Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ISA 700.14 menjelaskan bahwa evaluasi auditor mengenai apakah laporan keuangan
memenuhi syarat penyajian yang wajar akan meliputi pertimbangan mengenai:
a) Presentasi, struktur, dan isi secara keseluruhan dari laporan keuangan
b) Apakah laporan keuangan, termasuk catatan (atas laporan keuangan), mencerminkan transaksi
dan peristiwa yang mendasarinya, dengan cara yang mencapai penyajian yang wajar
Perimbangan Dalam Merumuskan Opini Materialitas.
ISA 700.35 menjelaskan bahwa ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas
laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka penyajian wajar, pendapat auditor harus, kecuali
ditetapkan lain oleh ketentuan perundang-undangan, menggunakan rasa, yang dipandang ekuivalen
dengan:
a. Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, atau
b. Laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan wajar sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
ISA 700. 46, Ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas laporan keuangan
dibuat sesuai dengan kerangka kepatuhan, pendapat auditor harus menyatakan laporan keuangan
yang dibuat, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku. Opini modifikasian (ISA 705) Jika laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka
penyajian yang wajar, tidak mencapai penyajian yang wajar, auditor wajib membahas ini dengan
manajemen dan tergantung pada persyaratan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan
bagaimana masalah itu diselesaikan, auditor wajib menentukan apakah perlu memodofikasi opini
sesuai dengan ISA 705. Opini modifikasian terdiri dari 3 jenis yaitu:
1) Opini wajar dengan pengecualian
a) Kesalahan penyajian, baik secara individual maupun kolektif, adalah material, tetapi tidak
perpasif, terhadap laporan keuangan. contoh
b) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini
auditor, tetapi auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian
yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material,
tetapitidak pervasif. contoh
2) Opini tidak wajar Auditor, berdasarkan bukti audit yang cukup dan tepat yang telah diperoleh,
menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun kolektif, adalah
material, tetapi pervasif, terhadap laporan keuangan. contoh
3) Opini tidak menyatakan pendapat
a) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini
auditor, dan auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian
yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dan bersifat material dan
pervasif. contoh
b) Dalam kondisi yang sangat jarang terjadi dan melibatkan lebih dari satu ketidakpastian,
auditor menyimpulkan bahwa meskipun telah memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat tentang setiap ketidakpastian tersebut, adalah tidak mungkin untuk merumuskan
opini atas laporan keuangan karena interaksi yang potensial dari ketidakpastian tersebut
dengan kemungkinan dampak kumulatif dari ketidakpastiantersebut terhadap laporan
keuangan. contoh
Contoh Bentuk Dan Isi Laporan Auditor Dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Laporan Auditor Independen (Pihak yang dituju/ Penerima Laporan) Kami telah mengaudit
laporan keuangan PT ABC (“perusahaan”) terlampir, terdiri dari laporan posis keuangan tanggal
31 desember 2013, dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berkhir pada tanggal tersebut, serta ikhtisar kebijakan akuntanasi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di indonesia, dan atas pengendalian intern yang dipandang
perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penysunan laporan keuangan yang bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung Jawab Auditor Tanggung jawab kami adalah memberikan opini atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami sesuai dengan International Standards on
Auditing. Standar-standar ini mengharuskan kami mematuhi kewajiban etika serta merencanakan
dan melaksanakan audit untuk memperoleh jaminan yang layak mengenai apakah laporan
keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu audit meliputi pelaksanaan prosedur-prosedur
untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih tergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian resik
mengenai salah saji yang material dalam laporan keuangan, yang disebabkan oleh kecurangan atau
kesalahan. Dalam melaksanakan penilaian resik tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian
intern yang relevan bagi perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Pertimbangan auditor
mengenai pengendalian intern ini adalah untuk merancang prosedur audit yang tepat, namun bukan
untuk tujuan memberikan pendapat mengenai efektifny pengendalian intern perusahaan. Suatu
audit juga meliputi evaluasi tepatnya keijakan akuntansi yang digunakan dan kelayakan estimasi
akuntansi yang dibuat manajemen, dan evaluasi mengenai presentasi laporan keuangan. Kami
percaya bahwa kami telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasar pemberian
pendapat audit kami. Opini Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas
menunjukkan secara wajar (atau memberikan gambaran yang benar dan wajar), dalam segala hal
yang material, posisi keuangan ABC pada tanggal 31 Desember 2014 serta hasilusaha dan arus
kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan International Financial
Reporting Standards. [tanda tangan KAP dan AP] [Tanggal laporan auditor] [Alamat auditor]
Contoh Bentuk Dan Isi Laporan Auditor Dengan Opini Wajar Dengan Pengecualian
Laporan Auditor Independen (Pihak yang dituju) Kami telah mengaudit laporan keuangan PT
ABC (“perusahaan”) terlampir, terdiri dari laporan posis keuangan tanggal 31 desember 2013, dan
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang
berkhir pada tanggal tersebut, serta ikhtisar kebijakan akuntanasi signifikan dan informasi
penjelasan lainnya Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan Manajemen bertanggung
jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di indonesia, dan atas pengendalian intern yang dipandang perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penysunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik
yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Basis Untuk Opini Wajar Dengan
Pengecualian Persediaan Perusahaan disajikan dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 desember
2013 sebesar Rp.XX juta. Manjemen tidak menyajikan persediaan berdasarkan nilai ternedah
antara biaya dengan nilai realisasi neto, melainkan berdasarkan biaya, yang merupakan
peyimpangan dari standar Akuntansi keuangan di indonesia. Catatan akuntansi perusahaan
menunjukan bahwa seandainya manajemen menyajikan persediaan berdasarkan nilai terendah
antara biaya dengan nilai relisasi neto, persediaan akan turun sebesar RpXX juta menjadi nilai
realisai netonya. Oleh karena itu beban pokok penjualan akan naik sebesar RpXX juta, serta beban
pajak penghasilan badan, laba laba bersih dan ekuitas akan turun masing-masing sebesar RpXX
juta dan Rp XX juta.
Opini Wajar Dengan Pengecualian Menurut opini kami, kecuali untuk dampak hal-hal
yang dijelsakan dalam paragraf basis untuk opini wajar dengan pengecualian, laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT ABC tanggal 31
Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berkhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di indonesia. [tanda tangan KAP dan AP]
[Tanggal laporan auditor] [Alamat auditor]
Contoh Bentuk Dan Isi Laporan Auditor Dengan Opini Tidak Wajar Basis Untuk Opini
Tidak Wajar Seperti yang dijelaskan dalam catatan x atas lapora keuangan konsolidasi perusahaan
tidak mengkonsolidasi laporan keuangan PT XYZ(entitas anak perusahaan) yang diakusisi pada
tahun 2013, karena Perusahaan tidak dapt memastikan nilai wajar dari aset dan liabilitas material
tertentu PT XYZ pada tanggal akusisi. Oleh karena itu invesatasi tersebut dicatat berdasarkan
biaya. Menurut standar akuntansi keuangan di indonesia, entitas anak tersebut seharusnya
dikonsolidasi kerena entitas anak tersebut dikendalikan oleh perusahaan. Seandainya PT XYZ
dikonsolidasi , banyak unsur dalam laporan keuangan konsolidasian akan terpenngaruh secara
material. Dampak dari tidak dikonsolidasikannya entitas anak tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian tidak dapat ditentukan. Opini tidak wajar Menurut opini kami, karena signifikansi
hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf basis untuk opini tidak waja, laporan keuangan
konsolidasian tidak menyajiakan secara wajar, posisi keuangan konsolidasian PT ABC tanggal 31
desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun berkahir pada
tanggal sesuai dengan Standar akuntansi keuangan di indonesia. [Tanda tangan KAP danAP]
[Tanggal laporan auditor] [Alamat auditor]
Contoh Bentuk Dan Isi Laporan Auditor Dengan Opini Tidak Menyatakan Pendapat Opini
Tidak Menyatakan Pendapat Karena signifikansi hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf basis
untuk opini tidak menyatakan pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit. Oleh karena itu kami tidak menyatak opini
atas laporan keuangan. [Tanda tangan KAP dan AP] [Tanggal laporan auditor] [Alamat auditor].
Kami telah mengaudit laporan keuangan ABC, yang terdiri atas neraca tanggal 31 Desember
20x1, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, serta ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lainnya.
Kami percaya bahwa kami telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasar
pemberian pendapat audit kami.
Opini
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut diatas menunjukkan secara wajar (atau
memberikan gambaran yang benar dan wajar), dalam segala hal yang material, posisi
keuangan ABC pada tanggal 31 Desember 20X1, serta hasil usaha dan arus kasnya untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan IFRS.
Kami telah mengaudit laporan keuangan CDE, yang terdiri atas neraca tanggal 31 Desember
20x1, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, serta ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lainnya.
Opini
Menurut pendapat kami, laporan keuangan CDE untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 20X1 dibuat, dalam segala hal yang material, sesuai dengan Undang-Undang Nomor
xyz Tahun 200X.