Anda di halaman 1dari 8

48

Isolasi dan Idenftifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Kloroform


Daun Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Kloroform Daun


Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

Isolation and Identification of Secondary Metabolite


Compound of Kloroform Leaves Extract of Plant Iler (Coleus scutellarioides,
Linn, Benth)

1)
A. Nurul Qalbi BM, 2) Jasri Djangi, 3) Muhaedah
1, 2, 3)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224
Email: nurulqalbi06@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian eksplorasi yang bertujuan
untukmengisolasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam
ekstrak kloroform daun Coleus scutellarioides, Linn, Benth yang berasal
dari wilayah Kecamatan Tallo, Jl.Andi Tonro, dan Minasa Upa,
Kecamatan Tamalate Makassar, Sulawesi Selatan. Isolasi dilakukan
dalam beberapa tahap yaitu maserasi, partisi dengan kloroform, fraksinasi,
uji kemurnian dan identifikasi. Hasil penelitian diperoleh isolat murni
berupa kristal jarum berwarna putih bening. Hasil uji dengan pereaksi
Liebermann-Buchard membentuk cincin hijau menunjukkan positif
steroid. Isolat diidentifikasi dengan menganalisis spektrum infra merah
yang menunjukkan bilangan gelombang (cm-1) yakni: 1056,99 (C-O);
1462,04 dan 1377,17 (CH2 dan CH3), 1645,28 (C=C); 2956,87 (C-H);
3441,01 (OH alkohol).
Kata kunci: Isolasi, C.scutellarioides, Linn, Benth., steroid

ABSTRACT
This study is exploratory research aim to isolate and the
secondary metabolite compound contained in the kloroform extract of
stam of Coleus scutellarioides, Linn, Benth from districts Tallo, Andi
Tonro streets, and Minasa Upa, districts Tamalate Makassar, South
Sulawesi. Isolation is done in several stages; maceration, partitioning with
kloroform, fractionation, purity testing and identification. The result is
obtained pure isolate white needle crystal. The test result with the
Liebermann-Buchard reagent to from a green ring indicated a positive
steroid. Isolate is identified by analyzing the infra red spectrum which
showed the wave number (cm-1) are: 1056,99 (C-O); 1462,04 and 1377,17
(CH2 and CH3), 1645,28 (C=C); 2956,87 (C-H); 3441,01 (OH alcohol).
Keyword: Isolation, C.scutellarioides, Linn, Benth., Steroid

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 48 - 55


49
Isolasi dan Idenftifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Kloroform
Daun Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

PENDAHULUAN
Alam memiliki banyak Lamiaceae, juga disebut
keanekaragaman hayati, khususnya Labiatae, keluarga mint dari tanaman
pada dunia tumbuhan. Hampir semua berbunga,dengan 236 genus dan lebih
spesies tumbuhan tersebar di seluruh dari 7.000 spesies. Digunakan oleh
kepulauan Nusantara mulai dari manusia sebagai tanaman herbal dan
Sumatera, Kalimantan, Jawa, berguna untuk rasa, aroma, atau obat.
Sulawesi, dan Irian. Tumbuhan di Spesies dari Lamiaceae terutama
Indonesia bukan hanya secara merupakan herba atau semak-semak
fungsional dimanfaatkan sebagai dalam berbagai ukuran, jarang berupa
bahan pangan, tanaman hias, tetapi pohon. Siklus hidup dari anggota
dapat juga digunakan sebagai Lamiaceae mungkin tahunan atau
tumbuhan obat yang banyak fungsinya. abadi (Rissa. 2000).
Senyawa kimia alami yang terkandung Tumbuhan iler memiliki
dalam tumbuhan berupa senyawa batang bersegi empat dengan alur yang
metabolit primer dan sekunder yang agak dalam pada masing-masing
diperoleh melalui proses metabolisme. sisinya, berambut, percabangan
Senyawa metabolit sekunder terdiri banyak, daun tunggal, helaian daun
dari alkaloid, terpenoid, steroid, berbentuk bulat telur, ujung
flavonoid dan poliketida. Keberadaan meruncing, tepi beringgit, tulang daun
senyawa metabolit sekunder sangat menyirip jelas (berupa alur),
tergantung pada jenis tumbuhan. Hal permukaan daun agak mengkilap,
inilah yang menyebabkan tumbuhan berambut halus, berwarna ungu
telah digunakan sebagai obat-obatan kecoklatan sampai ungu kehitaman
sejak ratusan bahkan ribuan tahun (Dian dan Rissa, 2000). Tumbuhan iler
yang lalu. batangnya tegak atau berbaring pada
Salah satu tanaman yang pangkal dan ditempat itu
secara liar tumbuh diladang atau berakar banyak, menahun, harum;
dikebun yang digunakan sebagai tinggi 0,5 - 1,5 m. Batang berambut,
tanaman hias ini berasal dari famili tangkai daun 2 - 9 cm; helaian daun
Lamiaceae, yaitu tumbuhan iler bulat telur, dengan pangkal yang
(Coleus antropurpureus, Linn, Benth). membulat atau bentuk baji dan ujung
Spesies tumbuhan ini tumbuh secara yang menyempit, di atas pangkal yang
liar diladang atau dikebun-kebun dapat bertepi rata beringgit kasar
digunakan sebagai tanaman hias. Pada (Dalimartha, Setiawan, 2003).
ketinggian 1300 m diatas permukaan Tumbuhan iler memiliki aroma bau
laut, berbatang basah yang tingginya yang khas dan rasa yang agak pahit,
mencapai 1-1,5 m. Daunnya yang sifatnya dingin. Jika seluruh bagian
berwarna merah kehitaman diremas akan mengeluarkan bau yang
Sebenarnya nama tumbuhan ini adalah harum (Yuniarti, 2008).
“iler” atau biasa juga disebut daun Tumbuhan iler ini juga
batik atau daun iler (Dalimartha, dikenal dengan nama Si gresing
2003). (Batak), Miana (Sumbar), Jawer kotok

