Rumah sakit ingin memberikan pelayanan terbaik, citra dan hasil terbaik bagi
stakeholdernya, serta memantapkan visi dan misinya. Oleh karena itu rumah sakit perlu terus-
menerus berkembang dalam pengelolaan organisasi, salah satunya dibidang akuntansi dan
keuangan.
Pencatatan transaksi keuangan dengan menggunakan akuntansi dapat membantu
mengontrol, mencatat dan melaporkan transaksi yang terjadi secara rapi dan terstruktur.
System pencatatan transaksi dapat dibantu dengan adanya kebijakan dan prosedur keuangan
dan akuntasi rumah sakit yang akurat sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. Jika
diterapkan dapat membantu dalam menjurnal dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan
secara tepat, yang nantinya memudahkan dalam menyediakan informasi-informasi yang
berguna bagi pihak manajemen rumah sakit untuk merencanakan pengembangan ke depan.
Persaingan di industri rumah sakit yang kian kompetitif, dengan jumlah RS Swasta
yang terus bertambah, mendorong rumah sakit untuk terus berbenah. Ditambah dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia sebentar lagi akan mengacu
pada International Financial Reporting Standards (IFRS). Hal-hal tersebut di atas menjadi
latar belakang bahwa rumah sakit dituntut untuk terus meng-update perkembangan mengenai
kebijakan pedoman dan prosedur akuntansi rumah sakit sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan sesuai dengan tuntutan dunia usaha.
I. KEBIJAKAN KEUANGAN
1. Jadwal Tukar Faktur dilakukan oleh unit keuangan setiap hari Kamis, mulai dari jam
09.00 s/d 11.30 dan mulai dari 13.30 s/d 16.00 kecuali pada hari libur jadwal tukar
faktur akan disesuaikan kembali.
4. Penyediaan Dana Kas Kecil bertujuan untuk memperlancar proses biaya-biaya yang
bersifat cito atau urgent dan dikelola oleh petugas Keuangan.
8. Penagihan yang sudah melewati batas waktu pembayaran harus diberikan surat teguran
sampai dengan penutupan pelayanan sementara untuk perusahaan dan asuransi rekanan
yang belum melunasi.
9. Penagihan Piutang Pasien Pribadi akan ditindak lanjuti sesuai dengan ikatan perjanjian
pelunasan sewaktu proses pembayaran pulang pasien.
12. Setiap pengajuan, penambahan, dan ataupun perubahan tarif harus mendapat
persetujuan sampai ke Direktur.
13. Batas jaminan dokter/karyawan dan batas potongan gaji/honor yang dimungkinkan
untuk dijaminkan oleh dokter/karyawan besarnya tergantung gaji individu masing-
masing dengan cicilan maximal 30% sesuai dengan peraturan Depnaker.
14. Pembelian barang atau makanan pasien/penunggu, harus membayar cash (COD: Cash
On Delivery).
15. Karyawan yang mengambil obat dari bagian Retail Instalasi Farmasi yang tidak masuk
ke dalam plafon rumah sakit, harus membayar Tunai di kasir.
16. Biaya penggunaan telepon untuk kepentingan pribadi akan dicharged ke user
bersangkutan besarnya adalah 30% diatas tarif resmi telkom yang berlaku.
3. Pendapatan diakui secara accrual basis sesuai dengan ketentuan akuntansi yang berlaku
umum.
Asset
C
Depreciation
l Depreciation
GL Acc Description Comm
a Tax
ercial
s
s
7. Asset Baru dinilai berdasarkan harga perolehannya, sedangkan Asset Lama berdasarkan
nilai wajar setelah Depresiasi, untuk mengakui adanya penurunan nilai karena
pemakaian, keausan atau kerusakan. Setiap asset harus diberikan pengkodean asset,
setiap mutasi asset harus dilaporkan ke bagian asset serta mengisi form yang ada untuk
persetujuan perpindahannya.
8. Pemusnahan dan penjualan asset yang sudah rusak dan tidak terpakai harus mendapat
persetujuan dari Presiden Direktur.
9. Metode Inventory.
Inventory atas obat-obatan, persediaan alat medis, dan persediaan non-medis
dihitung dengan menggunakan metode First In First Out (FIFO), dimana harga
pokok yang dibebankan adalah harga pokok yang paling terdahulu.
Pencatatan dihitung pada waktu transaksi, dimana inventory yang diissue oleh
bagian Logistik Medis dan Umum ke masing-masing unit bersangkutan serta
dibebankan ke pasien.
11. Pajak
Pajak yang disetor ke Negara dilakukan sebelum tanggal 10 setiap bulannya.
Pelaporan Pajak Masa dilakukan sebelum tanggal 20 setiap bulannya.
Pelaporan Pajak Badan Tahunan dilakukan sebelum tanggal 30 April setiap tahun
dan perpanjangan dapat dilakukan max tanggal 30 Juni ditahun yang sama.
Pajak karyawan dikenakan sesuai dengan tarif progressive PPh 21.
Bukti potong pajak dokter diberikan setiap bulan.
Bukti potong pajak karyawan diberikan setiap tahun.
12. Budget
Budget dipersiapkan oleh masing-masing departmen dibulan Oktober pada tahun
bersangkutan dengan menghitung perencanaan revenue dan expense untuk tahun
berikutnya.
Metode yang dipakai adalah berdasarkan Actual data dari bulan Jan s/d Sep, yang
kemudian disetahunkan dan ditambah dengan persentase kenaikan inflasi.
Perhitungan Feasibility Study diperlukan jika ada Divisi yang berencana
mengajukan tambahan Capital Expenditure
Budget dan Capex harus disetujui sampai ke Presiden Direktur.
13. Laporan Audit dilakukan dan dibuat setiap tahun oleh Auditor Independen.
Ditetapkan di :
Tanggal :
direktur