Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Singkat


Radioaktivitas yang disebut juga peluruhan radioaktif, tak lain ialah transmutasi inti suatu
unsur karena memancarkan zarah radioaktif alfa,beta, dan sinar gamma.
(Soedojo, 2001)
Peluruhan adalah proses statistik, dimana inti yang tidak stabil pada keadaan mula-mula
disebut inti induk, sedangkan inti hasil peluruhannya disebut inti turunan. Kemungkinaan suatu
inti untuk meluruh pada waktu ke waktu adalah tertentu. Untuk sejumlah inti sejenis,
kemungkinan meluruh adalah sama untuk masing-masing inti dan boleh dikatakan tidak
tergantung pengaruh luar.
(Kusminarto, 2011)
Tiga jenis peluruhan radioaktivitas terjadi dalam bahan radioaktif. Peluruhan alfa,
peluruhan beta, dan peluruhan gamma. Positron adalah sebuah partikel yang serupa dengan
elektron dalam semua sifatnya kecuali positron bermuatan +e. Simbol e- untuk melambangkan
elektron dan e+ melambangkan positron.
(Jewett, 2010)
Waktu paruh dari sebuah radioaktif adalah rentang waktu yang dibutuhkan inti untuk
meluruh menjadi setengah dari jumlahnya semula.
(Jewett, 2010)

1.2 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami persamaan dari peluruhan radioaktivitas


2. Mengetahui dan memahami perhitungan waktu paruh dari peluruhan radioaktivitas
3. Agar mahasiswa bisa mengerjakan soal dari persamaan peluruhan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peta Konsep

Persamaan peluruhan dan


menghitung waktu paruh

Rumus Konstanta Waktu paruh Aktivitas ( A)


peluruhan peluruhan (λ)
( T ½)

N = N0 e- λt ln 2
T½= 𝜆

ln 2
λ= 1
𝑇
2
A = - d N/dt = λ N

2.2 Persamaan Peluruhan


Proses peluruhan di alam bersifat probabilistik yang dapat dijelaskan dengan
perhitungan statistika untuk materi radioaktif berukuran makroskopik. Untuk jumlah inti
radioaktif yang besar laju proses peluruhan dalam sampel sebanding dengan jumlah inti
radioaktif yang ada. Jika N besar merupakan jumlah inti radioaktif yang belum meluruh, maka
laju perubahan N adalah
𝑑𝑁
= −𝜆𝑁…………………………………. (1)
𝑑𝑡

Diketahui 𝜆 : Konstanta peluruhan t : waktu


N : jumlah inti radioaktif

2
N akan berkurang seiring berjalannya waktu dan persamaannya dapat ditulis dalam bentuk
𝑑𝑁
= −λdt
𝑁

Setelah diintegralkan akan menghasilkan

𝑁 = 𝑁ₒ𝑒 −𝝀𝒕 ………………………………… (2)

Konstanta 𝑁ₒ : Jumlah inti radioaktif yang belum meluruh pada t = 0

Persamaan 2 adalah suatu hukum statistik, bukan deterministik (tertentu pasti), yang memberikan
jumlah harap N (expected number N) dari inti – inti induk yang masih ada setelah selang waktu t.

(Gautreau, Ronald dan William Savin, 1984)

Laju peluruhan R, yakni jumlah peluruhan per detik, dapat diperoleh dengan menggabungkan
persamaan 1 dan 2

𝑑𝑁
𝑅 = ⃒ 𝑑𝑡 ⃒ = 𝜆𝑁 = 𝑁ₒλ𝑒 −𝝀𝒕 = 𝑅ₒ𝑒 −𝝀𝒕 …………...... (3)

Diketahui: 𝑅ₒ = 𝑁ₒλ adalah laju peluruhan pada t = 0. Laju peluruhan sampel, R sering
disebut aktivitas sampel. N dan R akan berkurang secara eksponensial seiring dengan waktu.

(Jewett, 2010)

Aktivitas sering disebut dengan kuat sumber. Besaran aktivitas diukur dengan satuan
becquerel yang disingkat dengan lambang Bq. Satuan ini diberi nama menurut nama Henry
Becquerel yang mendapatkan radioaktivitas pada tahun 1896.

(Gillis Oxtoby, 2001)

1 becquerel = 1 Bq = 1 kejadian/ sekon

Aktivitas yang didapatkan dalam praktek biasanya sangat tinggi sehingga satuan (MBq =
10 Bq) dan (1 GBq = 109 Bq) sering lebih memadai.
6

Satuan tradisional dari aktivitas ialah curie (Ci) yang mulanya didefisinikan sebagai
aktivitas 1 g radium, radium didapatkan oleh pierre dan marie curie dalam tahun 1898. Karena
harga yang tepat.

1 curie = 1 Ci = 3,7 x 109 kejadian/sekon = 37 GBq

Rumus aktivitas A = - d N/dt = λ N

(Beiser Arthur & the houwliong, 1992)

3
2.3 Waktu Paruh T (t ½)

Parameter lain dalam karakteristik laju peluruhan adalah waktu paruh T1/2.
Waktu paruh adalah rentang waktu yang dibutuhkan inti untuk meluruh menjadi setengah. Untuk
menemukan persamaan paruh waktu
𝑁ₒ
𝑁= dan t = T1/2
2

Dengan menghilangkan faktor 𝑁ₒ dan mempertukarkan nilai dari kedua sisi maka
didapatkan 𝑒 𝝀𝑻½ = 2. Digunakan logaritma natural pada kedua sisi untuk mendapatkan

𝐼𝑛2 0,693
T1/2 = =
λ λ

Persamaan ini adalah persamaan yang tepat untuk menghubungkan waktu paruh T1/2
dengan konstanta peluruhan λ .

(Jewett, 2010)

Umur paruh (t1/2) juga didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan agar jumlah
radionuklida mencapai separuh dan jumlah semula.

Waktu paroh pada radioaktif bertambah kurang tetapi selalu ada sisanya. Pengukuran
eksperimental aktivitas sampel suatu radioaktif menunjukkan bahwa setiap kasus, aktivitas itu
menurun secara eksponensial terhadap waktu. Setiap radioisotop memiliki umur paruh
karakteristik, beberapa memiliki umur paruh seperjuta detik, beberapa yang lain memiliki umur
paruh bilyun tahun. Satu dari masalah pokok oleh penamaan tenaga nuklir adalah pembuangan
yang aman dari radioaktif sehingga beberapa nuklide dinyatakan memiliki umur paruh yang
lama.

2.4 Konstanta peluruhan radioaktif (λ)


𝑑𝑁/𝑑𝑡
λ=- N

λ adalah konstanta perbandingan dan disebut konstanta peluruhan atau konstanta radioaktif. λ
didefisinikan sebagai perbandingan dari jumlah substan yang mengadakan peluruhan dalam
satuan waktu dengan jumlah substan yang ada. Ambilah t = 1/ λ dan subtitusikan kerumus
peluruhan

N = N0 𝑒 −𝝀𝒕

N = N0 e—1

N = N0 /e = N0 / 2,718 = 0,368 N0

4
Jadi, λ juga defisinikan sebagai kebalikan waktu yang selama waktu itu jumlah dari elemen akan
berkurang menjadi 37% harga semulanya.

(Muljono, 2003)

Konstanta peluruhan radioaktif dapat juga di ambil dari rumus waktu paruh yaitu T ½ = ln 2/ λ
jadi, untuk λ = ln 2/ T ½ .

2.5 Umur rata rata

Selain umur paruh, perlu diketahui juga umur rata-rata (t) yang didefinisikan sebagai
jumlah umur (waktu) dan semua nuklida yang ada dibagi dengan jumlah awal nuklida. Jika N
(jumlah nuklida) sangat banyak, maka jumlah didekati dengan integral, Untuk umur paruh
nuklida radioaktif tidak sama dengan umur rata – rata T. Umur rata–rata suatu nuklida sama
dengan kebalikan peluang untuk meluruh persatuan waktu.

