PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah kesehatan reproduksi (Widyastuti dkk, 2009). Separuh dari jumlah 6,1
milyar penduduk dunia berusia di bawah 25 tahun dan lebih dari 1 milyar
penduduk berusia antara 10-19 tahun. Sekitar 1 milyar manusia, satu di antara 6
ialah remaja, dan 85% diantaranya hidup di negara yang berkembang Indonesia
sebagai salah satu Negara berkembang yang mempunyai penduduk usia remaja
keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan lainnya (Ramauli dan Vindari, 2009). Tujuan dari
2015 melalui peningkatan pengetahuan, kesadaran sikap dan perilaku remaja dan
orang tua agar peduli dan bertanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga, serta
(keputihan).
Leukorea (keputihan) menjadi salah satu tanda atau gejala adanya kelainan
pada organ wanita. Kelainan tersebut dapat berupa infeksi, polip leher rahim,
keganasan serta benda asing (Kasdu, 2005). Data sensus terakhir oleh Badan
1
Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah remaja 65 juta atau 30 % dari jumlah
Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar
Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja, keputihan
bisa jadi indikasi adanya penyakit, hampir semua perempuan pernah mengalami
keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang harus
Banyak remaja putri yang merasa berat dan malu untuk membicarakan organ
genitalia dengan orang lain, sehingga perawatan kesehatan alat kelamin terhambat
oleh pantangan sosial dan kurangnya pengetahuan. Beberapa remaja putri yang
sekeliling saluran vulva. Kondisi ini secara umum disebabkan oleh penyakit dan
(oleh kuman, jamur, parasit, virus ), adanya benda asing dalam liang senggama
senggama, gangguan hormonal akibat mati haid, adanya kanker atau keganasan
ada alat kelamin dan kurangnya perilaku dalam menjaga kebersihan organ genital.
2
Data yang didapat dari Yayasan Kanker Indonesia tahun 2007
kanker leher rahim dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Kanker leher rahim
dapat tumbuh pada wanita yang usianya lebih muda dari 35 tahun. Di Indonesia
setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker leher rahim. Sekitar 20 orang setiap
pada tahun berikutnya pada tahun 2000 baik pemerintah dan parlemen sepakat
telah menjadi salah satu prioritas Nasional untuk pembangunan dan semua
program dan kegiatan yang terkait dengan masalah ini akan didukung oleh
pemerintahan.
dari 20 remaja tertular Penyakit Infeksi Menular Seksual yang ditandai dengan
keputihan. Jumlah penderita infeksi menular seksual tertinggi pada usia 15-20
orang dengan jumlah penderita di Sulawesi Utara sampai pada bulan Februari
2010 sebanyak 819 orang jumlah penderita infeksi menular seksual di Manado
3
Remaja dalam mencapai kematangan memerlukan bimbingan penuh untuk
bersifat positif. Data yang didapatkan dari buku register Obstetri dan Ginekologi
RSU Prof.Dr.Kandou Manado tahun 2009 ada 162 kasus tentang keputihan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
c. Menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan tentang keputihan terhadap
remaja putri
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Masukan yang dapat dijadikan referensi dan sebagai acuan untuk
penelitian selanjutnya.
2. Bagi SMP Negeri 1 Dimembe Kab. Minahasa Utara
3. Bagi Responden
BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian (Notoadmodjo,2007)
seseorang (over behavior). Suatu perbuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih baik daripada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan orang
yang mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan terjadi proses
sebagai berikut :
b. Merasa tertarik (Interest) terhadap stimulus atau obyek tertentu. Disini sikap
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah tidak
baik lagi.
d. Trial, dimana subyek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
6
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
2. Tingkat Pengetahuan
yaitu :
a. Tahu (Know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu, “tahu” ini
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi di
d. Analisis (Analysis)
7
Analisis ialah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lainnya.
e. Sintesis (Synthesis)
baru. Kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Usia
b. Pendidikan
c. Pengalaman
8
Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
dimasa lalu.
d. Informasi
e. Sosial Budaya
melanjutkan apa yang telah mereka pelajari dan juga apa yang mereka
pengetahuannya.
B. Remaja
dimaksud ialah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan
Kesehatan ialah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin .
9
Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu mengenal
1). Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya
3). Tampak dan memang lebih banyak memperlihatkan keadaan tubuhnya dan
2). Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
10
a. Mencapai hubungan yang lebih dewasa dengan teman sebaya laki-laki dan
perempuan.
mendatang.
masyarakat.
jawab.
j. Memilih seperangkat sistem tata nilai dan tata krama yang menuntun
perilakunya
seks :
11
1) Terjadinya haid pada remaja putri (menarche).
1) Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan
buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih
coba.
pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi. Pada masa ini remaja akan
12
mulai tertarik pada lawan jenis. Remaja perempuan akan berusaha untuk
kepercayaan diri (malu, sedih, khawatir dan bingung). Remaja juga merasa
canggung terhadap lawan jenis. Remaja akan lebih senang pergi bersama-
menurut pada orang tua, cari perhatian dan bertindak tanpa berpikir terlebih
dahulu. Hal ini akan membuat mereka lebih mudah terpengaruh oleh
2007).
C. Keputihan
yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genitalia yang
tidak berupa darah. Keputihan ialah semua pengeluaran cairan alat genitalia
Keputihan (leucorrhoe atau fluor albus) ialah cairan yang keluar dari vagina.
Pada keadaan biasa, cairan ini tidak sampai keluar, namun belum tentu
bersifat patologis. Pengertian lain dari leucorrhoe atau fluor albus, yaitu:
a. Setiap cairan yang keluar dari vagina selain darah. Dapat berupa sekret,
13
b. Cairan normal vagina yang berlebih, jadi hanya meliputi sekresi dan
Sumber cairan ini dapat berasal dari sekreasi vulva, cairan vagina, sekresi
serviks, sekresi uterus, atau sekresi tuba falopii, yang dipengaruhi fungsi
ovarium (Mansjoer dkk, 2001). Keluarnya cairan dianggap tidak normal kalau
cairan yang keluar tidak berwarna jernih, tetapi berwarna putih kekuning-
kuningan atau hijau, bahkan sering disertai dengan darah. Keluarnya pun tidak
pada saat sebelum atau sesudah menstruasi, tetapi sepanjang waktu, kadang-
kadang cairan yang keluar memberikan bau yang khas, bahkan bau sangat
amis atau menyengat. Pada wanita yang menderita keputihan akan merasakan
gatal dan agak panas atau perih di daerah vagina (Andira, 2010).
keputihan fisiologis ini disebabkan oleh hormon yang ada di dalam tubuh
14
pada waktu hamil. keputihan bukan penyakit, tetapi gejala dari berbagai
pedih ketika buang air kecil, serta dan nyeri di perut bagian bawah.
3. Penyebab keputihan
a. Keputihan fisiologis (Wiknjosastro, 2009).
1) Bayi yang baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari; penyebabnya ialah
2. Keputihan Patologis
15
a) Infeksi jamur, keluarnya keputihan yang berwarna putih atau
estrogen.
d) Adanya benda asing seperti adanya benang, kasa tampon atau benda lain
kuningan sampai hijau, seringkali lebih kental dan berbau. Radang vulva,
16
pada adneksitis gejala tersebut dapat pula timbul, selanjutnya leucorrhoe
ditemukan pada neoplasma jinak atau ganas, apabila tumor itu dengan
Penyebab utama dari keputihan ialah suatu jenis binatang satu sel
infeksi kuman ini bisa datang sendiri, misalnya dari tangan atau celana
ialah sebangsa jamur. Beda keputihan jenis ini ialah gatalnya yang luar
terus organ seksnya. Jenis ini cukup mudah disembuhkan, karena obat-
obat anti jamur sangat ampuh terhadap keputihan ini (Wijayanti. 2009).
keputihan yang berat dan warna cairan umumnya putih kuning dengan bau
Nisseria Gonococcus sering disertai rasa perih waktu buang air kecil. Pada
17
1) Herpes Genitalis
a) Sifilis
yang sukar untuk dibiakan. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan
tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit. Luka akan hilang
setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan
penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet- lecet
ini akan hilang juga dan virus akan menyerang bagian tubuh lain.
b) Hepatitis B
nyeri tekan perut kanan atas, mual, muntah, anoreksia, dan malaise serta
ikterik.
c) HIV / AIDS
Vius ) yaitu organisme pathogen yang terdapat dalam cairan tubuh ( darah,
d) Condiloma Akuminata
18
Condiloma Akuminata ialah pertumbuhan kulit dan selaput lendir
seperti bunga kol atau jengger ayam jago dengan permukaan kasar. Papiler
terdapat papil kecil dan multiple pada sekitar kemaluan dan permukaan
e) Ulkus Mole
kelenjar Limfe Inguinal dan rasa nyeri yang hebat (Ambarwati, E dkk.
umum . Biasanya bakteri ini juga menimbulkan gejala yang hampir sama
berbau sangat menyengat. Wanita sebaiknya tidak terlalu sering dan terlalu
lama memakai celana jins ketat dan tebal, ditambah dengan udara yang
semakin panas, maka udara di daerah vagina pun menjadi tambah panas,
Vindari, 2009).
penyebab, demikian pula halnya dengan indikasi lain seperti lama keluhan,
terus menerus atau pada waktu tertentu saja, warna, bau disertai rasa gatal
dapat berakibat lebih parah dan bukan tidak mungkin menjadi penyebab
19
6. Perawatan dan Hal-hal Yang Perlu di Perhatikan Saat Keputihan
dan antiseptik, sehingga lendir dapat dibersihkan. Tindakan ini akan sangat
tindakan ini tidak boleh dilakukan terlalu sering karena bisa membunuh
jamur dan bakteri yang terdapat di daerah lembab, dari keringat maupun air.
