MARGARIN
1. Bahan Baku
Bahan baku pembuatan margarin terutama diperoleh dari minyak nabati
yang kandungan lemak jenuhnya sedikit. Minyak yang digunakan juga diutamakan
minyak yang kaya akan lemak tak jenuh yang mengandung omega-3 dan omega-6.
Contoh minyak nabati yang dapat digunakan yaitu, minyak kacang tanah, minyak
kacang kedelai, minyak biji kapas, minyak jagung, dan minyak sawit merah
(Nastiti, 2010) atau crude palm oil, dimana asam lemak yang dapat digunakan ialah
stearin (Yosia, 2016).
4. Kegunaan Margarin
Dalam bidang pangan penggunaan margarin telah dikenal secara luas
terutama dalam pemanggangan roti (baking) dan pembuatan kue kering (cooking)
yang bertujuan memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa pangan. Margarin juga
digunakan sebagai bahan pelapis misalnya pada roti yang bersifat plastis dan akan
segera mencair di dalam mulut. Ada beberapa jenis margarin yang ada dipasaran
yaitu, margarin meja, margarin industri, dan puff pastry margarines.
Margarin meja ialah yang biasa digunakan dalam konsumsi makanan sehari-
hari dimana terdiri dari dua jenis yaitu, soft tube margarines dan stick margarines.
Keduanya memiliki temperatur emulsi, tekstur dan daya oles yang berbeda.
Adapun Margarin industri dirancang untuk industri roti dan kue yang dibuat
dari minyak nabati yang telah dimurnikan. Aplikasi margarin industri yang
direkomendasikan ialah untuk biskuit, industri kue, dan toko roti. Sedikit lebih
keras dibandingkan dengan margarin meja dan digunakan untuk campuran roti dan
kue. Margarin industri ini harus disimpan ditempat yang kering dan dingin atau
suhunya sekitar 30ºC. Sangat berbeda dengan margarin meja maupun margarin
industry, kegunaan puff pastry margarines ialah sebagai pelindung antara lapisan-
lapisan dari adonan kue (Aora, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Wawasan
Mentega cth:
-orchid, wysman, elle, vire
-(dari krim/susu sapi, kambing, domba dan lemak hewani)
-kandungan lemak jenuh lebih banyak
-pilihan terbaik: whipped butter (mentega asli yang sudah dikocok untuk
menambah udara kedalamnya, sedikit kalori dan lemak)
-Biasanya digunakan sbg bahan pembuat kue kering/sbg olesan roti
Margarin cth: blueband, simas, palmboom (dari lemak nabati), kandungan lemak
jenuh lebih sedikit dan banyak mengandung omega 3 dan 6
- digunakan untuk membuat kue basah dancake agar bisa mengikat adonan lebih
baik. Karena terbuat dari minyak, produk ini juga kerap digunakan untuk
menggoreng atau menumis.
+ -
M 1.lemak alami 1.lemak jenuh tinggi
e 2.vitamin A, D, E, dan K, yang larut
meningkatkan kolesterol total& LDL.
n dalam air. untuk menguatkan tulang
Yg menyumbat arteri, dan
t dan fungsi-fungsi tubuh menyebabkan penyakit jantung
e 3.kolesterol diet untuk
(sebaiknya konsumsi < 10% kalori
g perkembangan otak, elastisitas sel &
total seperti lemak jenuh. (Satu
a usus yg sehat sendok makan mentega sudah
4.lebih alami karena tidak
memenuhi sejumlah 35% dari
menggunakan bahan kimia atau kebutuhan lemak jenuh harian Anda)
manipulasi yang tidak perlu Terlalu lembut
Aroma enak Daya emulsi kurang baik, (kue
Rasa lebih enak seperti susu pecah)
m 1.lemak nabati (kandungan lemak 1.lemak nabati cenderung meleleh
a jenuhnya lebih sedikit daripada dalam suhu ruangan sehingga dibuat
r mentega) 2. kaya lemak tak jenuh lebih padat melalui proses
g yang mengandung omega-3 & hidrogenasi. Proses ini menghasilkan
a omega-6 lemak trans yang diperkirakan
r Daya emulsi baik meningkatkan kadar LDL dan
i Apabila dibiarkan di luar kulkas,menurunkan kadar kolesterol baik
n margarin cenderung lebih tahan lama
(HDL). HDL memberikan pertahanan
dan tidak cepat leleh. terhadap lemak yang menyumbat
arteri. Lemak trans ini dianggap lebih
berbahaya untuk kesehatan daripada
lemak jenuh.
2. ada tambahan pengemulsi dan
bahan lain agar tekstur padat
Aroma kurang
Karena produsen makanan dan masyarakat umum mulai menyadari pengaruh
negatif lemak trans, kini mereka menciptakan margarin non-hidrogenasi. Dalam
margarin jenis ini tak ditemukan lagi lemak trans. Selain itu, tekstur margarin jenis
ini lebih lembut daripada margarin stik yang lebih kaku. Produsen biasanya
menambahkan sedikit minyak sawit sebagai pengganti minyak sayuran cair yang
dihidrogenasi, sekaligus untuk membuat margarin lebih mudah dioleskan.
Margarin bisa menjadi pilihan yang lebih sehat, asal Anda memilih betul jenisnya
dengan mengecek informasi gizi pada label kemasannya.
1. Cari margarin dengan lemak trans 0 gr.
2. Sebaiknya tidak memilih margarin dengan informasi "partially hydrogenated
oil".
3. Kandungan lemak jenuh sebaiknya sebesar 2 - 2,5 gr saja (atau kurang) per porsi.
Jika lebih tinggi, kemungkinan mengandung banyak minyak sawit.
4. Cari yang bahannya lebih alami dan diproses secara minimal, karena seringkali
produk ini mengalami manipulasi.
Umumnya orang lalu mencampur mentega dan margarin dengan perbandingan 1:1
untuk mendapatkan aroma yang enak sekaligus tekstur kue yang memuaskan
(https://lifestyle.kompas.com/read/2011/03/22/15560550/apa.sih.beda.mentega.da
n.margarin)
(https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/perbedaan-mentega-dan-margarin/)