Laporan Jembatan
Laporan Jembatan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PEMBIMBING :
NICODEMUS RUPANG M.si
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL (D3)
UNIVERSITAS TADULAKO
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini telah diselesaikan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Rekayasa
Pelaksanaan Konstruksi (RPK)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia serta hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
laporan kegitan ini, dengan judul “Laporan Kegitan Praktek Kuliah Lapangan Di
daerah sekitar Palu” . Laporan kegitan ini dibuat untuk melaporkan kegitan yang
dilakukan oleh mahasiswa selama melaksanakan Praktek Kuliah Lapangan pada hari Sabtu,
12 Januari 2019 di daerah sekitar Palu
Dalam penyusunan laporan kegiatan ini masih dirasakan banyak kekurangan, baik dalam
sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sebagai cerminan kami dalam penyusunan laporan berikutnya. Akhirnya kepada Allah
jualah kami serahkan semuanya. Semoga laporan ini bisa bermanfaat khususnya bagi kelompok
kami, umumnya bagi para pembaca. Amin . . .
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..(i )
BAB I PENDAHULUAN
A. JEMBATAN TAWELI………………………………………………………...( 6)
B. JEMBATAN TAIPA TRANS SULAWESI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 8)
C. JEMBATAN BALOK T TONDO……………………………………...………( 9)
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN/DOKUMENTASI………………………………………...……………( 11)
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Manfaat Kerja Praktik
1.4 Laporan
Dalam penulisan laporan karja praktik ini, data – data diperoleh dengan
berbagai cara antara lain :
a. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung di lapangan selama
satu hari
b. Melakukan dialog/wawancara antara Mahasiswa dengan dosen pembimbing
c. Pengumpulan data yang dilakukan Mahasiswa berupa gambar/foto dan rekaman
suara
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jembatan
Jembatan merupakan suatu konstruksi yang dibuat untuk memudahkan
akses transportasi yang melewati sungai, rel kereta api, ataupun jalan raya. Jembatan
juga didefinisikan sebagai suatu prasarana transportasi untuk menghubungkan suatu
daerah karena adanya rintangan misalnya sungai, jurang ataupun laut. Menurut Ir. H.J.
Struyk dalam bukunya “Jembatan”, jembatan merupakan suatu konstruksi yang
gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada pada kontur
yang lebih rendah. Rintangan ini biasanya merupakan jalan lain (jalan air atau lalu
lintas biasa).
2.2 Bagian-Bagian Konstruksi Jembatan Beton Bertulang
Konstruksi jembatan beton bertulang pada umumnya terdiri dari 4 bagian,
yaitu:
2.2.1 Bangunan Atas Jembatan
Bangunan atas terletak pada bagian atas konstruksi yang menopang
bebanbeban akibat lalu lintas kendaraan, orang, barang ataupun berat sendiri dari
konstruksi. Bagian-bagian yang termasuk bangunan atas jembatan beton bertulang
adalah:
a). Tiang Sandaran Tiang Sandaran digunakan untuk memberi rasa aman bagi
kendaraan dan orang yang akan melewati jembatan tersebut. Fungsi dari tiang
sandaran adalah sebagai perletakan dari pipa sandaran. Biasanya tingginya 125-145 cm
dengan lebar 16 cm dan tebal 10 cm.
b). Trotoar Trotoar adalah bagian yang digunakan sebagai perlintasan bagi pejalan
kaki. Biasanya memiliki lebar 0,5-2,0 m.
c). Lantai Trotoar Lantai Trotoar adalah lantai tepi dari plat jembatan yang berfungsi
menahan beban-beban yang terjadi akibat tiang sandaran, pipa sandaran, beban trotoar
dan beban pejalan kaki.
d). Lantai Kendaraan Lantai Kendaraan adalah bagian tengah dari plat jembatan yang
berfungsi sebagai perlintasan kendaraan. Lebar jalur untuk kendaraan dibuat cukup
untuk perlintasan dua buah kendaraan yang besar sehingga kendaraan dapat
melaluinya dengan leluasa.
3
e). Balok Diafragma Balok Diafragma merupakan pengaku dari gelegar-gelegar
memanjang dan tidak memikul beban plat lantai dan diperhitungkan seperti balok
biasa.
f). Balok Memanjang Balok Memanjang merupakan balok utama yang memikul
beban dari lantai kendaraan maupun beban kendaraan yang melewati jembatan
tersebut dan kemudian beban-beban tersebut didistribusikan menuju pondasi.
Besarnya ukuran balok memanjang tergantung dari panjang bentang.
4
Oprit Jembatan adalah bangunan yang terletak dibelakang abutment, sebagai
penghubung antara jalan dengan jembatan. Oprit juga dikenal sebagai timbunan
tanah yang berada dibelakang abutment.
2.2.4 Bangunan Pengaman Jembatan
Bangunan Pengaman Jembatan berfungsi sebagai pengaman terhadap pengaruh
sungai yang bersangkutan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
5
BAB III
HASIL KUNJUNGAN DAN OBSERVASI KULIAH LAPANGAN
A. JEMBATAN TAWELI
Gambar 1
2. Pier
Gambar 2
6
3. Tumpuan
Gambar 3
Pada setiap gelagar jembatan harus memiliki Tumpuan. Tumpuan ini ada 3
jenis, yaitu tumpuan sendi, roll, dan elastomerit. Pada gambar diatas menunjukkan
bahwa jenis tumpuan yang digunakan yaitu Elastomerit. Elastomerit ini
merupakan karet yang bersifat elastis serta mampu menahan gaya vertikal dan
horisontal.
4. Gelagar Precast
Gambar 4
7
B. JEMBATAN TAIPA TRANS SULAWESI
Gambar 5
Pada kunjungan lapangan yang kedua dilakukan sekitar pukul 10.00 WITA di
jembatan Taipa Trans Sulawesi, data-data yang ditemukan mengenai jembatan tersebut
antara lain:
1. Panjang jembatan yaitu 105 m, jenis jembatan Taipa tersebut adalah jembatan
Australia. Jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi sumuran. Tipe jembatannya
yaitu jembatan tipe D.
C. JEMBATAN BALOK T
Pada kunjungan lapangan yang kedua dilakukan sekitar pukul 10.34 WITA di
daerah Tondo yaitu jembatan Balok T, data-data yang ditemukan mengenai jembatan
tersebut antara lain:
1. Lebar jembatan yaitu 5 m. Tipe jembatannya yaitu jembatan tipe C.
2. Memiliki 2 gelagar
Gambar 6
8
3. Berdasarkan hasil observasi di jembatan tersebut, ditemukan bahwa pekerjaan
jembatan tersebut belum 100% selesai. Pelaksaan pekerjaan tersebut juga tidak
maksimal, karena masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dari berbagai
komponen pendukung jembatan yang sangat penting. Dapat juga diketahui bahwa
dari pembangunan jembatan tersebut tidak ekonomis dan tidak efisen.
Gambar 7 dan 8
C.JEMBATAN 3 PALU
Pada kunjungan lapangan yang keempat dilakukan sekitar pukul 12.45 WITA di
jembatan 3 Palu, data-data yang ditemukan mengenai jembatan tersebut antara lain:
9
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tim Penyusun beranggapan bahwa kuliah lapangan berjalan dengan sangat baik.
Semua rencana kunjungan berjalan sesuai jadwal yang disepakati. Fasilitas yang telah
disediakan dengan jumlah finansial sudah sesuai. Namun penulis menyarankan beberapa
hal:
10
LAMPIRAN
1. Jembatan Taweli
11
2. Jembatan Taipa Trans Sulawesi
12
3. Jembatan Balok T Tondo
13
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=255958276&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%
22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%
3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web
%22%7D
http://wikimapia.org/street/15462327/Jalan-Trans-Sulawesi-Ruas-Palu-Tawaeli
15