Trata – rata = 1 / λ

Jadi, Trata – rata = T ½ / ln 2 atau T ½ / 0,693

(Beiser, Arthur & the houwliong, 1992)

Untuk penurunan rumus umur rata – rata adalah sebagai berikut :

5
Contoh Soal Persamaan Peluruhan dan Waktu Paruh

60 60
1. 27Co meluruh dengan waktu paruh 5,27 tahun untuk menghasilkan 28Ni. Tentukan
konstanta peluruhan pada 60
27Co

Penyelesaian:
3,16 × 107 𝑠
Diketahui: T1/2 = 5,27 tahun ( ) = 16,65 × 107 s
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Konstanta peluruhan dapat dihitung dengan persamaan:


ln 2 0,693
𝜆=𝑇 = 16,65 ×107 s = 0,04 × 10−7 𝑠 −1
1/2

2. Jika Tetapan atau konstanta peluruhan zat radioaktif adalah 6,93 × 10-3 Bq. Setelah 200 detik
aktivitas pancarannya menjadi 4 × 106 Bq. Hitunglah aktivitas awal atau mula – mula zat
radioaktif tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui: λ = 6,93 × 10-3 Bq

t = 200 sekon

R = 4 × 106 Bq

Ditanya: Ro ?

Jawaban :

𝑅 = 𝑅ₒ𝑒 −𝝀𝒕

4 × 106 Bq = 𝑅ₒ𝑒 −6,93× 10−3 Bq . 200 s

4 × 106 Bq = 𝑅ₒ 0,25

4 × 106 𝐵𝑞
𝑅ₒ =
0,25

𝑅ₒ = 16 × 106 Bq

6
3. Waktu paruh inti radioaktif radium – 226, 226 3
88𝑅𝑎 , adalah 1,6 × 10 tahun.

a. Berapakah konstanta peluruhan 𝜆 inti ini ?


b. Jika sebuah sampel mengandung 3,0 × 106 inti pada t = 0, tentukan laju peluruhan pada
waktu tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui : T1/2 = 1,6 × 103 tahun

No = 3,0 × 106

Ditanya : a. 𝜆 ?

b. Ro ?

Jawaban:

3,16 ×107 𝑠
a. T1/2 = 1,6 × 103 tahun ( )
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

= 5,0 × 1010 s

0,693 0,693
𝜆= = 5,0 ×1010 𝑠 = 0,14 × 10-10 = 1,4 × 10-11 s-1
𝑇1/2

b. 𝑅ₒ = 𝑁ₒλ

= (1,4 × 10-11 s-1) (3,0 × 106)

= 4,2 × 105 Bq

4. Berapakah konstanta peluruhan radio-isotop yang waktu paruhnya 5 jam!

Penyelesaian:

Diketahui: 𝑇1/2 = 5 jam

Ditanya: λ ?

0,693 0,693
Jawaban: λ = = 5 ℎ ×3600 𝑠/ℎ = 3,85 × 10-5 s-1
𝑇1/2

7
5.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah Aktivitas inti atau unsur
dari tidak stabil menjadi stabil dinamakan peluruhan atau radioaktivitas. persamaan peluruhan
ialah

N = N0 e-λt

dengan N = jumlah zat radioaktif setelah meluruh

λ = konstanta peluruhan

N0 = jumlah inti mula mula

t = waktu yang dibutuhkan untuk meluruh

Waktu paruh adalah rentang waktu yang dibutuhkan inti untuk meluruh menjadi
setengah. Untuk menemukan persamaan paruh waktu
𝑁ₒ
𝑁= dan t = T1/2
2

Kemudian
𝑙𝑛 2 0,693
T1/2 = =
𝜆 𝜆

Sedangkan waktu rata – rata berbanding terbalik dengan waktu paruh. Jadi rumusnya

Trata – rata = T ½ / ln 2 atau T ½ / 0,693

9
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur & the houwliong. 1992. Konsep Fisika Modern edisi ke empat. Erlangga.
Jakarta.

Gautreau, Ronald dan William Savin. 1984. Teori dan Soal – Soal Fisika Modern.
Erlangga. Jakarta.

Gillis, Oxtoby. 2001. Prinsip – Prinsip Kimia Modern edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.

Jewett, Serway. 2010. Fisika untuk Sains dan Tekhnik edisi keenam. Salemba Teknika.
Jakarta

Muljono. 2003. Fisika Modern. Andi offset. Yogyakarta.

Soedojo, Peter. 2001. Azas – Azas Ilmu Fisika Jilid 4 Fisika Modern. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai