Contoh Penilaian Proyek
Contoh Penilaian Proyek
Setelah melihat pemaparan makalah sebelumnya tentang berbagai teknik penilaian dalam
proses pembelajaran, mulai dari penilaian tes, portofolio, selanjutnya akan dijelaskan penilaian
dalam evaluasi pembelajaran yang berbentuk proyek. Jika melihat kata proyek yang pasti yang
muncul dalam benak kita pada umumnya dalah suatu kegiatan cukup besar dari sesorang atau
golongan terhadap suatu pekerjaan. Misalnya proyek pembangunan gedung-gedung besar, atau
proyek negara dalam rancangan APBN yang akan segera dilaksanakan.
Pertanyaannya adalah jika dihubungkan dalam dunia pendidikan, lebih mengerucutnya
adalah proses pembelajaran disekolah, apakah kegiatan proyek bisa dilaksanakan oleh guru atau
siswa sebagaimana bayangan proyek yang ada dalam benak kita?. Jika kita lihat pada buku-buku
pendidikan yang terkait dengan proyek, ada yang menjelaskan bahwa Penilaian proyek adalah
kegiatan penelitian terhadap suatu tugas tertentu yang harus diselesaikan dalam periode/ waktu
tertentu.1[2] Tugas tersebut berupa investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Karena objek yang dinilai adalah siswa, maka
siswa yang menjalankan suatu proyek atau tugas yang berkaitan dengan materi pembelajaran
yang di ciptakan oleh guru, kemudian hasil dari proyek yang dijalankan oleh siswa dinilai untuk
melihat sejauh mana hasil dari proyek yang telah dilaksanakan oleh siswa tersebut.
Melihat pemamparan diatas, maka secar garis besar penilaian proyek dalam pembelajaran
adalah memiliki dasar-dasar yang sama sebagaimana penilaian-penilaian pembelajaran lain yang
berbasis proyek, atau bisa dikatakan proyek itu sama dengan penelitian pada objek tertentu, yaitu
adanya perencanaan proyek yang akan dilaksanakan, pengumpulan data dari proyek yang
dijalankan, adanya pengorganisasian dalam proyek yang berlangsung, serta adanya pengolahan
dan penyajian data sebagai hasil akhir dari proses proyek yang telah berlangsung dalam rentang
waktu pelaksanaan.
Selain itu, sebagaimana pemahaman kasar kita tentang makna proyek tersebut adalah
muatan proyek yang diberikan kepada siswa sejatinya cukup besar yaitu, karena membutuhkan
pemikiran, usaha, dan waktu yang lebih bagi siswa dalam menjalankan proyek tersebut, maka
proyek yang dilaksanakan oleh siswa tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
Dari pengertian diatas dapat di identifikasi beberapa poin pokok dalam memahami
pengertian dari penilaian proyek yaitu : Penilaian proyek merupakan penilaian berbasis kelas,
Penilaian proyek dilakukan pada mata pelajaran tertentu, Penilaian proyek dilakukan secara
kontekstual dan komprehensif, Penilaian proyek berorientasi pada pengembangan kompetensi
siswa, Penilaian proyek menekankan pada proses dan produk, Penilaian proyek dikerjakan
selama periode waktu tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas yang
dilakukan terhadap suatu tugas pada mata pelajaran tertentu dalam rangka untuk mendapatkan
informasi kemampuan dan kompetensi siswa secara komprehensif yang harus diselesaikan dalam
periode waktu tertentu. Penilaian proyek dapat berupa, Investigasi matematik, pengaruh olahraga
pada postur tubuh, praktik investigasi fisika, air di rumah kita (multi-disiplin), perancangan tata
ruang sekolah.
Setidaknya jika guru mampu memaksimalkan bentuk penilaian proyek kepada siswanya
ada beberapa manfaat dan kelebihan yang diperoleh.Haryati dalam bukunya Model dan Teknik
Penilaian mengungkapkan beberapa kelebihan dari jenis penilaian proyek diantaranya;2[3]
1. Merupakan bagian internal dari proses pembelajaran terstandar, bermuatan pedagogis, dan
bermakna bagi peserta didik.
2. Memberi peluang kepada peserta didik untuk mengekspresikan kompetensi yang dikuasainya
secara utuh.
