Instruktur
fokus pada : Ketrampilan fisik dan teknis
Coach
facus pada : Aspek strategi, pengembangan potensi,
kompetensi, menggali ide, pemikiran, gagasan terbaik
serta memperkuat mental untuk memenangkan
pertandingan dan kejuaraan.
SEJARAH PERKEMBANGAN COACHING
• Metodologi yang di gunakan tidak hanya sukses di dalam dunia olah raga
tapi juga sukses di dunia bisnis dan korporasi.
• Metode coaching ternyata dapat membantu mengeluarkan potensi terbaik
karyawan dan mereka mampu memberikan pemikiran serta kinerja terbaik
untuk kemajuan perusahaan.
Konsep Coaching adalah tuas
Coaching untuk melepaskan potensi!
&
Coaching Alat untuk mencapai
kinerja!
dalam
Organisasi
Sebuah pendekatan untuk
berubah dari dalam diri!
Coaching yang Efektif
Meningkatkan
Meningkatkan
tanggung jawab atas Membuka cara kerja
engagement pada
peran & baru yg lebih efektif .
perusahaan.
fungsinya sendiri.
• Perubahan yang cepat dalam lingkungan
bisnis. Faktor-faktor
• Perubahan didalam organisasi (misal: yang
restructuring) dimana pendekatan membuat
manajemen yang konservatif tidak lagi
optimum.
Coaching
• Untuk meningkatkan kinerja karyawan.
diperlukan
• Adanya kegelisahan dari pekerja &
dalam sebuah
pemimpin perusahaan akan tekanan yang organisasi
terus meningkat untuk meningkatkan
performa kerja secara berkesinambungan.
Siapa yang melakukan Coaching?
Leader as Coach – Sejatinya Leader bertanggung jawab memberikan
sesi coaching pada team member nya, dan para leader akan dilengkapi dengan
ketrampilan Coaching. Jangka panjang, akan dapat menciptakan budaya coaching.
Mendengarkan mereka tanpa memberikan Mendengarkan & menyaring apa yg benar &
judgment. salah menurut pemikiran kita, dan langsung ke
hasil akhir yang kita inginkan.
Memberdayakan orang lain dalam mencari solusi Mengumpulkan data, menyelesaikan masalah,
& meminta akuntabilitas yang akan mereka
lakukan.
mengambil keputusan tunggal, dan membuat
orang lain berhenti untuk maju kedepan jika kita COACHING
tidak menyukai aksi yang akan dilakukan
mereka. & BUKAN
Mencari pilihan2 & kemungkinan2 yang berbeda. Menghilangkan pilihan2 yg ada berdasarkan
kriteria “in tidak akan berjalan dgn baik”.
COACHING
Fokus pada saat ini & membuatnya maju ke masa Fokus pada masa lalu.
depan.
Mencari kesepahaman, belajar & peluang untuk Mencari2 alasan & saling menyalahkan.
berkembang.
Menetapkan tujuan & membuat komitment Berharap untuk yg terbaik dgn mengeluhkan
terhadap tindakan yg akan dilakukan. hal2 yg tidak berjalan sesuai harapan.
3 Key Processes - Berdasarkan
kepercayaan.
- Fokus di Tujuan
Kemitraan bersama
- Lingkungan yg
Produktif &
kolaboratif
Esensi
Coaching
- Fokus pd
- Belajar dr
kekuatan.
pengalaman & diri
-Orientasi pd aksi. sendiri.
Melihat pilihan2. - Mengamati pola
-Komitmen pd MelejitkanPotensi ProsesKreatif perilaku di berbagai
kemajuan. situasi.
-Pengukuran pd - Berpikir sistematis.
perubahan perilaku - Eksplorasi ide.
& pertumbuhan
MENINGKATKAN PERFORMA/KINERJA.
MELEWATI PROSES
PERUBAHAN/TRANSISI.
Hasil interaksi dari Keinginan utk mencapai Pengetahuan & ketrampilan Sumber daya &
motivasi, ability, dan tujuan yg ditunjukkan yg dibutuhkan utk mencapai support utk mencapai
support dari lingkungan. dengan perilaku tertentu. tujuan. tujuan.
Aplikasi Pendekatan Situasional Coaching di Tempat Kerja
Aptitude Attitude Available Resources
(Kemampuan) (Sikap) (Sumber Daya)
o Ketrampilan. o Fokus. o Sistem.
o Kecakapan & Kemampuan. o Antusias. o Waktu.
o Pengetahuan & Pemahaman. o Percaya diri. o Fasilitas.
o Dorongan diri. o Perangkat kerja.
o Faktor eksternal.
Pendekatan pengembangan: Pendekatan Pengembangan: Pendekatan Pengembangan:
Training dan/atau mentoring Coaching Training dan/atau
Mentoring + Coaching
“Coach yang efektif membina pegawai berdasarkan kemampuan dan motivasi pegawai”.
Aplikasi Pendekatan Situasional Coaching di Tempat Kerja
• Jelas dapal menetapkan tujuan & • Mengidentifikasi tugas/tantangan baru.
standard kerja. • Memberikan apresiasi secara regular.
• Memerikasa & memantau kinerja secara • Kesempatan untuk pengembangan.
berkelanjutan utk menciptakan • Memberikan tanggung jawab & otoritas
akuntabilitas yg kuat. Coach as Category 1 tambahan.
• Menggunakan kritik yg konstruktif, • Memberi tahu pegawai bahwa ia
teguran dan konsekuensi untuk
MotivatorCategory 3 Coach as Nurturer dihormati, dibutuhkan, dan dihargai.
menghilangkan perilaku yg todak
diinginkan.
Employee Ability
• Bersedia untuk memberhentikan atau
menurunkan seseorang.
• Mengamati & memantau kinerja
• Meninjau kembaki catatan kinerja pegawai, serta ketrampikan yng perlu
pegawai. dikembangkan.
• Melacak & menganalisa kontribusinya. • Memberikan dukungan/sumber daya
• Memastikan ybs memiliki alat & Category 4 Category 2 utk meningkatkan ketrampilan.
dukungan yg tepat utk melakukan • Memberikan arahan secara teratur &
pekerjaannya.
Caoch as Miracle Worker Coach as Trainer menjawab pertanyaan pegawai dalam
• Mendefinisikan dgn jelas perubahan proses pengembangan.
kinerja yg harus dilakukan. • Memberikan umpan balik yg
• Bekerja bersama ybs utk membuat berkelanjutan & spesifik pada saat ybs
rencana perbaikan kinerja yg serius. menerapkan ketrampilan baru yg
• Memantau kinerja pegawai secara diperolehnya.
regular & intensif.
Employee Motivation
Sesi #2
“Extending trust is the ultimate act of
leadership, the defining skill that
Kompetensi
transforms a manager into a leader.” Coach
Komunikasi yg Efektif
(Mendengar & Bertanya).
Coaching Tools &
Coaching Model Hubungan &
Kepercayaan.
Pondasi Coaching.
11 Kompetensi Inti ICF
Setting the Foundation
1. Meeting Ethical Guidelines and
Professional Standards
2. Establishing the Coaching Agreement
Co-creating the
Relationship
Facilitating Learning and Results 3. Establishing Trust and
8. Creating Awareness Intimacy with the Client
9. Designing Actions 4. Coaching Presence
10. Planning and Goal Setting
11. Managing Progress and
Accountability
Communicating Effectively
5. Active Listening
6. Powerful Questioning
7. Direct Communication
4 Fokus pada Applied Coaching for Leaders
3. Powerful Questioning.
Perilaku • Jujur & dapat dipercaya.
• Bertindak dgn integritas sesuai dgn nilai2 perusahaan.
Internal Coach • Mengetahui & percaya bahwa coachee memiliki
didalam solusinya, dan sebagai coach akan membantu mereka
utk mampu melepaskan potensi besar nya.
Organisasi • Mendapatkan persetujuan dari coachee utk menjadi
coachnya.
• Mendengarkan & memberikan ruang kepada coachee
untuk mengeksplore ssumber daya yg dimiliki coachee,
daripada langsung memberikan saran & arahan kepada
coachee.
• Membangun & memelihara hubungan dgn coachee.
• Mampu memberikan kehadiran 100% untuk focus pada
kebutuhan mereka & membuat mereka maju kedepan.
• Menghindari untuk selalu menyelsaikan masalah
mereka, merekalah yang operlu menyelesaikannya.
Membangun Pondasi • Coach memiliki pemahaman konsep Coaching,
prinsip & kompetensi yg dibutuhkan.
• Mensosialisasikan definisi coaching & manfaat
program coaching di perusahaan pada coachee.
• Menjelaskan proses coaching, peran coach &
coachee.
• Menyamakan persepsi tentang program
coaching.
Credibility / Kredibilitas - Mewakili kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dalam pemahaman bisnis, proses bisnis,
visi, dsb yang berkaitan dgn teknis maupun pengelolaan bisnis serta perannya sebagai pemimpin.
Contoh – Seseorang akan mengatakan: “Saya percaya apa yg dia katakana, ia memiliki pengalaman & kredibilitas
dalam hal tersebut.”
Reliability / Kehandalan - Mewakili perilaku2 bahwa seseorang mampu diandalkan dalam situasi2 tertentu yg
diharapkan orang lain, team, maupun organisasi.
Contoh – Seseorang akan mengatakan: “Saya percaya ia akan menyelesaikan tepat waktu, ia selalu dapat diandalkan
dalam situasi seperti ini.”
Intimacy / Kedekatan - Kemampuan seseorang yang dapat dirasakan orang lain yg membuat rasa aman dan
nyaman saat berinteraksi.
Contoh – Seseorang akan mengatakan: “Saya percaya ia akan menjaga rahasia ini, ia sangat menghargai hubungan
dan saya sangat nyaman berinteraksi dengan dia.”
Self Orientation / Orientasi Diri - Bagaimana seseorang melihat focus bagi dirinya sendiri, atau mampu melihat
focus pada pihak lain juga.
Contoh – Seseorang akan mengatakan: “Saya tidak percaya pada dia, ia hanya focus pada dirinya sendiri untuk
pencapaian nya sendiri.” atau “saya percaya pada dia, saya merasakan ia memperhatikan apa yg kita perlukan.”
“Listening is a magnetic and strange thing,
a creative force. The friends who listen to us
are the ones we move forward. When we
Mendengarkan are listened to it, it create us, makes us
secara Aktif unfold and expand.”
(Mendengar
dibalik kata2) Karl A. Menninger
Mendengarkan secara Aktif (Mendengar dibalik kata-kata)
• Mendengarkan secara aktif menjadi salah satu syarat dari coach yang efektif.
• Coach yg efektif akan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
• Dalam percakapan sehari-hari sangat mudah untuk terganggu dengan pikiran dan pendapat kita sendiri.
• Dalam sesi Coaching, seorang coach mampu menempatkan agenda coachee dan mengesampingkan
agenda, pendapat dan penilaiannya sendiri.
Ketika mampu mendengarkan secara aktif dan mendengar dibalik kata2, seorang coach akan:
• Fokus pada coachee dan tidak terganggu oleh penilaian pendapat atau persaannya sendiri dan
mendengarkan secara netral.
• Menunjukkan pada coachee bahwa coach sedang mendengarkan.
• Memahami coachee – sehingga coach tidak hanya mendengarkan kata2 yg diucapkan saja tetapi juga akan
memahami emosi perasaan dan bahkan hal2 yg tidak dikatakan secara verbal.
• Mendengarkan pesan dan makna dari ungkapan verbal dan non verbal yg tersirat dan tersurat.
• Memberikan ruang coachee untuk berbicara dengan bebas dan mengeksplorasi tanpa rasa kuatir.
• Menyadari keinginan coachee dan kebutuhannya, sehingga secara intuitif coach mengetahui apa yg harus
ditanyakan untuk mengkeksplorasi potensi coachee.
1. Mengikuti agenda client, bukan agenda coach untuk coachee.
2. Mendengarkan perhatian, tujuan, nilai2 dan keyakinan dari coachee tentang apa yg mungkin & tidak mungkin.
3. Membedakan kata2, nada suara, dan bahasa tubuh.
4. Merangkum, mengutip, mengulangi, dan mencerminkan kembali apa yg dikatakan coachee untuk memasikan
kejelasan serta pemahaman.
5. Mendorong, menerima, mengeksplorasi dan menguatkan ungkapan perasaan, persepsi, perhatian, keyakinan,
saran2 dari coachee.
6. Mengintegrasikan dan membangun gagasan serta saran2 dari coachee.
7. “Bottom lines” atau memahami esensi dari komunikasi coachee dan membantu coachee mencapainya.
8. Mengijinkan coachee untuk melepaskan atau “menjernihkan” keadaan tanpa penilaian atau keterikatan agar
dapat beralih ke langkah selanjutnya.
Listening
• Fokus pada diri sendiri daripada pada orang yg berbicara.
• Ketika coachee berbicara, coach menafsirkan apa yg
didengarnya.
• Umumnya, sebagaicoach tidak mendengarkan pada
tingkat ini.
Level 2 – Listening to Understand
• Coach berfokus sepenuhnya mendengar kata2, nada
suara, bahasa tubuh coachee, dan tidak terganggu oleh
pikiran dan perasaannya sendiri.
C. Mengangguk.
Sebuah anggukan kecil menunjukkan bahwa coach telah mendengar dan mengerti.
D. Postur tubuh.
Miring sedikit kearah coachee & postur terbuka (tangan terbuka, hindari lipatan tangan)
menunjukkan anda terbuka & tertarik pada apa yg coachee katakan.
Sesi 5 –
Mengajukan perspective
Pertanyaan yg new ideas
Efektif Effective
Questioning, Conscience
understanding
creates…
confidence
new things
Coachee merasakan Coache secara Coacheemampuberpiki
Coachee merasakan
berkompeten dari perlahan berpikir rkreatif, “out of the
pemberdayaan.
jawabannya. otomatis. box.”
Pertanyaan
o “Apa yang ingin anda capai dalam sesi kali ini?”
o “Apa kemajuan yang telah nada buat sejauh ini?”
Pertanyaan yang
– “Apa yang terjadi? Dan Kapan? Serta bagaimana
perasahaan anda?”
Teknik
apa yang anda katakan adalah anda merasa tidak nyaman
dengan situasi tsb, hal-hal apa yang membuat anda tidak
nyaman?”.
– “Anda mengatakan khawatir tentang perubahan …
ceritakan lebih dalam lagi?”
Pertanyaan
– “Anda senang, tapi saya juga merasakan ada sedikit
kekhawatiran, bisa ceritakan kepada saya…?”
yg bisa
• PertanyaanTantangan. digunakan
dalam sesi
– “Setiap minggu anda tampak bertekad untuk melaksanakan
tindakan ini, tapi setiap anda melaksanakannya anda
Coaching
menemukan beberapa kesulitan. Apa yang anda pelajari
tentang diri anda sendiri dari hal ini?”
– “Anda telah mengatakan bahwa untuk menjadi pemimpin
yang baik anda harus membuat tim anda puas. Dari mana
keyakinan ini berasal?”
• Scaling Tecnique
Menggunakan Teknik skala dalam coaching dapat
menjadi cara yang sangat berguna untuk membantu
coachee mengukur kemajuan mereka atau kepuasan Teknik
dalam kaitannya dengan hasil yang diinginkan oleh
mereka, atau mengklarifikasi komitmen mereka untuk Pertanyaan
bergerak maju kedepan.
Contoh:
yg bias
• Pada skala 1 -10… digunakan
– … sampai sejauh mana anda telah membuat kemajuan
menuju tujuan ini? dalam sesi
– … bagaimana keyakinan anda terhadap hasil yang akan
anda raih? Coaching
– … seberapa besar komitmen anda untuk melakukan
tindakan ini?
– … seberapa penting makna tujuan ini untuk anda?
Contoh2 Pertanyaan dalam sesi Coaching
Menggali Ide/Peluang/Kesempatan:
Klarifikasi:
“Apa hal baru atau berbeda yg bisa anda lakukan?”
“Apa data yg mampu mengungkapkan tentang
“Apabila anda telah berhasil mencapainya, apa yg
situasi anda saat ini?”
bisa anda lakukan lebih baik lagi?”
