Bayuringgar83@gmail.com
Abstrak
rtabel. Berarti dalam penelitian ini H1 diterima dan H0 ditolak karena rhitung rtabel
atau 0,62 > 0,288. Hal ini menunjukkan bahwa ada dampak jumlah anak dalam
keluarga terhadap sikap kepedulian sosial pada anak usis sekolah dasar kelas 5 di
UPTD Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
pelatihan.
2. Pengisian kuesioner oleh anggota pelatihan.
3. Pengumpulan kuesioner.
4. Melakukan penskoran.
5. Menyusun hasil kuesioner dalam bentuk tabulasi data
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil simpulan data menunjukkan bahwa ada dampak jumlah anak
dalam keluarga terhadap sikap kepedulian sosial pada anak usis sekolah dasar
khususnya pada anak kelas 5 di sekolah dasar. Keluarga merupakan unit sosial yag
terkecil yang di dalamnya terdapat ayah, ibu dan anak-anak sebagai anggotanya.
Sedangkan pengertian anggota itu sendiri yaitu bagian dari sesuatu yang
bahwa yang dimaksud dengan anggota keluarga itu adalah person-person yang
ada sebagai bagian yang berangkai dari kesatuan unit sosial yang terkecil.
Menurut Undang – Undang no.4 tahun 1974 tentang kesejahteraan anak, anak
adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin.
Secara garis besar jumlah anak dalam keluarga dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu; (1) keluarga kecil adalah keluarga yang anaknya berjumlah 1-2 anak; (2)
keluarga sedang adalah keluarga yang anaknya berjumlah 3-4 anak; (3) keluarga
besar adalah keluarga yang anaknya berjumlah 5-6 keatas atau lebih. Sedangkan
berdasarkan data yang berhasil didapatkan dalam penelitian ini hanya terdapat dua
katagori jumlah anak dalam keluarga yaitu kelurga kecil dan keluarga menengah.
Hasil analisis data menunjukkan ada dampak jumlah anak dalam keluarga
terhadap sikap kepedulian sosial pada anak usis sekolah dasar kelas 5 di UPTD
Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. Dengan jumlah anak yang relatif stabil
tentu perhatian orang tua akan pembentukan sikap anak, khususnya sikap
kepedulian sosial semakin intensif. Jumlah anak yang relatif lebih sedikit,
memberikan ruang yang lebih intensif untuk orang tua dengan anak untuk saling
tempat yang sangat penting dan merupakan awal bagi pembentukan karakter anak.
manusia. Menurut Fathurrohman, dkk (2013: 192) Kepedulian sosial adalah sikap
dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat.
kegiatan yang bersifat sosial; (2) Melakukan aksi-aksi sosial; (3) Menyediakan
pada saat siswa berada di lingkungan sekolah. Selain itu, menurut Samani dan
Memperlakukan orang lain dengan sopan; (2) Bertindak santun; (3) Toleran
terhadap perbedaan; (4) Tidak menyakiti perasaan orang lain; (5) Mau berbagi
dengan orang lain; (6) Mampu bekerja sama; (7) Mau terlibat dengan kegiatan
masyarakat.
Dari pendapat beberapa tokoh diatas maka dalam penelitian indikator yang
dipakai sebagai indikator dalam mengukur sikap kepedulian sosial anak adalah ;
(1) Memperlakukan orang lain dengan sopan , (2) Toleran terhadap perbedaan, (3)
Menghargai orang lain, (4) Mau berbagi dengan orang lain , dan (5) Mampu
bekerja sama. Sebagai salah satu sikap yang penting dimiliki oleh anak sebagai
Anak Usia sekolah dasar adalah anak yang memiliki rentang umur antara
6-12 tahun. Namun dalam penelitian ini, fokus penelitian pada anak usia sekolah
dasar kelas 5 atau anak berusia 10 sampai 11 tahun. Pada anak kelas tinggi ini
anak pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar ; (1) Adanya minat terhadap
Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar, (3) Menjelang akhir masa ini telah
ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli
ditafsirkan sebagai mulai menonjonya faktor-faktor, dan (4) Anak-anak pada masa
ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-
sama. Pada rentang usia inilah biasnya mulai terdapat sebuah interaksi sosial baik
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada masa usia inilah, sebenarnya penanaman
sikap kepedulian sosial seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih serius hal
ini dikarenakan dalam rentang usia inilah anak mulai berbaur dengan yang lain
dalam sebuah interaksi yang disebut interaksi sosial. Ketika anak pada usia 11
dampak jumlah anak dalam keluarga terhadap sikap kepedulian sosial pada anak
Bertolak dari simpulan tersebut di atas maka dapat dikemukakan saran sebagai
berikut: Orang tua lebih mengawasi dan peduli kepada anaknya terutama pada
kehidupan dan pergaulan anak sebagai salah satu bagian dari mahluk sosial.
lingkungan sekitar. Hal ini dikarenaka secara kodrat manusia merupakan mahluk
sosial dimana meraka tidak dapat hitum sendiri dan saling membutuhkan satu
anak dalam hal ini sikap kepedulian sosial, hal ini karenakan anak/siswa
menghabiskan waktu disekolah 5-6 jam setiap harinya . Sehingga perlunya kerja
sama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua agar hasil dari
Daftar Pustaka