3. Lebih efesien dan menghasilkan produk dan memiliki nilai ekonomis.
4. Menghasilkan nilai penguasaan kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki
kelayakan untuk disertifikasi.
Jika dihubungkan dalam materi pendidikan agama Islam, maka dalam hal ini guru
merupakan faktor terpenting dalam berhasilnya proyek yang dilaksanakan oleh siswa. Guru
harus mempersiapkan rencana yang cukup matang dalam mempersiapkan penilaian yang akan
dilaksanakan dalam mendapatkan hasil yang maksimal.3[4]Penentuan materi yang dijadikan
sebagai bahan proyek dalah merupakan hal utama yang harus terlebih dahulu dipersiapkan dan
direncanakan oleh guru terhadap berbagai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi selama
proses proyek yang dijalankan oleh siswa.
Materi yang dijadikan sebagai bahan untuk dalam penilaian proyek yang dilaksanakan
oleh guru setidaknya memenuhi kriteria-kriteria prinsip dasar tes hasil belajar, sehingga sesuai
dengan tujuan akhir dari belajar yaitu kesuksesan siswa. Adapun kriteria-kriteria dalam
menentukan materi yang di jadikan sebagai bahan proyek yang dipersiapkan oleh guru adalah :
pertama, hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan sesuai
dengan tujuan insruksional. Kedua, hendaknya dapat mengukur sampel yang representatif dari
asil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan. Ketiga, mencakup bermacam-macam
bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar yang di inginkan sesuai
dengan tujuan. Keempat, didesain sesuai dengan kegunaan untuk memperoleh hasil yang di
inginkan. Kelima, dibuat seandal mungkin sehingga mudah di interpretasikan dengan baik.4[5]
Dari kesemua kriteria diatas yang paling penting adalah, proyek yang dilaksanakan oleh
siswa tidak terlalu memberatkan dan membebani siswa, justru dapat menarik hasrat siswa untuk
semakin menikmati proyek yang sedang dijalankan dalam mendapatkan hasil yang maksimal dan
bermafaat besar bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh dari hasil beberapa kelompok setelah menyelesaikan proyeknya diberikan
nilai oleh guru sebagai berikut :
Tabel Hasil Pengolahan Nilai Proyek
Melihat dari hasil di atas, maka bisa dikatakan bahwa keberhasilan dari siswa dalam
proyeknya hasil yang didapatkan berhasil dengan baik, hal ini di karenakan peran siswa dan guru
saling mendukung. Guru selalu membimbing dan merangsang siswa agar semangat dan sungguh-
sungguh dalam mengerjakan, dan siswa juga termotivasi untuk menyelesaikan proyeknya dengan
sngguh-sunguh maka hasil yang didapatkan bisa langsung dirasakan oleh siswa beserta
manfaatnya.
D. PENUTUP
Dalam melakukan penilaian proyek, dalam hal ini guru perlu memperhatikan beberapa
hal, diantaranya : pertama, Kemampuan pengolahan, yaitu kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi, mengelola waktu dalam pengumpulan data serta penulisan
laporan. Kedua, Relevansi, kesesuaian mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahapan
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam pembelajaran. Ketiga, Keaslian, proyek yang
dilakukan peserta didik adalah hasil karya mereka, dengan mempertimbangkan kontribusi guru
berupa petunjuk, arahan serta dukungan proyek kepada peserta didik.
Ketiga komponen di atas merupakan hal yang sangat penting untuk menunjukkan hasil
proyek siswa adalah benar-benar merupakan hasil kerja kerasnya. Dalam hal ini faktor guru
sangat penting untuk selalu memonitoring kerja siswa dalam menyelesaikan kerja proyeknya
sehinga hasilnyapun bisa reliabel dan akuntabel.
Penilaian berbasis kelas yang berbentuk proyek ini merupakan salah satu dari bermacam-
macam bentuk penilaian yang ada, penilaian proyek tidak bisa diterapkan dalam semua materi
pendidikan agama Islam, melainkan hanya materi-materi tertentu yang bisa menggunakan bentuk
penilaian proyek. Guru dituntut untuk seselektif mungkin dari berbagai materi dalam pendidikan
Islam yang cocok untuk menggunakan bentuk penilaian ini. Karena proyek ini membutuhkan
satu periode waktu tertentu. Karena jika sampai tidak cocok justru bisa membingungkan siswa
dan tujuan yang di inginkan tidak tercapai.