Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatian pada lingkungan


internal organisasi, tetapi juga menyadari pentingnya pengaruh lingkungan eksternal
terhadap organisasi yang dikelolanya. Manajer perlu mempertimbangkan unsur-unsur
dan kekuatan-kekuatan lingkungan eksternal dalam setiap kegiatannya. Manajer
harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, dan bereaksi terhadap kekuatan-
kekuatan lingkungan, baik berupa kesempatan-kesempatan, resiko-resiko maupun
ancaman-ancaman,yang mempunyai pengaruh pada operasi organisasi (perusahaan).

Bagaimanapun juga, lingkungan eksternal pada saat sekarang ini sangat


bergejolak. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sangat dinamis, dan
kadang-kadang pengaruhnya pada manajemen tidak dapat diperkirakan terlebih
dahulu. Sebagai contoh, manajer harus menghadapi situasi dan kondisi ekonomi yang
naik turun, pesatnya perkembangan teknologi yang menimbulkan perbaikan dan
inovasi produksi serta produk, perubahan perilaku konsumen, peraturan-peraturan
pemerintah yang selalu di perbaharui, dan sebagainya, yang semuanya mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh organisasi dan manajamen. Karenanya, manajamen dan manajer
dituntut untuk selalu bersikap tanggap dan adaptif, selalumengikuti dan
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Manajer perlu menentukan beberapa
cara ataupendekatan yang akan memungkinkannya menjaga dan mengembangkan
operasi organisasi dalam lingkungan yang selalu berubah.

Makalah ini akan membahas tentang faktor-faktor lingkungan eksternal yang


berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap operasi-operasi
organisasi. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang tanggung jawab sosial
dan etika di dalam manajamen.

2.2 Rumusan Masalah


1) Apakah yang dimaksud dengan lingkungan ?
2) Apa sajakah komponen lingkungan eksternal mikro dan makro ?
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

3) Apakah yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial ?


4) Bagaimanakah beretika didalam sebuah organisasi ?
5) Bagaimanakah organisasi terbentuk ?
6) Bagaimanakah pengaruh budaya terhadap organisasi ?

3.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah, maka makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1) Apa yang dimaksud dengan lingkungan
2) Komponen lingkungan eksternal mikro dan makro
3) Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial
4) Etika di dalam sebuah organisasi
5) Proses terbentuknya organisasi
6) Pengaruh budaya terhadap organisasi

Pengantar Manajemen 2
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Lingkungan Organisasi

Lingkungan menurut Robbins dan Coulter (1999) adalah lembaga-lembaga


atau kekuatan-kekuatan yang berada diluar organisasi dan secara potensial
mempengaruhi organisasi. Lingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja organisasi.

Lingkungan organisasi adalah semua elemen didalam maupun diuar organisasi


yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat 2
jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan
internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan atau
pegawai organisasi serta manajer. Lingkungan eksternal dibagi 2 yaitu yang
berpengaruh langsung dan tidak langsung

Menurut sukriah (2009), organisasi berada dalam sebuah lingkungan yang dapat
menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi. Kegiatan organisasi akan
merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan
pada organisasi. Oleh karena itu, sebuah organisasi bisnis perlu memahami
lingkungan apasaja yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan
kegiatan bisnis.

2.2 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur diluar organisasi, yang sebagian


bersar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh
manajer. Organisasi mendapatkanmasukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan
baku, dana tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan
menjadi produk dan jasa, dan kemudian memberikan sebagai keluaran-keluaranpada
lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal mempunyai unsur-unsur yang
berpengaruh langsung (lingkungan eksternmikro) dan yang berpengaruh tidak
langsung (lingkungan eksternmakro)

2.2.1 Lingkungan Ekstern Mikro

Pengantar Manajemen 3
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

Komponen-komponen eksternmikro yang paling penting adalah para


pesaing yang harus dihadapi perusahaan, langganan yang harus dilayani, pasar
tenaga kerja, lembaga-lembaga keuangan yang harus dilayani, para penyedia
(supplier) dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Tentu saja beberapa
lingkungan eksternmikro lainnya penting juga diperhatikan, walaupun tingkat
pengaruhnya berbeda, seperti saluran distribusi yang digunakan, media, asosiasi-
asosiasi bisnis, kelompok-kelompok pencinta dan kelompok-kelompok politik
tertentu yang sebagian besar merupakan perwujudan potensi pengaruh
lingkungan eksternmakro.

2.2.1.1 Para Pesaing (Competitors)

Lingkungan persaingan perusahaan tercermin dari tipe, jumlah,


dan norma-norma perilaku organisasi-organisasi pesaing. Dengan
pemahaman akan lingkungan persaingan yang dihadapinya, organisasi
dapat mengetahui posisi persaingannya, sehingga lebih mampu
mengoptimalkan operasi-operasi perusahaan. Misal, untuk meningkatkan
bagian pasarnya dimana produk dan harga sama dengan para pesaing,
perusahaan harus menciptakan perbedaan-perbedaan dalam
pembungkusan, pelayanan, atau promosi. Pemahaman arena, sifat
persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing ini
memungkinkan perusahaan mempergunakan kekuatan bersaingnya lebih
efektif dan efisien.

2.2.1.2. Pelanggan (Customers)

Strategi kebijaksanaan dan teknik-teknik pemasaran perusahaan


sangat tergantung situasi pasar dan langganan. Biasanya manager
pemasaran menganalisa profil langganan sekarang dan potensi serta
kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan
berdasarkan hasil analisa itu. Langganan perusahaan dapat berupa suatu
lembaga seperti kantor pemerintahan, sekolah, perusahaan lain, rumah
sakit atau langganan perseorangan. Analisa langganan ini juga berguna
untuk mengantisipasi perubahan perilaku pasar atau langganan dan
mengarahkan pengalokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Dalam situasi persaingan yang ketat, melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan langgananlah, perusahaan akan dapat

Pengantar Manajemen 4
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

menjaga kelangsungan usahanya, berkembang dan mendapatkan


keuntungan.

2.2.1.3 Tenaga Kerja / Labor Supply

Organisasi memerlukan sejumlah karyawan (Personalia) dengan


bermacam-macam keterampilan, sehingga organisasi perlu menggunakan
banyak saluran untuk menarik dan mendapatkan karyawan-karyawan
tersebut. Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan yang
cakap merupakan kebutuhan persyaratan bagi perusahaan yang sukses.
Ada 3 faktor yang paling berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan
karyawan perusahaan, yaitu :

a. Reputasi perusahaan dimata angkatan kerja


b. Tingkat pertumbuhan angkatan kerja
c. Tersedianya tenaga kerja sesuai persyaratan yang dibutuhkan.

Kemampuan ini tercermin dalam bentuk Collective Bargaining


sebagai usaha pemuasan kebutuhan karyawan jangka panjang melalui
pengupahan, kondisi kerja, dan aspek-aspek situasi kerja lainnya.

2.2.1.4 Lembaga-Lembaga Keuangan

Organisasi-organisasi bergantung pada bermacam-macam


lembaga keuangan, seperti bank-bank komersial, bank-bank instansi, dan
perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal, untuk menjaga
dan memperluas kegiatan-kegiatannya. Kebutuhan akan dana dari
lembaga-lembaga keuangan tersebut dalam jangka pendek untuk
membiayai operasi-operasinya, atau jangka panjang untuk membangun
fasilitas baru dan membeli peralatan baru.

Perusahaan penting menjalani hubungan kerja yang baik dengan


lembaga-lembaga keuangan dengan memahami prosedur-prosedur
perbankan, mampu membuat transaksi yang berharga, mempunyai
pembukuan yang lengkap dan jaminan yang diperlukan.

2.2.1.5 Para Penyedia / Supplier

Pengantar Manajemen 5
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

Setiap organisasi sangat bergantung padasumber daya-sumber


daya tertentu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku (Mentah), bahan
pembuatan, pelayanan, energi dan peralatan, yang digunakan untuk
memproduksi barang. Oleh karena itu, setiap organisasi tergantung pada
para penyedia bahan-bahan dan peralatan-peralatan diatas.

Organisasi biasanya berhubungan dengan para penyedia melalui


agen atau manager pembelian. Manager pembelian senantiasa harus
menilai kemampuan, reputasi, pelayanan, harga, potongan kuantitas,
kualitas dan sebagainya dari para penyedia sehingga dapat disesuaikan
dengan karakteristik-karakteristik yang diinginkan perusahaan.

2.2.1.6 Perwakilan-Perwakilan Pemerintah

Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah


berkembang semakin kompleks. Perwakilan-perwakilan pemerintah ini
biasanya menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi
dalam operasinya, prosedur-prosedur perijinan, dan pembatasan-
pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat. Disamping itu,
perwakilan-perwakilan pemerintah sering menjadi para penyedia dan
kreditur “besar” bagi perusahaan.

2.2.1.7 Kelompok Khusus

Adalah kelompok kerja yang disusun untuk keperluan-keperluan


serta kepentingan-kepentingan yang bersifat sementara. Perusahaan atau
organisasi perlu membentuk kelompok kerja ini untuk pentingan
internalnya. Oleh karena itu, banyak organisasi dan perusahaan yang
mendirikan kelompok kerja ini. Contohnya adalah kepanitiaan untuk
acara tertentu yang bersifat sementara.

2.2.1.8 Pemegang saham

Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa


besar saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh
keuntungan maka mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka
sertakan.

2.2.1.9 Board of Directors(Dewan Komisaris)

Pengantar Manajemen 6
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham


dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi
manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan.
Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen

2.2.2 Lingkungan Ekstern Makro

Lingkungan ekstern makro terdiri dari faktor-faktor teknologi, ekonomi,


politik, sosial, dan dimensi internasional sebagai kekuatan-kekuatan yang berada
di luar jangkauan perusahaan dan biasanya terlepas dari situasi operasional
perusahaan, dengan organisasi jarang memiliki kekuatan untuk memberikan
pengaruh balik yang berarti. Sebagai contoh, teknologi komputer sekarang ini
digunakan untu menyimpanan dan pemindahan informasi dalam jumlah yang
besar. Jenis-jenis lingkungan ekstern makro :

2.2.2.1 Perkembangan Teknologi

Dalam setiap masyarakat atau industri, tingkat kemajuan


teknologi memainkan peranan penting pada penentuan produk dan jasa
yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan operasi yang
dikelola. Sebagai contoh, kemajuan teknologi akan menurunkan
permintaan akan manager-manager menengah dan lini pertama. Banyak
perusahaan yang sekarang mempergunakan komputer untuk peramalan
operasi-operasi dan skedul produksinya, di mana pada waktu yang lalu
dilakukan oleh fungsi-fungsi manajemen menengah. Perubahan-
perubahan teknologi, yang biasanya bersifat inovatif dan menolak
keusangan dapat terjadi seketika dan dramatik dalam mempengaruhi
perusahaan dan situasi persaingan. Inovasi teknologi dapat juga
menimbulkan posisi persaingan baru dalam industri-industri yang
berbeda. Misalnya :

a) Pengembangan produksi jam digital elektronik telah menimbulkan


persaingan baru bagi perusahaan-perusahaan jam mekanik
tradisional.
b) Kemajuan industri mesin fotocopy menimbulkan kesukaran-
kesukaran bagi perusahaan-perusahaan kertas karbon.

Pengantar Manajemen 7
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

Ini semua menuntut manajer perusahaan bersikap tanggap


terhadap tantangan dan mampu memanfaatkan kesempatan yang ada.
Manajer perlu senantiasa menaksir arah perkembangan teknologi dan
memperkirakan pengaruhnya pada organisasi atau melakukan peramalan
teknologi.

2.2.2.2 Kondisi Ekonomi

Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya


sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Biaya-biaya ini
berubah setiap setiap waktu karena pengaruh faktor-faktor ekonomi.
Sehingga manajer senantiasa perlu menganalisa faktor-faktor ekonomi,
seperti kecenderungan inflasi atau deflasi harga barang-barang dan jasa-
jasa, kebijaksanaan-kebijaksanaan moneter, devaluasi atau revaluasi dan
menyangkut tingkat bunga, kebijaksanaan-kebijaksanan fiskal;
keseimbangan neraca pembayaran; dan harga-harga yang ditetapkan oleh
para pesaing dan penyedia. Jadi, manajer-manajer perusahaan harus
mencurahkan waktu dan sumber daya-sumber daya untuk melakukan
peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan-perubahan harga.

2.2.2.3 Lingkungan Sosial – Kebudayaan

Lingkungan sosial-kebudayaan suatu masyarakat merupakan


pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi
dan manajer akan beroperasi. Lingkungan mencakup kepercayaan, nilai-
nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi,
pendidikan, kelompok ethnis, ekologi, demografis, geografis, serta
agama dan keprcayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu.
Pengaruh pedoman ini dapat sangat luas atau relatif sempit. Misal,
batasan bagi pekerja wanita mungkin hanya berlaku di suatu daerah,
tetapi dapat juga berlaku secara rasional.

Nilai-nilai dan kebiasaan masyarakat juga tercermin pada


struktur organisasi perusahaan. Di Jepang, sebagai contoh, para pekerja
tingkatan bawah lebih diberi kesempatan berpartisipasi dalam pembuatan
kebijaksanaan dan keputusan dibanding pekerja di Indonesia atau bahkan
Amerika. Disamping itu, bahwa nilai-nilai dan kebiasaan masyarakat

Pengantar Manajemen 8
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

akan mempengaruhi perasaan individu tentang organisasi dimana mereka


ada di dalamnya dan perasaan mereka tentang pekerjaan yang dilakukan.
Perubahan-perubahan sikap terhadap wewenang dan pekerjaan itu sendiri
semakin mempersulit tugas-tugas manajer. Manajer perlu menyadari dan
mengantisipasi perubahan-perubahan iklim sosial dan mengembangkan
cara-cara menghadapinya.

2.2.2.4 Politik-Hukum

Politik dan hukum dalam suatu periode waktu tertentu akan


menentukan operasi perusahaan. Manajer tidak mungkin mengabaikan
iklim politik, peraturan-peraturan pemerintah, maupun konsekuensi-
konsekuensi atau dampaknya terhadap pemerintah dalam pembuatan
keputusan. Batasan-batasan yang ditetapkan pemerintah bermaksud
melindungi konsumen, lingkungan, ataupun perusahaan, dan
menghilangkan perlakuan tidak adil dalam pembayaran kepada karyawan
dan sebagainya. Beberapa contoh adalah kebijaksanaan-kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang perdagangan, undang-undang antitrus, undang-
undang perpajakan, upah minimum, undang-undang hak patent dan
kegiatan-kegiatan pemerintah lainnya dalam menjalankan fungsi
konsumen, penyedia dan pesaing. Jadi, pemerintah memainkan peranan
sekaligus sebagai pencipta kesempatan, pemberi perlindungan, dan
penetap batasan-batasan.

2.2.2.5 Dimensi Internasional

Komponen Internasional dalam lingkungan eksternal juga


menyajikan kesempatan-kesempatan dan tantangan-tantangan, serta
mempunyai potensi sebagai faktor yang berpengaruh langsung pada
operasi perubahan. Kekuatan-kekuatan internasional ini berpengaruh
melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan ekonomi, penularan
nilai-nilai dan sikap hidup serta transfer teknologi. Lebih sempit lagi,
kekuatan-kekuatan ini berwujud, misal ketergantungan sumber daya
impor, keadaan resesi atau recovery perekonomian dunia, persaingan
dengan perusahaan-perusahaan multinational, perubahan pola kehidupan
lebih materialistik dan individualistik, tingkat pertukaran mata uang
asing, dan sebagainya. Manajer hendaknya mampu menganalisa dan

Pengantar Manajemen 9
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

mengantisipasi untuk kemudian meletakkan dasat yang kuat dalam


menghadapi perkembangan dunia internasional.

2.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social


Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial
lainnya.

Menurut Carrol, suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan


tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis menjadi
bagiannya. Ketika bisnis mulai mengabaikan tanggung jawabnya,
masyarakat cenderung menanggapi melalui pemerintah untuk membatasi
otonomi bisnis.Carroll menyatakan bahwa manajer organisasi bisnis
memiliki empat tanggung jawab yakni :
2.3.1 Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan jasa yang
bernilai bagi masyarakat.
2.3.2 Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan mentaati hukum
yang ditentukan oleh pemerintah.
2.3.3. Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti
keyakinan umum mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam
suatu masyarakat.
2.3.4 Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang
diasumsikan bersifat sukarela.
Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab ekonomi dan
hukum dinilai sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan. Setelah
tanggung jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab
sosialnya yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.

2.4 Etika dalam Manajemen Bisnis


Etika didefinisikan sebagai konsensus mengenai standar perilaku yang
diterima untuk suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi. Sedangkan menurut

Pengantar Manajemen 10
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

Griffin, Etika adalah pandangan, keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan
buruk, benar dan salah.

Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang


memenuhi kriteria etika. Selain etika, dikenal pula istilah Moral atau Moralitas
yakni ajaran-ajaran perilaku personal berdasarkan agama atau filosofi. Salah satu
penyebab perilaku tidak etis adalah tidak adanya standar yang berlaku bagi
seluruh dunia mengenai perilaku para pelaku bisnis. Sedangkan norma dan nilai-
nilai budaya berbeda-beda untuk setiap negara dan bahkan antara daerah
geografis dan kelompok-kelompok etnis dalam suatu negara.

2.4.1 Bidang Dasar Etika Manajerial


Etika manajemen berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh
organisasi sehubungan dengan kegiatan bisnis yang dijalankannya. Walau etika
dapat mempengaruhi pekerjaan manajerial dengan banyak cara, ada 3 bidang
dasar yang menjadi perhatian khusus dari etika manajerial :
a) Bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan mereka.

Upah dan kondisi kerja merupakan bidang yang memungkinkan


menimbulkan kontroversi. Fakta bahwa manajer membayar seorang
karyawan lebih sedikit daripada yang layak diterima karena manajer tahu
bahwa karyawan tersebut tidak mungkin keluar atau tidak mau
mengambil resiko kehilangan pekerjaannya jika protes, mungkin
dianggap tidak etis. Terakhir, setiap organisasi diwajibkan melindungi
kebebasan pribadi kayawannya.

b) Bagaimana karyawan memperlakukan organisasi

Sejumlah persoalan etika juga berakar dari bagaimana karyawan


memperlakukan organisai mereka. Konflik kepentingan muncul ketika
suatu keputusan secara potensial menguntungkan individu tetapi
mungkin merugikan organisasi. Untuk menjaga praktik seperti ini
sebagian besar perusahaan melarang pembeli mereka untuk menerima
hadiah dari pemasok. Mengungkapkan rahasia perusahaan juga jelas
tidak etis. Karyawan yang bekerja di bisnis yang sangat kompetitif
seperti elektronik, software, pakaian, mungkin tergoda untuk menjual

Pengantar Manajemen 11
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

informasi mengenai rencana perusahaan kepada competitor. Kejujuran


juga masalah yang sering muncul termasuk menggunakan telepon
perusahaan untuk membuat panggilan interlokal pribadi, mencuri
perlengkapan kantor, dan menambahkan pengeluaran.

c) Bagaimana karyawan dan perusahaan memperlakukan agen ekonomi


lain.
Agen-agen ekonomi yang berkepentingan : konsumen, competitor,
pemegang saham, pemasok, dealer dan serikat tenaga kerja. Perilaku
antara organisai dan agen-agen tsb yang rentan terhadap ambiguitas etika
termasuk iklan, promosi, pengungkapan financial, pemesanan dan
pembelian, pengiriman dan permohonan permintaan, penawaran dan
perundingan, dan hubungan bisnis lainnya.

2.4.2 Pendekatan Etika

Ada tiga pendekatan dasar terhadap perilaku etis :


a) Pendekatan Utilitarian : tindakan dan perencanaan harus dinilai
berdasarkan akibat dari tindakan tersebut.
b) Pendekatan hak-hak individual : kesadaran bahwa manusia memiliki hak-
hak dasar yang harus dihormati dalam semua keputusan.
c) Pendekatan Peradilan : pemahaman bahwa pembuatan keputusan harus
wajar, adil dan tidak bias dalam mendistribusikan keuntungan dan
kerugian bagi individual dan bagi kelompok.
Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam
sebuah manajemen perusahaan :
a) Pengawasan Kualitas atau Quality Control
b) Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
c) Konflik Kepentingan
d) Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
e) Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
f) Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan

2.4.3 Upaya Perwujudan dan Peningkatan Etika Manajemen


a) Pelatihan etika
b) Advokasi etika

Pengantar Manajemen 12
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

c) Kode Etik
d) Keterlibatan Publik dalam Etika Manajemen Perusahaan

2.5 Membangun organisasi

Dalam membangun suatu organisasi hal yang paling utama adalah


adanya loyalitas. Seberapa orang atau cari orang yang mempunyai tingkat
militansinya tinggi.Suatu organisasi akan terus maju bila ada orang yang bekerja
sama di dalamnya secara kompak. Mereka yang memiliki kemampuan yang
berbeda namun mempunyai tujuan yang sama. Mereka loyal terhadap organisasi
dan Sang Founding Father yang memimpinnya. Dengan hanya beberapa orang
saja yang loyal suatu organisasi akan selalu ada dan terus maju.

Sebagai seorang pemimpin (Founding Father) harus mampu membangun


suatu organisasi yang berasal dari hati nurani. Sehingga keikhlasan selalu
menyertainya dan dengan sendirinya para anggota akan sadar akan kedudukannya
masing-masing yang telah di embankan oleh seorang pemimpin. Selanjutnya
tugas, fungsi dan peran mereka akan di jalaninya tanpa harus ada perintah yang
bersifat memaksa.
Dengan begitu kita dapat menyimpulkan beberapa tahap yang harus di lakukan
dalam membangun suatu organisasi. Dimulai dari adanya loyalitas, pembagian
tugas yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan menjalani
organisasi secara santai (tidak ada paksaan) dengan harapan suatu organisasi bisa
dapat di bangun berdasarkan keikhlasan dari para anggotanya. Kemudian
peliharalah dengan baik organisasi itu dan semoga sukses.

Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang


perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta
dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun
organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi.
Studi ini adalah sebuah bidang telah akademik khusus yang mempelajari
organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi
ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa


aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan

Pengantar Manajemen 13
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang


dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti, pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu
keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan
seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang
konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi
anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

2.6 Budaya Organisasi


Masyarakat terdiri dari manusia dan budayanya. Para ahli antropologi
sering kali menggunakan istilah sociocultural. Mereka berpendapat bahwa
budaya suatu bangsa dipelajari, diyakini bersama, dan bahwa budaya tersebut
mendefinisikan batasan untuk berbagai kelompok yang berbeda dan berbagai
aspek budaya nasional, oleh karena itu, budaya nasional merupakan suatu
gabungan total dari keyakinan, ritual, peraturan, adat, artifak, dan institusi yang
menentukan ciri populasi tersebut.
Nilai, norma, adat, dan ritual budaya tidak muncul begitu saja, tetapi berkembang
melalui evolusi dan dipengaruhi oleh politik, agama, bahasa, dan aspek budaya
yang lain.

Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai yang diperoleh dan


dikembangkan oleh organisasi dan pola kebiasaan dan falsafah dasar pendirinya,
yang terbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam berfikir
dan bertindak dalam mencapai tujuan organisasi. Budaya yang tumbuh menjadi
kuat mampu memacu organisasi kearah perkembangan yang lebih baik.

2.6.1 Pengaruhnya Budaya Terhadap Organisasi

Budaya sangat berpengaruh sekali terhadap perilaku dalam sebuah


organisasi. Karena budaya organisasi melibatkan ekspektasi, nilai, dan sikap
bersama yang dapat memberikan pengaruh pada individu, kelompok, dan proses
organisasi. Budaya organisasi juga sebagai perspektif untuk memahami perilaku
individu dan kelompok dalam suatu organisasi.

Pengantar Manajemen 14
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

Pemahaman tentang budaya organisasi sesungguhnya tidak lepas dari


konsep dasar tentang budaya itu sendiri, yang merupakan salah satu terminologi
yang banyak digunakan dalam bidang antropologi. Dewasa ini, dalam pandangan
antropologi sendiri, konsep budaya ternyata telah mengalami pergeseran
makna.Sebagaimana dinyatakan oleh C.A. Van Peursen (1984) bahwa dulu orang
berpendapat budaya meliputi segala manifestasi dari kehidupan manusia yang
berbudi luhur dan yang bersifat rohani, seperti: agama, kesenian, filsafat, ilmu
pengetahuan, tata negara dan sebagainya.

Tetapi pendapat tersebut sudah sejak lama disingkirkan. Dewasa ini


budaya diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok
orang-orang. Kini budaya dipandang sebagai sesuatu yang lebih dinamis, bukan
sesuatu yang kaku dan statis. Budaya tidak tidak diartikan sebagai sebuah kata
benda, kini lebih dimaknai sebagai sebuah kata kerja yang dihubungkan dengan
kegiatan manusia.

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Lingkungan organisasi adalah semua elemen didalam maupun diuar


organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu
organisasi. Terdapat 2 jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal
dan eksternal. Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam
organisasi meliputi karyawan atau pegawai organisasi serta manajer.
Lingkungan eksternal dibagi 2 yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak
langsung

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social


Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma
masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab
sosial lainnya.

III.2 Saran

Pengantar Manajemen 15
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISI

Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa dalam decade sekarang ini, para
manager semakin dituntut untuk mengikuti atau mentaati hukum dan standar-
standar etika masyarakat. Pada waktu yang sama, perhatian manager harus
diputuskan pada pemberian tanggapan-tanggapan organisasi terhadap
masalah-masalah sosial.

Pengantar Manajemen 16

Anda mungkin juga menyukai