Anda di halaman 1dari 6

NAMA: CLARA RHAMADANTY JANGIS

NIM : 1111150375

NO ABSEN: 6

KELAS : 3/ G

MK: Hukum Acara PTUN

1. Kekuasaan kehakiman berdasarkan UUD 1945 adalah merdeka, jelaskan oleh


saudara bagaimana perkembangan penerapannya, jawaban saudara dilandasi
teori dan dasar hukum.
Jawab:
Pakar negara hukum dari Eropa, Paul Scholten mempunyai pandangan bahwa
unsur-unsur negara hukum adalah:
a. Diakuinya hak-hak asasi manusia
b. Adanya pemisahan kekuasaan
c. Adanya pemerintahan yang berdasarkan undang-undang.
Dari tiga teori tersebut telah membuktikan bahwasanya suatu lembaga
kekuasaan kehakiman sangat penting bagi suatu negara hukum yang demokratis
konstitusional.
UUD 1945 beserta penjelasannya tidak memberikan keterangan mengenai arti
Kekuasaan Kehakiman secara tuntas. Namun ketentuan-ketentuan dalam pasal 24 dan
25 beserta penjelasannya antara lain mencantumkan: ”Kekuasaan Kehakiman
dilakukan menurut undang-undang.” dan ”Syarat-syarat untuk menjadi dan
diberhentikan sebagai hakim menurut undang-undang.” Maka yang dimaksud
Kekuasaan Kehakiman dalam pasal 24 UUD 1945 adalah kekuasaan negara yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
Sejak tahun 1948 sampai sekarang ada empat Undang-Undang yang mengatur
tentang Kekuasaan Kehakiman, yaitu:
1. UU No. 19 Tahun 1948 tentang Susunan dn Kekuasaan Badan-
badan Kehakiman dan Kejaksaan.
2. UU No. 19 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan dan Pokok
Kekuasaan Kehakiman.
3. UU No.14 Tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan pokok Kekuasaan
Kehakiman yang kemudian diubah dengan UU No.35 Tahun 1999 tentang
perubahan atas UU No.14 Tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan pokok
Kekuasaan Kehakiman.
4. UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.
2. Sistem hukum yang digunakan oleh negara-negara di dunia ini umumnya sistem
hukum eropa kontinental dan sistemhukum anglosaxon. Jelaskan oleh saudra
sistem tersebut dan bagaimana klau terjadi sengketa antara pejabat deng orang
perorangan atau badaan hukum perdata. Jelaskan jawaban saudara disertai
teori hukumnya dan dasar hukum nya.
Jawab:
- Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri
adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara
sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya.
Hampir 60% dari populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum
ini.
- Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan
pada yurisprudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian
menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan
di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada (kecuali
Provinsi Quebec) dan Amerika Serikat (walaupun negara bagian Louisiana
mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan sistem hukum Eropa
Kontinental Napoleon). Selain negara-negara tersebut, beberapa negara lain juga
menerapkan sistem hukum Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan
Nigeria yang menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun juga
memberlakukan hukum adat dan hukum agama

JIKA DALAM BADAN HUKUM PERDATA BERSENGKETA KARENA


MELANGGAR PERJANJIAN ARTINYA TIDAK BERPEGANG TEGUH
PADA ASAS PACTA SUNT SERVANDA ATAU YANG ARTINYA
KEPASTIAN HUKUM DALAM PERJANJIAN: di dalam sistem hukum Anglo
saxon akan memutus putusan hakim terdahulu. Namun jika dalam Eropa
Kontinental, hakim akan menggunakan Perjanjian secara tertulis sebagai acuan
hakim dalam memutus kasus wanprestasi.
3. Amanat Undang-undang nomor 5 tahun 1986 bahwa PTUN berkedudukan dan
wilayah hukum nya disetiap Kabupaten / Kota sedangkan PT TUN
berkedudukan dan wilayah hukum nya disetiap Provinsi Jelaskan oleh saudara
mengapa Pemerintah belum sepenuhnya melaksanakan amanat Undang-undang
PTUN dikaitkan dengan jumlah PTUN dan PT TUN sekarang ini
Jawab :

Saat ini terdapat 28 PTUN yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan PT


TUN terdapat empat Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yaitu berada di
Medan, Surabaya, Jakarta, dan Makassar.

Menurut saya, jumlah PTUN dan PT TUN tidak mempengaruhi proses beracara
dalam TUN. Sehingga meskipun belum sesuai dengan amanat Undang-undang
setidaknya perlu memaksimalkan instansi yang telah ada. Apakah dalam putusann
yang inkrah didalam Keputusan TUN tersebut sudah dikatakan adil bagi tergugat
dan pengguggat dalam kasus yang telah masuk pada PTUN maupun PT TUN

4. Perbuatan atau tindakan pemerintah dengan mengeluarkan Keputusan Tata


Usaha Negara bisa mengakibatkan terjadinya sengketa Tata Usaha Negara.
Jelaskan oleh saudara yang dimaksud Keputusantata Usaha Negara beserta
sarat sahnya dan apa yang dimaksud Sengketatata Usaha Negara.
Jawab:
Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,
dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.

- Bersifat konkret diartikan bahwa obyek yang diputuskan dalam keputusan itu
tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan. Dengan kata lain
wujud dari keputusan tersebut dapat dilihat dengan kasat mata, namun terhadap
ketentuan ini ada pengecualian yaitu:
a. Apabila Badan atau Pejabat TUN tidak mengeluarkan keputusan,
sedangkan hal itu menjadi kewajibannya, maka hal tersebut
disamakan dengan Keputusan TUN;
b. Jika suatu Badan atau Pejabat TUN tidak mengeluarkan
keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu sebagaimana
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dimaksud telah
lewat, maka Badan atau Pejabat TUN tersebut dianggap telah
menolak mengeluarkan keputusan yang dimaksud;
c. Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
tidak menentukan jangka waktu, maka setelah lewat waktu empat
bulan sejak diterimanya permohonan, Badan atau Pejabat TUN
yang bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan
penolakan.
- Bersifat individual, diartikan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak
ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun yang dituju. Kalau
yang dituju itu lebih dari satu orang, maka tiap-tiap individu harus dicantumkan
namanya dalam keputusan tersebut.
- Bersifat final, diartikan keputusan tersebut sudah definitif, keputusan yang tidak
lagi memerlukan persetujuan dari instansi atasan atau instansi lain, karenanya
keputusan ini dapat menimbulkan akibat hukum.
5. Buatlah Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat digugat oleh
perorangan/badan hukum perdata dan Keputusan Tata Usaha Negara yang
berkaitan dengan Kepegawaian.
Jawab:
SURAT KEPUTUSAN
KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MEDAN
NO. W1-TUN1/239/KP.01.10/II/2015
TENTANG
SUSUNAN TIM PENGELOLA WEBSITE
PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MEDAN
KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MEDAN
Menimbang:
a. Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Medan yang merupakan
Pengadilan Tingkat Pertama dibawah Mahkamah Agung R.I,
diharuskan melaksanakan court management dengan baik, efektif
dan efisien;
b. Bahwa Pengadilan sebagai institusi pelayanan public, sifat
keterbukaan Pengadilan dalam korelasinya dengan hak masyarakat
untuk memperoleh informasi telah diatur dalam
perundangundangan, permasalahan mana pada era globalisasi ini
menyangkut masalah pembaharuan di bidang informasi termasuk
pemanfaatanteknologi informasi;
c. Bahwa Sistem Informasi Khusus di lingkungan Pengadilan (sifat
intern) dan juga yang bersifat ekstern/informasi publik, memerlukan
suatu pembinaan yang professional karena menyangkut masalah
kewenangan dan teknologi sehingga perlu dilaksanakan dengan
segera sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi
informatika;
d. Bahwa pejabat-pejabat yang tersebut dalam lampiran keputusan ini
dipandang cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas tersebut.
Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang


Nomor 9 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi


Publik;

3. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor :


143/KMA/SK/VII/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
Administrasi Pengadilan;

4. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I Nomor :


144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan;

5. Surat keputusan Ketua Mahkamah Agung R. I. Nomor : 1-


144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
tentang Susunan Tim Pengelola Website Pengadilan Tata Usaha
Negara Medan sebagaimana dimaksud dalam lampiran Surat
Keputusan ini;
Kedua : Tim ini atas nama Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
melaksanakan tugas pembinaan teknologi Informatika, data, dan
informasi meliputi Sistem Informasi Perencanaan (SI REN), Sistem
Informasi Administrasi Perkara (SIAP), Sistem Informasi
Administrasi Hukum (SIAH), Sistem Informasi Kepegawaian,
Keuangan, Sarana dan Prasarana, Pengawasan dan Pembinaan
(SIWAS BIN), Sistem Informasi Dokumentasi Berkas Perkara (SI
Arsip) dan Portal Internet (Website) Pengadilan Tata Usaha Negara
Medan dan lain sebagainya yang dipandang perlu;
Ketiga : Melaporkan pelaksanaan tugas tersebut kepada Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Medan secara berkala;
Keempat : Segala biaya yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas tersebut
dibebankan kepada anggaran keuangan Pengadilan Tata Usaha
Negara Medan;
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;
Kelima : Salinan Keputusan ini disampaikan kepada pihak yang
berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : M e d a n

T a n g g a l : 12 Februari 2015
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MEDAN
KETUA
TTD
6. Asas bercara di PTUN bahwa adanya gugatan tidak menghentikan jalannya
keptusan tata usaha negara yang dibuat oleh Pejabat TataUsahanegar
Jawab:
Asas gugatan pada dasarnya tidak dapat menunda pelaksanaan keputusan tata
usaha negara (KTUN) yang dipersengketakan, kecuali ada kepentingan yang
mendesak dari penggugat (Pasal 67 ayat 1 dan ayat 4 huruf a).
7. Mengapa hakim di PTUN diberi kebebasan didalam memeriksa perkara yang
diberikan kepadanya termasuk dalam penentuan beban pembuktian . jelaskan
Jawab:
karena hakim ptun memiliki prinsip kebebasan hakim, oleh sebagian hakim
dipahami sebagai suatu kebebasan yang sebebas-bebasnya tanpa batas,
sehingga makna kebebasan dipahami sebagai kesewenang-wenangan, sehingga
orang dikatakan bebas, kalau dapat berbuat atau tidak berbuat sesuka hatinya.
Disini bebas dipahami juga sebagai terlepas dari segala kewajiban dan
keterikatan, termasuk keterikatan dari perbudakan nafsu. Secara paralel,
kebebasan hakim dapat dipahami sebagai kebebasan yang terlepas dari segala
kewajiban dan keterikatan dengan seseorang atau apa pun (termasuk nafsu)
yang dapat membuat hakim tidak leluasa. Ukurannya adalah kebenaran, dan
kebaikan yang dipancarkan oleh nurani.

Anda mungkin juga menyukai