TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk menegaskan jika dokter yang bertugas di Rumah Sakit Nahdlatul
Ulama’ Jombang sudah memiliki SPK dan RKK
2. Bahwa direktur membutuhkan acuan dalam menetapkan kewenangan klinis bagi
setiap staf medis
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana, perlu ditetapkan Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang tentang Rekapitulasi SPK Dan
RKK Dokter Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
KESATU : Kebijakan Rekapitulasi SPK dan RKK Dokter pada Rumah Sakit Rumah Sakit Nahdlatul
Ulama’ Jombang sebagaimana terlampir dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Direktur ini.
KEDUA : Keputusan Direktur ini mulai berlaku sesuai dengan tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jombang
Pada Tanggal : 07 MARET 2017
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombang
Direktur,
I. Pengertian :
Rekapitulasi adalah kegiatan pengumpulan suatu dokumen yang sudah ada yang bertujuan untuk
penegasan dokumen yang telah ditetapkan oleh direktur.
II. Tujuan :
Umum :
Bahwa untuk menegaskan jika dokter yang bertugas di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
sudah memiliki SPK dan RKK.
Khusus :
1. Mendapatkan dan memastikan staf tenaga kesehatan yang professional dan akuntabel bagi
pelayanan di rumah sakit;
2. Tersusunnya jenis – jenis kewenangan klnis (clinical privilage) bagi setiap staf tenaga
kesehatan yang melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmunya.
3. Dasar bagi kepala / direktur rumah sakit untuk menerbitkan penugasan klinis (clinical
appointment) bagi setiap staf tenaga kesehatan untuk melakukan pelayanan medis di rumah
sakit;
4. Terjaganya reputasi dan kredibilitas para staf tenaga kesehatan dan institusi rumah sakit di
hadapan pasien, penyandang dana, dan pemangku kepentingan (stakeholders) rumah sakit
lainnya.
III. Isi Kebijakan :
1. Adanya verifikasi sertifikasi kompetensi dari kolegium.
2. Kompetensi fisik dan mental melalui uji kelayakan kesehatan baik fisik maupun mental.
Salah seorang staf tenaga kesehatan dinyatakan kompeten melalui suatu proses kredensial
Rumah Sakit menerbitkan suatu izin bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian
pelayanan medis tertentu di Rumah Sakit, hal ini dikenal dengan kewenangan klinis
(clinical privilage).
3. Sub komite kredensial di Rumah sakit terdiri sekurang-kurangnya 3 orang staf medis yang
memiliki surat penugasan klinis (clinical appointment) di Rumah Sakit dan berasal dari
disiplin ilmu yang berbeda. Terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota yang ditetapkan oleh
dan bertanggung jawab kepada ketua komite medik.
4. Rekomendasi pemberian kewenangan klinis (clinical privilage) dilakukan oleh komite
medik berdasarkan masukan dari sub komite kredensial.
5. Sub komite kredensial menetapkan:
a. Daftar rincian kewenangan klinis untuk tiap pelayanan medis.
b. Buku putih (white paper) untuk tiap pelayanan medis.
6. Sub komite kredensial melakukan re kredensial bagi setiap staf tenaga kesehatan yang
mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis
dengan rekomendasi berupa :
a. Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan jika staaf medis telah cuti
b. Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah
c. Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi
d. Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu
e. Kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/ dimodifikasi
7. Pencabutan kewenangan klinis (clinical privilage) dilakukan melalui prosedur tertentu
yang melibatkan komite medik.
Pencabutan dilakukan jika :
a. Terganggunya kesehatan fisik dan mental
b. Terjadinya kecelakaan medis.
8. Berakhirnya kewenangan klinis jika
a. Habis masa berlaku (dalam waktu 3 tahun)
b. Dicabut oleh kepala / direktur.
IV. Penutup
Demikian kebijakan ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan kredensial dan kewenangan klinis
staf medis di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
Ditetapkan di : Jombang
Pada Tanggal : 07 MARET 2017
RS NAHDLATUL ULAMA JOMBANG
DIREKTUR,