Anda di halaman 1dari 8

MODUL 5 KARAKTERISTIK DAN PENGUAT FET Foto

praktikan
Ilham Muliawan Hamzah (18017006)
Asisten : Sayyid I Ibad / 13215068
Tanggal Percobaan: 25/02/2019 - 18/03/2019
EL2205 – Praktikum Elektronika
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak berbeda. Serta terakhir menentukan Resistansi


input dan output pada masing masing tipe
Abstrak pada percobaan modul 5 kali ini secara umum
konfigurasi.
bertujuan untuk memahami dan mempelajari karakteristik
dari transitor FET. Selanjutnya memahami bagaimana
2. STUDI PUSTAKA
penggunaan FET sebagai sebuah penguat berdasarkan masing
masing konfigurasinya yaitu common source, common gate, dan Berikut ini adalah teori teori yang digunakan di
common drain. Dan terakhir yaitu memahami resistansi input modul praktikum kali ini pada laboratorium dasar
dan resistansi output untuk masing masing konfigurasi. teknik elektro.
Kata kunci: Karakteristik FET, penguat, common
source, common drain, common gate. Resistansi
2.1 Transistor FET
input, resistansi output.
Transistor Transistor FET adalah transistor yang
bekerja berdasarkan efek medan elektrik yang
1. PENDAHULUAN
dihasilkan oleh tegangan yang diberikan pada
Dalam kehidupan nyata, banyak devais atau alat kedua ujung terminalnya. Mekanisme kerja
yang membutuhkan penguatan dengan spesifikasi transistor ini berbeda dengan transistor BJT. Pada
serta syarat syarat tertentu. Jika penguatan yang transistor ini, arus yang dihasilkan/dikontrol dari
diberikan kurang maka alat tersebut mungkin Drain (analogi dengan kolektor pada BJT),
tidak dapat menyala / on, sedangkan jika dilakukan oleh tegangan antara Gate dan Source
penguatan terlalu kuat maka dapat juga merusak (analogi dengan Base dan Emiter pada BJT).
alat tersebut sehingga alat tidak dapat bekerja Bandingkan dengan arus pada Base yang digunkan
secara maksimal. Selain mencari karakteristik untuk menghasilkan arus kolektor pada transistor
rangkaian pada FET, tetapi modul ini mengajarkan BJT.
bagaimana membuat penguat menggunakan FET.
Dengan memahami karakteristik dari masing Jadi, dapat dikatakan bahwa FET adalah transistor
masing konfigurasi. yang berfungsi sebagai “konverter” tegangan ke
arus.Transistor FET memiliki beberapa keluarga,
Pada praktikum modul 5 kali ini dibagi menjadi .
yaitu JFET dan MOSFET. Pada praktikum ini akan
dibagi menjadi beberapa percobaan. Pertama yaitu
digunakan transistor MOSFET walaupun
mencari dan menggambar kurva Id vs Vgs serta
sebenarnya karakteristik umum dari JFET dan
menentukan tegangan tresshold nya. Selanjutnya
MOSFET adalah serupa.
mencari kurva Id vs Vds. Percobaan tersebut
didapat dengan menggunakan DCA Pro, dengan
Karakteristik umum dari transistor MOSFET dapat
cukup menghubungkan kaki kaki transistor pada
digambarkan pada kurva yang dibagi menjadi dua,
DCA pro.
yaitu kurva karakteristik ID vs VGS dan kurva
Percobaan selanjutnya yaitu melakukan karakteristik ID vs VDS. Kurva karakteristik ID vs
penghitungan nilai parameter rangkaian dengan VGS diperlihatkan pada gambar berikut. Pada
variasi 5k dan 10k. Pada percobaan ini juga gambar tersebut terlihat bahwa terdapat VGS
ditentukan titik kerja dengan meneggabungkan minimum yang menyebabkan arus mulai mengalir.
load line pada kurva Id vs Vds. Selain itu juga Tegangan tersebut dinamakan tegangan threshold,
ditentukan gm. Vt. Pada MOSFET tipe depletion, Vt adalah
negative, sedangkan pada tipe enhancement, Vt
Percobaan selanjutnya yaitu membuat rangkaian
penguat dengan masing masing konfigurasi nya. adalah positif.
Pada masing masing konfigurasi common gate,
drain dan source, dilakukan juga variasi terhadap
beban serta jenis jenis rangkaiannya. Seperti
ditambahkan sumber arus, nilai resistansi yang

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


Common Drain. Pada praktikum ini, digunakan
konfigurasi Common Source dengan resistansi
source dan Common Gate. Formula parameter
penguat untuk dua konfigurasi yang digunakan
dijelaskan dalam tabel berikut.

Pada gambar tersebut terlihat bahwa terdapat VGS


minimum yang menyebabkan arus mulai mengalir.
Tegangan tersebut dinamakan tegangan threshold,
Vt. Pada MOSFET tipe depletion, Vt adalah
negative, sedangkan pada tipe enhancement, Vt
adalah positif.
Kurva karakteristik ID vs. VDS ditunjukkan oleh
gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut 2.3 Konfigurasi Common Gate
terdapat beberapa kurva untuk setiap VGS yang
berbeda-beda. Gambar ini digunakan untuk
melakukan desain peletakan titik operasi/titik
kerja transistor. Pada gambar ini juga ditunjukkan
daerah saturasi dan Trioda.

Rangkaian amplifier gerbang umum FET adalah


yang paling jarang digunakan, tetapi memiliki
beberapa karakteristik yang dapat digunakan
dengan baik di beberapa aplikasi.
Dengan demikian rangkaian gerbang umum FET
terlihat digunakan dalam sejumlah aplikasi
terbatas, meskipun konfigurasi sumber umum dan
2.2 Penguat FET saluran pembuangan umum digugat jauh lebih
luas.
Untuk menggunakan transistor MOSFET sebagai
penguat, maka transistor harus berada dalam
daerah saturasinya. Hal ini dapat dicapai dengan 2.4 Konfigurasi Common Source
memberikan arus ID dan tegangan VDS tertentu.
Cara yang biasa digunakan dalam mendesain
penguat adalah dengan menggambarkan garis
beban pada kurva ID vs VDS. Setelah itu
ditentukan Q point-nya yang akan menentukan ID
dan VGS yang harus dihasilkan pada rangkaian.
Setelah Q point dicapai, maka transistor telah dapat
digunakan sebagai penguat, dalam hal ini, sinyal
yang diperkuat adalah sinyal kecil (sekitar 40-50
mVp-p dengan frekuensi 1-10 kHz).
Terdapat 4 konfigurasi penguat pada transistor
MOSFET, yaitu Common Source, Common Source
dengan resistansi source, Common Gate, dan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


3. METODOLOGI

3.1 ALAT DAN KOMPONEN


Berikut adalah alat dan komponen yang digunakan
untuk percobaan modul 1.
1) Sumber tegangan DC
2) Kit Penguat Transistor
3) Generator sinyal

Konfigurasi FET common source mungkin 4) Sumber arus konstan


merupakan konfigurasi sirkuit FET yang paling 5) Resistor variabel
banyak digunakan untuk banyak aplikasi,
memberikan tingkat kinerja putaran yang tinggi. 6) Multimeter
7) Osiloskop
Sirkuit common source menyediakan tingkat 8) Peak atlas DCA Pro
impedansi input dan output menengah. Baik
9) Kabel kabel
penguatan arus dan tegangan dapat digambarkan
sebagai sedang, tetapi output adalah kebalikan dari
input, mis. Perubahan fase 180 °. Ini memberikan Nyalakan computer dan sambungkan USB Power Atlas DCA Pro ke
kinerja keseluruhan yang baik dan karena itu computer. Sambugkan kabel Atlas DCA Pro dengan kaki-kaki
sering dianggap sebagai konfigurasi yang paling transistor MOSFET. Buka aplikasi DC Pro pada komputer
banyak digunakan.

2.5 Konfigurasi Common Drain


3.2 MEMULAI PERCOBAAN
Nyalakan computer dan
sambungkan USB Power Atlas
DCA Pro ke computer. Sambugkan
kabel Atlas DCA Pro dengan kaki-
kaki transistor MOSFET. Buka
aplikasi DC Pro pada komputer

Pastikan DCA Pro connected pada


pojok kiri bawah layer.

Tekan tombol test pada DCA Pro


maupun pada jendela peak DCA
Seperti pengikut emitor transistor, konfigurasi Pro
pengikut sumber FET itu sendiri menyediakan
tingkat buffering yang tinggi dan impedansi input Perhatikan spesifikasi dan
yang tinggi. Resistansi input aktual dari FET itu konfigurasi kaki-kaki MOSFET yang
sendiri sangat tinggi karena merupakan perangkat terbaca.
efek medan. Ini berarti bahwa rangkaian pengikut
sumber dapat memberikan kinerja yang sangat
baik sebagai penyangga.

Gain tegangan adalah satu, meskipun gain saat ini


tinggi. Sinyal input dan output dalam fase.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


3.3 KURVA ID VS VGS 3.6 RANGKAIAN BIAS

Buka tab MOSFET Id/Vgs, atur Buatlah rangkaian seperti


pengaturan tracing Vgs 0-10V gambar pada modul.
dengan point 11, Vds 0-5V
dengan point 11

. Aturlah VDS, potensiometer RG,


kemudian klik Start. Tunggu proses RD, dan RS agar transistor berada
tracing pada titik operasi yang diinginkan,
memperhatikan VDS

Simpan file dalam bentuk .txt

Amati dan catat pada BC:

Amati grafik yang terbentuk, catat


di BCL dan lakukan analisis
3.7 FAKTOR PENGUATAN COMMON
SOURCE
3.4 KURVA ID VS VDS
Buatlah sinyal input sinusoidal
Buka tab MOSFET Id/Vds, atur sebesar 60mVpp dengan
pengaturan trancing VDD 0-12V frekuensi 10 kHz. Hubungkan
dengan point 16, Vds 1-3 V sinyal input tersebut ke rangkaian
dengan Traces 22
Gunakan osiloskop untuk melihat
sinyal pada Gate dan Drain
Amati grafik yang terbentuk, catat transistor. Tentukan penguatannya
di BCL dan lakukan analisis. (Av = Vo/Vi.

Catat tegangan input ketika output


terdistorsi. Bandingkan nilai
Simpan file dalam bentuk .txt penguatan

Ganti resistor pada source dengan


Amati grafik yang terbentuk, catat sumber arus seperti gambar pada
di BCL dan lakukan analisis modul

3.8 RESISTANSI INPUT


Hubungkan rangkaian Common
3.5 PENGHITUNGAN NILAI PARAMETER Source dengan sebuah resistor
variable pada inputnya seperti
gambar pada modul.
Nilai RD yang digunakan pad
rangkaian penguat adalah 5k dan
10k.
Hubungkan osiloskop pada Gate
transistor.
Dengan menggunakan kurva ID vs
VDS dan VDD = 10V, buatlah garis
beban pada grafik ID vs VDS dan Aturlah resistor variable tersebut
tempatkan titik Q sampai amplitude sinyal input
menjadi ½ sinyal input tanpa
Catat nilai DC VGS, VDS, dan ID pada resistor variable.
titik Q. hitung gm dengan terlebih
dahulu mencari nilai K berdasarkan
formula pada modul. Catatlah nilai Rvar, Rin = Rvar.
Bandingkan nilai yang didapat
dengan hasil perhitungan.
Tentukan nilai gm dengan melihat
kemiringan kurva titik Q point
pada kurva karakteristik ID vs VGS.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


3.9 RESISTANSI OUTPUT
Selanjutnya Load line digambar dengan
Hubungkan rangkaian pada
menghubungkan dua titik yang menghasilkan Id =
masing masing dengan sebuah
resistor variable pada outputnya 0 mA, dan Vds = 0 V, yaitu pada titik Vds = Vdd =
seperti gambar pada modul 10 V, dan Id = 2 mA. Dari titik tersebut dapat
ditentukan titik Q, dimana titik Q terletak pada
load line yang termasuk ke dalam daerah saturasi
Aturlah resistor variable tersebut dari MOSFET yang digunakan.
sampai amplitude sinyal output
menjadi ½ sinyal output tanpa
resistor variable
4.3. PENGHITUNGAN NILAI PARAMETER

Catatlah nilai Rvar, Rout = Rvar.


Bandingkan nilai yang didapat
dengan hasil perhitungan.

4. HASIL DAN ANALISIS

4.1. KURVA ID VS VGS


Pada penghitungan nilai parameter ini, kami
mendapat titik kerja pada saat RL = 10k ohm, yaitu
pada Vgs = 1,857 volt, serta Id = 0,3867 mA.
Selanjutnya pada titik kerja saat RL = 5k ohm,
adalah pada Vgs = 1,952 volt, id = 0,7544 mA.

4.4. RANGKAIAN PENGUAT


Setelah melakukan perangkaian sesuai gambar
pada modul didapat nilai Rb1= 348,76 k ohm. Serta
Diatas ini adalah grafik kurva Id terhadap Vgs nilai Rb2= 353,57 k ohm.
dimana sudah terjadi kesesuaian antara teori dan
hasil percobaan. 4.5. PENGUAT COMMON SOURCE

4.2. KURVA ID VS VDS

Pada penguat common source ini didapat nilai


penguatan Av sebesar 14,6 V/V . Dengan output
mulai terdistori saat Vin = 180 mV
Diatas ini adalag grafik kurva Id terhadap Vds
menggunakan DCA pro. Pada grafik ini juga sudah
terjadi kesesuaian anatara teori dan hasil percobaan,
dimana terdapat perbedaan nilai arus Ib pada tiap
tiap niali Vgs nya.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


4.6 PENGUAT COMMON SOURCE DENGAN 4.9. RESISTANSI OUTPUT
RL = 5K

Resistansi output didapat seebesar 5k ohm, dengan


melihat vout menjdasi setengah vin ketika
ditambah Rvar.

Pada penguat common source dengan Rl = 5k ohm 4.10 RANGKAIN COMMON GATE SAAT RL =
ini didapat nilai penguatan Av sebesar 10 V/V . 10 K
Dengan output mulai terdistori saat Vin = 160 mV

4.7. PENGUAT COMMON SOURCE DENGAN


SUMBER ARUS

Pada penguat common source dengan Rl = 10k


ohm ini didapat nilai penguatan Av sebesar 15,71
V/V . Dengan output mulai terdistori saat Vin =
280 mV

4.11. RANGKAIAN COMMON GATE SAAT RL


= 5K OHM

Pada penguat common source ini didapat nilai


penguatan Av sebesar 13,3 V/V . Dengan output
mulai terdistori saat Vin = 200 mV

4.8. RESISTANSI INPUT COMMON SOURCE


Pada penguat common source dengan Rl = 5k ohm
ini didapat nilai penguatan Av sebesar 10 V/V .
Dengan output mulai terdistori saat Vin = 200 mV

Meskipun gambar pada osiloskop kurang presisi


namun didapat nilai Resistansi input sebesar = 70k
ohm

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


4.12. RANGKAIAN COMMON GATE
MENGGUNAKAN SUMBER ARUS

Pada penguat common drain dengan Rl = 5k ohm


Pada penguat common gate dengan sumber arus ini didapat nilai penguatan Av sebesar 0,714 V/V .
didapat nilai penguatan Av sebesar 17,857 V/V . Dengan output mulai terdistori saat Vin =600 mV
Dengan output mulai terdistori saat Vin = 220 mV
4.1. RANGKAIAN COMMON DRAIN
4.13.RESISTANSI INPUT COMMON GATE MENGGUNAKAN S UMBER ARU

