Lokmin bulan April dibuka dengan doa bersama dipimpin oleh Kasubag TU ( Ibu Wiwik Nuraini, SE ) pada pukul 12.30 wib.
2. Sambutan dan pengarahan Kepala Puskesmas
Hasil PISPK sejak pertengahan tahun 2017 memberikan dampak positif
bagi puskesmas Bambanglipuro untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat secara lebih detail. Pelaksanaan kegiataan lain juga diharapkan dilaksanakan sehingga antara masukan masyarakat dan tujuan program dapat saling sinergis.
Apabila terdapat permasalahan diharapkan berkoordinasi baik kepada
koordinator UKM maupun Kepala Puskesmas. Setiap permasalahan dapat dikembangkan menjadi inovasi bagi program.
Untuk UKP pelayanan masyarakat terutama pasien dalam gedung baik.
Komplain yang sedikit dan capaian kepuasan masyarakat menjadi salah satu hal penting dalam perkembangan puskesmas Bambanglipuro.
3. Evaluasi dan rencana RPK Bulanan
a Noni K Pengadaan blangko dilakukan karna persediaan
blangko menipis untuk PISPK selanjutnya PISPK bulan Maret mencapai 57 KK di desa Sidomulyo Sedangkan untuk bulan April rencana target PISPK sebanyak 77 KK b Nurni Program P4K, pemantaun bumil risti, bunifas serta DTKB berjalan di bulan Maret Sedangkan untuk bulan April mendapat tambahan rencana kegiatan pelacakan kematian neonatus c Jupri Untuk bulan April mendapat tambahan rencana cetak leaflet dan blangko PHBS untuk digunakan di masyarakat baik dalam gedung maupun luar gedung d Satiti Untuk program HIV terdapat rencana VCT mobile di desa Sumbermulyo dan penyuluhan tentang HIV aids di sekolah e Nur khayati Untuk bulan ini rencana program dengan penyuluhan posbindu dan ditunjang dengan pemeriksaan kesehatan paa posbindu sehingga terdapat rencana pembelian bmhp
4.1 Diskusi UKP UKM
a Dr Atik Pembahasan mengenai FMEA pada laboratorium
sebagai lanjutan yaitu menghitung ulang RPN setelah dilakukan intervensi menjadi 42 Pembahasan mengenai FMEA pada pelayanan obat, prosesnya dengan menampikan alur layanan, identifikasi masalah dan identifikasi proses di ruang obat, kegagalan penyebab dan efeknya, menentukan nilai RPN dan menentukan cut off poin dengan nilai pareto b Dr Chris Pemaparan hasil evaluasi insiden bulan Juli – Desember 2017 yang sudah di bahas di Januari 2018 adalah : Pencatatan dan pelaporan ada sebagian yang sering terlambat yaitu KIA dan Ranap Belum semua bisa membedakan antara insiden dan complain pasien Insiden yang sering terjadi adalah kartu BPJS terbawa pasien lain, salah pendistribusian rekam medis dan rekam medis tidak ditemukan Sosialisasi tentang insiden engan complain, RTL : dilakukan pelatihan pasien safety di bulan Mei 2018 c listyas Hasil audit klinis januari – maret 2018 didapat bahwa J02 sudah sesuai antara terapi dengan penegakan diagnose adalah 100% Hasil evaluasi ketersedian obat dengan formularium bulan Januari sebesar 93,84%, ketersediaan kontrasepsi 80%, ketersediaan preparat gigi 100%, ketersediaan vaksin 85,71% Hasil evaluasi ketersedian obat dengan formularium bulan Febuari sebesar 93,84%, ketersediaan kontrasepsi 80%, ketersediaan preparat gigi 100%, ketersediaan vaksin 85,71% Hasil evaluasi ketersedian obat dengan formularium bulan Maret sebesar 92,47%, ketersediaan kontrasepsi 80%, ketersediaan preparat gigi 100%, ketersediaan vaksin 85,71% d Jupri Hasil survey kepuasan pelanggan periode Januari 2018 dengan hasil 69% masih di bawah standart, rata-rata pasien belum puas dengan keberadaan ruang pendaftaran, kecekatan, ketepatan mulai layanan, keramahan dan kesopanan, kenyamanan dan keamanan, lama waktu tunggu dan biaya.
4.2 Pembagian Tugas
a Dr Chris Pembentukan panitia untuk persiapa workshop
internal tentang pasien safety b Heru S Berhubung dana belum 100% turun sehingga programmer diharapkan berkoordinasi dengan yang berkaitan berhubungan dana pelaksanaan kegiatan
5. Kesimpulan
a Listyas Karena hasil antara kesesuain tatalaksana/terapi
pada kasus J02 sudah 100%, sehingga audit terhadap J02 tidak dilakukan lagi Rencana audit berikutnya adalah myalgia pada lansia b Dr Glory Untuk memenuhi ketersediaan obat, RTL dengan pengajuan obat di Dinkes Kab dan kotrasepsi di PLKB di kecamatan Talangan dana untuk kegiatan yang mendesak