4 Aspek Teknik Dan Teknologi
4 Aspek Teknik Dan Teknologi
Nama:
1. I KADEK KEVIN (05)
2. IDA BAGUS MADE OKA WIDIANA (16)
3. I WAYAN SATRIA DHARMA PUTRA (23)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI GIANYAR
TAHUN AJARAN
2016/2017
1.1. Pemilihan Strategi Produksi
Sebuah produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai disuatu pasar sasaran
dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa
organisasi, tempat, orang dan ide. Cara memandang produk seperti ini meliputi
situasi yang luas termasuk barang-barang konkrit dan jasa-jasa bersifat abstrak.
Produk merupakan faktor dasar untuk melaksanakan suatu strategi bisnis, walaupun
secara keseluruhan faktor ini tidak menjamin kesuksesan suatu perusahaan. Oleh
karena itu, produk-produk perusahaan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
4. Implementasi
Tahap ini mecoba untuk menilai apakah produk yang sudah diproduksi
dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik.
Ada berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis teknologi,
yaitu:
1) Jenis teknologi yang diajukan harus dapat menghasilkan mutu produksi yang
dikehendaki pasar.
2) Teknologi tersebut harus cocok dengan persyaratan yang diperlukan untuk
mencapai kapasitas produksi ekonomis yang telah ditentukan.
Pilihan jenis teknologi juga akan dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli,
bahan baku dan pembantu yang diperlukan untuk penerapannya. Dalam studi kelayakan
proyek hendaknya diperhatikan pula jenis dan jumlah tenaga ahli, bahan baku dan
pembantu tersebut serta kemungkinan pengadaan dan biayanya, baik untuk jangka
pendek maupun panjang.
Ada kemungkinan besar produk yang akan dihasilkan masih merupakan barang baru di
masyarakat; oleh karenanya dibutuhkan tahap pengenalan dan pembinaan pasar terlebih
dahulu. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah walaupun pada tahun-tahun awal
operasi belum dipergunakan kapasitas optimal, hendaknya diperhitungkan agar
kapasitas produksi awal yang dipilih masih lebih besar dari perkiraan permintaan
produk selama masa tersebut. Strategi ini diperlukan agar proyek dapat mengikuti
perkembangan permintaan pasar secara cepat, yang berarti pula dapat menjaga agar
saingan baru tidak mudah memperoleh kedudukan di pasar. Untuk menjaga agar proyek
tidak merugi karena strategi ini, maka hendaknya diperhitungkan agar jumlah kelebihan
kapasitas produksi masih di bawah tingkat titik impas (break even point) proyek yang
direncanakan. Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis
dan teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem , antara lain:
1) Skala Ekonomi
Dengan faktor ini, kapasitas yang dipilih adalah yang memilki biaya per
unit yang paling rendah. Akan tetapi cara ini memiliki kelemahan-kelemhan,
seperti: waktu pengambilan modalnya berjangka panjang , akibatnya produk
menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan dengan pelanggan.
2) Focused facilities
Dengan banyakanya kelemahan dengan system skala ekonomi diatas,
maka munculah system focused facilities. Dimana cara ini mempertahankan
volume produksi yang tinggi diganti dengan penyediaan produk yang lebih
disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, dalam perencanaan kapasitas
produksi, terdapat dua ekstirm strategi, Pertama Strategi Ekspansi , startegi ini
lebih bersifat proaktif., sedangkan cara kedua, dilakukan wait and see, dimana
cara ini dilakukan , jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat atau
tidak meningkat.
Tataletak Gudang, sebagai tempat penyimpanan bahan baku maupun bahan jadi,
hendaknya juga diatur layoutnya. Hal-hal utama yang perlu dicermati dalam
penyusunan tataletak gudang antara lain besar/kecilnya nilai investasi, bahwa
tataletak gudang fleksibel untuk memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga
harus fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang
disimpan berkurang atau bertambah.
1) Penentuan jumlah Order. Menentukan jumlah order setiap kali pesanan secara
sederhana dapat menggunakan bermacam-macam model. Seperti model
Economic Order Quantity, serta model-model operation research lainnya.
2) Safety stock. Secara sederhana, penetuan jumlah barang persediaan untuk
pengamanan ini perlu dianalisi agar ia tidak berlebih atau kurang.
3) Inventory System. Suatu cara untuk menentukan bagaimana dan kapan suatu
pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan barang. Pada dasarnya ada dua
cara, yaitu sistem reorder point dan sistem periodic.
KESIMPULAN
Aspek teknis dan teknologi merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
pembangunan proyek secara teknis, teknologi dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut
selesai dibangun. Aspek teknik berkaitan dengan proses produksi, dimulai dari bagaimana
strategi dan perencanaan produksi sampai kepada kapasitas dan volume produksi. Selain itu,
dari aspek teknologi berkaitan dengan peralatan yang digunakan, seperti mesin, ataupun
teknologi yang mendukung proses produksi serta operasional suatu perusahaan. Tidak hanya
itu, perencanaan letak usaha dan layout juga menjadi bagian dari studi kelayakan aspek teknik
dan teknologi, karena hal tersebut akan menentukan ukuran dari bangunan yang akan dibangun.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad dan Suwarsono. (1994). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : UPP
AMP YKPN.
Ibrahim, Yakob. (1998). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.
Herlianto, Didit dan Triani Pujiastuti. (2009). Sudi Kelayakan Bisnis.Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Umar, Husein. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Soeharto, Imam. (2001). Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta : Erlangga.
Siswanto, Sutojo. (1993). studi kelayakan proyek. Jakarta : PT Midas Surya
Grafindo.
Suratman. (2001). Studi Kelayakan Proyek : Teknik dan Prosedur Penyusunan
Laporan. Yogyakarta : J & J Learning.