Resistansi input diatas dihitung agar nilai Vin menjadi


setengah kali Vin awal. Maka didapat Rin = 81k ohm

4.14. RANGKAIAN OUTPUT COMMON SOURCE


Pada penguat common drain dengan sumber arus
ini didapat nilai penguatan Av sebesar 0,93 V/V .
Dengan output mulai terdistori saat Vin =500 mV

4.3. RESISTANSI INPUT COMMON DRAIN

Resistansi output diatas dihitung agar nilai Vin


menjadi setengah kali Vin awal. Maka didapat Rout =
8k ohm.

4.15 RANGKAIAN COMMON DRAIN BIASA

Resistansi input diatas dihitung agar nilai Vin


menjadi setengah kali Vin awal. Maka didapat Rin =
140k ohm

4.3. RANGKAIAN OUTPUT

Pada penguat common drain dengan Rl = 5k ohm


ini didapat nilai penguatan Av sebesar 0,8 V/V .
Dengan output mulai terdistori saat Vin = 360 mV

4.1. RANGKAI COMMON DRAIN VARIASI NILAI


BEBAN
Resistansi output diatas dihitung agar nilai Vout
menjadi setengah kali Vout awal. Maka didapat Rout
= 180 ohm

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7


5. KESIMPULAN field-effect-transistor/common-gate-
amplifier-circuit.php, 20 maret 2019, 07:57
Dari percobaan karakteristik ini, praktikan telah
mencari karakteristik dari FET, memahami [5] https://www.electronics-
penggunaan FET sebagai penguat untuk tutorials.ws/amplifier/amp_3.html, 20 maret
konfigurasi Common Source, Common Gate, dan 2019, 07:58
Common Drain, serta memahami resistansi input
dan output untuk ketiga konfigurasi tersebut. Hasil
yang didapat yaitu:
 Kurva ID-VGS maupun kurva ID-VDS
yang didapat sesuai dengan referensi yang
ada
 Pada kurva ID – VGS saat R = 10k didapat
titik kerja Q pada Id = 0,3867 mA, Vgs =
1,857 , dan Vds = 6,15 V
 Pada kurva ID – VDS saat R= 5k ohm
didapat titik kerja Q pada Id = 0.7544 mA,
Vgs = 1.952 V, dan Vds = 5.911 V
 Pada rangkaian Common Source semakin
tinggi nilai Rl yang diberikan pada
penguatan akan semakin tinggi juga serta
nilai distorsi juga semakin besar. Namun
jika menggunakan sumber arus akan
menghasilkan penguatan cukup tinggi dan
distosi yang relatif sedang.
 Pada rangkaian Common gate semakin
tinggi nilai Rl yang diberikan pada
penguatan akan semakin tinggi juga serta
nilai distorsi juga semakin besar. Namun
jika menggunakan sumber arus akan
menghasilkan penguatan cukup tinggi dan
distosi yang relatif sedang.
 Pada rangkaian Common drain semakin
tinggi nilai Rl yang diberikan pada
penguatan akan semakin tinggi juga serta
nilai distorsi juga semakin besar. Namun
jika menggunakan sumber arus akan
menghasilkan penguatan cukup tinggi dan
distosi yang relatif sedang.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Mervin T. Hutabarat, Petunjuk Praktikum,
Elektronika, Sekolah Teknik Elektro, dan
Informatika ITB, Bandung, 2017
[2] Adel S. Sedra dan Kennet C. Smith,
Microelectronic Circuits, Oxford University Press,
USA, 1997.
[3] https://transistor-fet-configuration-common-
gate-summary-01.svg, 20 maret 2019, 07:56
[4] https://www.electronics-
notes.com/articles/analogue_circuits/fet-

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8

Anda mungkin juga menyukai