Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

GEOLISTRIK DAN ELEKTROMAGNETIK

DISUSUN OLEH :

Bani Habibi 12115053

Beta Aroma Piskora 12115011

Febry Andyka Dwi F. 12115001

Ekky Riwandha Kurniawan 12115044

Luqman Thareq Togak R. 12115003

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2019
Electrical Resistivity And Induced Polarization Used On Investigatrion Of Ionic And
Hydrocarbon Pollutants Contaminates A Shallow Area.

ABSTRAK

Berdasarkan sifat resistivitas dan sifat Polarisasi Terinduksi (Chargeability), dalam


penelitian memiliki tampilan di tiga tempat dalam penggunaan ERT untuk melihat apakah
keberadaan zat terlarut ionik dan polutan hidrokarbon mengubah respon geolistrik dari media
akuifer. Peneliltian mengambil percobaan pada daerah Ambohimanambola, hulu dari dataran
Antananarivo. Penelitian mempertimbangan zona referensi, dengan pendugaan memiliki nilai
referensi dari resistivitas akuifer dan chargeability tanpa polutan. Daerah studi terletak di dekat
danau retensi, di mana ion terlarut dari produk pewarna dibuang, dan di hilir dari generator yang
menumpahkan limbah minyak mereka pada daerah dangkal. Hasil pengolahan geolistrik dari
ERT menunjukkan bahwa polutan mengubah resistivitas dari media akuifer dan Chargeability.
Perubahan ini sangat jelas dalam menggunakan, histogram dari resistivitas dan nilai
chargeability.

Introduction

Aglomerasi Antananarivo, Dataran Antananarivo, yang dikenal dengan nama "Dataran


Betsimitatatra", dapat dibagi menjadi dua wilayah, hulu dan hilir, merujuk ke sungai yang
mengalir dan melintasinya. Namun, dengan adanya keberadaan pabrik yang membuang limbah
di sekitaran sungai tanpa perlindungan atau pegolahan yang memadai, dengan dampak aktif
terkontaminasi dataran air tanah. Dalam penelitian ini mengambil pada daerah hulu di mana air
tanah dalam keadaan awal atau murni tanpa kontaminasi. Juga untuk menyoroti efek dari limbah
ionik dan hidrokarbon pada parameter geofisika pada daerah Ambohimanambola di mana
generator perusahaan JiRaMa mengirimkan limbah hidrokarbonnya (Foto 1) dan pabrik kertas
dari pabrik PapMad membuang limbah pewarna mereka di zona dangkal (Foto 2).
FOTO 1. HYDROCARBON RESIDUE

FOTO 2. RETENTION DANAU PEWARNA


Lokasi wilayah survei

Wilayah survei terletak di Timur Antananarivo. Berada di sungai Ikopa mengalirkan air
tanah dan air permukaan pada zona referensi. Sungai ini menggambarkan area di bagian barat.
Dengan tiga situs, satu referensi sebagai pembanding dan dua yang terkontaminasi. Jarak antara
referensi dan daerah yang terkontaminasi adalah sekitar 2,3 km (lihat gambar 1).
Kondisi Geologi Daerah Penelitian

Setiap situs berada di zona dangkal, di mana endapan alluvium menutupi batuan lapuk
dan kristal (Gbr. 2). Batuan penyusunan bawah tanah dibentuk oleh batuan metamorf tua dari
blok Antananarivo. Pada daerah berbukit ditutupi oleh batuan lapuk, di daerah utama dibentuk
oleh migmatitik, sekis mika, granitoid dan gneiss. Dataran ditutupi oleh alluvium deposit. Dua
area yang terkena polusi terletak di hilir berada dalam kolam retensi, dan pada area referensi
tidak ada pengaruh kontaminan air tanah. Uji pengeboran dilakukan di zona dangkal area sawah,
memberikan bagian dari lapisan superposisi menempatkan satu zona kristal (lihat gbr 2).
Endapan alluvium ini memiliki ketebalan sekitar 20 m, terdiri dari pasir dan tanah liat yang halus
dan sedang. Beberapa lahan Gambut yang terisolasi ditemukan dan terbentuk pada beberapa
lapisan. Rangkaian Alluvium terletak pada batu lapuk, terbentuk oleh serangkaian laterit,
berpasir dan batu-batu besar [1], [3], [4], [5]. Batuan didasari oleh migmatite.

