Anda di halaman 1dari 40

STRATEGI & SINERGITAS

PENGELOLAAN DATA SEKTORAL


Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah
Sentot Bangun Widoyono, M.A
REVOLUSI INDUSTRI DI INDONESIA
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 atau industri generasi ke empat merupakan perubahan sektor industri di
dunia yang dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi digital serta internet
Making Indonesia 4.0
Komitmen Indonesia mempercepat implementasi beragam teknologi canggih (eg. kecerdasan
buatan (AI), Internet of Things (IoT), robotika canggih) untuk merevitalisasi industri manufaktur.
Fokus pada lima sektor utama (makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia,
elektronik)

>>> DAMPAK TERHADAP KANTOR


Kantor Statistik harus mampu memodernisasi sistem manajemen dan bisnis proses penyediaan statistik serta meningkatkan
STATISTIK
kolaborasi aktif dengan stakeholder penyedia dan pengguna data→ SATU DATA INDONESIA

2
Kaitan SSN dengan NSDS

Sistem
Statistik
Nasional
(SSN)

NSDS untuk mewujudkan SSN yang andal, efektif,


dan efisien

National Strategy for The Development of Statistics (NSDS)

Satu Data Norma, Standar, Ikatan


Indonesia Prosedur, Kriteria Perstatistikan
(SDI) (NSPK) Indonesia (ISI)
SATU DATA INDONESIA MENUJU ERA
INDUSTRI 4.0
REVOLUSI
SATU
INDUSTRI
DATA
4.0 - Machine
HARAPAN Learning
- Data
Big Data Scientist
Sebagai Mengadopsi Data
Sumber Prinsip Satu Data : Berkualitas
Informasi
- Standar Data
- Metadata Standar
- Interoperabilitas data

Diperlukan Sinkronisasi Data Statistik Sektoral


Contoh : Statistik Indonesia VS Daerah Dalam Angka

4
Sistem Statistik Nasional (1)

Statistik K/L/
Sektoral I/D

Statistik
Dasar
BPS

Statistik Masya
rakat
Khusus
Sistem Statistik Nasional (2)

UU No 16 Tahun 1997
Pasal 5
STATISTIK Berdasarkan tujuan pemanfaatannya,
DASAR jenis statistik terdiri atas :
❑ Statistik Dasar
-- dikumpulkan BPS
❑ Statistik Sektoral
STATISTIK STATISTIK -- dikumpulkan instansi pemerintah (K/L/I/D)
❑ Statistik Khusus
SEKTORAL KHUSUS --- dikumpulkan oleh lembaga, organisasi,
perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.
STATISTIK INDONESIA vs DAERAH DALAM
ANGKA(1)

MEKANISME PENGUMPULAN DATA STATISTIK


SEKTORAL
SAAT INI:
1 Data Tingkat Nasional → Kementrian/Lembaga Pusat

2 Data Tingkat Provinsi → Dinas/Instansi Provinsi

Data Tingkat Kabupaten/Kota → Dinas/Instansi


3
Kabupaten/Kota

Mekanisme pengumpulan seperti ini, menimbulkan masalah


inkonsistensi data yang disajikan

7
STATISTIK INDONESIA vs DAERAH DALAM
ANGKA(2)

► KONDISI SAAT
INI

Adanya inkonsistensi data di level nasional (SI) dan daerah (DDA)


menjadi penghalang terwujudnya Satu Data Indonesia
8
Inkonsistensi Data Pendidikan
Data Daerah Dalam Angka
Data Statistik Indonesia

Tidak sama

Tidak sama
Bagaimana mengatasi
inkosistensi data ?

SIMDASI
1. Standar Data
2. Metadata Standar
3. Interoperabilitas
10
STANDAR DATA(1)

Penggunaan Sistem Informasi


Manajemen Data Statistik Terintegrasi
(Simdasi) untuk pengelolaan data
statistik sektoral
Catatan:
Sistem ini melibatkan peran serta aktif
produsen data, wali data, dan pembina
data baik di pusat maupun daerah

11
STANDAR DATA(2)

Produsen Data:
Kementrian/Lembaga/
Dinas/Instansi

Forum Data:
1. Forum Data Nasional
Wali Data: 2. Forum Data Provinsi
Kementrian/Lembaga/ 3. Forum Data Kab/Kota
Perangkat Daerah Urusan
Statistik Sektoral

12
METADATA STANDAR(1)

PENGERTIAN METADATA

“Informasi dalam bentuk struktur


dan format yang baku untuk
menggambarkan Data,
menjelaskan Data, serta
memudahkan pencarian,
penggunaan, dan pengelolaan
informasi Data.

13
METADATA STANDAR(2)

Manfaat Metadata

PENGEMBANG
1 Hindari duplikasi; Sharing informasi; Publikasi output; Kurangi beban kerja; Dokumentasi
data dan informasi

PENGGUNA
2 Memudahkan pencarian dan evaluasi informasi; Memudahkan pemanfaatan data;
Memudahkan identifikasi perolehan, penghitungan, dan estimasi data

ORGANISASI
3 Memudahkan pengelolaan data sebagai investasi organisasi; Dokumentasi, meliputi tahapan
pengolahan, pengendalian mutu, definisi, penggunaan data, dan keterbatasan

14
METADATA STANDAR(3)
Tugas dan Fungsi Terkait
Metadata
Pembina Data Tingkat Pusat
1 Menetapkan struktur yang baku dan format yang baku dari Metadata yang berlaku lintas
Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah

Walidata Tingkat Pusat


2 Menyebarluaskan Data, Metadata, Kode Referensi, dan Data Induk di Portal Satu Data
Indonesia

Produsen Data Tingkat Pusat

3 ✓ Memberikan masukan kepada Pembina Data dan menteri/kepala Instansi Pusat


mengenai Standar Data, Metadata, dan Interoperabilitas Data;
✓ Menyampaikan Data dan Metadata kepada Walidata.
15
METADATA STANDAR(4)

METADATA VARIABEL METADATA INDIKATOR

Nama Nama
Variabel Indikator

Konsep
Informasi
Konsep dan
lainnya
Informasi Definisi
dan
lainnya
Definisi
Metadata Metadata
Variabel Indikator

Interpretasi Rumus

Domain Referensi
Value Waktu
Kegunaan

16
INTEROPERABILITAS(1)

“The ability of two or more systems or components to exchange information and to use the
information that has been exchanged”

Governme
SHARING & CONNECTED nt
RESOURCE

Antar Lembaga
Pemerintah Busines
s
Antara Pemerintah dengan
Sector
Masyarakat
Antara Pemerintah dengan Sektor
Usaha
Societ
17
INTEROPERABILITAS(2)

MANFAAT DARI ADANYA


INTEROPERABILITAS:
1 Kemudahan dalam pengelolaan dan pengaksesan data

2 Pelayanan publik yang lebih efektif

Pengambilan keputusan menjadi lebih relevan, akurat dan tepat


3 waktu, karena waktu akses yang lebih cepat

4 Koordinasi program lebih mudah

5 Iklim berdemokrasi yang lebih bagus

18
INTEROPERABILITAS(3)

Implementasi Interoperabilitas (BPS-K/L)

Sistem Dapodik (Kemdikbud-PDSPK)


Siskohat (Kemenag-Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh)
EMIS Online (Kemenag-Dirjen Pendidikan Islam)
Web Merah Putih (Kementrian Sosial)

Progress interoperabilitas yang dibangun antara BPS-K/L saat ini:


1. Mapping kode wilayah (Dapodik, Siskohat, Emis Online)
2. API berhasil terhubung (Merah Putih)
19
INTEROPERABILITAS(4)

API Simdasi (BPS)-Sistem Merah Putih (Kemensos) Berhasil Terhubung

20
UPAYA BPS MEWUJUDKAN SATU DATA
INDONESIA (1)
Kondisi Ideal yang Diharapkan Upaya yang telah dilakukan: Upaya BPS Kedepan:

Payung hukum satu Upaya Penerapan


SATU DATA data Prinsip-prinsip Satu
1. Penyelesaian Ranperpres Satu Data
INDONESIA 2. Workshop NSDS Data


3. Penyusunan NSPK
Mengupayakan satu standar data untuk
Kebijakan tata kelola data Pemerintah untuk publikasi SI dan DDA
menghasilkan data yang akurat, mutakhir,
terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan,
Implementasi satu
serta mudah diakses dan dibagipakaikan
antar K/L dan Perangkat Daerah, melalui
data
4. Workshop sinkronisasi data dengan Mengupayakan satu metadata standar
pemenuhan standar data, metadata, beberapa kementrian/lembaga
interoperabilitas data, dan menggunakan (Kemdikbud, Kemenag, Badilag, dan
kode referensi dan data Induk Depkes) Membangun mekanisme
5. Workshop sinkronisasi data dengan interoperabilitas data antar
perwakilan perangkat daerah (Kanwil kementrian/lembaga
-Ranperpres SDI-
Kemenag, Dikpora, Diskominfo, Dinkes
Prov. Jogja)
21
UPAYA BPS MEWUJUDKAN SATU DATA
INDONESIA (2)
APA YANG TELAH BPS
LAKUKAN?

Siapa yang
• Meningkatkan dibina? • Meningkatkan
kemampuan sumber Kemampuan SDM
daya manusia dalam • Sumber daya dalam
manusia (SDM) penyelenggaraan
penyelenggaraan kegiatan statistik
statistik sektoral pada K/L/I/D sektoral pada
K/L/I/D meningkat

Pembinaan Tujuan

22
UPAYA BPS MEWUJUDKAN SATU DATA
INDONESIA (3)
Selain mengunjungi K/L/I/D, BPS juga menerima
Provinsi Aceh Provinsi Banten kunjungan konsultasi terkait penyelenggaraan kegiatan
statistik sektoral. Selama Tahun 2018 Jumlah kunjungan
konsultasi ada sebanyak 23 Kunjungan. 21 kunjungan
Provinsi dari Dinas komunikasi dan informasi statistik daerah,
Provinsi Gorontalo
Kalimantan Tengah
Kunjungan dan 2 kunjungan dari kementerian (Kemensos dan Dirjen
pembinaan Pajak)
penyelenggara Provinsi Sulawesi Provinsi Sulawesi
an kegiatan Barat Selatan
statistik Selama triwulan ke-4
sektoral pada tahun 2018 BPS (Rujukan
triwulan ke-4 Provinsi Sumatera Provinsi Sumatera Statistik) Melakukan
Selatan Barat Pembinaan pada instansi
sektoral baik di tingkat
pusat maupun tingkat
Provinsi D.I Kabupaten daerah
Yogyakarta Bandung

Kementerian
Kementerian Sosial
Dalam Negeri

23
UPAYA BPS MEWUJUDKAN SATU DATA
INDONESIA (4)

Statistic Coaching Clinic (SCC) BPS JATENG

JANGKA PENDEK:
▪ OPD/Pemda • Pemahaman Roadshow DDA-Online (simdasi); Kualitas
▪ Bank Indonesia indikator strategis WA Group BPS-Kominfo PDRB dan Indikator SDGs
▪ OJK • Metodologi survei FGD
• Metode peramalan
▪ DPRD • Komputasi statistik
Pelatihan di Kelas JANGKA MENENGAH:
▪ Wartawan • Analisis data Coaching di OPD Kesepakatan Indikator RPJMD
DPRD-Pemda

SASARAN MATERI HOW Output/Outcome

24
UPAYA BPS MEWUJUDKAN SATU DATA
INDONESIA (5)

MATERI PEMBINAAN

Sistem Statistik Nasional 1


5 Metadata Statistik
Ranperpres Satu Data
Indonesia (SDI) 2
Dasar-dasar teori
6 statistik
Norma, Standar, Prosedur,
dan Kriteria (NSPK) 3
Good Practice penyelenggaraan

Tata laksana statistik


7 kegiatan statistik

Sektoral 4

25
UPAYA BPS MEWUJUDKAN SATU DATA
INDONESIA (6)

Output dan outcome dari kegiatan pembinaan

Output
Pembinaan Outcome
Pembinaan

1. Publikasi kompilasi kegiatan 1. Meningkatnya pemahaman


statistik sektoral yang SDM pada K/L/I/D tentang
dihasilkan oleh K/L/I/D penyelenggaraan kegiatan
2. Sistem aplikasi diseminasi data statistik sektoral
statistik sektoral yang 2. Terciptanya kemandirian
dibangun di K/L/I/D K/L/I/D dalam
3. Metadata kegiatan statistik meyelenggarakan kegiatan
sektoral K/L/I/D statistik sektoral

26
Strategi Nasional
Pentingnya Strategi Nasional dalam Mewujudkan Sistem Statistik Nasional

Strategi Nasional adalah bentuk cara yang harus dilakukan


dalam pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan di politik
nasional untuk mencapai tujuan nasional.

1 Strategi Nasional diperlukan untuk menghadapi tantangan


Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 dengan derasnya alur data
dan statistik serta mencegah terjadinya duplikasi kegiatan oleh
2 para penyelenggara kegiatan statistik

Strategi Nasional Pembangunan Statistik (NSDS) Indonesia


3 merupakan strategi agar terwujud suatu Sistem Statistik Nasional
yang andal, efektif, dan efisien untuk memenuhi kebutuhan data
SDGs maupun SNAs dan indikator-indikator nasional seperti
Nawacita dan RPJMN
Pelaku NSDS
Proses perancangan sampai implementasi NSDS melibatkan semua
pelaku utama dari SSN:

Produsen dan Bagian teknis dan


Pengambil keputusan
pengguna statistik keuangan

Akademisi,
Masyarakat Sektor swasta
universitas, dll.
RENCANA TINDAK LANJUT:

Implementasi Simdasi pada tahun 2019 di tingkat pusat


maupun daerah

Pemenuhan data statistik sektoral yang diperlukan untuk


melengkapi publikasi SI/DDA yang dilengkapi dengan
metadata standar

Interoperabilitas data statistik sektoral antara BPS-K/L/D/I


untuk memudahkan bagi pakai data

Penyelenggaraan statistical capacity building bagi


perangkat daerah yang menangani urusan statistik
29
MEMBANGUN SATU DATA KEPENDUDUKAN Indonesia
(SP2020)
KOLABORASI Inovasi Database
Pemanfaatan data Dukcapil
Kolaborasi antara BPS dan Kemendagri
Kemendagri sebagai data awal
ditandai dengan kesepahaman data
pelaksanaan lapanagan
kependudukan dengan telah
Sensus Penduduk tahun 2020
disusunnya MoU, PKS dan Juknis Akses
untuk memproduksi satu
Data.
database penduduk
Indonesia.

Inovasi REGULASI
Metodologi Jika data BPS hasil SP2020 akan
Penggunaan data SIAK dalam SP2020 nanti digunakan Kemendagri untuk
menuntut adanya metodologi baru dalam memuktahikan datanya, maka perlu
pendataan dengan mekanisme lapangan atau disusun regulasi yang dapat
memadukan data melalui pengumpulan data memberikan ruang gerak yang luas
NIK pada kuesioner SP2020. kepada kedua instansi.

30
SENSUS PENDUDUK 2020
o Data dasar perhitungan
JUMLAH
paramater demografi
DISTRIBUSI
o Data dasar perhitungan
KOMPOSISI KARAKTERISTIK
proyeksi penduduk
Penduduk Indonesia

▪ Penting untuk penajaman


program Kementerian/
DATA Lembaga/Daerah: RPJMN/D
SP2020
▪ SDGs (TPB)
▪ Perlu komitmen kerja bersama
BPS dan seluruh stakeholders.
Tahun 2018 Tahun 2019

Peta Digital Wilkerstat


Collect + MFD 2017-2
Pemetaan Dan
Pemutakhiran
Ground Truth 30
BS/Kab/Kota Muatan Wilkerstat
SP2020
Penyusunan Peta
Dasar SP2020

Sinkronisasi SP2020-RD +
Sinkronisasi Peta Peta Digital Wilkerstat
Process Wilkerstat SP2020
Peta Desa, Peta BS Dasar Hitung
Relasi MFD 2017-2
dan Peta SLS Pencacahan
dalam Digital dan SP2020
Analog
PEMETAAN DAN PEMUTAKHIRAN MUATAN WILAYAH KERJA STATISTIK
(WILKERSTAT)
SENSUS PENDUDUK 2020
• Metodologi dibuat mengikuti tahapan SBFA dan GSBPM.
• Dibuat enumeration area (Wilkerstat), yang muatannya
homogen dan dapat diperbandingkan dengan wilayah pada
sensus sebelumnya (menurut Handbook on Geospatial
Infrastructure in Support of Census Activities
• Enumeration area harus dibawah desa/kelurahan agar tidak
terlalu luas cakupannya.

SBFA: UN-Statistical Business Framework Architecture


GSBPM: UN-Generic Statistical Business Process Model

33
PEMETAAN DAN PEMUTAKHIRAN MUATAN WILAYAH KERJA STATISTIK
(WILKERSTAT)
SENSUS PENDUDUK 2020

Maksud kegiatan :
1. Mengembangkan statistical spatial framework sebagai
jembatan integrasi informasi statistik dan geospasial.
2. Meningkatan kualitas dan kuantitas ketersediaan kerangka
induk wilayah kerja statistik sebagai dasar pelaksanaan
lapangan SP2020.

34
PEMETAAN DAN PEMUTAKHIRAN MUATAN WILAYAH KERJA STATISTIK
(WILKERSTAT)
SENSUS PENDUDUK 2020

Tujuan :
1. Menyusun peta wilayah kerja statistik untuk SP2020.
2. Mendapatkan kerangka induk yang mutakhir untuk SP2020.
3. Mendukung kebijakan satu peta Indonesia.

35
PEMETAAN DAN PEMUTAKHIRAN MUATAN WILAYAH KERJA STATISTIK
(WILKERSTAT)
SENSUS PENDUDUK 2020
Salah satu rekomendasi UN adalah mengintegrasikan informasi statistik dengan
geospatial melalui GSGF (Geospatial Statistics and Geospatial Framework).

Sumber: United Nations Committee of Experts on Global Geospatial Information Management


36
KOMITMEN BERSAMA:

Berperan serta aktif dalam implementasi Simdasi di tahun


2019

Kesiapan untuk menyediakan data statistik sektoral yang


diperlukan BPS, dengan dilengkapi metadata standar

Melakukan kerja sama interoperabilitas data statistik


sektoral untuk memudahkan bagi pakai data

37
KESIMPULAN

Dukungan untuk terwujudnya SDI:

1 Kesamaan visi tentang pentingnya penyediaan data yang


berkualitas

2 Terwujudnya forum data sebagai “QUALITY ASSURANCE


FRAMEWORK/GATE”
dari data yang dihasilkan
3 Kesamaan pemahaman tentang pentingnya standar data,
metadata,
dan referensi data

“ “Interoperabilitas hanyalah dukungan IT untuk dapat mewujudkan terciptanya Satu Data


Indonesia. Butuh perubahan mendasar pada pemahaman & pola kerja dari seluruh elemen
pendukung.”
-Technology is only an enabler-
38
TERIMA KASIH
STATISTIK INDONESIA vs DAERAH DALAM
ANGKA(1)

BPS setiap tahunnya mengumpulkan data statistik sektoral untuk dipublikasikan


dalam Statistik Indonesia (SI) dan Daerah Dalam Angka (DDA)

40

Anda mungkin juga menyukai