Anda di halaman 1dari 10

DEMOKRASI INDONESIA PADA MASA ORDE REFORMASI

Disusun dalam rangka memenuhi sebagian tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

Kelompok 9 / PTE 15 B :

AHMAD ROKHIMIN 15050514041

BAGUS DWI ARDIYANSAH 15050514050

IHTARISA WIDYA MALIDA 15050514076

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FEBRUARI 2016
A. LATAR BELAKANG

Setelah runtuhnya Orde Baru, Indonesia menghadapi masa transisi menuju


orde yang lebih baru lagi atau biasa disebut dengan orde Reformasi. Berdasarkan
namanya yaitu Reformasi, berarti Indonesia sedang berada di wilayah perubahan
baik itu perubahan sistem pemerintahan, ekonomi, maupun politik. Bagi para ahli
dan praktisi, puncak simbolik perubahan sistem ketatanegaraan Indonesia setidaknya
berkaitan dengan dua hal, yaitu: konstitusi dan lembaga kepresidenan. Undang-
undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang selama Orde Baru cenderung disakralkan,
sekarang sudah mengalami proses desakralisasi melalui perubahan pertama yang
dilakukan dalam Sidang Umum MPR pada bulan November 1999.

Alasan untuk mengamandemen UUD 1945 adalah menutup kemungkinan


terbuka kembali peluang berkembangnya penyelenggaraan Negara yang kurang
demokratis sebagaimana yang telah terjadi pada masa Orde Baru, penyempurnaan
konstitusi melalui amandemen diharapkan mampu mengawal proses transisi era yang
lebih demokratis. Perubahan sistem ketatanegaraan Indonesia pasca runtuhnya Orde
Baru yang menurut para ahli dan praktisi juga penting adalah mengenai lembaga
kepresidenan, baik itu mengenai pembagian tugas dan kewenangan Presiden dengan
Wakil Presiden, ataupun mengenai syarat calon Presiden hingga pemilihan.

Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari


Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei1998.
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah
demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi
negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu
pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-
lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi ?


2. Apa yang menyebabkan terjadinya reformasi ?
3. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada era Reformasi ?

C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah
hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik
secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi
perwakilan / demokrasi tidak langsung) dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya yang memungkinkan adanya praktek kebebasan politik secara bebas
dan setara.

Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai


suatu bentuk pemerintahan yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa
kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam
pidato Gettyburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Hal ini berarti kekuasaan tertinggi
dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak,
kesempatan, dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan
pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara
terbanyak (Moh. Mahfud MD.2000:9).

Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung


dan demokrasi tidak langsung. Demokrasi langsung merupakan suatu
bentuk demokrasi dimana setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam
memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung
terhadap keadaan politik yang terjadi. Sedangkan dalam demokrasi tidak
langsung, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk
menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.

2
2. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Reformasi
Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa
pemerintahan Orde Baru, terutamater letak pada ketidakadilan di bidang
politik, ekonomi dan hukum. Tekat Orde Baru pada awal kemunculannya pada
tahun 1966 adalah akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.Setelah Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam
mengendalikan pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus menerus
mempertahankan kekuasaannya atau status quo. Hal ini menimbulkan akses-
akses nagatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut.Akhirnya
penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-
ketentuan yang terdapat padaUUD 1945, banyak dilakukan oleh pemerintah
Orde Baru.

a. Krisi Politik
Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan
menimbulkan permasalahan politik. Ada kesan kedaulatan rakyat berada di
tangan sekelompok tertentu, bahkan lebih banyak dipegang oleh para
penguasa.Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa Kedaulatan
adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. . Pada
dasarnya secara de jore (secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut dilakukan
oleh MPR sebagai wakil-wakil dari rakyat, tetapi secara defacto (dalam
kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan direkayasa, sehingga sebagian
besar anggota MPR itu diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan
(nepotisme). Keadaan seperti ini mengakibatkan munculnya rasa tidak
percaya kepada institusi pemerintah,DPR, dan MPR.Ketidak percayaan itulah
yang menimbulkan munculnya gerakan reformasi. Gerakan reformasi
menuntut untuk dilakukan reformasi total di segala bidang, termasuk
keanggotaan DPR dan MPR yang dipandang sarat dengan nuansa KKN.
b. Krisis hukum
Pelaksanaan hukum pada masa orde baru terdapat banyak
ketidakadilan terutama yang menyangkut hukum bagi keluarga pejabat.

3
Bahkan hukum dijadikan sebagai pembenaran atas tindakan dan kebijakan
pemerintah atau sering terjadi rekayasa dalam proses peradilan.
c. Krisis ekonomi
Faktor penyebab krisis ekonomi yang melanda Indonesia antara lain :
- Utang Luar Negeri Indonesia
- Penyimpangan Pasal 33 UUD 1945
- Pola pemerintahan sentralistis
d. Krisis kepercayaan
Krisis multidimensi yang melanda bangsa Indonesia telah mengurangi
kepercayaan rakyat kepada kepemimpinan Soeharto. Puncak dari
ketidakpercayaan rakyat adalah terjadinya berbagai aksi demonstrasi
menentang pemerintah karena mengeluarkan kebijakan yang melukai hati
rakyat misal kenaikan BBM dan ongkos angkutan pada 4 Mei 1998.

3. Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Reformasi


Menurut Arti kata dalam bahasa Indonesia Pengertian Reformasi adalah
perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik atau agama)
dalam suatu masyarakat atau negara. Munculnya reformasi disebabkan oleh
krisis ekonomi dan politik di Asia, ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap
pemerintahan Soeharto dan adanya para demonstran yang menginginkan
diadakannya reformasi total, peristiwa Trisakti yang menyebabkan presiden
Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya.
Pada masa orde Reformasi demokrasi yang dikembangkan pada dasarnya
adalah demokrasi dengan berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Reformasi dilandasi semangat
Reformasi, dimana paham demokrasi berdasar atas kerkyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan
dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan Indonesia dan
untuk mewujudkan suatu keadilan sosila bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pelaksanaan demokasi Pancasila pada masa Reformasi telah banya member
ruang gerak kepada parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk lembaga

4
permusyawaratan rakyat dan perwakilan rakyat mengawasi dan mengontrol
pemerintah secara kritis sehingga dua kepala negara tidak dapat melaksanakan
tugasnya sampai akhir masa jabatannya selama 5 tahun karena dianggap
menyimpang dari garis Reformasi
Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Reformasi:

a. Mengutamakan musyawarah mufakat


b. Mengutamakan kepentingan masyarakat , bangsa dan negara
c. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
d. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan
e. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil
musyawarah
f. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur
g. Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Than
Yang Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
h. Penegakan kedaulatan rakyar dengan memperdayakan pengawasan
sebagai lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya
masyarakat
i. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif,
Eksekutif dan Yudikatif.
j. Penghormatan kepada beragam asas, cirri, aspirasi dan program parpol
yang memiliki partai
k. Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan
hak asasi manusia

Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi


Kelebihan :

a. Berhasil menata kehidupan ketatanegaraan dengan amandemen UUD


1945.
b. Mendorong warga negara meningkatkan kapasitas pribadinya; misalnya -
meningkatkan kesadaran politik, meningkatkan pengetahuan pribadi dll.
c. Kebebasan bicara dan berpendapat mulai berjalan.
d. Lebih mudah diterapkan dalam masyarakat yang lebih kompleks.

5
e. Menjamin stabilitas politik.
f. Penegakan hukum dan diplomasi antar bangsa.
g. Terbukanya pintu informasi yang begitu lebar, sehingga banyak manfaat
yang dapat dipetik.
h. Jumlah partai politik tidak dibatasi.
i. Politisasi birokrat.
j. Membangun klientelisme ekonomi.

Kekurangan :

a. Masyarakat yang terlalu bebas, dan mengartikan kebebasan dengan boleh


berbuat sebebas-bebasnya. Akibatnya : banyak demo yang berakhir rusuh,
pilkada yang berakhir rusuh.
b. Kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan publik tidak dapat
dikontrol langsung oleh rakyat, tetapi harus melalui DPR.
c. Masih banyak pemaksaan yang dilakukan pihak - pihak tertentu.
d. Pendidikan politik rakyat masih rendah.
e. Masih adanya diskriminasi dalam pengambilan keputusan.
f. KKN
g. Lemahnya stabilitas keamanan (konflik kebangsaan).
h. Banyak orang/masyarakat yang salah tafsir mengenai reformasi.

Dampak Reformasi Bagi Rakyat Indonesia :


- Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun reformasi
dan keterbukaan tidak diikuti dengan suasana tenang, aman, dan tentram
dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar kelompok
etnis bermunculan di berbagai daerah seperti Kalimantan Barat. Konflik
tersebut dilatarbelakangi oleh masalah-masalah sosial, ekonomi dan
agama.
- Rakyat sulit membedakan apakah sang pejabat bertindak sebagai eksekutif
atau pimpinan partai politik karena adanya perangkapan jabatan yang
membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada
jabatan publik yang diembannya.

6
- Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian
batas yang tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan
otonomi pengelolaan wilayah pengairan.
- Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik
(misalnya: munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya:
munculnya badan-badan umum milik swasta, tidak lagi melulu milik
negara), dan sosial (misalnya: rakyat berhak memberikan tanggapan dan
kritik terhadap pemerintah).
- Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi
(sejak 2004, wakil militer di MPR/DPR dihapus).

7
D. KESIMPULAN
1. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah
hidup mereka. Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi
langsung dan demokrasi tidak langsung.
2. Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa pemerintahan
Orde Baru, terutamater letak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi
dan hukum.
3. Pada masa orde Reformasi demokrasi yang dikembangkan pada dasarnya
adalah demokrasi dengan berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Reformasi dilandasi
semangat Reformasi, dimana paham demokrasi berdasar atas kerkyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan
Indonesia dan untuk mewujudkan suatu keadilan sosila bagi seluruh rakyat
Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Estu Pujianto, 2014. Pelaksanaan Demokrasi Langsung. Dari


http://estupujianto.blogspot.co.id/2014/11/pelaksanaan-demokrasi-
langsung-pada-era.html
Mahfud, Moh MD.2000.Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia.Jakarta:
Rineka Cipta.

Soehino, 2010.Perkembangan Sistem demokrasi di Indonesia Edisi


1.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Suwanda, Made, dkk. 2013. Pendidikan kewarganegaraan. Surabaya : Unesa
University Press.

Anda mungkin juga menyukai