Bab Iii
Bab Iii
STUDI KASUS
I. PENGKAJIAN
Nama Pengkaji : Kelompok IGD
Tanggal Pengkajian : Selasa, 12 Maret 2019
Jam Pengkajian : 15.25 pm
A. Biodata Pasien
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Usia : 46 tahun
Status Pernikahan : Menikah
No. RM : 27 – 81 - XX
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
Alamat : Jl. Dahlia U No. XX RT. XX
C. Pengkajian Primer
1. Airway (Jalan Napas)
Sumbatan:
( ) benda asing
( ) darah
( ) bronkospasme
( ) sputum
( ) lender
(√) bebas / tanpa sumbatan
Suara Napas: Vesikuler
( ) snoring
( ) gurgling
( ) stridor
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Breathing (Pernapasan)
Sesak, dengan
( ) aktivitas
( ) tanpa aktivitas
( ) menggunakan otot tambahan
Frekuensi : 24 x/menit
Irama : (√) teratur ( ) tidak teratur
Kedalaman : ( ) dalam (√) dangkal
Batuk : ( ) produktif ( ) non produktif
Sputum : ( ) ada (√) tidak ada
Warna :
Konsistensi :
Bunyi napas :
( ) ronchi
( ) wheezing
( ) crackles
( ) Lainnya
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Circulation (Sirkulasi)
Sirkulasi perifer
Nadi : 71 x/menit
Irama : (√) teratur ( ) tidak teratur
Denyut : (√) lemah ( ) kuat
TD : 90 / 50 mmHg
Ekstremitas : (√) hangat ( ) dingin
Warna kulit : ( ) sianosi ( ) pucat (√) kemerahan
Nyeri dada : ( ) ada ( ) tidak ada
Karakteristik nyeri dada:
( ) menetap
( ) menyebar
( ) seperti ditusuk-tusuk
( ) seperti ditimpa beban berat
CRT : (√) 2 detik ( ) > 2 detik
Edema : ( ) iya (√) tidak
Lokasi edema :
( ) muka
( ) tangan atas
( ) tungkai
( ) anasarka
Eliminasi dan cairan
BAK : 3-4 x/hari
Jumlah : ( ) sedikit ( ) banyak ( ) sedang
Warna : (√) kuning jernih ( ) kuning pekat ( ) putih
Rasa sakit : ( ) iya (√) tidak
BAB : 1 x/hari
Diare:
( ) iya
(√) tidak
( ) berdarah
( ) cair
( ) berlendir
Turgor : ( ) baik (√) sedang ( ) buruk
Mukosa : (√) lembab ( ) kering
Suhu : 36,8 0C
Masalah Keperawatan:
4. Dissability
Tingkat Kesadaran:
( ) compos mentis
( ) apatis
(√) somnolen
( ) stupor
( ) soporocoma
( ) koma
Pupil
(√) isokor
( ) anisokor
( ) miosis
( ) midriasis
Reaksi terhadap cahaya
Kanan
(√) positif
( ) negative
Kiri
(√) positif
( ) negative
GCS : Eye 3, Verbal 1, Motorik 4
Terjadi
( ) kejang
( ) pelo
( ) kelumpuhan/kelemahan
( ) mulut mencong
( ) afasia
( ) disartia
( ) berlendir
Nilai kekuatan otot
c. Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada simetris, tidak
ada penggunaan otot bantu pernapasan
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 Mid klavikula sinistra
Perkusi : Paru (Sonor) Jantung (Pekak)
Auskultasi : Suara jantung BJ 1 BJ 2, Suara paru vesikuler tidak ada suara
napas tambahan
d. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit merata
Auskultasi : Bising usus 15 x/menit
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar
Perkusi : Timpani kuadran 1, 2, 3, 4
e. Ektremitas
Akral teraba hangat pada kedua tangan dan kedua kaki, tidak ada fraktur
dan krepitasi baik di kedua tangan maupun kaki, tidak ada edema.
f. Kulit/ Integumen
Mukosa lembab, tidak ada bintik merah pada kulit, tidak ada jejas, tidak
ada lesi
E. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium Ny. H (46 tahun) Tgl. 12 Maret 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN ANALISA
(ANAK-ANAK)
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,9 12 – 14 g/dl NORMAL
Eritrosit 4,64 3,5 – 4,5 juta/µl NORMAL
Nilai leukosit yang tinggi
menunjukan bahwa seseorang
Leukosit 16,7 4 – 10 ribu/µl
mengalami infeksi di dalam
tubuh.
Hematokrit 41,7 37 - 43 vol% NORMAL
MCV 84,3 81 – 99 Fl NORMAL
MCH 30,0 28 – 33 Pg NORMAL
MCHC 35,6 32 - 36 % NORMAL
KIMIA DARAH
Glukosa Darah
151 < 180 mg/dl NORMAL
Sewaktu
Ureum 18 15 – 39 mg/dl NORMAL
Creatinin 0,4 0,6 – 1,1 mg/dl NORMAL
SGOT 39 < 30 u/l NORMAL
SGPT 41 < 31 u/l NORMAL
ELEKTROLIT
Nilai natrium yang rendah
Natrium 128 135 – 145 umol/L menunjukan bahwa seseorang
mengalamin hiponatremia.
