Anda di halaman 1dari 19

PRISIP KERJA BERBAGAI ALAT UKUR GEOMETRIK

Dalam proses pengukuran yang diperlukan, adalah :


 Alat ukur berfungsi dengan baik, dengan kecermatan yang
memadai, sesuai dengan produk yang diukur.
 Pelaksanaan pengukuran secara seksama dengan prosedur yang
sesuai.
 Pengukuran dilakukan setelah produk selesai dibuat dan juga
dilakukan sewaktu produk sedang dibuat.

Alat ukur geometrik terdiri dari komponen utamanya yaitu ; sensor, pengubah,
dan pennjuk/pencatat, serta pengolah data.

SENSOR ;

Adalah “ peraba” dari alat ukur, yaitu yang menghubungkan alat ukur
dengan objek/benda ukur.
Prinsip kerjanya yaitu dengan :
 Sensor mekanik (jenis sensor kontak),
 Sensor optik, dan Sensor pneumatik (jenis sensor non kontak),
akan memberi isyarat (sinyal) perubahan yang berupa besaran.

PENGUBAH (TRANSDUCER) ;

Adalah bagian terpenting alat ukur, dimana isyarat sensor diubah atau
diolah sebelum diteruskan kebagian lain alat ukur.
Pada bagian pengubah diterapkan bermacam-macam prinsip kerja yaitu :

 Mekanik,
 Optik,
 Elektrik,
 Pneumatik, atau
 Prinsip kerja gabungan.

Fungsi utama pengubah adalah memperbesar dan memperjelas isyarat


sensor. yaitu suatu perubahan kecil geometri objek ukur menjadi perubahan
yang cukup jelas terbaca pada bagian penunjuk/pencatat alat ukur.
PENUNJUK & PENCATAT (PEREKAM DATA PENGUKURAN)

Isyarat yang telah diperbesar oleh bagian pengubah diteruskan ke bagian


penunjuk, yang menunjukan hasil pengukuran lewat garis indek atau jarum
penunjuk, yang bergerak relatif terhadap bidang skala atau penunjuk ber-angka
(digital).
Jarak antar garis skala mempunyai arti tertentu yang menunjukan
kecermatan alat ukur atas besaran yang diukur.
Pada penunjuk digital , kecermatan alat ukur diwakili oleh angka
(desimal) terakhir.

PENGOLAH DATA PENGUKURAN

Pengolah isyarat sensor umumnya merupakan bagian integral dari


pengubah. Pengolah data pengukuran merupakan bagian alat ukur yang
menyatu atau dapat juga terpisah.

Pengolahan data dapat dilakukan secara analog (data dalam bentuk isyarat
berkesinambungan ) atau dapat juga secara digital.

Bagi pengolah data secara digital, isyarat analog harus diubah terlebih dahulu
menjad isyarat digital. (yang dilakukan oleh bagian ADC ; analog to Digital
Converter)

Hasil pengolahan data pengukuran , merupakan nilai parameter bagi geometri


yang diukur, misalnya parameter kekasaran permukaan atau atau kebulatan
obyek ukur.

MACAM BENTUK PENGUBAH ;

 PENGUBAH MEKANIK (KENEMATIK)

 PENGUBAH OPTOMEKANIK

 PENGUBAH ELEKTRIK

 PENGUBAH OPTOELEKTRI

 PENGUBAH PNEUMATIK

 PENGUBAH OPTIK
PENGUBAH MEKANIK (KENEMATIK)

Prinsip kerja pengubah mekanik berdasarkan prinsip kinetik, yang


meneruskan serta mengubah isyarat sensor, yang berupa gerakkan
translasi menjadi gerakkan rotasi yang relatif lebih mudah untuk
diproses/diubah.
Contoh ;
PENGUBAH OPTOMEKANIK

Pengubah mekanik berupa sistem kinematik yang berfungsi untuk memperbesar


perubahan selinder pengukur (sensor) menurut perbandingan jarak antara ke dua
ujung batang terhadap engselnya. Sistem mekanik digabung dengan sistem
optik melalui cermin yang kemiringannya dapat diubah. Sementara itu, cermin
berfungsi sebagai pemantul berkas cahaya pada sistem pengubah optik.
Pengubah optik dapat merupakan sistem pembentukan bayangan yang berupa
garis yang diproyeksikan pada layar kaca buram pada mana tercantum skala.
PENGUBAH ELEKTRIK

Prinsip kerja elektrik berfungsi untuk mengubah isyarat besaran


(panjang) /besaran lain, non elektrik, yang langsung dari sensor ataupun
yang telah melalui pengubah primer (pengubah mekanik, optik,
pneumatik, atau kombinasi), menjadi isyarat dgn besaran elektrik.

Perubahan besaran elektrik (arus atau tegangan listrik) dapat diolah dan
diperbesar dgn memakai prinsip elektronik. Isyarat akhir, yang berupa
besaran listrik
PENGUBAH OPTOELEKTRIK

Prinsip kerja pengubah optoelektrik umumnya dirancang dengan penggabungan


beberapa prinsip dasar berikut ;
 Fotosel merupakan komponen elektronik yang peka terhadap sinar
yang jatuh pada permukaan aktifnya.
 Berkas cahaya dari suatu sumber cahaya diarahkan oleh sistem
optik supaya mengenai fotosel.
 Suatu sistem optik yang dirancang untuk nmendeteksi perubahan
gerakan, diusahakan untuk mengubah intensitas cahaya yang
mengenai fotosel yaitu pada saat terjadi perubahan gerakan.
 Pengolahan sinyal fotosel sedemikian rupa sehingga korelasi antara
perubahan intensitas cahaya dengan perubahan gerkan dapat dibaca
dengan kecermatan tertentu,
PENGUBAH PNEUMATIK

Alat ukur geometrik dgn pengubah pneumatik bekerja atas dasar suatu
gejala bahwa kondisi suatu aliran udara tertentu (tetap) akan berubah
apabila ada perubahan pada celah antara permukaan bendaukur dgn
permukaan sensor alat ukur (dimana udara mengalir melaluinya)
perubahan kondisi aliran udara ini dapat diketahui dgn cara mengukur
perubahan tekanan atau kecepatan aliran.

Alat ukur pneumatik ini secara keseluruhannya dianggap sebagai suatu


sistem aliran udara yang terdiri atas bagian2 sbb ;
1. Sumber udara tekan
2. Sensor yang berfungsi juga sebagai pengubah, dan
3. Alat ukur perubahan kondisi aliran udara

Berdasarkan cara pengukuran perubahan kondisi aliran udara dapat


diklasifikasikan dua jenis alat ukur pneumtik :
1. Sistem tekanan balik (back pressure system)
2. Sistem kecepatan aliran (flow-velocity system)
PENGUBAH OPTIK
Pada dasarnya sistem optik yg digunakan sebagai pengubah alat ukur
berfungsi sebagai pembelok, pembias, atau pemantul berkas cahaya yg
berasal dr suatu obyek sehingga terbentuk suatu bayangan (maya atau
nyata) dgn ukuran/penyimpangan obyeknya (benda ukur/komponen alat
ukur).
Sistem optik biasanya terdiri atas gabungan komponen yg berupa cermin,
lensa, dan prisma.
Beberapa jenis sistem optik yg digunakan dalam bidang metrologi
geometri antara lain pembesar, mikroskop, proyektor, teleskop,
autokolimator, dan teleskop posisi.
PENUNJUK DAN PENCATAT

Penunjuk atau pencatat adalah bagian alat ukur melalui mana harga
sebagai hasil suatu pengukuran ditunjukkan atau dicatat. Hampir semua alat
ukur mempunyai bagian penunjuk yang dapat dikatagorikan menjadi 2 macam :
1. Penunjuk berskala,
2. Penunjuk berangka (digital)

PENUNJUK BERSKALA

Skala adalah susunan garis-garis sejajar yang jarak antara garis-garis tersebut
dibuat sama.

Skala adalah jajaran garis yang beraturan dengan jarak antara dua garis (pits)
yang berdekatan dibuat tetap dan mempunyai arti tertentu (kecermatan). Lihat
gambar 3.39

Pada penggaris yang biasa dipakai skalanya mempunyai kecermatan


(resolution) sebesar 1 mm, karena jarak antara garis-garisnya dibuat 1 mm.

Jarak antara dua garis dari skala alat ukur geometris dapat berarti bagian dari
meter atau bagian dari deradjat.
Secara visual pembacaan dilakukan dengan pertolongan garis indeks atau
jarum penunjuk yang bergerak relatif terhadap skala.
Posisi dari garis indeks atau jarum penunjuk pada skala menyatakan suatu harga
(hasil suatu pengukuran).
Jika Garis indeks tidak persis berada pada garis skala, maka ada 3 cara
pembacaan ;
1. Memenggal (truncating) [19 mm]
2. Membulatkan (rounding) [18 mm atau 20 mm]
3. Menginterpolasi (interpolating) [19,(8) mm]

Menginterpolasi posisi garis indeks secara kira2, sebagaimana cara 3, dapat


diperbaiki dgn cara interpolasi yg pasti, untuk itu garis indeks dibantu dengan
jajaran beberapa garis yg dibuat menyerupai skala dan disebut dgn skala
nonius. Lihat gbr berikut ...
skala nonius (Nonius / Vernier Scala)

Jarak k menggambarkan kecermatan pembacaan posisis garis indeks dengan


memakai skala nonius.
Jadi dengan kata lain, pengaruh pemakaian skala nonius adalah menaikkan
kecermatan alat ukur.
Semakin kecil k maka kecermatannya semakin tinggi. Artinya penentuan posisi
garis nol nonius relatif terhadap suatu garis skala utama menjadi semakin pasti.
Skala Nonius Dua Dimensi.

Suatu kotak segi empat dengan satu diagonal (miring ke kiri atau
kekanan) dengan sisi horisontal sepanjang 1 u (atau 1/10 u ; u = pits;
kecermatan skala utama) dan sisi tegak dibagi dalam n bagian yang sama,
dapat berfungsi sebagai skala nonius dua dimensi (untuk membedakan dengan
nonius/vernier scale yang dinamakan sebagai skala nonius satu dimensi) lihat
gbr 3.43. jadi dalam hal ini ini skala nonius adalah garis-garis horisontal yang
sejajar vertikal.
Skala Mikrometer

Skala pada semua jenis mikrometer dibuat pada dua bagian mikrometer,
pertama pada selinder tetap (disebut skala tetap) dan kedua pada silinder putar
(dinamakan skala putar). Tepi selinder putar berfungsi sebagai garis indeks
untuk pembacaan skala tetap (pembacaan ‘kasar’) garis aksial sepanjang skala
tetap berfungsi sebagai garis indeks untuk pembacaan skala putar (pembacaan
“halus”) lihat gbr 3 - 62
Disini kecermatannya ; 0,01 mm.

Disini kecermatannya : dari 0,01 mm menjadi 0,001 mm.


Skala Dengan Jarum Penunjuk

Pada skala dengan jarum penunjuk dapat terjadi kesalahan parallaks yatu
kesalahan posisi dalam melihat jarum penunjuk.

PENUNJUK BERANGKA (DIGITAL)


Pada alat ukur dengan penunjuk berangka kita dapat langsung
mengetahui hasil pengukuran melalui deretan angka yang ada padanya.
Penunujuk berangka ini dapat kita golongkan menjadi 2 macam, yaitu jenis
mekanis dan jenis elektroniks. Penunjuk mekanis terdiri dari susunan beberapa
silinder masing-masing diberi angka pada permukaannya mulai dari 0 sampai 9,
lihat gambar 3.65. mulai dari yang paling kanan silinder-silinder tersebut kita
sebut sebagai silinder pertama, kedua dan seterusnya. Melalui sistem roda gigi,
pengubah mekanis secara kontinyu memutar selinder pertama. Untuk satu kali
putaran, selinder pertama akan memutar selinder kedua sebanyak 1/10 putaran.
Penunjuk digital elektronis menggunakan komponen elektronis yang disebut
dengan LED (light elektronis Diode). Suatu kode angka dapat dibuat dari 7
buah LED yang disusun seperti angka 8, lihat gambar 3.66. apabila pada suatu
saat ke 7 LED ini menyala (biasanya dengan sinar merah) maka kita melihat
sebagai kode angka 8. Jika hanya beberapa LED yg menyala pd tempat2
tertentu maka akan terlihat sebagai kode angka lain. .... isyarat dari pengubah
yang berupa pulsa dihitung secara aljabar binier dgn menggunakan suatu sirkuit
eletronis tertentu.
PENCATAT (lihat gambar 3.67)

Alat pencatat yang dapat membuat suatu grafik pengukuran pada kertas
berskala. Disini proses pengukuran memerlukan alat pencatat antara lain adalah
pengukuran konfigurasi permukaan dan pengukuran kebulatan. Disini
menggunakan alat pencatat dengan prinsip elektris. Prinsip kerja alat pencata
elektris adalah prinsip galvanometer atau prinsip servo-motor.
Prinsip galvanometer adalah suatu kumparan, spoel, yang bebas berputar pada
suatu medan magnit tetap, apabila diberi arus listrik.

Alat pencatat dengan servo-motor bekerja atas dasar penyesuaian perbedaan


voltase.

Anda mungkin juga menyukai