DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAGENDIT
JL. K.H Hasan Arif No.10 Kecamatan Banyuresmi Kab. Garut
Tlp. (0262) 2443001 E-mail : puskesmasbagendit2017@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS BAGENDIT
Nomor : ........./SK/PKM.BGT/..../2018
TENTANG
PENETAPAN PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MTBS
DI UPT PUSKESMAS BAGENDIT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS BAGENDIT
Ditetapkan di : Garut
Pada tanggal : Maret 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS BAGENDIT,
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : /SK/ PKM.BGT/ /2018
TENTANG PENETAPAN PANDUANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM MTBS DI
UPT PUSKESMAS BAGENDIT
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
I. DEFINISI
Indonesia disebut Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu strategi
MTBS merupakan pendekatan terpadu untuk kesehatan anak yang berfokus pada
dan kecacatan, serta mempromosikan tumbuh kembang balita. MTBS meliputi elemen
preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh keluarga, masyarakat dan fasilitas kesehatan.
Setiap tahun hampir 10 juta balita meninggal sebelum mereka mencapai ulang tahun
ke-5. Umumnya kematian ini disebabkan oleh hanya lima kondisi yang dapat dicegah
Semua balita sakit umur sampai 5 tahun diperiksa untuk tanda bahaya umum dan
semua bayi muda diperiksa untuk tanda-tanda penyakit sangat berat. Tanda-tanda ini
Anak dan bayi kemudian dinilai untuk gejala utama. Untuk anak yang lebih tua,
gejala utama termasuk batuk atau kesulitan bernapas, diare, demam, dan infeksi
telinga. Untuk bayi muda, gejala utama meliputi infeksi bakteri lokal, diare, dan
ikterus. Sebagai tambahan, semua anak secara rutin dinilai status gizi dan
Suatu kombinasi dari tanda-tanda individual mengarah pada satu klasifikasi anak
dalam satu atau lebih kelompok gejala, dan bukan satu diagnosa. Klasifikasi penyakit
didasarkan pada sistem triase dengan kode warna: “Merah muda“ menunjukkan
spesifik pada pasien rawat jalan, dan “hijau“ menunjukkan perawatan di rumah.
terbatas dan mendorong partisipasi aktif dari pengasuh anak dalam menangani anak.
Suatu komponen esensial dari MTBS adalah konseling bagi ibu/pengasuh anak
berkaitan dengan perawatan di rumah, pemberian makan dan cairan yang tepat, dan
kapan harus kembali ke klinik, dengan segera atau untuk tindak lanjut.
Mengapa MTBS sangat cocok di terapkan di puskesmas pada sebagian besar balita sakit
yang dibawa berobat ke puskesmas, keluhan tunggal kemungkinan jarang terjadi menurut
data WHO, tiga dari balita yang sakit seringkali memiliki banyak keluhan lain yang
menyertai dan sedikitnya menderita satu dari lima penyakit tersering pada balita yang
Proses manajemen terpadu kasus dalam MTBS terdiri dari sejumlah langkah yang harus
diambil oleh petugas kesehatan untuk memastikan penanganan kasusu secara efektif.
Langkah 1: Penilaian
Langkah 5: Konseling
Seorang balita sakit dapat ditangani dengan pendekatan MTBS oleh petugas
kesehatan yang telah dilatih. Petugas memakai tool yang disebut algoritma MTBS untuk
melakuakan penilaian atau pemeriksaan dengan cara menanyakan kepada orang tua atau
pengasuh, apa saja keluhan-keluahan atau masalah anak, kemudian memeriksa dengan
d. Petugas akan melihat atau memeriksa apakah anak tampak letargis atau tidak sadar?
6. Memeriksa anemia
atau penyakit anak, setelah itu petugas melakukan langkah-langkah tindakan atau
pengobatan yang telah ditetapkan dalam penilaian atau klsaifikasi tindakan, yang dapat
dilakukan berupa:
4. Memberikan konseling bagi ibu, misal anjuran pemberian makanan selama anak
VI. DOKUMENTASI
Ditetapkan di : Garut
Pembina
NIP. 19640502 198803 1 005