Analisis Potensi Penghematan Energi Penerangan Jalan Umum Kota Surakarta Dan Kota Bandung Energy Saving Potential Analysis For Street Lighting Systems in Bandung and Surakarta Cities PDF
Analisis Potensi Penghematan Energi Penerangan Jalan Umum Kota Surakarta Dan Kota Bandung Energy Saving Potential Analysis For Street Lighting Systems in Bandung and Surakarta Cities PDF
Abstrak
Penghematan energi di penerangan jalan umum (PJU) tidak hanya membantu pemerintah pusat dalam
pengelolaan energi nasional namun juga menghemat anggaran pemerintah daerah untuk tagihan listrik
PJU. Tulisan ini bertujuan menganalisis permasalahan dalam pengelolaan penerangan jalan umum (PJU)
dalam menghemat pemakaian energi dengan studi kasus di Kota Surakarta dan Bandung. Analisis
dilakukan dengan data sekunder berupa tagihan listrik serta data primer berupa pengukuran dan
pengamatan langsung di lapangan.Permasalahan utama yang ditemukan adalah system tagihan PJU
abonemen dan penggunaan tarif yang tidak sesuai.Solusi yang perlu dilakukan adalah meterisasi PJU
abonemen yang berpotensi menurunkan tagihan listrik PJU abonemen hingga 73,15%. Permasalahan
kedua adalah penggunaan lampu PJU teknologi lama yang berpotensi digantikan oleh teknologi lampu
efisiensi tinggi untuk menurunkan konsumsi listrik hingga 50%. Permasalan terakhir adalah kesalahan
tagihan listrik oleh PLN yang dapat diatasi dengan teknologi PJU pintar. Teknologi ini juga mampu
meredupkan lampu yang berakibat pada pengurangan daya 30% saat kepadatan lalu lintas berkurang.
Abstract
Saving energy consumption on street lighting is not only helping central government on national energy
management but also reducing local government budget for street lighting electricity bill. This paper aims
to analyze challenges faced on street lighting management in order to reduce energy consumption with
case study on Surakarta and Bandung cities. Analysis has been done on secondary data especially
electricity bills and also primary data based on field observation and measurement. The main problem
found is unmetered street lighting bill scheme and inappropriate tariff. The solution needed is to install
power meter on unmetered street lighting that could reduce unmetered street lighting energy bill into
73.15%. The second problem is old-inefficient lamp technology that could be replaced by new-efficient
lamp technology that potentially reduces energy consumption into 50%. The last problem is inaccurate
electricity bill by PLN that the problem could be solved by using smart street lighting technology. The
technology also able to dim the lamp that reduce power consumption into 30% when the traffic density has
been reduced.
Keywords: energy audit, unmetered street lighting, smart street lighting system
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014 1
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14 Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Diterima
2 : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014
Ketenagalistrikan dan Analisis Potensi Penghematan Energi Penerangan Jalan Umum
Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14 Kota Surakarta dan Kota Bandung
energi listrik sebenarnya pada PJU di kedua yaitu Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta
kota. Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Dari
tiap wilayah DKI tersebut kemudian ditentukan
4 kecamatan yang memiliki posisi strategis dan
Audit Energi
perlu diprioritaskan mendapatkan PJU yang
Audit energi merupakan metoda umum
baik. Tagihan listrik PJU di tiap kecamatan
yang digunakan untuk menghitung potensi
terpilih kemudian dianalisis untuk menentukan
penghematan energi di suatu sistem
panel-panel yang akan disurvei. Potensi
ketenagalistrikan. Tetapi umumnya audit energi
penurunan energi bervariasi untuk tiap solusi
dilakukan untuk industri pengolah dan bangunan
yang ditawarkan.
komersial [4,5] walau beberapa studi melakukan
audit energi di PJU [2,6].