Jadi, disarankan apabila selesai buang air kecil mengeringkannya dengan tisu
dan berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya flora normal yang
20
4) Pada penderita diabetes usahakan kadar gula yang stabil akan
tumbuh subur.
D. Kerangka Konsep
21
Baik
Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Keputihan
- Tahu Cukup
---TTMemahami
Kurang
: Yang Diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
22
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
remaja putri tentang keputihan di SMP Negeri 1 Tateli kab. Minahasa Utara
C. Definisi Operasional
setiap jawaban benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0, kemudian hasil
1. Populasi
23
Populasi dalam penelitian ini ialah Siswa Putri di SMP Negeri 1 Dimembe
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah Semua remaja putri siswa
E. Instrumen Penelitian
Tingkat pengetahuan responden akan dibagi dalam tiga kategori yaitu baik,
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Data Primer
24
Data yang diperoleh langsung melalui wawancara dengan
2. Data sekunder
Data yang diperoleh untuk mengetahui jumlah sisw putri dan dari
H. Analisis Data
distribusi frekuensi:
f
P x100%
n
Keterangan :
P = Persentase
f = Jumlah item yang dijawab benar oleh responden [frekwensi]
n = Jumlah pertanyaan/total skor keseluruhan
100% = Nilai konstanta
I. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
25
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
menentukan masalah.
d. Pembuatan proposal
f. Seminar proposal
g. Perbaikan proposal
2. Tahap Pelaksanaan
penelitian
Penyusunan laporan dibuat sebelum ujian hasil serta revisi laporan setelah
ujian.
BAB IV
26
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
dan mulai beroperasi pada tahun yang sama di bawah nauang Pemerintah
sekolah yaitu
27
Gambaran mengenai ketenagaan SMP Negeri 1 Dimembe yaitu
Jumlah : 22 orang
B. Hasil Penelitian
responden untuk diisi, responden adalah siswa putri dengan hasil penelitian
sebagai berikut
a. Distribusi Umur
Dimembe
28
No Umur Frekuensi Persentase (%)
1 < 10 Tahun - -
2 11 – 13 Tahun 48 80
3 >14 Tahun 12 20
Jumlah 60 100
1 Dimembe
Dimembe
29
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 60 responden , di dapatkan responden
d. Distribusi Kelas
Dimembe
paling banyak kelas VII yaitu 30 responden (50%), dan paling sedikit kelas
Negeri 1 Dimembe
30
C. Pembahasan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
Sesuai dengan teori yang ada merupakan factor yang sangat penting untuk
terbentuknya suatu sikap dan tindakan seseorang, karena dari pengalaman dan
penelitian terbukti bahwa prilaku yang di dasarkan atas pengetahuan dan lebih
pengetahun (Notoatmodjo,2003).
keputihan di SMP Negeri 1 Dimembe yang dilakukan pada tanggal 14 mei 2014
secara keseluruhan didapati bahwa pengetahuan yang baik pada remaja putri
31
tentang keputihan sebanyak 10 siswa (16,7%) , yang berpengetahuan cukup
siswa (50%), dan tingkat pengetahuan kurang paling banyak terdapat pada kelas
VII, pengetahuan cukup terdapat pada kelas VII sebagian dan kelas VIII kemudian
atau bimbingan dari orang tua dan guru tentang apa itu keputihan dan bagaimana
besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid.
Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja, keputihan
bisa jadi indikasi adanya penyakit, hampir semua perempuan pernah mengalami
keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang harus
mengingat masih banyak keluarga dan orang tua yang tidak member cukup ruang
bagi anak anaknya untuk bertanya tentang kesehatan reproduksi . juga agar remaja
32
memiliki pemahaman tentang kesehatan reproduksi dari sisi medis tertentu
(Sarwono,2005)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
remaja putri secara keseluruhan didapati bahwa pengetahuan yang baik pada
sebanyak 30 siswa (50%), dan tingkat pengetahuan kurang paling banyak terdapat
33
pada kelas VII, pengetahuan cukup terdapat pada kelas VII sebagian dan kelas
B. Saran
1. Bagi Institusi
kelompok remaja
2. Bagi Responden
cara banyak membaca buku atau melalui internet agar dapat memahami dan
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.
36
37