PEMINTALAN 2
MESIN DRAWING
Proses pada mesin Drawing merupakan langkah yang sangat penting dalam tahap
pembuatan benang dan dilakukan setelah proses pada mesin Carding, apabila pembuatan
benang tersebut tidak menggunakan mesin Combing. Seperti yang telah dijelaskan bahwa
fungsi mesin Carding ialah untuk menguraikan serat-serat menjadi serat-serat individu
serta sekaligus membersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalam gumpalan kapas,
dengan cara pemukulan dan penarikan, dengan menggunakan jarum-jarum atau gigi-gigi
yang tajam. Akibat adanya pukulan-pukulan dan penarikan-penarikan tersebut serta sifat
elastis dari serat, maka ujung-ujung serat cenderung untuk membentuk tekukan (hook),
sehingga serat-serat yang ada dalam sliver carding, tidaklah lurus dan sejajar kearah
sumbu dari slivernya. Pelurusan dan pensejajaran serat-serat tersebut dilakukan di mesin
drawing, dimana beberapa sliver dilalukan proses peregangan. Proses peregangan
dilakukan oleh pasangan rol peregang (drafting roll) yang mempunyai settingan jarak
tertentu sesuai dengan jenis dan karakteristik serat yang akan diolah. Selain itu mesin
drawing juga memiliki beberapa fungsi yang lain, adapun fungsi dari mesin drawing
adalah sebagai berikut :
1. Pensejajaran Serat-serat
Fungsi ini dimungkinkan karena adanya proses drafting oleh pasangan roller draft,
dimana serat-serat mengalami peregangan dan pelurusan sehingga serat-serat yang
ada pada sliver drawing mempunyai kondisi yang lebih lurus dan lebih sejajar.
2. Meratakan Sliver
Hasil sliver drawing akan lebih rata bila dibandingkan dengan sliver proses
sebelumnya (Carding), karena di mesin ini ada perangkapan 6~8 rangkap
kemudian di draft (6~8 kali) sehingga hasilnya akan lebih rata. Di mesin drawing
breaker dilengkapi pula dengan alat auto leveler yang berfungsi untuk mengatur
kecepatan back roller tergantung tebal tipisnya feeding sliver (bila sliver masuk
lebih tebal bottom roller akan berputar lebih lambat dan sebaliknya). Dengan
adanya auto leveler ini fungsi untuk meratakan sliver lebih jelas lagi dan hasil
sliver akan benar-benar rata.
3. Percampuran (Mixing & Blending)
Percampuran terjadi karena adanya perangkapan (doubling) dan peregangan
(drafting). Karena adanya doubling dan drafting sliver akan lebih tercampur atau
lebih homogen. Pada proses T/C blending dilakukan di mesin drawing (mix draw)
dengan perbandingan sliver polyester dan sliver cotton sesuai dengan komposisi
yang dikehendaki.
Bagian-Bagian Mesin Drawing
3 bagian utama pada mesin drawing :
1. Bagian Penyuapan bagian penampungan
- Can carding/combing
- Separator
- Rol penyuap
- Photocell stop motion
Apabila terdapat sliver putus maka ujung sliver yang putus akan jatuh
sehingga menghalangi cahaya yang di pancarkan yang akibatnya
membuat micro switch menjadi aktif dan menghentikan mesin.
- Traverse guide (pengantar sliver)
2. Bagian Drafting
- Rol peregang bawah (beralur)
Terdiri dari front roll, middle roll, dan back roll
- Rol peregang atas (rubber cloth)
Agar tidak terjadi gaya friksi (gesekkan antara rol atas dan bawah
terhadap serat) sehingga terjadi bannyak serat yang putus, atau percikan
api, maka rol atas dibedakan dengan rol bawah, rol atas menggunakan
bahan karet
- Apron pembersih
- Plat penekan sliver
3. Bagian Pembentukan Sliver
- Terompet
Terompet terbuat dari besi tuang (cast iron) atau bronce
- Calender roll
Calender roll bertugas menggilas dan menarik sliver yang keluar dari rol
depan melalui terompet dan meneruskannya kedalam coiler
- Coiler
Coiler berfungsi mengantarkan sliver kedalam can agar teratur sehingga
memudahkan penarikan kembali dari dalam can pada proses selanjutnya.
- Can drawing
Terbuat dari bahan sintetik seperti karton atau pelat logam dengan
diameter (10 – 40) inch dengan tinggi ± 36 inch
Peralatan-peralatan penting pada mesin drawing :
Stop motion (sensor), yang berfungsi sebagai :
1. Pengaturan apabila sliver putus
2. Apabila putus bagian depan melalui terompet
3. Apabila can sudah penuh
Pembebanan
Prinsip Kerja Mesin Drawing
Proses Drafting
Drafting pada prinsipnya adalah proses pelurusan serat, pensejajaran serat dan
pengecilan bahan. Serat-serat yang telah lurus dan sejajar sangat membantu proses
drafting berikutnyaAkibat dari proses drafting ini maka berat per satuan panjang dari
bahan yang dihasilkan akan lebih kecil tetapi panjangnya akan bertambah. Pada saat
proses drafting, juga di butuhkan daya tarik serat oleh jepitan rol depan yang konstan,
yang disebut sebagai “drafting force”. Dengan menganggap bahwa kondisi
pemintalan konstan maka “drafting force” dipengaruhi langsung oleh keadaan bahan
yang mengalami drafting serta kondisi drafting element, yaitu semua semua peralatan
yang ikut serta sehingga memungkinkan terjadinya draft pada “drafting zone”. Untuk
itu diperlukan “draft control” terhadap serat-serat yang bersangkutan. Karena serat
yang diolah dalam bentuk staple yang mempunyai kehalusan dan panjang yang
berbeda maka tidak semua serat dalam zone dapat terkontrol.
Setting draft
Sejak metode drafting di mesin Drawing menggunakan 2 draft zone, draft di
back zone selalu lebih kecil dan draft di front zone besar.
Menentukan besarnya draft
Total draft, dihitung dengan cara sbb:
𝑁𝑒1 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Total draft = 𝑥 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛
𝑁𝑒1 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
Break draft
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
Break draft = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑜𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔
Main Draft
Kalkulasi besarnya main draft dihitung dengan :
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
Main draft = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑜𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔
Alat :
Mesin Draw-Frame FA 302 HONGDA.
Can
Timbangan
Mesin reeling
Jangka Sorong
Bahan :
Sliver Carding Kapas 4 Can
Sliver Carding Poliester 4 Can
Bagian Drafting
6 Rol Bawah - Rol Belakang : kecepatan
rendah, jarak alur lebar
- Rol Tengah : kecepatan sedang,
jarak alur sedang
- Rol Depan : kecepatan
tinggi, jarak alur rapat
Perbedaan kecepatan dan jarak
alur bertujuan saat proses drafting
terjadi tidak membuat sliver
rusak.