METODOLOGI
Sistem PJU mempunyai karakteristik
Analisis penghematan energi PJU Kota
permasalahan yang sama jika dibandingkan
Surakarta dan Kota Bandung dilakukan sesuai Al
dengan pola konsumsi energi yang beragam di
Irsyad dkk (2009). Hanya saja sampel sistem
industri sehingga penghematan energi di PJU
PJU dipilih berdasarkan kapasitas daya terbesar
tidak memerlukan audit energi khusus [2].
dengan prioritas sistem PJU yang telah terpasang
Walaupun begitu, audit energi PJU secara
kWh meter. Prioritas ini mempertimbangkan
spesifik di tiap kota akan memberikan
bahwa program konservasi energi di sistem PJU
kenyakinan mengenai seberapa besar manfaat
abonemen tidak membawa manfaat ekonomi
investasi penghematan energi di PJU. Informasi
bagi pemerintah daerah. Walaupun begitu,
manfaat ini sangat mempengaruhi keputusan
beberapa sistem PJU abonemen tetap diukur
melaksanakan hasil audit atau tidak [4] karena
sebagai bagian analisis. Karena keterbatasan
hanya sebagian kecil konsumen yang mau
waktu dan teknisi, jumlah sampel PJU Kota
melaksanakan hasil audit energi [7]. Audit
Bandung hanya 35 dari 849 sistem namun hal ini
energi dimulai dengan proses analisis kondisi
telah ditingkatkan untuk PJU Kota Surakarta
saat ini dan tagihan listrik sistem PJU yang
dengan jumlah sampel sebanyak 95 dari 604
kemudian diteruskan dengan analisis
sistem.
keekonomian solusi penghematan energi [6,2].
CHA (2010) melakukan audit energi pada 375
titik lampu PJU di New Jersey dan menyarankan
penggantian lampu merkuri dan pijar dengan
lampu high pressure sodium (HPS) untuk
menurunkan penggunaan energi hingga 45%. Al
Irsyad dkk (2009) melakukan survei pemakaian
energi pada 82 panel PJU DKI Jakarta. Panel
tersebut terdistribusi di 5 wilayah DKI Jakarta
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014 3
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14 Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Mulai
Pengkajian Tagihan
Listrik
Analisis Potensi
Penghematan Energi & Biaya
pada Titik Sampling Selesai
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014
4
Analisis Potensi Penghematan Energi Penerangan Jalan Umum
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Kota Surakarta dan Kota Bandung
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Dengan mengetahui pemakaian daya PJU abonemen lebih besar daripada PJU meter
sebenarnya, maka kemudian dapat dilakukan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.
analisis berapa penghematan energi yang bisa
Penyebab kedua adalah pengunaan tarif
didapat pada beberapa alternatif strategi
yang melebihi tarif tenaga listrik untuk PJU yang
konservasi energi. Penghematan biaya/energi
disediakan oleh PLN sebagaimana dalam
didapat dari persamaan :
Peraturan Menteri ESDM Nomor 30 Tahun
𝑃0 − 𝑃1 2012. Tarif yang ditetapkan untuk PJU adalah
𝐻𝑒𝑚𝑎𝑡 (%) = ( ) 𝑥100%
𝑃0 sebesar Rp 904,-/kWh, namun beberapa PJU
Dimana : kota Bandung dikenakan tarif di atas nilai
tersebut hingga ada yang mencapai Rp 50.071,-
P0 = Konsumsi daya hasil ukur/ tagihan PLN
/kWh sebagaimana pada Gambar 2.
P1 = Estimasi konsumsi daya bila dilakukan
Permasalahan ketiga adalah
konservasi energi
pengelompokan daya pada PJU abonemen
Estimasi konsumsi daya menggunakan sebagaimana pada Tabel 2. PJU dengan lampu
persamaan:
merkuri 125W akan dikenakan tagihan tetap
𝑃 = 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠∅ = 𝑉𝐴. 𝑐𝑜𝑠∅ setiap bulannya dengan perhitungan 500 VA
dikali dengan 375 jam (yaitu 12,5 jam dikali 30
Dimana:
hari). Perhitungan ini merugikan pemerintah
P = Konsumsi daya (watt), yang bila
daerah karena daya lampu telah dinaikan
dinyatakan dalam kWh maka harus
menjadi 4 kali sehingga selisih konsumsi daya
dikali dengan periode nyala yaitu 12
antara tagihan daya dan pemakaian daya
jam selama 30 hari dan kemudian
sebenarnya mencapai 75%. Perhitungan juga
dibagi 1,000
tidak mempertimbangkan adanya penggantian
V = Tegangan (volt) lampu dengan daya lebih rendah ataupun adanya
periode lampu mati akibat lampu rusak ataupun
I = Arus (ampere)
terjadi pemadaman listrik.
VA = Daya aktif (volt ampere)
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014 5
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Surakarta Bandung
Parameter
Abonemen Meter Abonemen Meter
Jumlah (unit) 298 306 153 709
Kapasitas Daya (kVA) 5.523 2.472 3.937 3.648
Konsumsi Daya (MWh/bulan) 2.078 352 1.464 387
Tagihan (Rp juta/bulan) 1.880 319 1.326 414
60000
Selatan Barat Timur Utara Cijawura Uber K
50000
o
p
o
40000
30000
20000
10000
0
DKU
DKP
SKS
KDJ
MRE
FKG
MRF
BMCA
RSG
BCP
IP
TDR
KBKA
RGL
THIA
STI
TSC
ATPC
PPL
PS
AEBE
AM
TJM
BPED
MK
PSWI
PMC
ALN
BHT
MWB
Gambar 2. Perbandingan tarif pada tagihan listrik PJU Kota Bandung dan pada Permen ESDM
30/2012
Tabel 2. Pengelompokan daya PJU abonemen Permasalahan terakhir PJU abonemen
lampu pelepas gas adalah tagihan yang melebihi kapasitas daya
terpasangnya. Bila kontrak daya terpasang PJU
No Daya Lampu Tagihan Selisih (%)
(W) Daya lampu adalah 200VA maka seharusnya PLN
(VA)1 tidak dapat menagih pemakaian daya diatas
1 10 – 50 100 50 – 90 200W. Akan tetapi, Gambar 3 menunjukkan
2 51 – 100 200 50 – 75 bahwa beberapa lampu PJU abonemen Kota
4 251 – 500 1.000 50 - 75 (W) diatas daya terpasang (VA) sehingga grafik
Sumber: [8] VA-W bernilai negatif.
1
Tagihan daya merupakan kelompok kapasitas daya
terpasang yang dinyatakan dalam satuan Volt-
Ampere (VA).
Diterima
6 : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014
Ketenagalistrikan dan Analisis Potensi Penghematan Energi Penerangan Jalan Umum
Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14 Kota Surakarta Dan Kota Bandung
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014 7
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14 Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
tetapi memintanya secara resmi ke pemerintah lampu HPS 70 W dibandingkan bila masyarakat
daerah. Ketika menunggu proses perizinan membeli sendiri lampu MV 125 W untuk PJU
selesai, masyarakat dapat sementara abonemen. Penghematan energi yang didapat
menyambung PJU baru tersebut ke aliran listrik mencapai 59,9%.
rumahnya sendiri. Sebagai kompensasinya,
Permasalahan PJU Meter
pemerintah daerah harus memberikan respon
Tidak hanya PJU abonemen yang
cepat dan tanggap terhadap permintaan
mempunyai permasalahan, nilai negatif antara
masyarakat termasuk jika perlu memberikan
kapasitas daya (VA) – konsumsi daya (W) di
lampu yang akan digunakan.
Gambar 4 menunjukkan bahwa belum semua
Tabel 4. Keekonomian penggantian lampu PJU
tagihan pemakaian daya PJU meter berdasarkan
abonemen
pembacaan kWh meter. Setiap PJU meter
Parameter MV CFL HPS dibatasi oleh pembatas daya sehingga sistem
Daya (W) 125 50 70 PJU meter 1.300 VA tidak mungkin bisa
Kuat cahaya (lm) 6,200 3,290 6,400
mengkonsumsi daya diatas 1.300 W. Hipotesis
Kelompok tagihan daya 500 200 200
(VA) bahwa tagihan konsumsi listrik PJU tidak
Tagihan daya bulanan 187 75 75 berdasarkan kWh meterdibuktikan oleh hasil
(kWh)
Tagihan daya tahunan 2.244 900 900 audit energi PJU Kota Surakarta yang
(kWh) menemukan adanya 1 panel PJU yang sudah
Biaya listrik tahunan 2.028 813 813
(ribu Rp) tidak digunakan (tidak ada bebannya)tetapi tetap
Harga (ribu Rp) 60 110 225 ditagih pemakaian dayanya.
Total biaya (ribu Rp) 2.628 923 1.038
Penghematan 0% 65% 61% Akan tetapi, audit energi juga menemukan
penggantian pembatas daya yang lebih besar
Pemberian lampu untuk PJU abonemen sehingga pemakaian dayanya (W) dapat
Jalan perumahan di Surakarta umumnya pembatas daya yang rusak merupakan tanggung
menggunakan lampu merkuri (MV) 125 W yang jawab PLN namun karena penggantian perlu
tingkat cahayanya setara dengan lampu high dilakukan dengan cepat maka pemerintah daerah
pressure sodium (HPS) 70 W atau tidak berbeda umumnya mengganti sendiri pembatas daya
jauh dengan lampu swa-ballast (CFL) 50 W. tersebut tanpa peduli nilai pembatas daya
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014
8
AnalisisTerbarukan
Ketenagalistrikan dan Energi Potensi Penghematan Energi Penerangan Jalan Umum
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14 Kota Surakarta dan Kota Bandung
besar dibandingkan daya terukur per bulannya. hanya 9%. Walaupun demikian, penggantian
Demikian juga untuk PJU Kota Surakarta, selisih lampu yang boros energi dengan lampu
antara tagihan daya PLN dengan daya terukur teknologi baru yang efisien merupakan pilihan
pada audit energi mencapai 38 MWh/bulan atau terbaik dibandingkan teknologi lain.
setara Rp 34 juta/ bulan hanya untuk 95 sistem
Tabel 5. Keekonomian penggantian lampu PJU
PJU yang disurvei dari total 601 sistem PJU. meter
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014 9
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14 Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Strategi optimal penghematan energi digantikan lampu efisiensi tinggi dengan daya
selanjutnya adalah PJU pintar [2]. PJU pintar 150 W – 1.000 W yang kemudian penghematan
mengurangi suplai arus yang masuk ke lampu dioptimalkan lagi dengan cara peredupan.
sehingga konsumsi daya turun sementara nilai Sebaliknya, Gambar 7. menunjukkan bahwa
100%
85%
85%
65%
50%
tegangan cenderung naik namun masih dibawah lampu PJU Kota Bandung umumnya mempunyai
batas yaitu 230 V. Gambar 6. menunjukkan daya dibawah 250 W sehingga potensi
tingkat penghematan bervariasi terhadap tingkat penghematan energi dari penggantian dan
peredupan. Total penghematan untuk skema peredupan lampu tidak terlalu besar.
pada Gambar 6. adalah luas area biru yaitu 0,39
1,600 1,162
Jumlah Lampu (unit)
200
70W 146
150W 225
8
2 43 19 29
-
-
-
-
40W
15W
400W
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014
10
Analisis Potensi Penghematan Energi Penerangan Jalan Umum
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Kota Surakarta dan Kota Bandung
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014 11
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
0.60
Bandung Solusi yang ditawarkan adalah teknologi PJU
0.40
Surakarta pintar yang dapat memantau dan mengendalikan
0.20 Faktor Daya Minimum
0.00 ribuan lampu PJU secara mudah sehingga
1
9
49
17
25
33
41
57
65
73
81
89
diharapkan PLN mau menggunakannya sebagai
Sistem PJU
dasar data konsumsi listrik PJU.Teknologi ini
Gambar 7. Faktor daya dapat meredupkan lampu pada saat pengguna
jalan umum berkurang.Potensi penghematan
energi dari teknologi peredupan ini sebesar 27 –
KESIMPULAN DAN SARAN
47%.
Analisis penghematan energi PJU Kota
Rendahnya faktor daya menjadi
Surakarta dan Kota Bandung bertujuan untuk
permasalahan terakhir yang ditemukan dalam
mendata permasalahan yang ada sekaligus
audit energi PJU Kota Surakarta dan Kota
menghitung potensi penghematan tagihan listrik
Bandung. Faktor daya yang rendah
PJU.
mengakibatkan kenaikan arus listrik yang
Permasalahan pertama adalah adanya mengalir dan kemudian berimbas pada rugi/
skema PJU abonemen yang tagihan dayanya disipasi daya jaringan listrik. Permasalahan
tidak berdasarkan pembacaan kWh meter rendahnya faktor daya dapat diperbaiki dengan
melainkan berdasarkan perhitungan tetap setiap menggunakan kapasitor pengkompensasi
bulannya berdasarkan daya terpasang PJU yang ataupun teknologi smart grid seperti PJU pintar.
telah di- “mark up” dari nilai daya lampu
DAFTAR PUSTAKA
sebenarnya. Akibatnya adalah tagihan listrik PJU
[1]. http://www.tribunnews.com/regional/2012/0
abonemen yang jauh lebih besar daripada PJU
1/04/bayar-rekening-listrikjokowi-bawa-
meter walaupun mayoritas PJU Kota Bandung
uang-tiga-karung, diakses pada 9 Agustus
dan Kota Surakarta adalah PJU meter. Meterisasi
2013.
merupakan solusi utama untuk mengatasi hal ini
[2]. Al Irsyad, M.I., Wintolo, M. & Hartono.
dengan potensi penurunan tagihan listrik PJU
2009. Penghematan Energi Penerangan
abonemen hingga 50% - 73,15%. Penggantian
Jalan Umum DKI Jakarta: Survei, Potensi
lampu efisiensi tinggi dengan daya yang lebih
dan Keekonomian. Majalah Energi dan
rendah menjadi solusi berikutnya untuk menekan Ketenagalistrikan – Jakarta.
tagihan listrik PJU. Potensi penghematan dari [3]. Pearce, J.M., & Harris, P.J. 2007. Reducing
penggantian lampu adalah 38 – 64%. greenhouse gas emissions by inducing
PJU meter juga tidak berdasarkan pembacaan generation from elimination of electric
Diterima
12 : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014
Analisis Potensi Penghematan Energi Penerangan Jalan Umum
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Kota Surtarkarta Dan Kota Bandung
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
utility customer charges. Energy Policy 35, 7391:2008 tentang Spesifikasi Penerangan
6514–6525. Jalan di Kawasan Perkotaan. Jakarta.
[4]. Anderson, S.T. & Newell, R.G. 2004. [11]. Badan Litbang ESDM. 2012. Penghematan
Information programs for technology Energi di Penerangan Jalan Umum. Policy
adoption: the case of energy-efficiency Paper 2012 – Kementerian ESDM, Jakarta.
audits. Resource and Energy Economics 26,
[12]. Menteri ESDM. 2012. Peraturan Menteri
27–50.
ESDM Nomor 13 Tahun 2012 tentang
[5]. Ibrik, I.H. & Mahmoud, M.M. 2005. Energy Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik.
efficiency improvement procedures and Pemerintah Republik Indonesia – Jakarta.
audit results of electrical,thermal and solar
[13]. Bazilian, M., Welsch, M., Divan, D.,
applications in Palestine. Energy Policy 33,
Elzinga, D., Strbac, G., Howells,M., Jones,
651–658.
L., Keane, A., Gielen, D., Balijepalli, V. S.
[6]. CHA. 2010. Fair Haven Street Lighting K. M., Brew‐Hammond, A. & Yumkella, K.
Energy Assessment For New Jersey Board 2011. Smart and Just Grids:Opportunities
Of Public Utilities. CHA Project No. 21968 for sub‐Saharan Africa. Energy Future Lab –
– New Jersey. Imperial College London.
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014 13
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 1 – 14
Diterima : 13 Januari 2014, direvisi : 30 April 2014, disetujui terbit : 8 Mei 2014