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 48 - 55


50
Isolasi dan Idenftifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Kloroform
Daun Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

(Sunda), Saru-saru dan Ati-ati (Bugis), METODE PENELITIAN


Kentangan (Jawa), Majana (Madura), A. Alat dan Bahan
Adang-adang (Palembang), atau Iler Alat untuk tahap preparasi
(Jawa). Sebenarnya nama tumbuhan sampel yaitu blender dan baskom. Alat
ini hanya “Iler” saja, namun karena untuk proses ekstraksi dan identifikasi
yang paling sering digunakan adalah yaitu, bejana maserasi, evaporator, corong
daunnya saja maka orang lebih biasa Buchner, kolom kromatografi cair vakum,
menyebutnya dengan Daun Iler kolom flash, labu erlenmeyer berbagai
ukuran, gelas ukur, corong biasa, gelas
(Dalimartha, 2008). kimia, pipet tetes, plat tetes, pipa kapiler,
Studi pustaka terhadap botol semprot, botol vial, batang
kandungan kimia jenis-jenis tumbuhan pengaduk, penangas air, oven, chamber,
dari keluarga Lamiaceae spektrofotometer FTIR.
menunjukkan adanya flavonoid, Bahan kimia yang digunakan
steroid, dan Terpenoid. Ada beberapa adalah metanol, n-heksan, etil-asetat,
macam flavonoid, yaitu antosianin dan kloroform, aquadest, beberapa reagen
tannin. Flavanoid adalah salah satu seperti pereaksi Liebermann-Buchard,
golongan senyawa metabolit sekunder FeCl3, Mayer, Wagner, silika gel G 60,
yang banyak terdapat pada tumbuh pelat KLT aluminium berlapis silika gel
60 GF254, aluminium foil dan kertas saring.
brotowali. Senyawa flavanoid terbukti
mempunyai efek antioksidan dan anti
B. Prosedur Kerja
bakteri. Khasiat akarnya dimanfaatkan
1. Ekstraksi
untuk mengatasi perut mulas dan diare.
Daun tumbuhan iler
Daun tumbuhan iler sering
dibersihkan terlebih dahulu kemudian
dimanfaatkan untuk wasir, radang
dikeringkan dengan cara diangin-
paru, sebagai antitoksik, dan gangguan
anginkan. Daun yang telah kering
pencernaan. Seluruh bagian tanaman
kemudian dihaluskan menggunakan
ini bisa digunakan untuk
blender. Sebanyak 2,3 kilogram serbuk
menyembuhkan hepatitis, menurunkan
halus daun tumbuhan iler dimaserasi
demam, batuk, influenza, dan radang
dengan metanol selama 3x24 jam.
telinga (Yuniarti, 2008).
Ekstrak yang diperoleh dipekatkan
Berdasarkan uraian di atas,
menggunakan evaporator sampai kira-
maka perlu dilakukan penelitian lebih
kira tinggal seperempat dari volume
lanjut untuk mengkaji kandungan
awal (ekstrak kental). Selanjutnya
kimia tumbuhan iler. Penelitian
dilakukan uji pendahuluan terhadap
sebelumnya dari ekstrak metanol. Pada
ekstrak kental yang diperoleh dengan
penelitian ini kembali akan dilakukan
berbagai pereaksi diantaranya pereaksi
isolasi senyawa metabolit sekunder
Liebermann-Burchard (terpenoid dan
dari ekstrak kloroform daun tumbuhan
steroid), FeCl3 (flavonoid), Mayer
iler (C. scutellarioides).
(alkaloid), dan Wagner (alkaloid).

