Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KEUANGAN

KEPUTUSAN PENDANAAN

Nama:
1. I WAYAN SATRIA DHARMA PUTRA (23)
2. I KOMANG SUANTARA (11)
3. I PUTU AGUS KURNIAWAN (27)
4. CIVERD ARVENXA PORSIANA (17)

FAKULTASEKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI GIANYAR
TAHUN AJARAN
2016/2017
1.PENGERTIAN KEPUTUSAN PENDANAAN
Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan penentuan sumber
dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan pendanaan yang optimal, dan perusahaan
menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan atau akan mengambil dari luar perusahaan.
Keputusan pendanaan membahas mengenai sumber dana yang digunakan untuk
membiayai suatu investasi yang sudah dianggap layak. Masalah penarikan dana ini dianggap
menarik karena setiap dana yang digunakan pasti mempunyai biaya yang sering disebut
dengan biaya dana (Cost Founds). Jika dana yang digunakan berasal dari hutang maka dana
tersebut pastilah mempunyai biaya minimal sebesar tingkat bunga, tetapi jika dana yang
digunakan berasal dari modal sendiri (Equity Capital) maka masih harus mempertimbangkan
Opportunity cost bagi modal sendiri yang dimaksud.
Biasanya biaya atau dana bervariasi, ada yang mahal ada pula yang murah. Oleh
karenanya masalah pemilihan jenis dana yang akan digunakan memerlukan pertimbangan
yang cukup matang. Artinya penentuan jenis dana yang akan digunakan mempunyai dampak
langsung terhadap pencapaian tujuan perusahaan. memang masih diakui bahwa masih ada
teori yang mengatakan bahwa keputusan pendanaan tidak akan mempengaruhi nilai
perusahaan, tetapi suatu teori hanya akan berlaku apabila asumsinya dapat dipenuhi.

2.BIAYA MODAL
Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba
ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya
biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Cost of Retained Earning
Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan
yng bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang
diisyaratkan diterima oleh para investor.
Jika ”LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang
besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tersebut.
 Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya
modal individual).
 Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal
yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang
digunakan.
 Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital”
(WACC).
 Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan
(required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
 Tinggi rendahnya required rate
 Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan
tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
 Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return
merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan
modal tersebut.
Fungsi Biaya Modal
A.Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari
modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan :
1. Sebelum pajak (before tax basis)
Perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-
ratanya seperti obligasi.
2. setelah pajak (after tax basis)
3. Sebagai Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan
membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan
biaya modalnya.
Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital).
Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index
untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal
berfungsi sebagai “discount rate” yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari
proceeds dan pengeluaran investasi.
Jenis Biaya Modal
1. Biaya Modal Individual
2. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu pengembaliannya
kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang
wesel & kredit jangka pendek dari bank.
3. Biaya Modal Hutang jangka Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya
berasal dari obligasi (cost of bond).
4. Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock)
Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual
saham preferen. CPS diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required
rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang
diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal
saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.
 Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk
memberikan pembayaran dividen secara periodik.
 Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mirip bukti kepemilikan
perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.
Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang
saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa. Pembayaran dividen saham
preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen
tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dengan pajak.
5. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas)
Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual
saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Peruasahaan dapat membagikan
laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba
ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan
biaya modalnya.
Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu :
a. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari
keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya
modal mirip faktor diskonto dari dividen yang ada.
b. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat return
saham yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini
merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
1. Besarnya beta bunga bebas risiko
2. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta
3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return
saham
Pentingnya Biaya Modal
Kebutuhan dana investasi suatu perusahaan dapat dipenuhi dari hasil operasional
perusahaan , modal sendiri ( dana dari pemilik) atau melalui penarikan pinjaman dari pihak
lain /hutang. Dalam suatu investasi, biaya yang timbul akibat penarikan pinjaman merupakan
biaya modal dan perlu diperhitungkan dalam keputusan investasi.
Biaya Modal ( Cost Of Capital) merupakan semua biaya yang secara riil dikeluarkan
oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana.

Biaya Biaya Riil X


Modal = Penerimaan Kas Bersih 100%

3.STRUKTUR MODAL
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan
modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka
pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan
perusahaan.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan
keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.
Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan
berbagai variabel yang memengaruhinya.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik
buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial
perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban
kepada perusahaan.
Tujuan Struktur Modal
Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana permanen
yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai
perusahaan itu sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal merupakan pekerjaan yang
sangat sulit, karena adanya konflik yang mengarah kepada biaya agensi. Konflik lama terjadi
antara pemegang saham dan pemegang obligasi dalam penetapan struktur modal optimal
suatu perusahaan. Maka untuk mengurangi kemungkinan manajemen menanggung risiko
berlebihan atas nama pemegang saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif.
Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain.
1. Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam
aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen yaitu modal
sendiri, sedangkan utang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya dan
terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan
utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu
perusahaan.
2. Growth Opportunity
Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang
menguntungkan. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth
opportunity dan leverage. Di mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi
cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang
menguntungkan.
3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari
pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha
atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi
kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana perusahaan dalam
ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya.
4. Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih
banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan tingkat
pengembalian yang tinggi akan berinvestasi menggunakan utang yang relatif kecil
(Bringham & Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk
membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara
internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan.
5. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan
eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan.

Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai struktur modal. Dalam sebuah usaha,
modal adalah hal penting yang perlu diperhatikan untuk membangun dan mengembangkan
usaha. Selain itu, perencanaan keuangan yang matang juga perlu diperhatikan. Anda bisa
melakukan perencanaan keuangan dengan membuat laporan keuangan yang sangat berguna
untuk memonitor masuk dan keluarnya keuangan perusahaan.

Kini Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk membuatnya dengan mudah.
Jurnal adalah salah satu software akuntansi online yang dapat membantu Anda mengelola
keuangan hingga membuat laporan keuangan secara instan di mana pun dan kapan pun.
Dengan memiliki laporan keuangan, Anda dapat lebih mudah melihat kondisi sekaligus
menganalisa keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai