BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Soal cerita mempunyari peran penting dalam pembelajaran
matematika kerana siswa akan lebih mengetahui hakekat dari suatu
permasalahan matematika ketika siswa dihadapkan pada soal cerita. Soal
cerita bermanfaat untuk perkembangan proses berpikir siswa karena dalam
menyelesaikan masalah yang terkandung dalam soal cerita diperlukan
langkah-langkah yang membutuhkan pemahaman dan penalaran. Akan
tetapi, selama ini matematika sering kali dipelajari dengan cara menghafal,
banyak latihan soal, dan kurang menempatkan posisi matematika
sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan permasalahan bagi siswa.
Sampai saat ini, matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran
yang sulit dan tidak menyenangkan oleh banyak siswa, bahkan sejumlah
siswa menganggap bahwa matematika sebagai suatu pelajaran yang
menakutkan. Pandangan tersebut kemudian menyebabkan siswa mengalami
kesulitan dalam belajaran matematika. Kesulitan belajar matematika siswa
ditandai dalam beberapa kekeliruan dalam perhitungan, proses pengerjaan,
nilai tempat, dan tulisan yang sulit dipahami. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap matematika, perlu diwujudkan
pembelajaran matematika yang kreatif dan menyenagkan.
Pembelajaran matematika berkaitan dengan materi operasi hitung,
baik operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian,
semua itu salah satunya terkait dengan bilangan. Pembelajaran pecahan
sebagai dasar dalam operasi hitung juga dilakukan di kelas VI SD Negeri
Kamasan 01 Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung yakni mencakup
materi menyederhanakan berbagai bentuk pecahan, operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan pemecahan masalah matematika.
Pemecahan masalah matematika adalah suatu proses dimana siswa
dihadapkan pada konsep, keterampilan, dan proses matematika untuk
1 1
2
2
3
3
4
V. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan informasi tentang faktor penyebab kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal matematika bentuk cerita pada materi pecahan di
kelas VI SDN Kamasan 01 Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
2. Manfaat Praktis
2.1. Bagi guru
Informasi mengenai kesalahan siswa dalam mengerjakan soal
cerita matematika dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
guru dalam menentukan rancangan pembelajaran untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan yang sama dilakukan siswa.
2.2. Bagi siswa
Dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan yang
dilakukan dalam menyelesaikan soal cerita matematika.
2.3. Bagi sekolah
Hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan untuk perbaikan
kualitas pembelajaran di SDN Kamasan 01 Kecamatan Banjaran
Kabupaten Bandung
4
5
5
6
BAB II
KAJIAN TEORI
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
V. Kajian Empiris
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Abdul Halim Abdullah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul
“Analisis of Students Errors in Solving Higher Order Thingking Skills
(HOTS) Problems for The Topic of Fraction”, hasil penelitian tersebut
mendeskripsikan bahwa kesalahan terbanyak yang dilakukan peserta
didik dalam mengerjakan soal cerita matematika materi pecahan adalah
pada tahap Encoding yakni sebesar 27,58%.
2. Penelitian yang dilakukan Mulyadi (2015) dengan judul “Analisis
Kesalahan dalam Mengerjakan Soal Cerita pada Materi Luas
Permukaan Bangun Ruang Berdasarkan Newman Error Analysis (NEA)
Ditinjau dari Kemampuan Spesial”, temuan penelitian tersebut adalah
kesalahan sebagian besar peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita
terjadi karena tidak paham dengan konsep, miskonsepsi dan paling
sedikit karena kecerobohan.
14