penulisan Makalah / Karya Ilmiah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini


yaitu :

f. Untuk menjelaskan pengertian pengelolaan dan kewirausahaan


g. Untuk mengidentifikasikan ciri dan watak dalam kewirausahaan
h. Untuk mengidentifikasikan faktor faktor motivasi dalam berwirausaha
i. Untuk menjelaskan dan mengidentifikasikan tahapan tahapan dan proses
dalam berwirausaha
j. Menjelaskan langkah-langkah dalam pengembangan usaha

1.3. Manfaat penulisan

Bagi Pribadi

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan ciri dan watak


berwirausaha. Selain itu juga wawasan akan berwirausaha semakin jelas dan dapat
meningkatkan motivasi dalam berwirausaha
Bagi Pembaca

a. Mengetahui tahapan tahapan berwirausaha


b. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan berwirausaha serta proses
prosesnya
c. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi untuk mulai dan terus
berwirausaha
d. Meningkatkan pengetahuan akan kewirausahaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kewirausahaan

Istilah Wirausaha diperkanalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya


menjabarkan istilah aslinya yaitu Entrepreneur, yang berarti mereka yang memulai
usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan

Kata Wirausaha dari buku kamus besar indonesia merupakan terjemahan


dari istilah bahasa inggris Entrepreneur yang artinya adalah orang orang yang
mempunai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J B
Say Seorang tokoh entrepreneur telah menggambarkan pengusaha sebagai orang
yang mampu memindahkan sumber sumber daya ekonomi dari tingkat
produktivitas rendah ke mampu produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan
produk yang lebih banyak.

Kewirausahaan berasal dari kata Wira dan Usaha. Menurut dari segi
etimologi (asal usul kata). Wira Artinya Pejuang, Pahlawan, Manusia Unggul,
Teladan, Gagah Berani, Berjiwa Besar, dan berwatak Agung. Usaha Artinya,
Perbuatan Amal, Bekerja, Berbuat Sesuatu.

Jadi Wirausaha adalah pejuang yang berbuat sesuatu. Mengapa disebut


dengan pejuang? Karena wirausaha menciptakan lapangan kerja dan mengurangi
tingkat pengangguran. Wirausaha dapat mengumpulkan Sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan
yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha bukan faktor
keturunan atau bakat ataupun alami, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan
dikembangkan, maka belajarlah dengan tahapan tahapan yang benar dan
kembangkanlah.

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, karena dapat


membantu pada wirausahawan untuk mendapatkan ide ide cemerlang dalam
pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual, Pada
proses pengembangan usaha Pengusaha harus mempunyai jiwa seorang wirausaha
yang mempunyai softskill, yang artinya adanya ketekunan seperti berani
mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
menerus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap
ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. Karna semua
usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha
Esa

Meskipun dalam peningkatan pengembangan usahanya hanya mempunyai


modal terbatas. Untuk memulai usahanya, para wirausahawan harus memiliki
strategi pemasaran.

2.2. Ciri dan watak dalam kewirausahaan

Ciri dan watak kewirausahaan

No Ciri Watak

1 Percaya diri Keyakinan, Ketidaktergantungan,


individualistis, Dan Optimisme

2 Fokus Tugas dan Hasil Kebutuhan Untuk berprestasi,


berorientasi laba, ketekunan dan
ketabahanm tekad kerja keras,
mempunya dorongan kuat, energetik
dan inisiatif

3 Berani Terhadap Resiko yang diambil Kemampuan atau keberanian dalam


mengambil resiko dan suka tantangan

4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpiin, bergaul


dengan orang lainm menanggapi
saran-saran dan kritik
5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6 Peramalan Bisnis ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif

Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (New


Ventures) yang menyebabkan munculnya produk baru atau ide tentang
penyelenggaraan jasa-jasa.