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 48 - 55


51
Isolasi dan Idenftifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Kloroform
Daun Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

2. Fraksinasi 4. Identifikasi
Sebelum difraksinasi, ekstrak Kristal diuji menggunakan
kental dianalisis dengan kromatografi pereaksi Liebermann-Burchard, FeCl3,
lapis tipis (KLT) dengan menggunakan Wagner dan Mayer untuk mengetahui
eluen n-heksan : etil asetat, n-heksan : golongan senyawa metabolit sekunder
kloroform, dan etil asetat : kloroform yang diperoleh dan identifikasi lebih
pada berbagai perbandingan untuk lanjut dilakukan uji spektroskopi
mengetahui jenis pelarut dan dengan menggunakan
perbandingan yang sesuai pada spektrofotometer inframerah untuk
kromatografi kolom cair vakum. mengetahui gugus fungsi yang terdapat
Ekstrak kental yang terdiri dari dalam senyawa tersebut.
beberapa komponen tersebut
difraksinasi dengan metode HASIL DAN PEMBAHASAN
kromatografi kolom cair vakum A. Hasil Penelitian
menggunakan silika gel 60 H Merck 1. Preparasi sampel dan ekstraksi
dan silika gel G 60 (230 – 400 mesh) Daun tumbuhan iler yang
sebagai fasa diam, sedangkan eluennya telah dibersihkan dikeringkan dalam
menggunakan eluen dari hasil KLT. suhu ruangan. Sampel kering digiling
Hasil fraksinasi di KLT dengan eluen menggunakan blender hingga
yang sama, kemudian yang sama nilai diperoleh serbuk halus sebanyak 2,3
Rfnya digabungkan. kg.
Selanjutnya fraksi gabungan Maserasi dilakukan selama
difraksinasi dengan kromatografi 3x24 jam selanjutnya diuapkan
kolom flash. Tujuan dari kromatografi menggunakan rotary evaporator
kolom flash adalah untuk memisahkan menghasilkan ekstrak metanol kental
senyawa yang diperoleh yang berasal sebanyak ±1,3 L berwarna coklat
dari fraksinasi kromatografi kolom cair pekat. Partisi dengan kloroform
vakum sehingga lebih murni. Fraksi- diperoleh ekstrak kloroform berwarna
fraksi yang diperoleh dianalisis hijau pekat sebanyak ±3 L. Ekstrak
menggunakan KLT. Fraksi-fraksi yang kloroform hasil partisi diuapkan
mempunyai nilai Rf yang sama sehingga diperoleh ekstrak kental
digabung kemudian diuapkan hingga kloroform berwarna hijau pekat
diperoleh padatan. dengan berat ±21,7923 g.

3. Pemurnian 2. Uji golongan


Komponen padatan yang Ekstrak kloroform yang
diperoleh dikristalisasi atau diperoleh dilakukan uji warna dengan
direkristalisasi. Kemurnian senyawa menggunakan pereaksi FeCl3,
yang diperoleh ditentukan dengan Lieburmann-Buchard, Mayer dan
melakukan KLT sistem tiga eluen Wagner.
dengan eluen etil asetat : n-heksan, n-
heksan : kloroform, etil asetat :
kloroform.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 48 - 55


52
Isolasi dan Idenftifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Kloroform
Daun Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

Tabel 1. Hasil Uji Warna Ekstrak kloroform

Pereaksi Perubahan warna yang terjadi Ket

Wagner Hijau Pekat → Merah (-) Alkaloid

Meyer Hijau Pekat→ Kuning (-) Alkaloid

FeCl3 1% Hijau Pekat → Hijau (+) Flavonoid

Lieberman Hijau Pekat →Hijau (+) Steroid


-Burchard

3. Fraksinasi dan Pemurnian


Sebanyak 7,1 g ekstrak (9:1), (8:2), (7:3), dan (6:4). Fraksi-
kloroform dilakukan identifikasi fraksi yang menunjukkan pola
menggunakan KLT dengan beberapa kromatogram yang sama digabung,
uji eluen yang digunakan pada KLT sehingga diperoleh 24 fraksi gabungan.
yaitu kombinasi n-heksan etil asetat : Fraksi gabungan E dengan berat
n-heksana : kloroform dan kloroform : 0,5321 gram yang dipilih terdapat
etil asetat dalam berbagai isolat yang Fraksi E difraksinasi lebih
perbandingan. Dari hasil KLT lanjut kromatografi kolom flash
diperoleh bahwa eluen kombinasi n- (KKF) dengan menggunakan silika
heksan etil asetat memberikan pola gel G 60 H Merck sebagai fasa diam,
pemisahan yang lebih baik dan sedangkan fasa geraknya
penampakan nodanya jelas. menggunakan eluen n-heksana 100%,
Fraksinasi dilakukan dengan kombinasi n-heksan:etil asetat dengan
metode kromatografi kolom cair berbagai perbandingan.
vakum (KKCV) menggunakan silica Eluen ditampung dalam botol
gel G 60 sebagai fasa diam dan fase vial diperoleh sebanyak 129 fraksi.
geraknya dimulai dari pelarut non- Fraksi hasil KKF diidentifikasi dengan
polar n-heksana 100%, kemudian KLT untuk mengetahui komponen
kepolaran ditingkatkan mulai dari senyawa kimia yang terdapat pada
kombinasi n-heksana:etil asetat dengan fraksi. Fraksi yang memiliki pola
n-heksana:kloroform dalam berbagai kromatogram sama digabung sehingga
perbandingan, hingga etil asetat 100%. diperoleh 17 fraksi gabungan. Fraksi-
Hasil KKCV diperoleh 98 fraksi. fraksi diuapkan pada suhu ruang.
Fraksi 1-98 yang diperoleh Fraksi yang memiliki isolat yang
diidentifikasi melalui KLT dengan paling banyak adalah fraksi E7 yang
eluen kombinasi n-heksana:etil asetat membentuk kristal jarum berwarna
kuning kecoklatan.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 48 - 55


53
Isolasi dan Idenftifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Kloroform
Daun Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

B. Pembahasan
1. Uji Kemurnian 3. Uji Spektroskopi FTIR
Kemurnian isolat diuji dengan Identifikasi isolat dilakukan
KLT tiga macam eluen dengan pelarut dengan analisis spektroskopi infra
dan perbandingan yang berbeda untuk merah (IR) Shimadzu Prestige-21
memastikan kemurnian dari isolat dengan pellet KBr. Analisis spektrum
dengan munculnya satu noda pada tiap IR isolat E7 memberikan serapan pada
KLT. Analisis KLT pada tiga macam daerah bilangan gelombang (
eluen yaitu eluen kloroform:etil asetat 3441,01 cm-1 yaitu pita yang agak
(3:7), n-heksana: etil asetat (7,5:2,5) lebar dengan intensitas sedang yang
dan n-heksana:kloroform (5:5). Pada diidentifikasi sebagai vibrasi ulur O-H.
eluen kloroform:etil asetat (3:7) Vibrasi ikatan ini diduga merupakan
menunjukkan satu noda. Deteksi vibrasi dari gugus O-H sehingga
dengan lampu UV 254 dan UV 366 terjadi ikatan hidrogen antarmolekul
tidak menunjukkan adanya noda yang didukung dengan adanya serapan
berpendar, ini menunjukkan bahwa tajam dengan intensitas sedang pada
struktur kimia isolat tidak memiliki daerah 1056,99 cm-1 yang
ikatan rangkap terkonjugasi. Noda diidentifikasi sebagai vibrasi ulur C–O
hasil elusi yang tidak tampak di bawah alkohol sekunder siklik. Senyawa
lampu UV disemprot dengan reagen hidroksilat memperlihatkan pita
penampak noda CeSO4 2% dan rentangan O-H pada 3650-3200 cm-1
dipanaskan di atas hotplate sehingga dan pita deformasi ke dalam bidang
diperoleh noda yang berwarna biru dan pada 1450-1250 cm-1 serta keluar
dapat disimpulkan bahwa isolat fraksi bidang pada 750-650 cm-1 ditambah
E7 relatif murni secara KLT. pita vibrasi rentangan C-O pada daerah
1210-1000 cm-1. Kedudukan O-H
2. Uji golongan dalam molekul berada pada posisi 3
Identifikasi menggunakan
pereaksi Liebermann-Buchard (ekuatorial) Tabel 2 dan Gambar 1
menunjukkan bahwa isolat E7 positif berikut.
steroid yang ditandai dengan adanya
perubahan warna dari bening menjadi
hijau yang berasal dari reaksi antara
sterol tidak jenuh dengan asam.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 48 - 55


54
Isolasi dan Idenftifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Kloroform
Daun Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

Gambar 1. Spektrum Infra merah isolat E7

Tabel 2. Interpretasi Spektrum Infra Merah dari Isolat Fraksi G7


Pita Serapan FTIR (cm-1)
Gugus Fungsi
Isolat -sitosterol *) Clionasterol **) Pustaka***)
3441,01 3440,62 3417,36 3450-3200 O-H

2935,66 2936,69 2936,87 2800-3000 C-H alifatik

1645,28 1646,55 1661,53 1680-1620 C=C

1462,04 1463,42 1464,54 1475-1300 C-H (pada CH2)

1377,17 1381,65 1376,22 1475-1300 C-H (pada CH3)

1056,99 1053,89 1051,74 1050-1260 C-O alkohol


962,48 970,32 956,64 995-710 =CH (alkena)
)
Sumber : * Fitriani, 2013.
)
** Saleh, C., 2007.
***) Creswell, et al., 1982.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 48 - 55


55
Isolasi dan Idenftifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Kloroform
Daun Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides, Linn, Benth)

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Darwis, dkk. 2013. Ekstraksi dan Uji
yang telah diisolasi dari daun Coleus Antioksidan Senyawa
scutellarioides, Linn, Benth dapat Antosianin Dari Daun Miana
disimpulkan bahwa senyawa metabolit (Coleus scutellarioides L
sekunder yang terdapat dalam ekstrak (Benth).) serta Aplikasi Pada
kloroform daun tumbuhan iler (Coleus Minuman. Jurnal Kimia Unand
scutellarioides, Linn, Benth) (ISSN No. 2303-3401), Volume
merupakan senyawa golongan steroid 2 Nomor 2, Mei 2013 44.
berupa kristal putih berbentuk jarum Laboratorium Kimia Bahan
yang menunjukkan hasil positif Alam. Jurusan Kimia FMIPA.
berupa warna hijau pada uji golongan Universitas Andalas.
dengan Liebermann-Burchard dan data Fitriani. 2013. Isolasi dan Uji Aktivitas
dari spektroskopi FTIR. Senyawa β-sitosterol dari Kulit
Batang Kleinhovia hospita
B. Saran Linn. Skripsi. Makassar:
Adapun yang disarankan Universitas Negeri Makassar
berkaitan dengan penyempurnaan Hanafi. 2002. Dasar-Dasar Kimia
penelitian ini adalah perlu melanjutkan Organik Bahan Alam.
identifikasi struktur senyawa Makassar : Universitas
menggunakan NMR untuk memastikan Hasanuddin
struktur senyawa yang sebenarnya. Saleh, C. 2007. Isolasi dan Penentuan
Struktur Senyawa Steroid dari
DAFTAR PUSTAKA Akar Tumbuhan Cendana
Cresswel, C.J. & Runquist, O.A. (Santalum album Linn).
1982. Analisis Spektrum Disertasi. Medan: Universitas
Senyawa Organik. Bandung: Sumatera Utara
Penerbit ITB Zenta, F., & Kumanireng, H.A.S.
Dalimartha, S. 2003. Obat 1999. Teknik Laboratorium
Tradisional. Atlas Tumbuhan Kimia Organik. Makassar:
Obat Indonesia; Pusat Data Laboratorium Kimia Organik
Perhimpunan Rumah Sakit Jurusan Kimia FMIPA
Seluruh Indonesia. Universitas Hasanuddin.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 1 Juni 2017, 48 - 55

Anda mungkin juga menyukai