“Apa trend pasar yg menjadi perhatian anda?”
“Apa lagi peluang yg ada?”
“Seberapa penting hal ini untuk anda?”
“Apa sumber daya dlm diri & lingkungan anda?”
Contoh2 Pertanyaan dalam sesi Coaching
Menghilangkan Hambatan:
Pengukuran:
“”Faktor2 apa saya yg dapat membuat rencana anda
“Apa ukuran standar pribadi anda yg berdampak
berjalan sesuai dengan yg anda harapkan?”
pada situasi ini?”
“Siapa orang2 yg berpotensi mendukung/menentang
“Apa ukuran kesuksesan anda?”
rencana tersebut?”
“Bagaimana anda tahu bahwa anda telah
“Apa sumber daya yg anda butuhkan untuk
mempertahankan standar pribadi diri anda?
mencapai tujuan?”
“Apa yg bias membuat anda menjatuhkan standar
“Apa lagi yg anda butuhkan untuk membuat ii
pengukuran anda??
menjadi mungkin?”
“Apa lagi …?”
• Untuk membangun percakapan coaching yg efektif, coach perlu membiasakan diri
berlatih dgn Model Percakapan Coaching.
• Dalam percakapan coaching yg bersifat formal, coach perlu menjelaskan kesepakatan
awal dalam proses coaching, yaitu:
1. Informasi ttg Program Coaching.
• Apa itu Coaching, tujuan & manfaatnya utk coachee.
• Proses, durasi program coaxhing dan durasi setiap sesi coaching, misal:
selama 3 bulan, 4 kali pertemuan @ 45-60 menit/pertemuan per tiga
minggu.
2. Peran Coach & Coachee.
• Coach akan menjaga kerahasiaan percakapan yg sifatnya personal &
Model
pribadi, hal2 yg akan dilaporkan ke SDM secara garis besar: Fokus tujuan
coachee, rencana aksi coachee dan kemajuannya.
• Coach akan mendorong coachee utk mencapai tujuan.
Coaching
• Coachee akan terbuka & berkomitmen utk selalu melakukan perubahan diri yg
positif dalam mencapai kinerjanya.
• Coach & Coachee akan bermitra & berkolaborasi dalam mencapai tujuan
coachee.
1. Fokus pada Tujuan.
– Tentang tujuan coachee dalam pengembangan diri, kinerja,
kepemimpinan dan hal lainnya.
– Merumuskan tujuan secara SMART.
Esensi
2. Identifikasi dan Analisa Situasi Saat ini, Peluang, dan
Solusinya.
dalam
– Membantu coachee mengidentifikasi situasi saat ini terkait
dgn focus tujuannya.
Percakapan
– Diskusi kesenjangannya, apa saja yg membuat coachee
belum mencapai tujuannya saat ini.
Coaching di
– Analisa factor2 penghambati internal, eksternal dan
terutama factor dalam diri coachee.
Organisasi
– Diskusikan peluang, kemungkinan, opsi2, dampak, pro
kontra dan konsekuensi utk mencapai tujuan tsb.
– Bantu coachee utk memilih solusi yg dapat dilakukannya.
3. Rencana Aksi.
– Diskusi rencana aksi/tindakan yg akan diambil coachee.
– Coachee akan mengeksplorasi langkah2 yg akan diambil, kapan,
strategi, prioritas, sumber daya yg dibutuhkan dalam
menjalankan rencana aksinya.
GROW
G – Goal setting
W – What is to be done,
when, by whom and the
WILL to do it.
GROW Coach focus untuk menggali
coachee untuk menetapkan
tujuannya, misal: Peningkatan
kinerjanya.
Goal
Setting
Contoh pertanyaan:
“Apa ukuran
“Apa agenda yg sukses dari sujuan
“Apa focus tujuan “Apa definisi …. “Apa yg membuat
ingin anda bahas sesi ini?” – buat
yg anda inginkan (tujuan yg ingin tujuan ini penting
dalam sesi secara spesifik
dalam sesi ini?” dicapai)?” untuk anda?”
coaching ini?” &
terukur.
GROW Coach membantu coachee untuk dapat
menyadari, memahami situasi saat ini yang
berasal dari kesadaran diri coachee.
