Anda di halaman 1dari 8

PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DAERAH UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN DAERAH


YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

Amalia Dlamantlna"

Abstract

As consequences of decentralization principle enforcement as frame work of developing relationship


between central government and Regional Government its needed a comprehensive understanding in the
relationship pattern between Central Government and Regional Government. The freedom and self
assessment regional affair in the frame work of NKRI, because regional is given arbitrary in handling local
affair which is given by central Government. In related with the mention above, monitoring and controlling
the administration of regional government should be placed as media of coordination between central
government and regional government in order to in creasing effectiveness and efficiently of carry on of
governmental administration.

Kata Kunci: Pengawasan, pemerintahan daerah.

Otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Pemerintah daerah, dalam 111enyelenggarakan


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 memberikan pemerintahan daerah dilakukan melalui fungsi-fungsi
kewenangan yang luas kepada daerah organik manajemen pemerintahan yang meliputi
Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
Pemerintahan Daerah. Dengan kewenangan yang evaluasi merupakan sarana yang harus ada dan
luas terbuka kesempatan bagi daerah otonom untuk dilaksanakan oleh manajemen secara profesional
menggali dan memanfaatkan semua potensi yang dan dalam rangka pencapaian sasaran tujuan
ada guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. organisasi secara efektif dan efisien.
Penerapan asas desentralisasi sebagai bentuk Dengan kewenangan yang luas akan
pembagian kewenangan dari pemerintah pusat meningkatkan inovasi dan kreativitas pemerintah
kepada pemerintah daerah, memberikan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
konsekuensi bagi tumbuh kembangnya kreativitas daerah. Demikian juga kewenangan dengan
daerah dalam mengatur dan mengelola potensi kewenangan yang luas terbuka juga peluang
daerah bersama peran aktif masyarakat. sehingga terjadinya penyalahgunaan kewenangan
dapat meningkatkan taraf pembangunan daerah pemerintahan, sehingga memerlukan pengawasan
untuk kesejahteraan masyarakatnya. yang karena tanpa pengawasan terbuka peluang
Prinsip-prinsip tersebut di atas, telah membuka terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan
peluang dan kesempatan yang sangat luas kepada kewenangan, sehingga akan mengakibatkan
daerah otonom untuk melaksanakan kerugian keuangan negara dan tidak terwujudnya
kewenangannya secara mandiri, luas, nyata, dan kesejahteraan masyarakat
bertanggungjawab dalam mewujudkan Agar maksud penyelenggaraan pemerintahan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan mutu daerah dalam mewujudkan kejahteraan masyarakat
pelayanan, pemberdayaan dan peran serta melalui peningkatan mutu pelayanan, pemberdayaan
masyarakat, serta daya saing daerah guna dan peranserta masyarakat. serta daya saing daerah
meningkatkan kesejahteraan rakyat. dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan maka

• Amalia Oiamantina, SH., M.H1111. OosenFakullasHukumUNOlPJl Imam BataJO, SH No. 1 Semarang

36
Amalia Diamantina, Pengawasan Pemerintahan Daerah

pengawasan sebagai instrument dalam manajemen atau tidak. Dengan demikian manifestasi dari kinerja
organisasi pemerintahan harus berjalan dan pengawasan adalah kegiatan untuk menilai suatu
terlaksana secara optimal. pelaksanaan tugas secara de facto, sedangkan tujuan
Optimalisasi pengawasan atas penyelenggaraan pengawasan itu pada hakekatnya adalah sebagai
pemerintahan daerah selain mewujudkan cita-cita media terbatas untuk melakukan semacam cross
otonomi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan check atau, pencocokan apakah kegiatan yang
masyarakat, juga untuk mencegah agar tidak dilaksanakan telah sesuai dengan tolak ukur yang
terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan telah ditentukan sebelumnya atau tidak. Demikian
wewenang. pula bagaimana dengan tindaklanjut dari hasil
Sehubungan dengan pernyataan diatas, pengawasan tersebut. 1
permasalahan yang akan dibahas adalah; Menu rut Siagian dalam Suyanto:
· Bagaimana pelaksanaan pengawasan atas Pengawasan adala proses pengamatan dan
penyelenggaraan pemerintah daerah? pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
Pemahaman tentang pengawasan dikenal dan menjamin agar supaya semua pekerjaan yang
dikembangkan dalam ilmu manajemen. Pengawasan sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan
merupakan salah satu unsur dalam kegiatan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.2
pengelolaan. Di dalam manajemen ataupun Hukum
Administrasi, pengawasan diartikan sebagai kegiatan Dalam hal pengawasan terhadap rancangan
mengawasi dalam arti melihat sesuatu dengan peraturan daerah dan peraturan daerah, Pemerintah
seksama, sehingga tidak ada kegiatan lain di luar itu. melakukan dengan 2 (dua) cara sebagai berikut:
Dengan pengawasan, berbagai aktivitas yang telah 1) Pengawasan terhadap rancangan peraturan
digariskan dalam peraturan perundang-undangan daerah (RAPERDA), yaitu terhadap rancangan
maka dapat dilaksanakan secara baik dalam arti peraturan yang mengatur pajak daerah, retribusi
sesuai denga apa yang dimaksud. daerah, APBD dan RUTR sebelum disahkan oleh
Di dalam Bahasa lnggris ada dua istilah yang kepala daerah terlebih dahulu dievaluasi oleh
digunakan untuk pengawasan yaitu control dan Menteri Dalam Negeri untuk Raperda provinsi,
supervision. Baik control maupun supervision dan oleh Gubernur terhadap Raperda kabupaten
diterjemahkan dengan pengawasan dan /kota. Mekanisme ini dilakukan agar pengaturan
pengendalian. Pengertian ini tampaknya lebih luas tentang hal-hal tersebut dapat mencapai daya
karena tidak hanya terbatas pada kegiatan guna dan hasil gun a yang optimal.
mengawasi saja dan melaporkan hasil kegiatan 2) Pengawasan terhadap semua peraturan daerah
Pengawasan tadi, melainkan juga melakukan diluar termasuk dalam angka 1, yaitu setiap
kegiatan pengendali yakni: menggerakkan, peraturan daerah wajib disampaikan kepada
memperbaiki, dan meluruskan menuju arah yang Menteri Dalam Negeri untuk provinsi dan
benar. Kendatipun demikian, terhadap, perbedaan Gubernur untuk kabupaten/kota untuk
antara control maupun dengan supervision yaitu baha memperoleh klarifikasi. Terhadap peraturan
dalam supervision, kegiatan pengawasan dan daerah yang bertentang dengan kepentingan
pengendalian disertai dengan kewenangan untuk umum dan peraturan yang lebih tinggi dapat
mengambil tindakan-tindakan konkrit (misalnya: dibatalkan sesuat mekanisme yang berlaku.
memberi sanksi) manakala terjadi
penyimpangan/pelanggaran terhadap apa yang telah Selanjutnya didalam undang-undang No. 32
ditetapkan. tahun 2004 tentang pemerintahan didalam BAB XII
Tentang pengawasan hubungannya dengan tentang pembinaan dan pengawasan didalam pasal
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada 217 sampai dengan pasal 223 diatur mengenai ruang
dasarnya bahwa pengawasan adalah segala usaha lingkup pembinaan dan pengawasan, pedoman dan
atau kegiatan untuk mengetahui menilai kenyataan standart penyelenggaraan pemerintahan daerah,
yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau penghargaan dan sanksi yang akan di atur lebih
kegiatan/ apakah sesuai dengan yang semestinya lanjut dalam peraturan pemerintah.
1 Suriansyah Murhani,AspekHukum Pengawasan Pemerintahan Daerah, laksbang Mediatama, Yogyakarta (cetakan 1 ), 2008hal. 3
2 Sujamto, Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan, Ghafia Indonesia. Jakarta (Cetakan I) 1986, hal 24

37
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010

Pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan pemerintah daerah.


daerah dilaksanakan oleh Pemerintah meliputi: Penghargaan sebagaimana dimaksud diberikan
a. koordinasi pemerintahan antarsusunan kepada pemerintah daerah, kepala daerah dan I atau
pemerintahan; wakil kepala daerah anggota DPRD, perangkat
b. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan daerah, PNS daerah, kepala desa, anggota badan
urusan pemerintahan; permusyawaratan desa dan masyarakat.
c. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi Sanksi dapat diberikan oleh Pemerintah dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan; rangka pengawasan penyelenggaraan pemerintah
d. pendidikan dan pelatihan; dan daerah.
e. perencanaan, penelitian, pengembangan, Sanksi sebagaimana dimaksud dapat diberikan
pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan urusan kepada pemerintah daerah, kepala daerah atau wakil
pemerintahan. kepala daerah anggota DPRD, Perangkat daerah,
PNS daerah dan kepala desa.
Koordinasi sebagaimana dimaksud pada huruf a Hasil pembinaan dan pengawasan pemerintah
dilaksanakan secara berkala pada tingkat nasional, daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217 dan
regional, atau provinsi. Pasal 218 secara nasional dikoordinasikan oleh
Pemberian pedoman dan standar sebagaimana Menteri Dalam Negeri.
dimaksud pada huruf b mencakup aspek Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
perencanaan, pelaksanaan, tata laksana, pemerintah daerah untuk kabupaten I kota
pendanaan, kualitas, pengendalian dan pengawasan. dikoordinasikan oleh Bupati I walikota
Pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi Bupati dan walikota dalam pembinaan dan
sebagaimana maksud pada huruf c dilaksanakan pengawasan dapat melimpahkan kepada Camat.
secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu, baik secara Mengenai pengawasan atas penyelenggaraan
menyeluruh kepada seluruh daerah walaupun kepada pemerintahan daerah selanjutnya diatur lebih lanjut
daerah tertentu sesuai dengan kebutuhan. dalam Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005
Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
pad a huruf d dilaksanakan secara berkala bagi kepala Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
daerah atau wakil kepala daerah, anggota DPRD, Di dalam Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun
perangkat daerah, pegawai negeri sipil daerah, dan 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
kepala desa. Penyelenggaraan Pemerintah Daerah disebutkan
Perencanaan, penelitian, pengembangan, bahwa, pengawasan disebutkan bahwa, pengawasan
pemantauan, dan evaluasi sebagaimana dimaksud atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah berjalan
pada huruf e dilaksanakan secara berkala ataupun secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan
sewaktu-waktu dengan memperhatikan susunan ketentuan peraturan perundang- undangan.
pemerintahan. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud daerah dapat dilakukan terhadap:
pada huruf d dan huruf e dapat dilakukan kerja sama a. Pengawasan pelaksanaan urusan pemerintah di
dengan perguruan tinggi atau lembaga penelitian. daerah
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah b. Pengawasan peraturan daerah dan peraturan
daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah yang kepala daerah
meliputi: Pengawasan pelaksanaan urusan Pemerintahan
a. Pengawasan atas pelaksanaan urusan di daerah meliputi :
pemerintah di daerah. a. pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
b. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan provinsi;
peraturan Kepala Daerah b. pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
kabupaten/kota; dan
Pengawasan sebagai dimaksud dilaksanakan c. pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
oleh aparat pengawas intern pemerintah sesuai
peraturan perundang - undangan. Pemerintah Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
memberikan penghargaan dalam penyelenggaraan

38
Amalia Diamantina,Pengawasan PemerintahanDeerah

provinsi terdiri dari: terhadap:


a. pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah a. Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan
yang bersifat wajib; Pemerintah Dae rah, Kabupaten I Kota
b. _pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah b. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
yang bersifat pilihan; dan Provinsi dan
c. pelaksanaan urusan pemerintahan menurut c. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
dekonsentrasi dan tug as pembantuan. Kabupaten I kota

Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah lnspektorat Kabupaten I Kota melakukan


kabupaten/kota pengawasan terhadap :
a. pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah a. Pelaksanaan urusan pemerintah di daerah
yang bersifatwajib; kabupaten I kota
b. pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah b. Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan
yang bersifat pilihan; dan pemerintahan desa
c. pelaksanaan urusan pemerintahan menurut c. Pelaksanaan urusan pemerintahan desa
tugas pembantuan.
Aparat pengawas intern pemerintah melakukan
Pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan pengawasan sesuai dengan fungsi dan
di daerah meliputi: kewenangannya melalui :
a. pernbinaan atas pelaksanaan urusan a. Pemeriksaan dalam rangka berakhirnya masa
pemerintahan di daerah provinsi, kabupaten/kota jabatan kepala daerah.
dan pemerintahan desa; dan b. Pemeriksaan berkala atau sewaktu - waktu dari
b. pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah unit/ satuan kerja
provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintahan c. Pengujian terhadap laporan berkala dan I atau
des a. sewaktu -waktu dari unit/ satuan kerja
d. Pengusutan atas kebenaran laporan mengenai
a. Pengawasan terhadap urusan pemerintahan di adanya indikasi terjadinya penyimpangan,
daerah dilaksanakan oleh Aparat Pengawas korupsi, kolusi dan nepotisme
Intern Pemerintah sesuai dengan fungsi dan e. Penilaian atas manfaat dan keberhasilan
kewenangannya. kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan
b. Aparat Pengawas Intern Pemerintah adalah f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan
lnspektorat Jenderal Oepartemen, Unit pemerintahan di daerah dan pemerintahan desa.
Pengawasan Lembaga Pemerintah Non
Departemen, lnspektorat Provinsi, dan Ketentuan lebih lanjut mengenal pedoman tata
lnspektorat Kabupaten/Kota. lnspektorat Jenderal cara pemeriksaan dalam rangka berakhimya masa
Departemen dan Unit Pengawasan Lembaga jabatan kepala daerah diatur dengan Peraturan
Pemerintah Non Departemen melakukan Menteri.
pengawasan terhadap : Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman tata
a. Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas cara pengawasan sebagaimana dimaksud huruf b,
pembantuan huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f diatur dengan
b. Pinjaman dan hibah luar negeri dan Peraturan Menteri I Menteri Negara I Pimpinan
c. P e I a k s a n a a n p e m b i n a a n a t a s Lembaga Pemerintah Non Departemen sesuai
penyelenggaraan Pemerintah Oaerah sesuai dengan fungsi dan kewenangannya.
dengan fungsi dan kewenangannya. Rencana pengawasan atas penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dituangkan dalam rencana
lnspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri pengawasan tahunan, dan ditetapkan oleh Menteri.
selain melakukan pengawasan juga melakukan Rencana pengawasan atas penyelenggaraan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Pemerintah Daerah dituangkan dalam rencana
Daerah Provinsi, Ka bu paten I kota pengawasan tahunan dan ditetapkan oleh Gubemur
lnspektorat Provinsi melakukan pengawasan berpedoman pada rencana pengawasan yang

39
MMH. Ji/id as No. 1, Maret 2010

ditetapkan oleh Menteri. (delapan puluh) hari sejak Peraturan Daerah


Pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan diterima oleh Pernerintah.
Pemerintah Daerah wajib berpedoman kepada 7. Peraturan Menteri tentang pembatalan Peraturan
rencana pengawasan tahunan penyelenggaraan Kepala Daerah ditetapkan paling lambat 60
Pemerintahan Daerah. (enarn puluh) hari setelah Peraturan Kepala
Pelaksanaan pengawasan urusan Daerah diterirna oleh Menteri.
Pemeririntahan di daerah berpedoman pad a norm a: 8. Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran
a. Objektif, professional, independent dan tidak Pendapatan dan Belanja Daerah, Peraturan,
mencari - can kesalahan Kepala Daerah tentang penjabaran Anggaran
b. Terus menerus untuk memperoleh hasil yang Pendapatan dan Belanja Daerah, pajak daerah,
berkesinambungan retribusi dan rencana tata ruang disarnpaikan
c. Efektif untuk menjamin adanya tindakan koreksi paling lama 3 (tiga) hari setelah disetujui bersama
yang cepat dan tepat antara Kepala Daerah dengan Dewan Perwakilan
d. Mendidik dan dinamls. Rakyat Daerah.
9. Menteri rnelakukan evaluasi rancangan peraturan
Pirnpinan satuan kerja penyelenggara daerah provinsi dan rancangan peraturan
Pernerintahan Daerah provinsi, kabupaten/kota dan Gubemur tantang anggaran pendapatan dan
Desa wajlb melaksanakan tindak lanjut hasil belanja daerah, pajak daerah, retribusi daerah
pengawasan. dan tata ruang daerah.
Menteri, Menteri Negara, Pimpinan Lembaga 10. Gubernur rnelakukan evaluasi rancangan
Pemerintah Non Departernen, Gubemur, peraturan daerah kabupaten/kota dan rancangan
Bupati/Walikota melakukan pemantauan atas peraturan. BupatiM'alikota tentang anggaran
pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan. pendapatan dan belanja daerah, pajak daerah,
Wakil Gubemur, Wakil Bupati/Wakll Walikota retribusi daerah dan tata ruang daerah.
bertanggungjawab atas pelaksanaan tindak lanjut 11. Evaluasi rancangan peraturan daerah dan
hasil pengawasan. rancangan peraturan kepala daerah dilakukan
Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah
Kepala Daerah Pengawasan Peraturan Daerah dan diterima rancangan dirnaksud.
Peraturan Kepala Daerah dilakukan dengan
rnekanisrne sebagai berikut : Peraturan Menteri Dalarn Negeri No. 23 Tahun
1. Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah 2007 selanjutnya mengatur lebih rinci bentuk
disampaikan kepada Pemerintah paling lama 7 pedornan Tata Cara Pengawasan Atas
(tujuh) hari sejakditetapkan. Penyelenggaraan Pernerintahan Oaerah. Pedornan
2. Pemerintah melakukan pengawasan terhadap tersebut meliputi :
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala a. Ruang lingkup pengawasan, yaitu
Daerah. 1. Pengawasan atas penyelenggaraan
3. Pelaksanaan pangawasan dilakukan oleh pemerintahan daerah meliputi :
Menteri. a. Administrasi umum pemerintahan dan
4. Peraturan Daerah yang bertentangan dangan b. Urusan pemerintah
kepentingan umum dan/atau peraturan 2. Pengawasan sebagairnana dirnaksud pada
perundang-undangan yang lebih tinggi dapat huruf a dilakukan terhadap:
dibatalkan dengan Peraturan Presiden a. Kebijakan daerah
berdasarkan usulan Menteri. b. Kelernbagaan
5. Peraturan Kepala Daerah yang bertentangan c. Pegawai daerah
dengan kepentlngan umum, Peraturan Daerah d. Keuangan daerah dan
dan peraturan perundang-undangan yang lebih e. Barang daerah
tinggi dapat dibatalkan dengan Peraturan 3. Pengamanan sebagairnana dimaksud pada
Menteri. huruf b dilakukan terhadap:
6. Peraturan presiden tentang pembatalan a. Urusan wajib
Peraturan Daerah ditetapkan paling lambat 80 b. Urusan pilihan

40
Amalia Diamantina. Pengawasan Pemerintahan Daerah

c. Dana dekonsentrasi 2) Pejabat Pengawas Pemerintah dalam


d. Tugas pembantuan dan melaksanakan pengawasan atas
e. Kebijakan pinjaman hibah luar negeri penyelenggaraan pemerintahan daerah
berkoordinasi dengan lnspektur Provinsi dan
b. Pengawasan, yang meliputi lnspektur Kabupaten/Kota.
1. Penyusunan rencana pengawasan Pejabat Pengawas Pemerintah, dalam
Pengawasan tahunan, sebagaimana diatur melaksanakan pengawasan penyelenggaraan
dalam ketentuan Pasal 5 Permendagri Nomor pemerintahan dilakukan melalui kegiatan
23 Tahun 2007, menyatakan : pemeriksaan, monitoring dan evaluasi Kegiaian
1.1} Penyusunan rencana pengawasan pemeriksaan dilaksanakan berpedoman pada Daftar
tahunan atas penyelenggaraan Mateteri Pemeriksaan (DMP} sebagaimana yang
pemerintahan daerah Kabupaten dan diatur dalam Pasal 10 Permendagri Nomor 23 tahun
Kata dikoordinasikan oleh lnspektur 2007, yang menyatakan:
Provinsi. 1} Kegiatan Pemeriksanaan dimaksud dalam Pasal
1.2} Rencana pengawasan tahunan 9, meliputi:
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) a. Pemeriksaan secara berkala dan
disusun dalam bentuk Program Ke~a komprehensif terhadap kelembagaan,
Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan pegawai daerah, keuangan daerah, barang
berpedoman pada kebijakan daerah, urusan pemerintahan;
mengawasi b. Pemeriksaan dana dekonsentrasi;
1.3) Penyusunan PKPT sebagaimana c. Pemeriksaan tugas pernbantuan; dan
dimaksud pada ayat (2) didasarkan atas d. Pemeriksaan terhadap kebijakan pinjaman
prinsip keserasian, keterpaduan., dan hibah luarnegeri.
menghindari tumpang tindih ds.n. 2) Kegiatan pemeriksaan sebagaimana dimaksud
pemeriksaan berulang-ulang serta dilakukan berdasarkan Daftar Materi
memperhatikan efisiensi dan efektifitas Pemeriksaan
dalam penggunaan sumber daya 3) Daftar Materi Pemeriksaan sebagaimana
pengawasan dimaksud tercantum dalam lampiran peraturan
1.4} Rencana pengawasan sebagaimana Menteri Dalam Negeri.
dimaksud pada ayat (2) ditetapkaa Selanjutnya kegiatan monitotoring diatur dalam
dengan Keputusan Gubemur. ketentuan Pasal 11 Perrnendagri Nomor 23 Tahun
2007, yang menyebutkan:
Program Kena Pengawasan Tahunan (PKPT}, 1) Kegiatan monitoring dan evaluasi sebagaimana
disusun dengan memperhatikan hal-hal dimaksud dalam Pasal 9 dilakukan terhadap
sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 6 administrasi umum pemerintahan dan putusan
Permendagri Nomor 23 tahun 2007, yang pemerintahan.
menyebutkan : 2) Pejabat Pengawas Pemerintah dalam melakukan
PKPT sebagaimana dimaksud meliputi ruang kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut
lingkup; sasaran pemeriksaan; SKPD yang berdasarkan petunjuk teknis.
diperiksa; jadual pelaksanaan pemeriksaan; Untuk menjamin terselenggaranya pemerintahan
jumlah tenaga; anggaran pemeriksaan; dan daerah yang bersih, akuntabel, dan transparan maka
laporan hasil pemeriksaan yang diterbitkan. inspektorat kabupaten melalui Pejabat Pengawas
Pemerintah diberi tugas untuk melakukan
Selain itu, PPP dalam melaksanakan pemeriksaan tertentu dan laporan rnengenai adanya
pengawasan berkoordinasi dengan lnspektur, indikasi Korupsi Kolusi dan Nepotisme, sebagaimana
sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 8 diatur dalam ketentuan Pasal 12 Permendagri Nomor
Permendagri 23 tahun 2007, yang menyatakan: 23 Tahun 2007, yang menyatakan:
1} Pejabat Pengawas Pemerintah melaksanakan 1) Selain pemeriksaan sebagaimana dimaksud
pengawasan atas penyelenggaraan dalam Pasal 9 Pejabat Pengawas Pemerintah
pemerintahan daerah berpedoman pada PKPT. dapat melakukan pemeriksaan tertentu dan

41
MMH. Ji/id 39 No. 1, Maret 2010

pemeriksaan terhadap laporan mengenai adanya (dua) kali dalam setahun.