Gambar 2. Geologi Regional dan Lithologi pada borehole.


Pengaturan hidrologi dan hidrogeologi
Untuk memiliki sistem akuifer yang sama, pada zona referensi dan pada dua zona yang
terkontaminasi, dalam penelitian ini berlokasi di hulu Ikopa Sungai dimana kontaminasi dari
hasil aktivitas manusia. Sungai Ikopa menerima di tepi arah kanan Varahina dan Ivovoka sungai
setelah diambil sumbernya pada danau Tsiazompaniry. Lintasan sungai berjarak 60km sebelum
mencapai dataran Betsimitatatra (lihat Gambar 3).
akuifer multi-layer berkembang pada dataran aluvial, terbatasi (akuifer freatik) dan
terbatas akuifer [4]. dibentuk oleh dua jenis media: a) berpori dan b) pecah-pecah atau retak.
Media berpori ditemukan di daerah laterit dan alluvium, dan media pecah-pecah dikembangkan
pada batu kristal.

Gambar 3. Hydrography dari daratan Betsimitatatra.


METODE
Dalam penelitian ini menggunakan Resistivity ERT dan Chargeability.
Gagasan polutan
Pada polutan cair dalam industri ditandai dengan keragaman warna dan aroma yang
ditinggalakan,tergantung pada penggunaan air selama proses nya. Sebagai pelarut yang baik, air
menerima dan melarutkan limbah dari aktivitas manusia, seperti bahan organik, industri
makanan, hidrokarbon, asam, basa, berbagai bahan kimia (industri kimia dan sintesis), logam
(Industri kimia , metalurgi).

Tahanan listrik dan Polarisasi terimbas.


Akuifer pada resistivitas sebanding dengan tahanan listrik dari air garam nya.
Hidrokarbon bersifat elektrik resistif pada zat terlarut ionic bersifat konduktif. Efek listrik pada
polutan jelas terlihat pada aquifer electrical properties, hidrokarbon meningkat tetapi zat terlarut
ionik menurunkan nilai resistivitas pada akuifer.

Resistivitas listrik tergantung pada :

 Kadar air.
 Pembentukan litologi.
 Sifat listrik alam atau material.
 Kuantitas logam.
 Suhu.
Parameter berikut memiliki efek signifikan pada respon polarisasi terinduksi:
 Alam dan bulk (volumetrik) mineral pada logam.
 konten ionik zat terlarut.
 Alam dan bulk (volumetrik) mineral pada tanah liat.
 saturasi air.
 Petrofisika sifat: porositas, permeabilitas, ukuran pori-pori dan Suhu.

Berdasarkan hal tersebut induksi polarisasi properties, baik hidrokarbon dan ionik disajikan
dalam perubahan akuifer berturut-turut petrophysics properties dan konten ionik airnya. Bahkan,
nilai IP-nya meningkat, sesuai dengan nilai IP pada zona referensi. Perhatikan bahwa polarisasi
terinduksi ditandai dengan parameter chargeability.
HASIL
Lokasi line pengukuran
Terdapat 4 Line yang ditampilkan pada daerah pengukuran, di mana akuifer, tak terbatas dan
diteruskan oleh arus vertikal dan aliran lateral, terbentuk oleh Sand dan Gravel. Akuifer freatik
tersingkap pada polutan yang dapat mengubah sifat geolistrik nya.

Gambar 4. Lokasi Line Pengukuran


Section Line PE0

Gambar 5. Profile dan Histogram dari Resistivity dan Chargeability dari Line PE0

Analisis statistik resistivitas dan chargeability, dari Resistivity dan Chargeability


menggunakan perangkat lunak res2inv, menunjukkan bahwa resistivitas dari akuifer adalah
sekitar 140 Ωm, dan chargeability adalah sekitar 3 ms (lihat. Gambar 5).

Section Line PE1 dan PE2


Dua baris yang ditampilkan di dekat pabrik PapMad yang terdapat zat terlarut ionik pada
embung. Akuifer takterbatas terkontaminasi dengan zat terlarut ionic.
Bagian geolistrik menunjukkan bahwa akuifer takterbatas, yang ditandai dengan rendahnya nilai
tahanan listrik (kurang dari 200 Ωm), dengan ketebalan 25m .berada pada zona lapuk dalam.
Bagian chargeability menunjukkan bahwa nilai chargeability bervariasi dari 0,5 ms ke 12ms.
Analisis statistik nilai geolistrik, resistivitas dan chargeability, dari zona akuifer memberi
informasi nilai 120 Ωm untuk tahanan listrik dan 5,3 ms untuk chargeability.