Bagian Penampungan
15 Can Drawing Tempat penyimpanan sliver
drawing
Feed roll 60
Feed roll 60
18T
30
18T
30
48/49/50
23T 32 40T
28T 51T
59T
Apron pembersih 87T
41T
61T
71T
Back Roll 35
34T
52T
46T
62T Middle Roll 35 63T
81T 45T
W = 64T 63T
Front roll 45
31T
150
Motor
850 r/m
Perhitungan pada Gearing Diagram
Vroll Middle
1. Break Draft =
Vroll Back
n roll Middle x π 𝑥 ∅ middle roll
=
n roll Back x π 𝑥 ∅ back roll
850 𝑥 35
= 62 75 34 43 45 46 41
850 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 35
50 23 81 63 52 87 34
1470 𝑥 35 𝑥 50 𝑥 23 𝑥 81 𝑥 63 𝑥 52 𝑥 87𝑥 34
=
1470 𝑥 62 𝑥 75 𝑥 34 𝑥 43 𝑥 45 𝑥 46 𝑥 41 𝑥 35
2,65 𝑥 1010
=
1,70 𝑥 1010
= 1,56
Vroll Front
2. Main Draft =
Vroll Middle
n roll front x π 𝑥 ∅ front roll
=
n Middle roll x π 𝑥 ∅ Middle roll
1470 𝑥 45
= 31 23 50
1470 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 35
34 75 62
= 5,7
Vroll Front
3. Total Draft =
Vroll Back
n roll front x π 𝑥 ∅ front roll
=
n Back roll x π 𝑥 ∅ Back roll
1470 𝑥 45
= 31 43 45 46 41
850 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 35
81 63 52 87 34
= 8,9
Perhitungan Produksi Teori (Front Roll)
P1 34
Nf = 𝑁𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑥
P2 31
150 34
= 850 𝑥 𝑥
160 31
4.335.000
=
4960
= 874 p/m
𝑘𝑔
𝑁𝑓𝑟𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙 𝑥 3,14 𝑥 45 𝑥 5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥0,4536
kg 𝑙𝑏𝑠
Produksi ( /5mnt) = 𝑚 𝑚𝑚
𝑁𝑒 𝑥 768ℎ𝑎𝑛𝑘 𝑥1000 𝑚
𝑘𝑔
874 𝑥 3,14 𝑥 45 𝑥 5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥0,4536
= 𝑙𝑏𝑠
𝑚 𝑚𝑚
0,125 𝑥 768 𝑥1000 𝑚
ℎ𝑎𝑛𝑘
= 2,91 𝑘𝑔/5𝑚𝑛𝑡
Perhitungan Efisiensi
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑁𝑦𝑎𝑡𝑎
Efisiensi = 𝑥 100 %
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
2,134
= 𝑥 100 %
2,91
= 73 %
Twist Per Meter (TPM)
150 34 26 50
𝑛𝑐𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 = 850 × × × × = 283, 1 𝑟𝑝𝑚
160 81 24 64
150
𝑉𝐶𝑅 = 850 × × 3,14 × 50 𝑚𝑚 = 125.109,4 𝑚𝑚⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
160
𝑇𝑤𝑖𝑠𝑡⁄ = 𝑁𝑐𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 = 283,1 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 2,2 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛⁄
𝑚 𝑉𝐹𝑅 125,1 𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑚
0,142
= ×𝑅
0,125
= 9,08
VI. DISKUSI
Pada proses drawing bertujuan untuk memperbaiki kerataan sliver, sehingga setting
pada drafting roll sangatlah penting karena dapat berpengaruh terhadap ketidakrataan
hasil slivernya. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal setting ini,
yaitu :
a. Setting yang terlalu sempit akan menyebabkan “cracking” dan menimbulkan
“spewing“.
b. Setting yang terlalu besar akan menyebabkan “floating“ dan kesulitan dalam “fiber
control“
Dari hasil praktikum didapatkan effesiensi yaitu sebesar 73% angka tersebut didapat
dari hasil pembagian dari hasil produksi nyata dibagi hasil produksi teoritis. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan adanya beberapa faktor yaitu : cara melakukan produksi yang masih
belum tepat sesuai prosedur dan juga disebabkan adanya kesalahan saat melakukan
penimbangan dan perhitungan hasil dari produksi, juga serta kemungkinan kondisi mesin
yang saat itu sedang digunakan dalam keadaan bermasalah. Karena dalam melakukan
produksi tidak ada kendala seperti menumpuknya sliver ataupun putusnya sliver
VII. DISKUSI
[1] http://tekstilmuda.blogspot.co.id/2014/04/laporan-mesin-drawing.html
[2] https://dokumen.tips/documents/lap-pemintalan.html