Contoh pertanyaan:
Reality • “Bagaimana situasi sat ini yang anda pahami?”
Checking • “Skala 1-10, dimana angka 1 jauh dari sasaran dan angka 10
sudah sampai sasaran, dimana anda sekarang?”
• “Bagaimana persaan anda atas situasi saat ini?”
• “Apa yang menjadi prioritas utama anda?”
• “Apa hambatan2 yang ada lihat?”
• “Bagaimana anda mengantisipasi hambatan yg mungkin
terjadi?”
• “Sumber daya & dukungan apa yang anda miliki
saat ini?”
GROW Coach memberi ruang & membantu coachee untuk dapat
melihat pilihan2 rencana aksiyang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan.
Contoh pertanyaan:
Option
“Apa rencana aksi/langkah2 yg akan anda lakukan dari solusi yg dipilih
utk mencapai tujuan anda?”
“Apa pro kontra, dampak, dan konsekuensi dari pilihan rencana aksi
anda?”
Contoh pertanyaan:
Way
utk mencapai tujuan anda?”
Forward
“Apa kesimpulan dari sesi coaching ini?”
Mendorong
o Mendorong disiplin & tanggung jawab coachee untuk apa yg
mereka katakan, yg akan dilakukan, dan untuk hasil
tindakannya.
Memberikan
• Perilaku & tindakan yg terjadi atau
Informasi yang dilakukan.
Akurat berdasarkan • Waktu kejadian.
hasil observasi
Umpan Balik
• Hasil atau dampak yg terjadi.
langsung:
Memberikan
Bisa diperjelas dengan menyebutkan perilaku yg terlihat:
o “Ketika kunjungan nasabah kemarin, saat anda
Balik
hal… (perilaku yg ditunjukkan).
Teknik
o Sampaikan perilaku & tindakan yang telah
ditunjukkan dalam situasi & kondisi tsb.
Memberikan o Katakan apa dampak & hasilnya bagi si
POSITIF
Diberikan ketika kita melihat perilaku atau tindakan
yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan pada situasi &
kondisi tertentu:
o Informasikan Situasi & kondisi secara lengkap.
o Sampaikan perilaku & tindakan yang perlu
mendapatkan perhatian untuk perbaikan bagi
penerima umpan balik.
o Katakan apa dampak & hasilnya bagi si pemberi,
penerima umpan balik & pihak lainnya.
Teknik o Katakan apa yg perlu diubah/ditingkatkan.
sesi Team
dalam setiap sesinya.
1-2 kali per bulan.
Gunakan kompetensi
coaching: Gunakan model
Monitor perkembangan
•Membangun hubungan percakapan FIRA atau
& kepercayaan. hasil pada pencapaian.
GROW.
•Mendengarkan secara efektif.
•Mengajukan pertanyaan.
•Mendorong ide menjadi
eksekusi.
GROW: G– Goal setting
Model
R– Reality checking to explore Percakapan
the current situation.
Coaching
O– Options of strategies, or
course of actions
A– Akuntabilitas, Komitmen,
dan Tindak Lanjut
Nama Sesi 1 (Tanggal/ Sesi 2 (Tanggal/ Sesi 3(Tanggal/
Coachee Waktu/Durasi) Waktu/Durasi) Waktu/Durasi)
Coaching
Forms:
Didi 25 Juli 2018 8 Agustus 2018 22 Agustus 2018
09.00 – 09.45 09.00 – 09.45 09.00 – 09.45
45 menit 45 menit 45 menit
Coaching
Banu 1 Agustus 2018
09.00 – 09.45
45 menit
15 Agustus 2018
09.00 – 09.45
45 menit
29 Agustus 2018
09.00 – 09.45
45 menit
Plan
Cecep
Dody
Tujuan / Goal Ukuran Sukses Pencapain
Goal
Tujuan #1
Coaching
Forms:
Tujuan #2 Coaching
Goal
Tujuan #3
COACHING
FORMS:
COACHING
LOG
SKILL –
WILL
MATRIX
Performance
Data / KPI
Assessment
Result
Competencies
Gap
TheWheel of
Life
Syukran
Jazakumullah
Khair