Kalium 3,2 3,5 – 5,0 umol/L NORMAL
Calcium Arsenazo 8,9 8,6 – 10,3 mg/dl NORMAL
Chlorida 104 96 - 107 umol/L NORMAL
2) Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan MSCT Kepala Ny. H (46 Tahun) Tgl. 12 Maret 2019
Kesimpulan :
Masih tampak SAH
Hidrocephalus communicans
Saat ini tidak tampak infark cerebri.
F. Terapi Medis
Nama Obat,
Frekuensi
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Pemberian, Dosis,
Cara Pemberian
Infus RL 20 tpm 1. Hipertensi 1. Alergi terhadap 1. Nyeri dada. Sebagai sumber air Memberikan obat
15.40 wita 2. Ketidakseimbangan sodium laktat. 2. Detak jantung tidak dan elektrolit tubuh dengan 12 benar.
elektrolit tubuh. 2. Tidak boleh diberikan normal. serta untuk
3. Diare. bersamaan dengan 3. Turunnya tekanan meningkatkan
4. Luka bakar. ceftriaxone pada bayi darah. diuresis (penambah
5. Gagal ginjal akut. baru lahir <28 hari. 4. Kesulitan bernapas. cairan kencing)
6. Kadar natrium rendah. 5. Batuk.
7. Kekurangan kalium. 6. Bersin-bersin.
8. Kekurangan kalsium. 7. Ruam kulit.
9. Kehilangan banyak 8. Gatal pada kulit.
darah dan cairan. 9. Sakit kepala.
10. Aritmia (gangguan
irama jantung).
Beclov 50 mg / IV 1. Pasien kehilangan 1. Hipersensitivitas 1. Ruam Bekerja dengan cara 1. Memberikan obat
15.50 wita kesadaran 2. Insomnia meningkatkan dengan 12 benar.
2. Trauma dan infark 3. Sakit kepala senyawa kimia di 2. Diberikan via IV
serta infeksi serebral 4. Pusing otak bernama secara perlahan
3. Pasien hemiplegia 5. Konvulsi phospholid
yang menyertai 6. Mual phosphatidycholine.
apopleksia serebral 7. Anoreksia Senyawa ini
4. Pasien paralisis 8. Diplopia memiliki efek untuk
ektremitas melindungi otak,
mempertahankan
fungsi otak secara
normal.
Topazol 40 mg / IV 1. Tukak lambung 1. Gangguan GI ringan : 1. Leucopenia Bekerja dengan cara Memberikan obat
15.50 wita 2. Refluk esofagitis dyspepsia nervosa 2. Trombositopenia menghambat sel-sel dengan 12 benar.
2. Gastritis atrofi 3. Tromboflebitis lapisan lambung
3. Magnesium dalam 4. Syok anafilaksis untuk menghasilkan
darah rendah 5. Sakit kepala asam lambung,
4. Pasien dengan colitis 6. Pusing sehingga produksi
bakteri clostridium 7. Diare asam lambung dapat
difficile 8. Penglihatan kabur berkurang.
5. Nefritis interstitial
G. Pathway
Peningkatan tekanan
sistemik
Aneurisma
Perdarahan
Arakhnoid/Ventrikel
Hematoma Cerebral
Peningkatan TIK /
Herniasi cerebral
Penurunan kesadaran
(Kesadaran Somnolen)
Ketidakefektifan
Perfusi Jaringan Risiko Jatuh
Cerebral
H. Analisa Data
Masalah
Data Etiologi
Keperawatan
DS: Keluarga klien mengatakan Peningkatan Tekanan Ketidakefektifan
klien tidur dan tidak dapat Intrakranial Perfusi Jaringan
dibangunkan. Serebral
DO:
1. Kesadaran : Somnolen
2. GCS : E3 V1 M4
3. TTV
TD: 90/50 mmHg
S: 36,8o C
N: 71 x/menit
P: 24 x/menit
SPO2: 96 %
4. Hasil MSCT Kepala:
Masih tampak SAH
Hidrocephalus communicans
Saat ini tidak tampak infark
cerebri.
5. Hasil laboratorium:
Natrium : 128 umol/L
Dengan factor risiko: Risiko Jatuh
1. Penurunan kesadaran
2. Kesadaran Somnolen
3. GCS: E3 V0 M4
II. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral berhubungan dengan peningkatan
tekanan intrakranial ditandai dengan keluarga klien mengatakan klien tidur
dan tidak dapat dibangunkan, Kesadaran : Somnolen, GCS : E3 V0 M4, TD:
90/50 mmHg, S: 36,8o C, N: 71 x/menit, P: 24 x/menit, SPO2: 96 %, hasil
MSCT Kepala: Masih tampak SAH, Hidrocephalus communicans, saat ini
tidak tampak infark cerebri. Hasil laboratorium elektrolit Natrium : 128
umol/L.
2. Risiko Jatuh dengan factor risiko penurunan kesadaran, Kesadaran: Somnolen,
GCS : E3 V0 M4.
III. Nursing Care Plan
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial ditandai
dengan keluarga klien mengatakan klien tidur dan tidak dapat dibangunkan, Kesadaran : Somnolen, GCS : E3 V0 M4, TD: 90/50
mmHg, S: 36,8o C, N: 71 x/menit, P: 24 x/menit, SPO2: 96 %, hasil MSCT Scan Kepala: Masih tampak SAH, Hidrocephalus
communicans, saat ini tidak tampak infark cerebri. Hasil laboratorium elektrolit Natrium : 128 umol/L.