Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN OTITIS DENGAN DIAGNOSA MEDIS

AURIS SINISTRA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS TIPE


MALIGNA DAN MASSA RETROAURIKULER DEXTRA

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah II”

Disusun Oleh :
Wulan Rahmaniati
NIM MB1016071

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MITRA KENCANA
TASIKMALAYA
2018
ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
Hari, tanggal : Rabu, 28 November 2018
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Melati Lt 3
Metode : Wawancara, studi dokumen, pemeriksaan fisik dan
observasi
Sumber : Pasien, keluarga dan dokumen
Oleh : Wulan Rahmaniati

1. Identitas
a. Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum kawin
Alamat : Cineam 28/10 Kec. Cineam Kab.Tasikmalaya
Suku / bangsa : Sunda / Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk : 26 November 2018
No RM : 01.70.24.24
Diagnosa medis : Auris sinistra otitis media supuratif kronis tipe
maligna, massa retroaurikuler dextra
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan pasien : Istri

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan utama
Pasien mengeluhkan nyeri telinga sebelah kiri, terjadi penurunan
pendengaran. Cairan yang keluar dari telinga mulai berkurang.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan nyeri telinga, nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan di telinga sebelah kiri menjalar ke leher
hingga kepala depan bagian kiri, skala nyeri VAS 7 dari 0-10, nyeri
dirasakan terus menerus akan berkurang apabila sesudah meminum obat
analgetik dan akan bertambah sakit ketika efek obat analgetik habis.
Keluarga pasien mengatakan terdapat benjolan di atas telinga sebelah
kanan. Pasien mengatakan tidak ada nyeri tekan di daerah benjolan.
Sekarang benjolan sudah sebesar 5x1 cm, tidak nyeri tekan, ada massa
lunak berbatas tegas. Pasien mengeluhkan fungsi pendengaran berkurang,
telinga sebelah kiri tidak bisa mendengarkan suara karena gendang
telinga yang pecah, tetapi telinga sebelah kanan masih bisa
mendengarkan dengan normal.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan sejak usia 1 tahun, gendang telinga
pasien pecah dikarenakan sewaktu pasien masih kecil, telinga pasien
dikorek-korek menggunakan kapas lidi oleh ibunya. Namun ibu pasien
mengorek-orek teinga pasien terlalu dalam, sehingga mengakibatkan
gendang telinga pasien pecah. Awalnya hanya keluar cairan dari telinga
pasien, setelah diberikan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek,
nanah mulai mengering dan sembuh. Di telinga sebelah kanan pasien
juga mulai muncul benjolan kecil. Seiring berjalannya waktu, benjolan di
telinga pasien ikut membesar. Sebelum masuk RS, keluarga pasien
mengatakan pasien sempat berobat ke beberapa pengobatan alternatif,
diantaranya minum minuman jamu dan herbal. Pasien mengatakan
setelah minum beberapa jamu dan herbal, penyakit pasien tetap belum
sembuh.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat penyakit
kanker dan hipertensi. Saat mengandung pasien, ibu pasien menderita
kanker payudara. Selama kehamilan, ibu pasien menjalani terapi
pengobatan untuk kanker. Ayah pasien juga menderita hipertensi. Tidak
ada riwayat penyakit menular, DM dan asma.

III. TERAPI
A. IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
B. Ceftriaxone 1gram/12 jam
C. Ketorolac 30mg/12 jam
D. Ranitidin 50mg/12 jam
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Hasil pemeriksaan radiologi CT Scan mastoid tanggal 26 November
2018
Hasil : Soft tissue mass amicula dextra, mastoiditis sinistra

B. Hasil pemeriksaan audiometri pada tanggal 26 November 2018


Hasil :
AD : Normal
AS : MHL (Mix Hearing Lose) Profunda
C. Hasil pemeriksaan radiologi thorax AP lat dewasa tanggal 26 November
2018
Hasil : Pulmo tak tampak kelainan, besar cor
normal
D. Hasil pemeriksaan radiologi
mastoid tanggal 26 November 2018
Hasil : Mastoiditis sinistra

E. Hasil pemeriksaan darah tanggal 26 November 2018


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Normal
FAAL HATI
Albumin 3,98 g/dL 3,97-4,94
SGOT/AST 12 U/L ≤40
SGPT/ALT 15 U/L ≤41
FAAL GINJAL
BUN 15,1 mg/dL 6-20
Kreatinin 0,88 mg/dL 0,7-1,2
DIABETES
Glukosa Sewaktu 125 mg/dL 80-140
ELEKTROLIT
Natrium 136 mmol/L 136-145
Kalium 5,1 mmol/L 3,5-5,1
Klorida 97 mmol/L 98-107
HEMOSTASIS
PPT 16,5 detik 11,4-16,3
INR 1,23 0,9-1,1
Kontrol PPT 13,6 -
APTT 34,2 detik 22,5-37
Kontrol APTT 29,7 -
HEMATOLOGI
Leukosit 9,91 103/μL 4,5-11
Eritrosit 4,7 106/μL 4,7-6,1
Hemoglobin 13,4 g/dL 13,2-17,3
Hematokrit 41,6 % 39,6-51,9
MCV 88,5 fL 80-99
MCH 28,5 Pg 27-32
MCHC 32,2 g/dL 32-36
Trombosit 478 103/μL 250-450
Neutrofil% 70,9 % 50-70
Limfosit% 18,6 % 22-40
Monosit% 8,5 % 2-8
Eosinofil% 1,7 % 2-4
Basofil% 0,3 % 0-1
Neutrofil# 7,03 103/μL 2,2-4,8
Limfosit# 1,84 % 1,3-2,9
Monosit# 0,84 % 0,3-0,8
Eosinofil# 0,17 % 0-0,2
Basofil# 0,03 % 0-0,1
RDW-CV 11,9 % 11,5-14,5
Golongan darah Rhesus +
Golongan darah ABO AB
RDW-SD 37,9 fL 35-45
PDW 9,1 fL 0-99,9
MPV 8,8 Fl 7,2-10,4
P-LCR 14,6 % 15-25
PCT 0,42 % 0-0,99
NRBC# 0 % -
IG (Immatur Granulocyte)# 0,02 103μL 0-1

NRBC% 0 103μL -
IG (Immatur Granulocyte)% 0,2 % -
HEPATITIS
HBsAg Non Non Reaktif
Reaktif
V. ANALISA DATA
DATA MASALAH PENYEBAB
DS : Nyeri akut Agen cedera
- Pasien mengeluh nyeri sejak 2 minggu yang lalu : biologis :
- P : Nyeri terjadi apabila efek obat anti nyeri habis
proses
- Q : Seperti ditusuk-tusuk
- R : Di area telinga bagian kiri menjalar ke leher peradangan
hingga kepala depan bagian kiri
- S : Skala 7 dari 0-10
- T : Terus menerus
DO :
- Pasien terlihat menyeringai saat kesakitan
- Pasien terlihat melindungi area nyeri
- TD : 100/70 mmHg
- N : 90 x/mnt
- R : 18 x/mnt
- S : 36,5oC
DS : Gangguan Nyeri
- Keluarga pasien menyatakan selama sakit pasien pola tidur
kurang tidur, tidur mulai pukul 20.00-24.00 WIB
kemudian pasien terbangun karena nyeri yang hebat di
telinga pasien
DO :
- Mata terlihat sayu
- Ada kantung mata
DS : Gangguan Perubahan
- Pasien menyatakan saat usia 1 tahun, gendang telinga sensori sensori
pecah persepsi : persepsi
- Terjadi penurunan pendengaran di telinga kiri (tidak
pendengaran pendengaran
dapat mendengar suara)
- Sering keluar cairan berwarna kekuningan dari telinga
kiri
DO :
- Tes pendengaran
Dilakukan tes detik jam tangan, terjadi gangguan
fungsi pendengaran di telinga sebelah kiri, fungsi
pendengaran telinga sebelah kanan masih normal
- Hasil pemeriksaan audiometri
Hasil :
AD : Normal
AS : MHL (Mix Hearing Lose) Profunda
- Hasil pemeriksaan radiologi mastoid
Hasil : Mastoiditis sinistra
- Lubang telinga kiri disumbat kassa untuk mencegah
cairan keluar

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis : proses
peradangan
2. Gangguan sensori persepsi : pendengaran berhubungan dengan
perubahan sensori persepsi pendengaran
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

Anda mungkin juga menyukai