Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL RANCANGAN MODEL SISTEM PERTANIAN

LEISA

Disusun Oleh :
Kelompok II
Afin Dwi Widandari (05.1.4.16.0669)
Anggie Noviyanti (05.1.4.16.0672)
Dwi Putri Aulia Firdausi (05.1.4.16.0681)
Maulida Wasul Indah G (05.1.4.16.0691)
Muhammad Septo Aditya (05.1.4.16.0694)
Reka Ayu Cahyani (05.1.4.16.0696)
Saniah (05.1.4.16.0698)
Sofyan Nur Rohman (05.1.4.16.0702)
Syahrani (05.1.4.16.0703)

Dosen Pengampu/ TPA : Ir Koeswini Tri Ariani MS


Mata Kuliah : Sistem Pertanian Berkelanjutan

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
YOGYAKARTA-MAGELANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatkan produksi pertanian suatu negara adalah suatu tugas yang
kompleks, kerena banyaknya kondisi yang berbeda yang harus dibina atau
diubah oleh orang ataupun kelompok yang berbeda pula. Seperti halnya
permasalahan pertumbuhan penduduk yang tinggi yang mengimbangi
permintaan atas kebutuhan pangan meningkat pesat, namun hal tersebut tidak
diimbangi dengan produksi hasil pertanian yang mampu untuk memenuhi
permintaan kebutuhan akan bahan pangan.
Namun hal itu juga mendorong para petani untuk mencoba menanam jenis-
jenis tanaman baru, mengembangkan varietas tanaman dengan menemukan
teknik penggunaan pupuk, mengatur kelembapan tanah yang lebih maju serta
menggunakan teknologi pertanian yang lebih maju untuk mengembangkan
pembangunan pertanian ke arah yang lebih baik sehingga mampu untuk
memenuhi kebutuhan pangan dari jumlah masyarakat yang terus meningkat.
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan
sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya
tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources), untuk proses produksi
pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal
mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya,
kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian
yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang
ramah terhadap lingkungan.
Pertanian organik merupakan salah satu bagian pendekatan pertanian
berkelanjutan, yang di dalamnya meliputi berbagai teknik sistem pertanian,
seperti tumpangsari (intercropping), penggunaan mulsa, penanganan tanaman
dan pasca panen. Pertanian organik memiliki ciri khas dalam hukum dan
sertifikasi, larangan penggunaan bahan sintetik, serta pemeliharaan
produktivitas tanah. Pertanian organik bertujuan untuk:
a) Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas
memadai,
b) Membudidayakan tanaman secara alami,
c) Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem
pertanian,
d) Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang,
e) Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik
pertanian,
f) Memelihara keragaman genetik sistem pertanian dan sekitarnya, serta
g) Mempertimbangkan dampak sosial dan ekologis yang lebih luas dalam
sistem usaha tani.
Dalam upaya mengatasi akibat negatif dari sistem pertanian konvensional
maka dikembangkan konsep pertanian yang mengupayakan keberkelanjutan
dengan meminimalkan masukan luar serta memperhatikan dampak negatif dari
kegiatan pertanian. Konsep pertanian tersebut dikenal dengan istilah LEISA
(Low-External-Input and Sustainable Agriculture, pertanian berkelanjutan
dengan masukan eksternal rendah). Pertanian berkelanjutan didefinisikan
sebagai pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna
membantu kebutuhan manusia yang berubah, sekaligus mempertahankan atau
meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.

B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui model pertanian berkelanjutan (LEISA)
2. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan budidaya pertanian
berkelanjutan (LEISA)
3. Mahasiswa mampu melakukan budidaya pertanian berkelanjutan (LEISA)
BAB 2
MODEL DAN RANCANGAN ANGGARAN BELANJA

A. Model ( Desain, Alat dan Bahan )


1. Desain
Sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture),
prinsipnya yaitu bahwa hasil produksi yang keluar dari sistem harus
diimbangi dengan tambahan unsur hara yang dimasukkan kedalam sistem
tersebut. Dengan model LEISA, kekhawatiran penurunan produktivitas
secara drastis dapat dihindari, sebab penggunaan input luar masih
diperkenankan dan masih menjaga toleransi keseimbangan antara
pemakaian input internal dan eksternal, misalnya n penggunaan pupuk
organik diimbangi dengan pupuk TSP.
Terdapat beberapa komponen yang ada dalam sistem pertanian LEISA Yaitu
adanya gabungan peternakan dan pertannian yakni adanya peternakan kelinci
dan juga beberapa jenis tanaman yang akan kita tanam yaitu kedelai
edemame, Okra, sawi, serai dan juga empon serta tanaman refugia.
2. Alat
 TR-2 : 1 unit
 Rotary : 1 unit
 Cultivator : 1 unit
 Cangkul : 5 unit
 Sabit : 5 unit
 Ember : 3 unit
 Gembor : 3 unit
 Drum : 3 unit

3. Bahan
 Kandang
 Kelinci
 Jerami
 Pupuk kandang
 Pupuk NPK mutiara
 Benih edamame
 Benih Kangkung
 Benih Okra merah
 Benih Sawi caisim
 Bunga matahari
 Bunga kertas
 Brotowali
 Serai
B. Rancangan Anggaran Biaya

No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah


1 Kandang 2 Unit Rp500.000 Rp1.000.000
2 Kelinci 10 Ekor Rp50.000 Rp500.000
3 Jerami 1 kol Rp200.000 Rp200.000
4 Pupuk kandang 32 Karung Rp25.000 Rp800.000
5. Pupuk NPKmutiara 10 kg Rp15.000 Rp 50.000
5 Benih edamame 2 Kg Rp85.000 Rp170.000
6. Benih Kangkung 0,5 Kg Rp40.000 Rp40.000
7. Benih Okra merah 2 Pack Rp40.000 Rp40.000
8 Benih Sawi caisim 2 Pcs Rp20.000 Rp40.000
9. Bunga matahari 0,5 Kg Rp100.000 Rp100.000
10 Bunga kertas 1 Pack Rp25.000 Rp25.000
11. Brotowali 1 Kg Rp23.000 Rp 23.000
12 Serai 1 Kg Rp10.000 Rp10.000
Rp3.098.000
BAB 3
PENUTUP

Sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture), prinsipnya


yaitu bahwa hasil produksi yang keluar dari sistem harus diimbangi dengan
tambahan unsur hara yang dimasukkan kedalam sistem tersebut. Sistem pertanian
LEISA yang akan dipraktekan adalah dengan mengkombinasikan antara
peternakan dengan pertanian yang kedepannya akan membentuk sebuah sistem
yang akan saling ketergantungan.
DAFTAR PUSTAKA

Drajaya Damey. 2014. Makalah Praktek Sistem Pertanian LEISA.


http://dameydrajaya.blogspot.com/2014/02/makalah-praktek-sistem-
pertanian-leisa.html. Diakses pada 12 Maret 2019 pukul 15.38 WIB.

Anda mungkin juga menyukai