Gambar 6. Profile dan Histogram dari Resistivity dan Chargeability dari Line PE1
Pada Line PE2 pada zona dangkal, Analisis statistik parameter geolistrik akuifer
memberikan nilai: tahanan listrik sekitar 72 Ωm dan chargeability adalah sekitar 5ms,
berdasarkan sifat geolistrik dari akuifer pada zona referensi, hasilnya menunjukkan bahwa nilai
resistivitas pada PE1 dan PE2 adalah kurang < dari nilai resistivitas pada PE0. Fenomena
penurunan ini mempengarhui nilai resistivitas pada air asin, yang berakibat pada zona akuifer.
Perubahan ionik di zona akuifer ditunjukkan pada kenaikan nilai chargeability.

Gambar 7. Profile dan Histogram dari Resistivity dan Chargeability dari Line PE2
Section Line PE3 dan PE4

Pada bagian line PE3 dan PE4 yang ditanamkan dekat pembuangan limbah hidrokarbon
dari JiRaMa pada zona dangkal. PE3 mengikuti arah Barat Timur dan ditampilkan sepanjang
menuangkan dan mencapai zona dangkal ditutupi oleh formasi alluvium.

Gambar 8. Profile dan Histogram dari Resistivity dan Chargeability dari Line PE3

Pada bagian geolistrik membawa dua lapisan resistivitas, zona konduktif berada Timur pada
daerah datar dan pembentukan resistif di Barat pada daerah laterit.
Perbandingan tahanan listrik dari zona referensi dan bagian PE3 menunjukkan bahwa
nilai resistivitas sangat tinggi pada PE3 dibandingkan PE0. Juga,pada chargeability jauh lebih
tinggi pada bagian PE3, hasil analisis statistik (lihat Gambar 8) PE4 garis ditampilkan pada arah
Utara Selatan. Utara bagian dari garis diplot pada area laterit dan sisanya pada alluvium tersebut.
Seperti pada bagian PE3, pemisahan couverture laterit dan deposit alluvium disorot dengan
formasi resistivitas. Nilai resistivitas kurang dari 200 Ωm di zona alluvium. Deposit alluvial
memiliki ketebalan 15m , di selatan dekat Sungai Ikopa.
Gambar 9. Profile dan Histogram dari Resistivity dan Chargeability dari Line PE4

Analisis statistik dari model resistivitas menunjukkan bahwa nilai resistivitas pada bagian PE4
adalah sekitar 160 Ωm. resistivitas ini jauh lebih tinggi dari pada yang kita lihat di zona
referensi. Chargeability juga menunjukkan peningkatan nilai. Dengan nilai sekitar 4ms di bawah
Line PE4.

Kesimpulan

Penggunaan ERT pada tiga lokasi penelitian, satu di zona referensi (jauh dari sumber
polutan) dan dua lokasi berturut-turut tercemar oleh zat terlarut ionik dan hidrokarbon
pembuangan limbah, menunjukkan perbedaan sifat geolistrik.

Menurut tahanan listrik dari media akuifer, zat terlarut ionik meningkatkan muatan listrik
(ion) dalam air dan menurunkan nilai tahanan listrik dari akuifer. Perbandingan nilai resistivitas
kemungkinan di media akuifer membawa keluar efek ini.

Niali Resistivitas dari akuifer di zona referensi, di line PE0 sekitar 140 Ωm, nilai ini menurun
pada 120 Ωm di line PE1, Di dekat Sungai Ikopa adalah 72 Ωm, pada daerah datar di dekat
danau retensi di PE2. Nilai resistivitas kurang dan kurang lemah dalam mendekati danau. dari
peningkatan ionik, nilai chargeability juga berkembang. Polutan hidrokarbon memiliki efek
untuk meningkatkan tahanan listrik dan nilai chargeability.
Jadi dua polutan ditandai dengan perubahan sifat geolistrik, penurunan nilai resistivitas dan
kenaikan nilai chargeability untuk zat terlarut ionik, peningkatan resistivitas dan chargeability
untuk polutan hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai