Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Penelitian pada dasarnya merupakan satu upaya memahami masalah-masalah yang
ditemui dalam kehidupan manusia, keterbatasan manusia untuk memahami permasalahan
tersebut hanya mengandalkan pengalaman hidup sehari-hari secara sporadic dan tidak tertata,
jelas tidak cukup menjadi dasar yang kuat bagi pemahaman terhadap satu permasalahan
(Uhar, 2012).
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik peneliti akan lebih
banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key
instruments. Instrumen penelitian digunakan untuk nilai variabel yang diteliti. Dengan
demikian, jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada
jumlah variabel yang diteliti. Bila variabel penelitiannya lima, maka jumlah instrumen yang
digunakan untuk penelitian juga lima. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang
dibakukan, tetapi masih ada yang harus dibuat oleh seorang peneliti. Karena instrumen
penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala (sugiyono,2012)
Teknik membuat skala, menurut Nazir (1999) serta Good dan Hatt (1952) adalah cara
mengubah fakta-fakta kualitatif yang melekat pada objek atau subjek penelitian menjadi
urutan kuantitatif. Pembuatan skala pengukuran ini dibuat dengan mendasarkan pada dua
asumsi, yaitu ilmu pengetahuan pada akhir-akhir ini lebih cenderung menggunakan prinsip-
prinsip matematika dan ilmu pengetahuan semakin menuntut presisi yang lebih baik
utamanya dalam hal mengukur gradasi. Dalam membuat skala, peneliti harus
mengasumsikan bahwa fakta dalam fakta mengandung suatu kontinum yang nyata berasal
dari sifat-sifat objek yang diteliti.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan instrument penelitian ?
2. Apa saja jenis-jenis skala ukuran ?
3. Apa yang dimaksud dengan validitas dan reliabilitas ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis instrument penelitian
2. Untuk mengetahui jenis-jenis skala ukuran
3. Untuk mengetahui pengertian serta jenis-jenis validitas dan reliabilitas
1
BAB II
PMBAHASAN

A. Instrumen Penelitan
1. Definisi Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif. Dari pengertian masing-masing
kata tersebut di atas maka instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah,
menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi, semua alat yang bisa
mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Menurut sanjaya (2011;84),
instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan
informasi penelitian. Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus
meggunakan alat ukur yang valid dan baik. Alat ukur dalam penelitian disebut instrument
penelitian, jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dan secara spesifik fenomena disebut
variabel. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi,
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati (variabel penelitian). Instrumen-instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan
reliabilitasnya. Seperti variabel-variabel dalam ilmu alam misalnya panas, maka
instrumennya adalah calorimeter. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah
variabel penelitian yang telah ditetapkan utnuk diteliti.
2. Jenis-jenis instrumen penelitian
a. Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kualitatif
Dalam instrumen yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu
sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa
jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan.
Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validitas terhadap pemahaman
metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun
2
logistiknya. Yang melakukan validitas adalah peneliti sendiri, penguasaan teori dan
wawasan terhadap bidang yang diteliti serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.
Peneliti kualitatif sebagai “human instrument”berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas
temuannya.
b. Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan
validitas dan reliabilitas instrumen dan pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-
cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah
teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan
reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa:
1) Tes
Tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai
pernyataan, pertanyaan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab
oleh responden.
Ditinjau dari bentuk jawaban responden, maka tes dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu tes lisan, tes tertulis, dan tes perbuatan. Tes tertulis adalah tes yang
menuntut jawaban responden dalam bentuk tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk yaitu
bentuk uraian dan bentuk objektif.
Setiap jenis atau bentuk tes tentu mempunyai tujuan dan fungsi masing-
masing. Salah satu bentuk tes yang banyak digunakan dalam penelitian adalah tes
objektif karena jawabannya antara benar atau salah.
Tes objektif menuntut responden untuk memilih jawaban yang benar diantara
kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan
melengkapi pertanyaan dan pernyataan yang belum sempurna.
2) Angket (quesioner)
Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau
pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab oleh responden.
Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara kecuali implementasinya, dimana
angket dilaksanakan secara tertulis. Keuntungan angket, antara lain: a) responden
dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti,
dan waktu relatif lama, sehingga objektifitas dapat terjamin, b) dapat digunakan
3
untuk mengumpulkan data dari responden yang jumlahnya cukup banyak. Angket
terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
a) Angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan beberapa kemungkinan
jawaban
b) Angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang memberikan jawaban secara
terbuka dimana responden secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.
c) Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung.
Observasi dapat dilakukan secara partisipatif yaitu pengamat ikut serta
dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Atau observasi dilakukan secara non
partisipatif yaitu pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan
sebagai pengamat.
d) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan atau tanya jawab baik langsung maupun tidak langsung untuk
mencapai tujuan tertentu.
B. Jenis-jenis skala ukuran
Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur
supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian
selanjutnya. Macam- macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal,
Skala interval, dan Skala rasio. Kemudian dijabarkan sebagai berikut :
1. Skala Nominal
Skala Nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya)
atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristk dengan
karakteristik lainnya. Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk
mengkategorikan orang atau objek ke dalam kategori, kelas atau klasifikasi. Adapun ciri-
ciri dari sekala nominal adalah:
a. Kategori data bersifat mutually exclusive (saling memisah).
b. Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang), Hasil perhitungan
dan tidak ditemui bilangan pecahan, Angka yang tertera hanya lebel semata.Tidak
mempunyai ukuran baru, Dan tidak mempunyai nol mutlak.

4
Contoh : Jenis Kulit : 1. Hitam, 2. Putih, 3.Kuning. Agka 1,2,3 hanya sebagai label
saja.
2. Skala Ordinal
Sekala ini adalah pengukuran yang mana sekala yang digunakan disusun secara runtut
dari yang rendah sampai yang tinggi. Sekala ordinal sekala yang diurutkan dari jenjang
yang lebih tinggi sampai sekala yang terendah atau sebaliknya.
Skala Ordinal juga dapat diartikan; angka yang diberikan dimana angka- angka
tersebut mengandung pengertian tingkatan. Skala nominal digunakan untuk mengurutkan
objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya. Skala ini tidak memberikan nilai
absolute terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan (rangking) saja.
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori
data memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah
karakteristik khusus yang dimilikinya.
Sebagai misal kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek
produk air mineral, merek Aqua, Aquana, Aquaria, dan Aquades. Kita dapat meminta
responden untuk melakukan ranking terhadap merek produk air mineral yaitu dengan
memberi angka 1 untuk merek yang paling disukai, angka 2 untuk rangking kedua dan
seterusnya.
Merek Air Mineral Ranking
Aqua 1
Aquana 2
Aquaria 3
Aquades 4
Tabel ini menunjukkan bahwa merek Aqua lebih disukai dari pada merek Aquana,
merek Aquana lebih disukai dari merek Aquaria, dan merek Aquarian lebih disukai daripada
merek Aquades. walaupun perbedaan angka antara merek satu dengan lainnya sama. kita
tidak dapat menentukan seberapa besar nilai preferensi dari satu merek terhadap merek
lainnya.
Jadi kategori antar merek tidak menggambarkan perbedaan yang sama (equal
differences) dari ukuran atribut. Pengukuran seperti ini dinamakan skala ordinal dan data
yang didapat dari pengukuran ini disebut data ordinal. Uji statistik yang sesuai untuk skala
ordinal adalah modus, median, distribusi frekuensi dan statistik non-parametrik seperti rank
order correlation. Variabel yang diukur dengan skala nominal dan ordinal umumnya disebut
variabel non-parametrik atau variabel non-metrik
5
Contoh lainnya misalnya urutan siswa di dalam kelas berdasarkan tinggi badan, mulai
dari paling tinggi ke rendah, siswa dengan badan tertinggi diberi urutan ke- 1, kemudian di
bawahnya diberi urutan ke- 2 dan seterusnya.
3. Skala Interval
Skala Interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan skala
nominal dan skala ordinal. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki
oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya
interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan
karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval
benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang dapat dipergunakan dalam operasi
aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala
pengukuran ini menggunakan statistic parametric.
Contoh : Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya:
Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3
kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan
menggunakan interval 2.
4. Skala Rasio
Skala Rasio pada dasarnya, memiliki sifat seperti skala interval, tetapi skala ini
memiliki nol mutlak yang dapat menunjukkan ketiadaan karakteristik yang diukur.
Panjang, kecepatan dan berat merupakan contoh skala rasio. Melalui skala ini kita dapat
menginterpretasikan perbandingan antar skor. Sebagai contoh, tinggi pohon 20 m adalah
dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang tingginya 10 m, kendaraan yang
melaju denagn kecepatan 60 km/ jam adalah dua kali lebih cepat dibanding kendaraan
dengan kecepatan 30 km/ jam. Contoh lain, Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg.
Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2
C. Validitas dan Reliabilitas
Syarat pokok suatu instrumen penelitian adalah validitas dan reliabilitas.
1. Validitas (ketepatan/kesahihan)
Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), apakah instrumen yang
akan digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. Dalam literatur
modern tentang penelitian dan evaluai, banyak dikemukakan jenis-jenis validitas, antara
lain:
6
a. Validitas permukaan
Validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat
dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya, jika suatu tes secara
sepintas telah dianggap baik, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat
validitaspermukaan, dan tidak perlu lagi adanya judgement yang mendalam.
b. Validitas isi
Sering digunakan dalam pengukuran hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan.
c. Validitas empiris
Biasanya menggunakan tehnik statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan
validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dan suatu kriteria tertentu yang
merupakan suatu tolok ukur diluar tes yang bersangkutan.
d. Validitas konstruk
Konstruk adalah konsep yang dapat diobservasi dan dapat diukur. Validitas
konstruk sering juga disebut validitas logis, validitas konstruk banyak dikenal dan
digunakan dalam tes-tes psikologis untuk mengukur gejala perilaku yang abstrak,
seperti kesetiakawanan, kematangan emosi, sikap, emosi, minat, dan sebagainya.
e. Validitas factor
Dalam penelitian sering digunakan skala pengukuran tentang suatu variabel yang
terdiri atas beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan indikator dari
variabel yang diukur sesuai apa yang terungkap dalam konstruksi teoretisnya.
Meskipun variabel terdiri dari beberapa faktor, prinsip homogenitas untuk keseluruhan
faktor harus tetap dipertahankan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara satu
faktor dan faktor lain.
2. Reliabilitas (ketetapan)
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika
diujikan pada kelompok yang sama, pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Menurut
perhitungan product-moment dari Pearson, ada tiga macam reliabilitas, yaitu:
a. Koefisien stabilitas adalah jenis reliabilitas yang menggunakan tehnik test and retest,
yaitu memberikan tes kepada sekelompok individu, kemudian diadakan pengulangan
tes pada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda.
b. Koefisien ekuivalen adalah jika mengkorelasikan dua buah tes yang paralel pada
kelompok dan waktu yang sama.
7
c. Koefisien konsistensi internal aalah reliabilitas yang didapat dengan jalan
menkorelasikan dua buah tes dari kelompok yang sama, tetapi diambil dari buir-butir
yang bernomor genap untuk tes yang pertama dan butir-butir bernomor ganjil untuk tes
yang kedua.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis. Jenis-jenis instrumen penelitian ada dua, yaitu instrumen penelitian untuk
penelitian kualitatif dan instrumen penelitian untuk penelitian kuantitatif. Instrumen dalam
penelitian kuantitatif dapat berupa tes, angket, wawancara, dan observasi.Salah satu langkah
penting dalam penyusunan instrumen sendiri adalah melakukan uji coba perangkat instrumen.
Dan syarat pokok suatu instrumen penelitian adalah validitas dan reliabilitas.
3.2. Saran
Semoga dalam pembuatan makalah ini berguna bagi penulis dan pembaca pada
umumnya serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dapat memahami
tentang pengukuran dalam metodelogi penelitian.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.spengetahuan.com/2015/11/pengertian-instrumen-penelitian-menurut-para-ahli-
jenisnya.html, pada 10 September 2018 pukul 20.00

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Cet. Ke-10. Bandung :
ALFABETA.

Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Dalam Penelitian. Bandung: ALFABETA.

10

Anda mungkin juga menyukai