1252 2844 1 PB PDF
1252 2844 1 PB PDF
ABSTRAK
Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi yang paling banyak digunakan oleh kebanyakan orang
saat ini. Untuk itu kendaraan bermotor yang digunakan harus terawat dengan baik dan mesin motor dalam
kondisi prima. Kondisi motor yang prima sangat bergantung pada kinerja komponen-komponen di dalamnya.
Salah satu komponen yang berpengaruh adalah koil. Untuk mengetahui kinerja koil, maka dibuatlah alat yang
dapat mengetahui kualitas koil yang digunakan. Perancangan alat ini meliputi perancangan hardware dan
software. Perancangan hardware meliputi: pembuatan rangkaian driver koil, rangkaian pembagi tegangan,
rangkaian non-inverting sebagai RPS, dan pembuatan rangkaian mikrokontroler AVR Atmega32. Sedangkan
perancangan software menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemrograman untuk mengintruksi mikrokontroler.
Alat ini bekerja dengan menggunakan dua metode, yaitu metode pengukuran spark koil untuk melihat apakah koil
tersebut masih bisa digunakan atau tidak, dan metode perbandingan resistansi sekunder koil yang diuji dengan
resistansi standarnya sesuai dengan tipe koil yang diuji. Pengukuran dengan menggunakan metode yang kedua
inilah yang nantinya akan menentukan baik buruknya kualitas koil yang diuji. Hasil pengujian alat menunjukkan
bahwa baik atau jeleknya kualitas koil berpengaruh pada warna dan panjang spark yang dihasilkan. Berdasarkan
data yang diperoleh dari pengujian kinerja alat penguji kualitas koil, maka dapat disimpulkan bahwa alat dapat
bekerja dengan baik dan sesuai dengan perancangan.
1)
Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (173-183)
penelitian ini dibuat alat penguji kualitas koil Kualitas koil dapat dikatakan menurun atau jelek
kendaraan bermotor yang sesuai dengan tipe apabila nilai hambatannya lebih kecil daripada
kendaraan dan spesifikasi koil yang diuji. Ada nilai hambatan standarnya. Koil yang memiliki
dua metode yang akan digunakan untuk kualitas jelek kadang-kadang dapat bekerja
menentukan kualitas koil dalam alat ini, yaitu dengan baik ketika suhu mesin kendaraan masih
metode pengukuran spark seperti yang sudah dingin dan pada kecepatan putaran rendah, tetapi
ada di pasaran dan metode pengujian kualitas koil akan mati ketika suhu mesin panas dan pada
koil dengan membandingkan resistansi sekunder kecepatan putaran tinggi.
koil yang diuji dengan resistansi standar sesuai Perancangan sistem suatu alat akan lebih
dengan tipe koil tersebut. mudah dikerjakan apabila terdapat perencanaan
alat dengan diagram blok di dalamnya, sehingga
TINJAUAN PUSTAKA lebih sistematis. Tujuan dari pembuatan diagram
Ignition coil (koil). blok adalah agar pembaca dapat lebih mudah
Ignition coil atau koil merupakan salah memahami mengenai bagian-bagian penting dari
satu komponen dalam kendaraan bermotor yang alat dan sistem alur kerja alat[2]. Di bawah ini
mempunyai peranan penting dalam sistem disajikan Gambar 2 tentang diagram blok dari
pengapian, sebagaimana ditunjukkan pada alat penguji kualitas koil kendaraan bermotor
Gambar 1. yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu: LCD
(Liquid Crystal Display)[3], Microcontroller AVR
Atmega32[4], rangkaian pembagi tegangan, RPS
(rangkaian pengkondisi sinyal) yang
menggunakan rangkaian non-inverting, dan
rangkaian driver koil.
174
Mario: ALAT PENGUJI KUALITAS KOIL KENDARAAN BERMOTOR
175
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (173-183)
rangkaian non-inverting, mikrokontroler dan koil nilai hambatan pada R1 adalah 230 Ω,
LCD; sedangkan nilai hambatan pada R2 bervariasi
Power supply 12 Volt antara 0-10 Ω. Besar nilai hambatan pada R2
Trafo (transformator) berfungsi menurunkan yang bervariasi ini dikarenakan R2
tegangan 220 Volt AC ke 15 Volt AC. merupakan input dari hambatan primer koil
Outputnya sebagai masukan dioda bridge; yang akan diukur, sehingga tegangan
Output 15 Volt AC dari trafo terhubung pada maksimal output dari rangkaian adalah 0,5
dioda brigde yang berfungsi untuk Volt. Berikut merupakan persamaan untuk
mengubah tegangan AC ke DC; perhitungan output rangkaian.
Output 15 Volt DC berfungsi sebagai input R2
pada regulator 7805 yang nantinya akan Vout 12 Volt (1)
R1 R2
mengubah tegangan 15 Volt DC menjadi 12
Volt DC; dengan:
Output tegangan 12 Volt DC ini akan Vout = Nilai tegangan output
digunakan sebagai sumber tegangan untuk R1 = 230 Ω
rangkaian pembagi tegangan dan driver koil. R2 = 0-10 Ω
Rangkaian power supply 5 Volt dan 12 Di bawah ini merupakan gambar dari
Volt disajikan pada Gambar 3. rangkaian pembagi tegangan sebagaimana
D1
U1
LM7805KC/TO
disajikan pada Gambar 4.
1
1 T1 5 2 3
IN OUT
V1
220
GND
0Vdc 4 - + 2 2200uF
4 8
TRANSFORMER CAPACITOR
5 VDC
1
DIODE BRIDGE
3
U2
R1
D2 1
LM7812/TO
2
230
VIN VOUT
1
1 T2 5
V2
GND
220
0Vdc 4 - + 2
4 8 C1 Vinput
TRANSFORMER CAPACITOR
12 VDC
3
DIODE BRIDGE
12Vdc
3
176
Mario: ALAT PENGUJI KUALITAS KOIL KENDARAAN BERMOTOR
R1
100 k
Vinput
12Vdc
R2 Voutput
max. 20k
Gambar 6. Konfigurasi pin pada IC MAX232.
Gambar 5. Rangkaian pembagi tegangan 2.
nantinya digunakan untuk menyuplai tegangan
input pada rangkaian pengkondisi sinyal yang
IC max 232
menggunakan rangkaian non-inverting.
IC max 232 menghubungkan PC dengan
Rangkaian MAX232 yang digunakan pada alat
mikrokontroler dalam sistem komunikasi serial
penguji kualitas koil kendaraan bermotor
dapat menggunakan berbagai IC RS232 seperti
disajikan pada Gambar 7.
:IC MAX220, MAX222, MAX223, MAX225,
MAX230, MAX231, MAX232, dan MAX233.
Dalam standar RS232, tegangan antara +3 10 uF U1
sampai +15 Volt pada input Line Receiver 13 12
8 R1IN R1OUT 9
dianggap sebagai level tegangan ’0’, dan 11 R2IN R2OUT 14
tegangan antara -3 sampai -15 Volt dianggap 10 T1IN
T2IN
T1OUT 7
T2OUT
sebagai level tegangan ’1’. Hampir semua IC 10 uF 1
digital bekerja pada level tegangan TTL, dengan 3 C+
C1-
demikian dalam komunikasi antara IC digital 4
C2+
10 uF 5
dengan port serial komputer yang memakai 2 C2-
V+
standar RS232 diperlukan pengubahan level 6
V-
+12 v
tegangan timbal balik antara TTL dengan RS232. 1 10 uF MAX232
1
Untuk komunikasi dari port serial PC ke IC
digital diperlukan RS-232 Line Receiver yang 1
1
berfungsi mengubah level tegangan RS232 ke
-12 v
level tegangan TTL. IC MAX232 adalah IC yang
umum digunakan sebagai konverter tegangan Gambar 7. Rangkaian MAX232 skematik sebagai
TTL-RS232 karena IC MAX232 berisi 2 buah supply.
RS232 Line Driver dan 2 buah 33 RS232 Line
Receiver. IC MAX232 dilengkapi dengan Rangkaian pengkondisi sinyal (RPS)
pengganda tegangan DC dan inverter tegangan Rangkaian pengkondisi sinyal dalam alat
sehingga meskipun catu daya untuk IC MAX232 penguji kualitas koil kendaraan bermotor ini
hanya +5 volt, akan tetapi sanggup melayani digunakan untuk mengkondisikan agar tegangan
level tegangan RS232 antara -10 volt sampai +10 output yang dihasilkan oleh rangkaian pembagi
volt. Konfigurasi pin pada MAX232 dapat dilihat tegangan dapat diolah oleh ADC (Analog to
pada Gambar 6. Digital Converter) yang terdapat pada
Pada alat ini IC MAX232 tidak digunakan mikrokontroler AVR Atmega 32. Dalam hal ini
sebagai komunikasi serial antara PC dengan rangkaian pengkondisi sinyal menggunakan
mikrokontroler, melainkan hanya digunakan rangkaian non-inverting. Pada alat ini digunakan
untuk membangkitkan tegangan +10 Volt dan dua buah rangkaian non-inverting yang
tegangan –10 Volt. Tegangan yang dihasilkan ini digunakan untuk mengkondisikan tegangan yang
dihasilkan oleh rangkaian pembagi tegangan 1
177
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (173-183)
dan rangkaian pembagi tegangan 2. Berikut pada rangkaian ini adalah IC LF351, dua
adalah penjelasan tentang masingmasing buah resistor yang masing-masing besarnya
rangkaian beserta dengan penguatannya. adalah 4 dan 6 kΩ. Penguatan yang
1. Rangkaian non-inverting 1 dihasilkan oleh rangkaian adalah 2,5 kali
Rangkaian ini digunakan untuk lipat. Berikut merupakan persamaan untuk
mengkondisikan tegangan output dari perhitungan dalam rangkaian.
pengukuran hambatan primer menggunakan R
rangkaian pembagi tegangan 1. Komponen- Gain 1 2 (4)
R1
komponen yang digunakan pada rangkaian
ini adalah IC LF351, dua buah resistor yang dengan:
masing-masing besarnya adalah 2 dan 18 R1 = 4 kΩ
kΩ. Penguatan yang dihasilkan oleh R2 = 6 kΩ
Perhitungan: Gain 1 6 10
3
rangkaian adalah 10 kali lipat. Berikut
merupakan persamaan untuk perhitungan 4 103
dalam rangkaian. Gain 1 1,5
R Gain 2,5 kali lipat
Gain 1 2 (3)
R1 Gambar dari rangkaian non-inverting 2 disajikan
pada Gambar 9.
dengan:
R1 = 2 kΩ
+Vcc
R2 = 18 kΩ
18103
7
1
Perhitungan: Gain 1 2103 +12 Vdc 3
+
6 Vout
2
-
Gain 1 9 LF351
Gain 10 kali lipat
4
5
-Vcc
Rangkaian non-inverting 1 disajikan pada
R2
Gambar 8.
+Vcc R1 6K
7
1
4K
+12 Vdc 3
+
6 Vout
2
-
LF351 Gambar 9. Rangkaian non-inverting 2.
4
5
-Vcc
Rangkaian driver koil
Pada kendaraan bermotor, koil
R2
dibangkitkan oleh gelombang pulsa yang berasal
dari pulser. Dalam alat ini dibutuhkan simulasi
R1 18K
dari rangkaian yang dapat menghasilkan
2K gelombang pulsa untuk dapat membangkitkan
koil yang nantinya digunakan untuk pengujian
spark pada koil. Rangkaian ini adalah rangkaian
driver koil yang menggunakan komponen utama
yaitu IC NE555, yang merupakan IC clock.
Gambar 8. Rangkaian non-inverting 1.
Tegangan input yang digunakan adalah 12 Volt
DC. Pin output pada IC 555 dihubungkan pada
resistor 100 Ω dan basis pada transistor 2N3055
2. Rangkaian non-inverting 2 untuk penguatan arus output-nya. Resistor
Rangkaian ini digunakan untuk variabel dengan nilai 1 kΩ dihubungkan pada
mengkondisikan tegangan output dari pin 2 dan 7 yang berfungsi untuk mengatur
pengukuran hambatan sekunder frekuensi output dari rangkaian. Pada rangkaian
menggunakan rangkaian pembagi tegangan ini digunakan frekuensi 1kHz. Pada transistor
2. Komponen-komponen yang digunakan 2N3055, kaki emitter terhubung pada kapasitor
178
Mario: ALAT PENGUJI KUALITAS KOIL KENDARAAN BERMOTOR
0,1μF dan ground. Sedangkan kaki collector fungsinya (penambahan ADC internal,
berfungsi untuk tegangan positif output sebesar komunikasi serial I2C).
