Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Hak dan Kewajiban Warga Negara

KELOMPOK 3:

Asprila Rizki Adinda 1731130064


Moch. Arief Alfani 1731130038
Reggi Samudra 1731130105
TT2C

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “ Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”.
Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Jasmine Anting Soraya selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan
kuliah demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading
yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-
saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 6
2.1 Pengertian Hak, Kewajiban dan Warganegara.................................... 6
2.1.1 Pengertian Hak ........................................................................... 6
2.1.2 Pengertian Kewajiban ................................................................ 7
2.1.3 Pengertian Warganegara ............................................................ 8
2.2 Warganegara ....................................................................................... 10
2.3 Hak dan Kewajiban Warganegara ....................................................... 11
2.3.1 Hak Warganegara ....................................................................... 11
2.3.1 Kewajiban Warganegara ............................................................ 13
2.4 Kasus Hak dan Kewajiban Warganegara ............................................ 15
2.4.1 Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara ................................... 15
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 19
3.2 Saran .................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan
segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan
kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan
kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan
terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam
pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban,
terutama dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak
bagi setiap warga negara. Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak
merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan
bahwa “Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan“. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan
dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara
sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan. Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak
diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar,
seperti : pangan, sandang, dan papan.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak
tanpa diimbangi dengan kewajiban. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya
makalah ini pembaca dapat mengerti hak dan kewajiban warganegara Indonesia
lalu menggunakan sekaligus melakukan hak dan kewajibannya secara berimbang.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk merumuskan
permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah, sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Hak, Kewajiban, dan Warga Negara?
2. Siapakah yang berhak menjadi warga Negara Indonesia?
3. Apa saja Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia?
4. Bagaimana kasus tentang Hak dan Kewajiban warganegara?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari
dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Adapun tujuan
penulisan makalah, sebagai berikut :
1. Memahami pengertian akan hak dan kewajiban warga negara.
2. Memahami siapa – siapa saja yang memiliki hak menjadi warga negara
Indonesia.
3. Mengetahui tentang apa saja yang menjadi Hak dan Kewajiban sebagai
warga Indonesia.
4. Mengetahui berbagai masalah tentang Hak dan Kewajiban warganegara di
Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warganegara


2.1.1. Pengertian Hak
A. Menurut Dr. Notonegoro
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan
tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya.
B. Menurut Soerjono Soekanto
Hak dibedakan menjadi 2 :
Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau
perjanjian. Misal hak menagih atau melunasi prestasi.
Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :
1. Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih
pajak, pada warga hak asasi;
2. Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan
dan kebebasan;
3. Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak;
4. Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.
C. Menurut Salmond
Di dalam hak terdapat 4 pengertian :
1. Dalam arti sempit, hak berpasangan dengan kewajiban :
a. Hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik;
b. Hak yang tertuju kepada orang lain sebagai pemegang
kewajiban antara hak dan kewajiban berkorelatif;
c. Hak dapat berisikan untuk kewajiban kepada pihak lain agar
melakukan perbuatan (comission) atau tidak melakukan
(omission) suatu perbuatan;
d. Hak dapat memiliki objek yang timbul dari comission dan
omission;
e. Hak memiliki titel, ialah suatu peristiwa yang menjadi dasar
sehingga hak itu melekat pada pemiliknya.
2. Kemerdekaan, hak memberikan kemerdekaan kepada seseorang
untuk melakukan kegiatan yang diberikan oleh hukum namun
tidak untuk menggangu, melanggar, menyalahgunakan sehingga
melanggar hak orang lain, dan pembebasan dari hak orang lain.
3. Kekuasaan, hak yang diberikan untuk, melalui jalan dan cara
hukum, untuk mengubah hak-hak, kewajiban-kewajiban,
pertanggungjawaban atau lain-lain dalam hubungan hukum.
4. Kekebalan atau imunitas, hak untuk dibebaskan dari kekuasaan
hukum orang lain.
2.1.2. Pengertian Kewajiban
A. Menurut Prof. Dr. Notonegoro
Kewajiban berasal dari kata wajib. Wajib adalah beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu
oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.
B. Menurut Curzon
Kewajiban dikelompokan menjadi 5, yaitu :
1. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak
berpasangan dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak;
2. Kewajiban publik, dakam hukum publik yang berkorelasi dengan
hak publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban
perdata timbul dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata;
3. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban
negatif, tidak melakukan sesuatu;
4. Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada semua warga
negara atau secara umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan
kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian;
5. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum,
misal kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan

7
kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari perbuatan
melawan hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.
Kewajiban memiliki beberapa arti :
Dari segi ilmu fiqih kewajiban mempunyai arti, sesuatu yang
harus dikerjakan apabila dijalankan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan mendapat dosa.
Dari segi ilmu tauhid kewajiban memiliki arti sesuatu yang
benar adanya.
Menurut Curzon kewajiban dikelompokan menjadi 5 antara lain :
1. Kewajiban mutlak adalah tertuju kepada diri sendiri maka tidak
berpasangan dengan hak dan nisby. Melibatkan hak dilain pihak
2. Kewajiban publik adalah wajib mematuhi hak public dan
kewajiban perdata timbul dari perjanjian berkorelasi dengan hak
perdata.
3. Kewajiban positif adalah menghendaki dilakukan sesuatu dan
kewajiban negative tidak melakukan sesuatu.
4. Kewajiban universal atau umum ditujukan kepada semua warga
Negara.
5. Kewajiban primer adalah tidak timbul dari perbuatan melawan
hukum.
2.1.3. Pengertian Warganegara
Pengertian Warga Negara menurut KBBI (2002) adalah penduduk
sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga dari negara itu.
A.S Hikam (2000) mendefenisikan Warga Negara (citizenship)
adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Menurut Koerniatmanto (2006) Warga Negara adalahsebagai
angota Negara dan mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang
bersifat timbal balik terhadap negaranya. warga Negara adalah orang-
orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi
dari suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain warganegara adalah
warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.

8
2.2. Warganegara
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun
pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah
negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
adalah sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam
(2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945,
pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa
lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa
warga negara RI adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau
perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung
jawab kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang
menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang
dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi
warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1)
UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah
negara dapat diklasifikasikian menjadi :
Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan
tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang
diberikan negara melalui kantor imigrasi.

9
Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara,
digunakan 2 kriterium, yaitu :
1. Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius
Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh
kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan
orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di
dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan
negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan
warga negara dari negara tersebut.
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan
mengutamakan salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara
Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan
rangkap (bi-patride) atau tidak mempunyai kewarganegaraan sama sekali
(a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga
negaraan seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua
asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.
Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum
tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa)
Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi
warga negara tanpa melakukan sutu tindakan hukum tertentu (naturalisasi
istimewa)
Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
a. Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan
stelsel aktif);
b. Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana
stelsel pasif).
2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang
menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai
kewarganeraan negara lain.

10
2.3. Hak dan Kewajiban Warganegara
2.3.1. Hak warganegara
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih
berada dalam kandungan. Hak pada umumnya didapat dengan cara
diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban.
A. Hak Warga Negara Indonesia :
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata
hukum dan di dalam pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan
menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang
dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara
kesatuan Indonesia atau NKRI dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan
berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan
tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
B. Hak Warganegara dalam UUD 1945 :
1. Pasal 27
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
2. Pasal 28 A
(1) Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
3. Pasal 28 B
(1) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.

11
(2) Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
4. Pasal 28 C
(1) Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasar nya, Hak untuk mendapatkan pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni,
dan budaya
(2) Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif.
5. Pasal 28 D
(1) Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian
hukum yang adil dan perlakuan yang sama di depan hukum.
(2) Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja
(3) Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
(4) Hak atas status kewarganegaraan.
6. Pasal 28 E
(1) Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut
agamanya, memilih pekerjaannya, kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta
berhak untuk kembali.
(2) Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya.
(3) Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.
7. Pasal 28 F
(1) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.
8. Pasal 28 G
(1) Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda, Hak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
yang merupakan hak asasi manusia.

12
(2) Hak untuk bebeas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan
yang merendahkan derajat martabat manusia.
9. Pasal 28 H
(1) Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, Hak
untuk memperoleh pelayanankesehatan.
(2) Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna
mencapai persamaandan keadilan.
(3) Hak atas jaminan sosial.
(4) Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih
sewenang-wenang oleh siapapun.
10. Pasal 28 I
(1) Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
(retroaktif).
(2) Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun
dan berhak mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminatif
tersebut.
11. Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2.3.2. Kewajiban warganegara
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu
keharusan / kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota
warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat.
Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara
guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut.
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :
Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta
dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari
serangan musuh.
Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).

13
Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar
negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan
dengan sebaik-baiknya.
Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap
segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah
yang lebih baik
A. Kewajiban warga negara:
1. Membayar pajak.
2. Membela pertahanan dan keamanan.
3. Menghormati hak asasi.
4. Menjunjung hukum dan pemerintahan.
5. Ikut serta membela negara.
6. Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.
7. Wajib mengikuti pendidikan dasar.
B. Kewajiban Warganegara menurut UUD 1945 :
1. Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
2. Pasal 28 J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
dalam tertib kehidupan
3. Pasal 31
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.

14
2.4. Kasus Hak dan Kewajiban Warganegara
2.4.1. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
A. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus
mendapat perhatian khusus dari negara sebagai jaminan di junjung
tingginya sila ke-5 yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”. Pengakuan Hak sebagai warga negara indonesia dalam
konsepnya mendorong terciptanya suatu masyarakat yang tertata baik.
Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanya
dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan
diajak untuk “bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan akan hak – hak
tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan
penghidupan yang layak. Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara
Indonesia ini, hal itu hanya menjadi impian semata. Pengakuan hak hanya
untuk warga negara yang mampu membeli hak – hak tersebut dengan
uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang kurang
beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka
diperhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan
pemerintah yang lebih memihak kepada mereka.
Memang didalam pelaksanaannya ada kecenderungan lebih
mengutamakan hak – hak dari pada kewajiban – kewajiban asasi warga
negara. Ada kecenderungan menuntut hak – hak yang berlebihan
sehingga merugikan orang lain. Penuntutan hak – hak yang berlebih –
lebihan atau tanpa batas akan merugikan orang lain yang memiliki hak
yang sama. Oleh sebab itu, pelaksanaan hak – hak warga negara perlu
dibatasi, akan tetapi tidak dihilangkan atau dihapuskan.
B. Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara
Terdapat berbagai macam bentuk pelanggaran menurut UU yaitu :
Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga
stabilitas, tanpa berdasarkan hukum
Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga
masyarakat yang dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah
mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan
kelangsungan
Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP,
khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan
pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan.

15
Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap
pemerintah, karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu
stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman
demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi
warga negara.
C. Kasus Pelanggaran Hak yang terjadi di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa Kasus pelanggaran ataupun
kontroversi HAM dan Hak Warga Negara khususnya yang terjadi di
Negara kita.
1. Hukuman Mati
Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir
seluruh masyarakat dan negara di dunia. Indonesia pun tak luput
dari kontroversi ini. Sampai hari ini pihak yang pro hukuman mati
dan yang kontra hukuman mati masih bersilang sengketa. Masing-
masing datang dengan rasional dan tumpukan bukti yang
berseberangan, dan dalam banyak hal sepertimewakili kebenaran
itusendiri. Seharusnya kontroversi itu berakhir ketika UUD 1945
mengalami serangkaian perubahan. Dalam konteks hukuman mati
kita sesungguhnya bicara tentang hak-hak asasi manusia yang
dalam UUD 1945 setelah perubahan masuk dalam Bab XA. Pasal
28A dengan eksplisit mengatakan: “Setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
Jadi, ‘hak untuk hidup’ atau ‘the right to life’ adalah hak yang
paling mendasar dalam UUD 1945. Hak untuk hidup ini adalah
puncak hak asasi manusia yang merupakan induk dari semua hak
asasi lain.
2. Perlindungan Hukum
Sudahkah kita mendapatkan Perlindungan Hukum dengan
baik?
Kita sebagai warga negara berhak mendapatkan
Perlindungan Hukum tetapi kenyataannya masih banyak dari kita
yang belum mendapatkan perlindungan hukum dengan baik.
Contoh Kasus belakangan yang marak terjadi yaitu BEGAL!!!
Dimana pemerintah (dalam hal ini di wakilkan oleh
APARAT KEAMANAN) lebih banyak bertindak setelah adanya
kejadian bukan sebelumnya kejadian.

16
3. Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12
Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut
Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat
mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan
lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana,
Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas
tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-
tempat vital seperti kepala, leher, dan dada.Tragedi ini jelas
merupakan pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara khususnya.
4. Pergusuran Rumah
Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap
tahun. Tata ruang kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah
untuk melakukan kebijakan yang merugikan bagi sebagian warga
kota itu.Kebijakan pemerintah melakukan penggusuran ini dinilai
sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga Negara.
Beberapa yang sudah di sebutkan tadi merupakan beberapa
contoh dari sekian banyaknya kasus pelanggaran Hak di Indonesia
contohnya seperti Buruh Marsinah, dan Tragedi Tanjung Priok
serta masih banyak lagi.
D. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya
mendukung. Ada beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga
negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang menjadi kewajiban dari
negara. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi
hak dari negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak
dari warga negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan
warga negara terdapat dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD
1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.
Pelaksanaan Hak dan kewajiban yang tidak seimbang,
berimbang dan berat sebelah menimbulkan pertikaian, konflik,
permusuhan dan kekerasan. Nyatanya, didalam pelaksanaan hak dan
kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara tidak selalu
berjalan dengan mulus. Masih sering kita temui pelanggaran yang
terjadi, terlebih didalam pelaksanan kewajiban negara terhadap
pelaksanaan hak-hak dasar warga negara. Berikut beberapa contoh
pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak
dasar warga negara.

17
Contoh Pengingkaran Kewajiban di Indonesia
Pengingkaran kewajiban warga Negara banyak sekali
bentuknya, mulai dari yang sederhana sampai yang berat, diantaranya
adalah :
a. Membuang sampah sembarangan.
b. Melanggar aturan lalu lintas, misalnya tidak memakai helm,
tidak mempunyai SIM, tidak mematuhi rambu-rambu lalu
lintas, tidak membawa STNK dan sebagainya.
c. Merusak fasilitas Negara, misalnya mencorat – coret bangunan
milik umum, merusak jaringan telephon, dan sebagainya.
d. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara, misalnya mangkir dari kegiatan.
e. Membayar Pajak dan Menaati Hukum Lalu Lintas
Sudahkah kita Membayar Pajak dan Menaati Hukum
Lalu Lintas?
Kewajiban kita sebagai warga negara yaitu Membayar
pajak (Pajak bumi&bangunan, pajak kenderaan, pajak
bea&cukai, dll), menaati UU, menaati perpu, hukum lalu
lintas, mengikuti wajib militer bila negara dalam keadaan
darurat, dll. Salah satu yg paling umum disekitar kita aja, lalu-
lintas di jalanan.
Jika anda menggunakan kendaraan bermotor di jalan
raya (jelas sudah bayar pajak kendaraan), tapi sudahkah
mentaati peraturan dan sopan-santun berlalu-lintas?
Kenyataannya masih banyak di antara kita yang belum menaati
peraturan tersebut. Semua akan terealisasi jika kita sebagai
warga negara memiliki kesadaran masing-masing, dengan di
dukung oleh infrastruktur jalan agar warganegara bisa mengerti
tujuan membayar pajak pada dasarnya dari kita oleh kita dan
untuk kita.

18
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada
didalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan /
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu
sama lain, sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap – tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan sarana
yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam
pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti : pangan,
sandang, dan papan.
3.2. Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait ,
sehingga pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak
terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang
tidak diinginkan .
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hak
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
http://ariaaja.wordpress.com/2011/05/11
http://hakkitani.blogspot.com/
http://costoendnow.blogspot.com
http://heriimarun.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai