Anda di halaman 1dari 3

Cathodic Protection

Proteksi katodik (​Cathodic Protection​) adalah teknik yang digunakan untuk


pengendalian korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam
tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Proteksi katodik ini merupakan metode
yang umum digunakan untuk melindungi struktur logam dari korosi.
Perlindungan katodik dapat, pada prinsipnya, diterapkan pada setiap struktur logam
yang bersentuhan dengan elektrolit massal. Dalam prakteknya penggunaan utamanya
adalah untuk melindungi struktur baja yang terkubur di dalam tanah atau direndam
dalam air. Ini tidak dapat digunakan untuk mencegah korosi atmosfer.
Perlindungan katodik dilakukan dengan dua cara. Dengan penggunaan arus dari
sumber listrik, atau dengan menggunakan sacrificial anode (aksi galvanis).

1. Proteksi katodik dengan arus listrik

Pipa yang terkubur menerima arus dari sumber daya DC melalui elektroda tambahan
yang terkubur di dalam tanah. Pipa menjadi katoda dan elektroda tambahan menjadi
anoda. Elektroda tambahan kadang-kadang terdiri dari besi tua.
Elektroda tambahan harus diletakan di tempat terbatas karena menghasilkan chlorine.
Anoda yang baik, harus memiliki ciri-ciri seperti konduktor yang baik, tidak korosif,
tahan tekanan, mudah dibentuk, murah dan tahan terhadap arus tinggi tanpa
menghasilkan lapisan resistif. Material berikut ini adalah material yang biasanya
digunakan untuk anoda: magnetit, karbon, besi silikon, timah, bahan platinisasi
(tantalum, niobium, titanium).
Tegangan 100V dan arus tinggi mungkin bisa diaplikasikan pada system ini, sehingga
struktur dengan area luas dapat dilindungi dengan satu anoda dan bisa ditempatkan di
tempat yang jauh dari struktur yang dilindungi.
Keuntungan proteksi katodik dengan arus listrik antara lain memiliki jangkauan proteksi
yang luas, memerlukan sedikit saja jumlah anoda yang dipakai, dan tegangan bisa
diatur menyesuaikan kebutuhan lingkungan atau perubahan lapisan struktur.
Contoh instalasi proteksi katodik dengan arus listrik

2. Sacrificial anode

Zinc, aluminium dan magnesium lebih elektronegatif dari besi dan bisa memberi
elektron pada besi ketika ada kontak dengan air sehingga akan memberi efek proteksi
katodik pada permukaan besi.
Sacrificial anoda harus diletakan dekat dengan struktur yang diproteksi. Zinc sebagai
anoda bisa kehilangan daya hantar arusnya karena lama kelamaan permukaannya
membentuk lapisan resistif, hal ini dapat dihindari dengan kontrol kemurnian zinc atau
dengan mencampur zinc dengan ​indium​. Untuk anoda zinc, kadar besi pada anoda
harus ditahan pada level 0.005% untuk memastikan sacrificial anoda bisa bekerja untuk
waktu yang lama.
Keuntungan sacrificial anoda adalah instalasinya mudah, tidak memerlukan sumber
listrik, cocok untuk proteksi lokal. Kekurangannya adalah tidak efektif untuk
diaplikasikan pada struktur yang luas.
Contoh instalasi sacrificial anode

[Bersambung]

Anda mungkin juga menyukai