indikasi terjadinya penyimpangan korupsi, kolusi Selain itu berdasarkan pasal 41 UU No. 32 Tahun
dan nepotisme 2004 tentang Pemerintahan Daerah DPRD maupun
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.
tertebih dan terhadap laporan mengenai adanya Sedangkan berdasarkan pasal 42 UU No. 32 tahun
indikasi terjadinya penyimpangan, korupsi , 2004 DPRD mempunyai tugas dan wewenanq untuk
Kolusi dan Nepotisme akan diatur tersendiri. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
Perda dan Peraturan Perundang-undangan lainnya,
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, peraturan Kepala Daerah, APBD, Kebijakan
selanjutnya oleh Pejabat Pengawas Pemerintah pemerintah daerah dalam melaksanakan program
dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). pembangunan daerah.
LHP berisi temuan, saran dan rekomendasi yang Mengenai hal ini juga diatur lebih lanjut dalam
wajib untuk tindaklanjut oleh satuan kerja perangkat Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2005 Tentang
daerah yang diperiksa guna menlperbaiki kekeliruan Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
maupun kesalahan dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Menurut
penyelenggaraan administrasi umum pemerintahan,. Pasal 44 PP No. 79 Tahun 2005 DPRD sesuai dengan
dan urusan pemerintahan yang terjadi pada satuan fungsinya dapat melakukan pengawasan atas
kerja yang diperiksa. Pemeriksaan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah didalam
pelaksnaan tugas-tugas pemerintahan,tidak Wilayah kerjanya sesuai dengan peraturan
dilakukan untuk mencari kesalahan, meskipun perundang-undangan.
ditemukan kesalahan, akan tetapi ditujukan untuk
mencegah agar tidak terjadi kesalahan sehingga tidak Kesimpulan
dilakukan secara berulang-ulang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
LHP Pejabat Pengawas Pemerintah disampaikan bahwa pelaksanaan pengawasan atas
kepada Bupati/Walikota dan satuan kerja yang penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur
diperiksa dengan tembusan kepada Gubenur dan didalam Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang
BPK perwakilan. Tembusan LPH yang disampaikan Pemerintahan Daerah khususnya didalam penjelasan
kepada gubernur dan BPK dimaksudkan agar umum dan dalam pasal-pasal 217 sampai dengan
gubernur dan BPK mengetahui mengenai 223. dari pasal-pasal tersebut kemudian diatur lebih
sejauhmana pemeriksaan yang telah dilakukan oleh lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 7 5 tahun
lnspektorat Kabupaten Selain itu dimaksudkan untuk 2005 tentang Pedoman Pembina dan Pengawasan
menghindari pemeriksaan yang tumpang tindih. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, selanjutnya
Tindaklanjut hasil pemeriksaan memiliki peranan Pedoman Tata Cara Pengawasan atas
yang straregis dalam siklus pengawassn, karena Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diatur
berhasil atau tidaknya pengawasan dapat dilihat dan ddatam Peraturan Menten Oalam Negeri No. 23
perkembangan tindaklanjut. Tindaklanjut hasil Tahun2007.
pemeriksaan adalah bukti bahwa \ satuan kena yang Pelaksanaan Pengawasan atas penyelenggaraan
diperiksa memiliki komitmen untuk memperbaiki Pemerintahan Daerah menurut PP No. 75 Tahun
maupun kesalahan dalam pelaksanaan admnistrasi 2005 meliputi
umum pemerintahan maupun urusan pemerintahan Pengawasan pelaksanaan urusan pemerintah di
yang terjadi pada unit kerjanya. daerah
Untuk mengetahui perkembangan tindaklanjut - Pengawasan Peraturan Oaerah dan Peraturan
hasil pengawasan Pejabat Pengawas Pemerintah, Kepala Oaerah
maka diadakan evaluasi pengawasan melalui - Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD
rapat pemutakhiran data tindaklanjut hasil Sedangkan ruang lingkup pengawasan menurut
pcngawasan, yang diselenggarakan paling sedikit 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 tahun 2007
(dua) kali dalam setahun, sebagaimana yang diatur adalah:
dalam Pasal 20 Permendagri 23 Tahun 2007. yang Pengawasan atas penyelenggaraan
menyatakan pemutakhiran hasil pengawasan Pejabat pemerintahan daerah yang meliputi:
Pengawas Pemerintah dilakukan paling sedikit 2 a. administrasi umum pemerintahan yang meliputi

42
Amalia D1amantma Pengawasan Pemerintahan Daerah

b.1. Kebijakan daerah DAFTAR PUSTAKA


b.2.Kelembagaan
b.3. Pegawai daerah Hamdani dan Sutarto, Otonomi Daerah dalam
b.4.Keuangan Daerah Prespektif Negera Kesatuan Republik
b.5. Barang Daerah Indonesia, Penepen Mukti, Solo, 2002
b. Urusan Pemerintahan yang meliputi : lrawan Soejito, Hubungan Pemerintah Pusat dan
b.1. Urusan wajib Pemerintah Daerah, Rieneka Cipta,
b.2.Urusan Pilihan Jakarta, 1990
b.3.Dana Dekonsentrasi Rozali Abdullah, Pelaksanaan Otonomi Luas dengan
b.4. Tugas Pembantuan Pemilihan Kepa/a Daerah Secara
b.5. Kebijakan Pinjaman Hi bah luar negeri Langsung, Rajawali Pers, Jakarta, 2005
Sujamto, Beberapa Pengertian di Bidang
Pengawasan terhadap Peraturan Daerah dan Pengawasan, Ghalia Indonesia Cetakan
Peraturan Kepala Daerah tidak diatur lebih lanjut II, Jakarta, 1986.
didalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Sukiansyah Murham, Aspek Hukum Pengawasan
tahun 2007. Pemerintah Daerah, Laksbang
Mediatama, Yogjakarta. 2008.

UUDNRI 1945
UU No. 32Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.
UU No. 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Perpu No. 3
Tahun2005.
Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2007
Tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

43

Anda mungkin juga menyukai