Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SYARIFATUL M

NO : 28
KELAS : XI IPS 1

Kebijakan – kebijakan VOC di Indonesia


 Kebijakan-kebijakan VOC selama berkuasa di Indonesia sejak tahun 1602 – 1799
antara lain dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli
perdagangan.
2. Melaksanakan politik devide et impera ( memecah dan menguasai ) dalam rangka untuk
menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3. Untuk memperkuat kedudukannya dirasa perlu mengangkat seorang pegawai yang disebut
Gubernur Jendral.
4. Melaksnakan sepenuhnya Hak Octroi yang ditawarkan pemerintah Belanda
5. Membangun pangkalan / markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah
dipusatkan di Jayakarta ( Batavia).
6. Melaksanakan pelayaran Hongi ( Hongi tochten ).
7. Adanya Hak Ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang
melebihi ketentuan.
8. Adanya verplichte leverantien ( penyerahan wajib ) dan Prianger Stelsel ( system Priangan )
9. Prianger Stelsel ( system Priangan , penyerahan wajib) dimulai tahun 1723 Masyarakat di
Priangan dikenai aturan wajib kerja menanam kopi dan menyerahkan hasilnya kepada kompeni.
Wajib kerja ini sama dengan kerja paksa / rodi, rakyat tanpa diberi upah, menderita dan miskin
 kebijakan VOC tersebut sangat berpengaruh bagi rakyat Indonesia . Pengaruh dari
kebijakan VOC bagi rakyat Indonesia antara lain :
1. Kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh VOC.
2. Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru dibawah
kendali VOC.
3. Hak octroi ( istimewa ) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin, menderita,
mengenal ekonomi uang, mengenal sistem pertahanan benteng, etika perjanjian dan prajurit
bersenjata modern (senjata api, meriam ).
4. Pelayaran Hongi, bagi penduduk Maluku khususnya, dapat dikatakan sebagai
suatu perampasan, perampokan, pemerkosaan, perbudakan dan pembunuhan.
5. Hak Ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumber
penghasilan yang bisa berlebih.
kegiatan perdagangan VOC di Indonesia
Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta
campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain Ternate, Mataram, Banten,
Banjar, Sumatra, Gowa serta Maluku. Perluasan kekuasaan Belanda ke daerah-daerah luar Jawa
benar-benar berbeda dengan
perluasan kekuasaannya di Jawa, karena di sebagian besar daerah luar Jawa tidak pernah ada
alasan yang permanen atau sungguh-sungguh untuk menguasai oleh pihak Belanda. Akibat hak
monopoli yang dimilikinya, VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan
permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa
Indonesia VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di
Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain. VOC dapat memperoleh monopoli perdagangan
Indonesia karena melakukan beberapa hal diantaranya adalah melakukan pelayaran hongi untuk
memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal
penduduk yang menjual langsung rempah-rempah kepada pedagang asing seperti
Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.
Melakukan Ekstirpasi, yaitu penebangan tanaman milik rakyat. Tujuannya adalah
mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen
berlebihan. Melakukan sistem Verplichte Leverantien, merupakan perjanjian dengan raja-raja
setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC
dengan harga yang ditetapkan VOC. Kemudian VOC menerapkan sistem Contingenten yang
berarti rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak.

Politik Ekonomi VOC


Usaha VOC untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya adalah melalui monopoli
perdagangan. Untuk itu VOC menerapakan beberapa aturan dalam melaksanakan monopoli
perdagangan antara lain :
a. Verplichhte Leverantie
yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan oleh VOC.
Peraturan ini melarang rakyat untuk menjual hasil bumi kepada pedagang lain.
b. Contingenten
Contingenten yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
c. Ektripasi
Ektripasi yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi
kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harga merosot.

d. Pelayaran Hongi
Pelayaran Hongi yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu kora-kora untuk
mengawasi pelaksanaan perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.

Anda mungkin juga menyukai