12 Volt. Rangkaian driver koil disajikan pada Pemrograman AVR tergolong mudah
Gambar 10[6]. karena pemrograman AVR dapat dilakukan
+12 Vdc dengan menggunakan teknik ISP (In System
Programming) dimana kode HEX dapat
3
langsung didownload pada mikrokontroler di
10K 2
+12 V dalam rangkaian aplikasi (rangkaian yang
to ignition coil
diinginkan). Pengisian program pada AVR juga
1
1K
dapat dilakukan dengan komunikasi pararel
Gnd menggunakan perangkat downloader dengan
memakai 74HC244 (octal buffer). Semua
3
2
7 8 4 mikrokontroler AVR memiliki jenis memori
10K
program Flash yang dapat diprogram ulang.
3
100
NE555 3 2
2N3055 Selain itu mikrokontroler AVR Atmega32
1
1K 2 6 1
1
memiliki fasilitas antara lain:
32K Bytes In-System Programmable (ISP)
C2
Flash Memori;
C
Kisaran operasi 4,5V sampai 5,5V;
Operasi Secara penuh Statis: 0 Hz ke 16
Gambar 10. Rangkaian driver koil. MHZ;
32 x 8-bit General Purpose Register;
Mikrokontroler ATmega32 512 Byte EEPROM;
Mikrokontroler yang digunakan dalam 1 K Byte internal SRAM;
pembuatan alat penguji kualitas koil kendaraan Timer/Counter 2 x 8-bit;
ini adalah AVR (Alf and Vegard’s Risc 3 buah pin interupt (INT0, INT1, INT2)
Processor) ATmega32. Mikrokontroler AVR Output PWM 4 kanal;
ATmega32 merupakan produk keluaran dari 8 x 10-bit ADC;
ATMEL dengan arsitektur RISC (Reduce
Master/Slave serial interface;
Instructiom Set Computer) yang perintah
32 pin input/output;
instruksinya lebih sederhana dalam eksekusi
Di bawah ini akan dibahas sedikit keterangan
program dibandingkan keluarga 89S51 yang
mengenai mikrokontroler AVR Atmega32 yang
menggunakan arsitektur CISC (Complex
terdiri dari:
Instruction Set Computer) dengan perintah
1. Konfigurasi pin microcontroller AVR
instruksi yang kompleks dalam eksekusi
ATmega32;
programnya. Mikrokontroler AVR (Alf and
2. Rangkaian Crystal Oscilator;
Vegard’s Risc Processor) memiliki konsep yang
3. Rangkaian manual reset;
hampir sama dengan mikrokontroler keluarga
8051, yaitu memiliki 8 pin dalam 1 port-nya
Konfigurasi pin mikrokontroler AVR
yang dapat digunakan sebagai input atau output
ATmega32
digital dan penggunaan pin (MISO, MOSI, SCK,
Konfigurasi pin dari mikrokontroler AVR
RESET) untuk memasukkan file dalam bentuk
ATmega32 adalah sebagai berikut:
hexadesimal dari komputer ke mikrokontroler.
a. Pin 1 sampai 8 (Port B0 – B8) merupakan
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8-
port pararel 8 bit dua arah (bidirectional)
bit, semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit
yang dapat digunakan untuk berbagai
(16-bit word) dan sebagian besar instruksi
keperluan (general purpose) selain itu
dieksekusi dalam satu siklus clock, secara umum
mempunyai fungsi khusus T0 (Timer 0), T1
yang membedakan dengan keluarga 80C51
(Timer 1)[7], INT2 (Interupt 2) dan ISP pada
adalah kecepatan (AVR lebih cepat dalam
MOSI, MISO, SCK.
mengeksekusi intruksi program), memori
b. Pin 9 (reset) adalah input reset (aktif Low).
(memori AVR lebih besar), periferal, dan
Pulsa transisi dari tinggi ke rendah akan me-
179
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (173-183)
180
Mario: ALAT PENGUJI KUALITAS KOIL KENDARAAN BERMOTOR
181
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (173-183)
182
Mario: ALAT PENGUJI KUALITAS KOIL KENDARAAN BERMOTOR
183