2.3. Jenis Kewirausahaan menurut Wiliamson, (1961)

1. Innovating Entrepreneurship

Bereksprimentasi secara agresif, terampil mempraktekan transformas-


transformasi atraktif

2. Imitative Entrepreneurship

Meniru Inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur

3. Fabian Entrepreneurship

Yaitu wirausaha yang bersikap berhati-hati dan sikap Skeptikal tetapi yang
segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak
melakukan hal tersebut mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang
bersangkutan

4. Drone Entrepreneurship

Adanya Tolak Menolak Untuk memanfaatkan peluang peluang untuk


melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun, hal tersebut
akan mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan produsen lain
Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang
lain yang disebut sebagai parasitiv entrepreneurship, dalam konteks ilmu
ekonomi disebut sebagai Rent-Seeker ( Pemburu Rent ). (Winardi, 1977)

2.4. Faktor faktor motivasi dalam kewirausahaan


a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas

Visi dan Misi yang jelas akan berfungsi untuk menebak ke mana langkah
dan arah yang dituju, sehingga dapat diketahui langkah yang akan dikerjakan
terlebih dahulu oleh pengusaha tersebut

b. Inisiatif dan selalu proaktif

Ini merupakan ciri mendasar dimana pengusaha harus mempunyai inisiatif


untuk memulai dan mencari peluang tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan

c. Berorientasi pada prestasi

Pengusaha yang sukses selalu melihat dan memiliki Target yang lebih baik
daripada target sebelumnya, Mutu atau kualitas produk pelayanan yang diberikan,
serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Untuk setiap wirausahawan,
waktu adalah uang. Jadi segala aktivitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi
dan harus lebih baik dibanding sebelumnya

d. Berani mengambil resiko

Sifat ini merupakan hal yang wajib yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapanpun dimanapun baik dalam bentuk uang maupun waktu

e. Kerja keras

Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, dimana ada peluang disitu
ia datang. Terkadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya,
karena dalam benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide ide yang baru
selalu mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya
f. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya

Baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang


pengusaha tidak hanya pada segi meterial, tetapi juga moral kepada berbagai pihak,
karena ini sangat penting untuk menjadikan nya kepercayaan terhadap pihak lain
yang bersangkutan.

g. Komitmen pada berbagai pihak

Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk


segera ditepati dan direalisasikan, Maka dari itu Komitmen Merupakan ciri yang
harus dipegang teguh dan harus ditepati kepada berbagai pihak.

h. Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan


mengembangkannya.

Hubungan yang Baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang


dijalankan atau tidak, harus terlihat lancar tanpa ada gangguan karena akan
berpengaruh kepada segala faktor yang bersangkutan dengan perusahaan.
Hubungan yang perlu dijalankan dengan sangat baik adalah kepada : Para
pelangggan, Pemerintah, Pemasok, Serta Masyarakat Luas

Ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dari analisis


pengalaman dilapangan, dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :

1. Jujur

Yang berarti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha


yang dijalankan, dan menerima kekurangan dan kelebihan dari usaha tersebut, dan
menerima pahit manis nya dari usaha tersebut, dan mau melaksanakan kegiatan
usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini sangat diperlukan karena dengan
sikap Jujur, konsumen cenderung akan mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada
pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan utama dalam jangka
waktu panjang ke depan
2. Mempunyai tujuan Jangka Panjang

Dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai usaha yang ia


dirikan dan perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal tersebut dapat
Memotivasi para pengusaha untuk dapat melakukan hal yang baru dalam usahanya
dan akan melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang
diharapkan masih juga belum dapat diperoleh

3. Selalu Taat berdoa

Berdoa kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima
apapun hasil yang diperoleh. Dalam artian lain, dapat dikemukan bahwa “Apapun
yang dilakukan oleh manusia, tetap Tuhan lah yang menentukan jalan nya, kita
sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.” dengan demikian berdoa
merupakan salah satu modal dan usaha bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai
cita-cita

2.5. Kompetensi yang harus dimiliki Wirausahawan

Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan karena kompetesi lah yang


akan memotivasi si wirausahawan tersebut seperti profesi lain dalam kehidupannya,
kompetensi ini mendukungnya ke arah ke suksesan.

Ada 10 kompetensi yang harus di miliki, yaitu :

1. Knowing your business

Yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan Maksud,


seorang wirausahawan harus tahu apa yang akan dilakukan terkait dengan usaha
yang ia dirikan atau bisnis yang akan dilakukan

2. Knowing the basic business of management

Dengan mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, anda dapat


berkompetensi dengan pesaing perusahaan besar misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasi dan mengendalikan peruhsaan, termasuk dapat memperhitungkan,
memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan kegiatan usaha.

3. Having the Proper Attitude

Yaitu memiliki sikap yang terbaik terhadap usaha yang dilakukannya. Dia
harus bisa bersikap seperti pedagang agar memahami para pedagang, industriawan
agar dapat memahami pasar dan peluang bisnis, pengusaha agar dapat memahami
usahanya, dan Eksekutif yang sungguh sungguh dan tidak setengah hati dalam
memerankan sikapnya.

4. Having Adequate Capital

Yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya berbentuk materi
tetapi juga rohani. Kepercayaan adalah modal utama dalam usaha. Oleh karna itu,
pengusaha harus memiliki cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan
mental serta kepercayaan terhadap pelanggan

5. Managing finances effectively

Yaitu mempunyai skill, kemampuan atau mengelola dan mengatur


keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannya
secara tepat dan mengendalikannya secara akurat dan tidak menghambur segala
sesuatu yang belum dibutuhkan

6. Managing time effeciently

Yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Sebagai Contoh :


mengatur, dan menghitung, serta menepati waktu yang sesuai dengan kebutuhannya
secara konsisten.

7. Managing people

Yaitu kemampuan untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan atau


memotivasi dan mengedalikan Sumber daya Manusia dalam menjalankan
perusahaan atau Usahanya dengan efektif.
8. Satisfying costumer by providing high quality product

Yaitu memberi kepuasa kepada pelanggan dengan cara menyediakan


barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.

9. Knowing how to compete

Yaitu mengetahui strategi atau cara bersaing. Wirausaha harus dapat


mengungkapkan Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang
(Opportunity), dan Ancaman (Threat) dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan
analisis SWOT sebaik mungkin terhadap dirinya dan terhadap pesaing.

10. Copying with regulation and paper work

Yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas secara tersurat maupun
tersirat.
BAB III

PROSES DAN HASIL

3.1. Tahap tahap dan proses dalam kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :

1. Tahap Memulai

Tahap dimana seseorang yang mempunyai niat akan mempersiapkan


segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan usaha yang akan diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan
akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa

2. Tahap melaksanakan usaha atau tahap jalan

Tahap ini merupakan tahap dimana seorang Pengusaha harus bisa


melaksanakan berbagai aspek yang terkait dengan usahanya secara konsisten,
seperti aspek-aspek : pembiayaan, SDM, Kemepilikan, Organisasi, Kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan yang baik,
Pemasaran, dan Melakukan Evaluasi.

3. Tahap Mempertahankan Usaha

Tahap ini merupakan tahap dimana wirausahawan harus mempertahankan


hasil yang telah dicapai dengan melakukan analisa perkembangan yang dicapai
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi

4. Tahap Mengembangkan Usaha

Tahap dimana hasil yang diperoleh mengalami keuntungan, atau usaha


tersebut dapat bertahan pada tingkat laba nya maka perluasan usaha menjadi salah
satu pilihan yang mungkin diambil untuk mengembangkan Usaha
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave pada tahun 1996 pada
bukunya, Proses kewirausahan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi merupakan
faktor baik yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang yang berasal dari
pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan dan lingkungan.

Faktor faktor tersebut membentuk Locus of Control (Pengendalian


Penempatan), Creativity (Kreatifitas), Innovative (Keinovasian), Implementasi, dan
Pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi Wirausaha yang besar.

Secara Internal Inovasi merupakan faktor yang berasal dari individu yang
dapat mempengaruhi, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan,
pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang dapat
mempengaruhi wirausahawan diantaranya adalah model peran, aktivitas, dan
peluang.

Dapat diketahui bahwa aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam


melakukan wirausaha berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan adalah :

 Mencari peluang usaha baru :


Berapa lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan
 Pembiayaan :
Pendanaan – Jumlah dan sumber sumber dana
 SDM :
Tenaga Kerja yang diperlukan
 Kepemilikan :
Peran-Peran dalam pelaksanaan usaha
 Organisasi :
Pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
 Kepemimpinan :
Kejujuran, Agama, Tujuan Jangka Panjang, Proses Manajerial
 Pemasaran :
Lokasi dan Tempat Usaha
3.2. Langkah Langkah yang dilakukan dalam pengembangan Usaha,

Langkah langkah yang harus dilakukan adalah Sebagai berikut :


1. Langkah Pertama : Jeli Melihat Pasar

Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk
yang tengah tren atau tidak ketinggalan zaman, meskipun produk tersebut kualitas
nya nomer 2. Jika dalam bidang Food Court, konsumen lebih membeli produk yang
mempunyai kualitas, Mutu, dan Bergizi serta rasa yang Enak.

2. Langkah Kedua : Menjali Komunikasi dengan orang lain

Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam


menjalankan usaha, tetunya mata-mata dalam arti positif yaitu orang yang bertugas
mengumpulakn informasi yang mendukung kemajuan usahanya. Memperluas
jaringan komunikasi dan memperluas daerah pemasaran sangatlah penting selain
mempermudah mendapatkan informasi juga dapat dengan mudah bersaing dengan
banyaknya cabang.

3. Langkah Ketiga : Berani Berinvestasi

Diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan


uang jika anda Sebagai pemula dalam usaha dengan dana atau modal yang terbatas,
karna hal tersebut merupakan investasi awal anda dalam membuka usaha

4. Langkah Keempat : Fokus dalam Usahanya

Kelemahan wirausahawan adalah tidak mampu mengelola kesuksesan


yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Maka tugas
wirausahawan adalah fokus dalam usahanya dan mengendalikan kesuksesanya agar
bertahan. Contoh, beberapa pengusaha Clothing tergiur keuntungan sesaat dari
bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas
sedangkan bisnis garmennya terbengkalai, sementara bisnis valasnya merugi akibat
tidak adanya experience bussiness pada keuangan, maka pengusaha tersebut gulung
tikar.

5. Langkah Kelima : Promosi

Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang


ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat.
Para wirausahawan dapat mengambil jalan lain sebagai jalur promosi yakni, dengan
mengikuti pameran, karena pameran adalah sarana promosi yang murah dan dapat
dijadikan momen untuk mengambil keuntungan.

6. Langkah Keenam : Pemasaran yang dilakukan para wirausahawan

Adanya keunikan dalam memilih tempat yang strategis merupakan hal


yang perlu dipertimbangkan, dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan
toko. Dengan adanya keunikan suatu barang maka kemungkinan peluang untuk
mendapatkan keuntungan sangat besar karena banyak konsumen yang mencari, dan
membeli produk tersebut. Dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah
didalam penjualan produk ataupun memberikan nilai diskon apabila pembelian
banyak. Sebagai contoh kita ambil contoh Warung Upnormal walaupun warung
makan tersebut hanya menjual indomie, roti, kopi, dan susu. Tetapi mereka berhasil
menarik konsumen dengan keunikan toko tersebut sehingga banyak yang tertarik
akan keunikan dari inovasi tersebut dan dapat membuka cabang dimana mana
ketika mereka sudah mendapatkan nama.

3.3. Strategi untuk mendapatkan keuntungan besar

Dari banyaknya para pengusaha bisnis, kebanyakan dari mereka akan


berpikir bahwa untuk meningkatkan profit atau keuntungan mereka harus
menaikkan jumlah pelanggan mereka dan omset mereka atau total pendapatan kotor
mereka. Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset dan pelanggan sebenarnya
adalah hasil akhir yang tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah
strategi tersebut.
Dalam berbisnis yang dapat dipengaruhi oleh wirausahawan adalah :
Calon Pelanggan, Tingkat Konversi, Jumlah Transaksi, rata-rata Belanja, dan
Margin.

a. Calon Pelanggan

Adalah setiap orang yang telah mampir ke toko, tapi belum membeli,
mereka juga orang-orang yang telah menelepon ke toko dan meminta penjelasan
tentang produk tersebut atau merespon email yang dibuat untuk promosi tapi
mereka belum membeli

b. Tingkat Konversi

Adalah Persentase calon pelanggan yang akhirnya membeli produk.


Sebagai contoh, bila saat ini datang 100 orang ke toko anda, kemudian 32 orang
membeli, maka tingkat konversi nya adalah 32%

c. Jumlah transaksi

Adalah berapa banyak pelanggan yang sama untuk kembali ke toko


dengan membeli produk tersebut

d. Rata-rata Belanja

Adalah besarnya uang yang dibelanjakan dalam hal 1 kali transaksi.


Dengan misal, apabila saat ini anda mempunyai pelanggan dan rata-rata
menghabiskan 100.000 rupiah untuk berbelanja di toko anda, maka anda dapat
melakukan upaya agar mereka mau membelanjakan uangnya lebih banyak lagi di
toko anda dalam satu kali transaksi

Pada hakikatnya wirausahawan harus berani terjun dalam


mengembangkan usahanya hingga titik akhir kesuksesan nya dan pada intinya
banyak cara untuk mencapai kesempurnaan dalam dunia bisnis namun semua dapat
dicapai jika kita bersungguh sungguh untuk mengembangkan bisnis yang kita
punya. Dan kami berharap agar pembelajaran ini kita bisa mengambil pelajaran
dalam dunia bisnis yang ingin kita jalankan
Dan semua pengorbanan yang kita keluarkan harus kita dukung dengan
rasa percaya diri dalam diri kita untuk mengembangkan usaha agar mampu bersaing
di dunia bisnis yang kita dalami dalam usaha tersebut.

3.4. Tokoh Entrepreneur Sukses

Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh dari pembangunan usaha sendiri


mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka sendiri. Maka dari itu
belakangan ini banyak orang lebih melirik dunia usaha ketimbang menjadi
karyawan suatu perusahaan. Banyak kisah sukses para pengusaha yang mulai dari
nol dan harus melewati jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya meraih
kesuksesan yang bisa menjadi inspirasi bagi anda yang ingin menjajal dunia
wirausaha. Disini ada beberapa contoh kisah sukses beberapa orang pengusaha dari
tanah air yang berskala menengah hingga besar, tua maupun muda, yang rata-rata
memulai dari bawah dan serba sulit sebelum mencapai kesuksesannya. Diantaranya
adalah :

1. Bob Sadino

Kelahiran asal Lampung, 9 maret 1939, Beliau adalah pengusaha dengan nama
lengkap Bambang Mustari Sadino termasuk salah satu pengusaha sukses yang
sempat mengalami jatuh bangun sebelum akhirnya menorehkan kesuksesan besar.
Setelah menjadi pegawai sekitar sembilan tahun, Bob Sadino memutuskan untuk
berhenti dan banting setir menjadi pengusaha. Usaha pertamanya yang ia rintis
adalah bisnis penyewaan mobil, dengan hanya bermodalkan satu mobil mercedes
dan ia supiri sendiri.

Karena musibah kecelakaan yang tidak terduga yang menimpanya saat


mengemudikan mobil yang disewakannya itu, bisnis itu pun berhenti di tengah
jalan. Tidak putus asa dan tidak patah semangat, ia kemudian beralih profesi
sebagai buruh bangunan yang dibayar dengan upah harian. Saat bekerja menjadi
kuli tersebut, ia melihat adanya peluang bisnis yang lain, bisnis ternak ayam dan
telur ayam negeri. Dengan modal pinjaman tetangganya, akhirnya Bob mulai
menjalankan bisnis tersebut. Awalnya, Bob Sadino menawarkan sendiri
daganganya dari rumah ke rumah di wilayah sekitar tempat tinggalnya, terutama
kepada para rukun warga di daerah kemang, jakarta selatan. Bisnis telur nya
akhirnya berbuah dengan sebuah hasil yang manis dan ia mengembangkan usaha
tersebut dengan menjual daging dan sayuran hidoponik. Berkat keuletannya, bisnis
yang ia jalani dapat dikatakan sukses dan ia mendirikan perusahaan Kem-Chicks,
supermarket ternama yang menjual macam macam produk dari berbagai sektor
pertanian dan peternakan. Meski sudah sukses, ia tampil sederhana dan kerap sekali
melayani para pelangganya sendiri seperti keluarganya.

2. Susi Pudjiastuti

Beliau adalah kelahiran pada tahun 1965 yang sekarang menjabat sebagai menteri
kelautan dan perikanan RI di bawah Presiden Joko Widodo, beliau adalah seorang
pengusaha yang terkenal tegas. Ia merintis Bisnis nya di bidang perikanan
kemudian maskapai penerbangan yang dimulai dari 0. Ia memulai usahanya setelah
memilih berhenti sekolah sebelum lulus SMA sebagai pedagang pakaian dan bed
cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya yaitu di pangandaran
sebagai penghasil ikan, Susi lantas memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan
beralih ke usaha perikanan. Dengan bermodalkan uang 750 ribu rupiah dari hasil
menjual perhiasan yang beliau miliki, ia memulai bisnis tersebut dengan membeli
ikan dari tempat pelelangan dan memasarkannya ke sejumlah restoran. Bisnis
tersebut sempat tersendat, tetapi akhirnya beliau berhasil menguasai bursa
pelalangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian merambah ke ekspor ikan
dan lobster.

3. Reza Nurhilman

Kebanyakan dari kita pasti belum mengenal nama beliau, mungkin anda lebih
mengenal “Kripik Setan” Maicih. Beliau lah nama pemuda yang berada di belakang
produk keripik singkong ekstra pedas yang populer itu. Beliau memulai bisnis
Maicih Extra Pedas ini pada pertengahan 2010 seorang diri saat berusia 23 tahun
dengan modal awal 15 juta rupiah.

Beliau memulai bisnisnya ini dengan melakukan Marketing yang sederhana, yakni
melalui platform media sosial twitter, sebelum mengembangkan bisnis nya dengan
menggunakan dan menerapkan sistem keagenan yang menggunakan istilah jenderal
agar produknya bisa menggapai konsumen yang lebih luas. Para agen jenderal ini
yang memasarkan produknya dengan cara berkeliling atau nomaden.

Beliau mengaku kunci kesuksesanya terletak pada cara berpikiranya yang out of the
box, yaitu dengan tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual sehingga
membuat prduknya eksklusif. Lewat media sosial, para agen memberitahu
informasi lokasi penjualan setiap harinya. Cara pemasaran yang cukup uniko ini
terbukti berhasil menangkat nama maicih di dunia maya. Baru setengah tahun saja,
omzet maicih bisa mencapai 7 miliar rupiah per bulan nya.

4. Jusuf Kalla

Muhammad Jusuf Kalla atau akrab disapa JK menyatakan bahwa pertumbuhan


ekonomi sangat diperlukan oleh bangsa ini. Tetapi, pertumbuhan juga harus
dibarengi dengan keadilan. Keadilan tersebut adalah ketika pengusaha besar dan
kecil sama sama tumbuh, tanpa ada perselisihan dan menjatuhkan satu sama lain.

Menurut JK, “Islam itu sederhana, Syariah itu kan Cuma tiga ; akidah, ibadah dan
muamalah. Kalau akidah, apa yang diperintahkan, itu laksanakan. Kalau ibadah,
laksanakan apa yang diperintahkan, tapi anda bisa lebih. Kalau muamalah, itu yang
paling mudah, apapun yang tidak haram, halal hukumnya. Begitu kan?”

Segala macam jual beli juga syariah, jual pakai kwitansi dan semacamnya, itu halal
semua, syariah juga. JK berkata Asal tak jual babi dan minuman keras, semua halal.
Jadi tidak usah ini tidak boleh itu tidak boleh, lalu apa yang boleh? Dan pada
akhirnya orang lain yang kerjakan, orang lain yang sukses.
Kalla Group adalah grup perusahaan yang awalnya bergerak di bidang ekspor dan
impor namun ketika jusuf kalla bergabung mengurus perushaan keluarga, kalla
group menjadi sebuah grup bisnis yang menggurita dengan bidang bisnis
perhotelan, konstruksi, penjualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi,
kelapa sawit dan telekomunikasi.
BAB III

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dalam kewirausaahn perlu adanya pengembangan usaha yang dimana


dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan
barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual.

Ciri ciri dan watak wirausahawan antara lain

a. Percaya diri,
b. berani mengambil resiko,
c. mempunyai dasar dasar kepemimpinan,
d. selalu melihat peluang di pasar
e. selalu melihat ke masa depan atau masa yang akan datang

Faktor faktor yang membuat kita semangat akan berbisnis adalah

a. mempunyai tujuan yang jelas dengan bisnis tersebut


b. selalu berinisiatif akan hal hal yang baru
c. selalu berorientasi pada prestasi
d. berani mengambil resiko
e. bekerja keras
f. bertanggung jawab
g. dapat menjali hubungan yang baik dengan berbagai pihak

Para wirausahawan yang sukses harus selalu mempunyai 3 sikap yaitu :

a. Jujur

Yang berarti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha


yang dijalankan, dan menerima kekurangan dan kelebihan dari usaha tersebut, dan
menerima pahit manis nya dari usaha tersebut, dan mau melaksanakan kegiatan
usahanya sesuai dengan kemampuannya. Karena dengan sikap tersebut cenderung
akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha
sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan utama dalam jangka waktu
panjang ke depan

b. Mempunyai tujuan Jangka Panjang

Dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai usaha yang ia


dirikan dan perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan.

c. Selalu Taat berdoa

Berdoa kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima
apapun hasil yang diperoleh.

Ada 10 kompetensi yang harus di miliki bagi para wirausawahan, yaitu :

a. Knowing your business

Yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.

b. Knowing the basic business of management

Dengan mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, anda dapat


berkompetensi dengan pesaing perusahaan besar misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasi dan mengendalikan peruhsaan, termasuk dapat memperhitungkan,
memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan kegiatan usaha.
Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan
semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien

c. Having the Proper Attitude

Yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya.

d. Having Adequate Capital

Yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya berbentuk materi
tetapi juga rohani. Kepercayaan adalah modal utama dalam usaha. Oleh karna itu,
pengusaha harus memiliki cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan
mental serta kepercayaan terhadap pelanggan

e. Managing finances effectively

Yaitu mempunyai skill kemampuan atau mengelola keuangan secara


efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannya secara tepat dan
mengendalikannya secara akurat

f. Managing time effeciently

Yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Sebagai Contoh :


mengatur, dan menghitung, serta menepati waktu yang sesuai dengan kebutuhannya
secara konsisten.

g. Managing people

Yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan atau


memotivasi dan mengedalikan orang orang dalam menjalankan perusahaan

h. Satisfying costumer by providing high quality product

Yaitu memberi kepuasa kepada pelanggan dengan cara menyediakan


barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan

i. Knowing how to compete

Yaitu mengetahui strategi atau cara bersaing. Wirausaha harus dapat


mengungkapkan Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang
(Opportunity), dan Ancaman (Threat) dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan
analisis SWOT sebaik mungkin terhadap dirinya dan terhadap pesaing.

j. Copying with regulation and paper work

Yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas secara tersurat maupun
tersirat.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha adalah sebagai berikut :

1. Tahap Memulai
2. Tahap melaksanakan usaha atau tahap jalan
3. Tahap Mempertahankan Usaha
4. Tahap Mengembangkan Usaha
Langkah langkah yang harus dilakukan untuk proses pengembangan
usaha adalah Sebagai berikut :

1. Langkah Pertama : Jeli Melihat Pasar

Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk
yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas
produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan zaman.

2. Langkah Kedua : Menjali Komunikasi dengan orang lain

Memperluas jaringan komunikasi dan memperluas daerah pemasaran


sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat dengan
mudah bersaing dengan banyaknya cabang.

3. Langkah Ketiga : Berani Berinvestasi

Sebagai pemula dalam usaha dengan dana atau modal yang terbatas,
diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk
berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat
harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya.

4. Langkah Keempat : Fokus dalam Usahanya

Kelemahan wirausahawan adalah tidak mampu mengelola kesuksesan


yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Maka tugas
wirausahawan adalah fokus dalam usahanya dan mengendalikan kesuksesanya agar
bertahan.
5. Langkah Kelima : Promosi

Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang


ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat.

6. Langkah Keenam : Pemasaran yang dilakukan para wirausahawan

Adanya keunikan dalam memilih tempat yang strategis merupakan hal


yang perlu dipertimbangkan, dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan
toko.

Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang


wirausahawan yang mempunyai soft skill yang artinya adanya ketekunan berani
mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunya kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah
terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa. Karena semua usaha dan
rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa
Daftar Pustaka

Dr. Ir. H. Soegoto, Eddy Soeryanto. Entrepreneurship menjadi pebisnis Ulung,


Edisi Revisi, Elexmedia Komputindo, 2015.

Dr. Ir. H. Soegoto, Eddy Soeryanto. Tren Kepemimpinan Kewirausahaan dan


Manajemen Inovatif di Era Bisni Modern, CV. Andi Offset 1, 448, 2017

Dr. Ir. H. Soegoto, Eddy Soeryanto. Metode Riset Bisnis, Sinergi.

Sudarmadi, 10 Pengusaha yang sukses membangun bisnis dari 0 (NOL), PT


Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai