Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Made Risky Prasetya

NIM : 1707531087

1. LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN


1.1. FUNGSI DAN LAYANAN KPEI DI PASAR MODAL INDONESIA
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI) merupakan Self-Regulatory Organization (SRO) dibawah pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). SRO merupakan institusi yang diberi kewenangan oleh OJK
untuk membuat dan menerapkan peraturan di pasar modal Indonesia atau biasa disebut
regulator. Kewenangan regulator dapat diterapkan sebagai pelengkap dari peraturan
pemerintah yang ada. KPEI berfungsi sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP), merupakan penyedia jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Layanan jasa kliring dan penjaminan KPEI diberikan kepada Anggota Kliring dan
Bank Kustodian. Selain sebagai LKP, KPEI juga dikenal sebagai satu-satunya Central
Counterparty (CCP) di pasar modal Indonesia. KPEI mengambil peran sebagai mitra
pengimbang atau CCP untuk melakukan novasi dalam penjaminan penyelesaian
transaksi bursa. Dalam menjalankan fungsi sebagai LKP atau CCP di pasar modal
Indonesia, KPEI menyediakan beberapa layanan jasa maupun produk diantaranya
Fungsi Keanggotaan dan Partisipasi, Fungsi Pengelolaan Agunan, Fungsi Pengelolaan
Risiko, Fungsi Kliring dan Penyelesaian, Fungsi Pengelolaan Kegagalan, Fungsi
Pengelolaan Dana Jaminan
1.2. DASAR HUKUM PENDIRIAN KPEI
Adapun dasar hukum pendirian KPEI adalah UU No. 21 Tahun 2011, Tentang Otoritas
Jasa Keuangan, UU No. 8 Tahun 1995, Tentang Pasar Modal, Peraturan Pemerintah
No. 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pasar Modal, Akte
Pendirian No. 8 Tanggal 5 Agustus 1996 sebagai Perseroan Terbatas, Izin Usaha, SK
Bapepam No. Kep-26/PM/1998 Tanggal 1 Juni 1998 sebagai Lembaga Kliring dan
Penjaminan
1.3. SEKILAS KPEI
Sesuai dengan fungsinya sebagai LKP, KPEI memiliki beberapa layanan jasa dan
produk lainnya, seperti diantaranya Jasa Kliring Transaksi Bursa, Jasa Penjaminan dan
Pengelolaan Risiko, Jasa Pinjam Meminjam Efek, Jasa Pengelolaan Agunan,
1.4. LAYANAN INFORMASI
1. Member Interface (MI)
Layanan Member Interface (MI) adalah portal yang dapat diakses oleh AK yang
menginformasikan keseluruhan kegiatan pesanan transaksi AK di Bursa Efek
Indonesia hingga penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh AK.
2. Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS)
KPEI menyediakan sarana penyampaian informasi mengenai kegiatan kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa kepada AK melalui layanan m-CLEARS.
Layanan m-CLEARS merupakan layanan tambahan untuk memudahkan AK dalam
memperoleh informasi, tanpa harus mengakses langsung masing-masing sistem
yang sudah disediakan KPEI.
3. Customer Care KPEI
KPEI menyediakan layanan satu pintu untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa
dan pemangku kepentingan lainnya. Layanan Customer Care KPEI menyediakan
informasi mengenai produk dan layanan KPEI, juga untuk menjawab pertanyaan,
masukan, maupun keluhan yang disampaikan.
2. LEMBAGA PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK
2.1. OVERVIEW INDONESIA SIPF
Pada tanggal 7 Desember 2012, PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor
Efek Indonesia (P3IEI) didirikan sebagai perusahaan yang akan menyelenggarakan
program Dana Perlindungan Pemodal. Dengan program dan entitas yang telah
dipersiapkan untuk membangun keamanan dan kenyamanan dalam berinvestasi di
Pasar Modal Indonesia. melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan Nomor Kep -43/D.04/2013 tanggal 11 September 2013 tentang Pemberian
Izin Usaha Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal kepada P3IEI atau yang dikenal
juga dengan Indonesia Securities Investor Protection Fund (Indonesia SIPF) secara
resmi menjadi perusahaan yang memiliki kewenangan sebagai Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal (PDPP). Dalam menjalankan tugasnya sebagai PDPP, P3IEI
wajib paling sedikit memiliki 3 fungsi utama yaitu Fungsi Investasi, Fungsi Pembukuan
dan Keuangan, Fungsi Audit dan Kepatuhan
2.2. POSITIONING INDONESIA SIPF
P3IEI merupakan anak usaha dari Self Regulatory Organizations yaitu BEI, KPEI,
dan KSEI. Sebagai bagian dari upaya mengembangkan Pasar Modal Indonesia, P3IEI
tidak sendirian melainkan terdapat dua perusahaan yang juga merupakan anak
perusahaan SRO yaitu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) dan The Indonesia
Capital Market Institute (TICMI). IBPA merupakan perusahaan yang memiliki
wewenang untuk menetapkan harga wajar atas efek di Pasar Modal Indonesia,
sedangkan TICMI merupakan perusahaan yang menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan profesi Pasar Modal Indonesia.
2.3. NILAI BUDAYA INDONESIA SIPF
Nilai budaya Indonesia SIPF meliputi Integrity (Integritas), Service Excellence
(Pelayanan Terbaik), Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan), Reliable (Terpercaya)
2.4. PEMODAL
Definisi Pemodal yang mendapatkan perlindungan dari P3IEI merupakan nasabah
yang menitipkan asetnya di Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan
rekening Efek nasabah dan Bank Kustodian. Aset Pemodal adalah efek dan harta lain
yang berkaitan dengan Efek, dan/atau dana milik Pemodal yang dititipkan pada
Kustodian.
2.5. EFEK YANG DILINDUNGI
Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor: Kep-715/BL/2012, sejak 1
Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015, DPP (Dana Perlindungan Pemodal)
hanya memberikan ganti rugi kepada Pemodal yang merupakan nasabah Perantara
Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Anggota PT
Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan jenis aset yang dilindungi hanya saham. Per 1
Januari 2016, seiring dengan bergabung nya Bank Kustodian menjadi anggota DPP,
perlindungan DPP mencakup pemodal yang merupakan nasabah Bank Kustodian, serta
jenis aset yang dilindungi oleh DPP bertambah menjadi dana dan efek (tidak hanya
saham).
3. LEMBAGA PENYELESAIAN DAN PENYIMPANAN
3.1. FUNGSI LPP DALAM PERDAGANGAN EFEK
LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain. Saat ini, PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI) merupakan pihak yang telah mendapatkan izin sebagai LPP untuk
menjalankan fungsi Penyimpanan dan Penyelesaian Efek di pasar modal Indonesia.
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif atas Efek dan jasa
administrasi.
3.2. FUNGSI DAN PERAN KSEI
Fungsi KSEI yaitu menyediakan jasa Kustodian sentral dan Penyelesaian transaksi
yang teratur, wajar, dan efisien (Pasal 14 ayat 2 UUPM). Sedangkan perannya yaitu
Penyimpan efek tanpa warkat :Efek Bersifat Ekuitas (Saham, HMETD, dan Waran)
dan Efek Bersifat Utang (Surat utang, MTN, NCD, PN, CP, dll) serta Penyelesaian
transaksi efek : Transaksi Bursa dan Transaksi di Luar Bursa (over the counter).
3.3. PEMAKAI JASA KSEI
Terdapat dua pemakai jasa KSEI yaitu Emiten untuk aktivitas Pendaftaran Efek dan
Distribusi Corporate Actions, serta Pemegang Rekening (Perusahaan Efek & Bank
Kustodian) untuk penyimpanan efek untuk efek tanpa warkat, pemindahbukuan efek
untuk transaksi bursa & transaksi di luar bursa, penerimaan hasil corporate action,
dan laporan-laporan: laporan saldo & mutasi efek, informasi corporate action.
3.4. EFEK DAN DANA KSEI
Efek: KSEI dapat menyimpan beragam Efek, seperti: Saham, Surat utang
Korporasi, Rights dan Warrants, Medium Term Notes, Negotiable Certificate of
Deposits, Promissory Notes, Commercial Paper, Surat Utang Negara, Sertifikat Bank
Indonesia, Sukuk, Reksa Dana, Dana Investasi Real Estate (DIRE), Efek lainnya
Dana: KSEI dapat melakukan penyelesaian dalam multi-currency, termasuk:
Rupiah, Dollar, Dollar Singapura.
3.5. REKENING EFEK
Rekening efek berguna untuk mencatat penyimpanan Efek dan dana investor di
pasar modal yang dikelola oleh Perusahaan Efek atau Bank Kustodian selaku
Pemegang Rekening, yang dicatat di KSEI. Kustodian wajib membukakan Rekening
Efek/Sub Rekening Efek untuk setiap investor.
3.6. PERATURAN LPP MENGENAI PERDAGANGAN EFEK
a. Peraturan KSEI Selaku LPP
b. Peraturan Jasa Kustodian Sentral
1. Ketentuan UmumPendaftaran Efek di KSEI
2. Penyimpanan Untuk Efek Bersifat Ekuitas
3. Penyimpanan Untuk Efek Bersifat Utang
4. Penyimpanan Unit Penyertaan
5. Penyimpanan Efek Beragun Aset
6. Penyimpanan Untuk Efek Syariah
7. Penyelesaian Transaksi Efek
8. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-
12/PM/1996 Tanggal: 17 Januari 1996 tentang Peraturan Nomor III.C.1:
Perizinan Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian.
9. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep- 14/BL/2009 Tanggal: 30
Januari 2009 Peraturan Nomor III. C.3: Direktur Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian.
10. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep- 15/PM/1996 Tanggal: 17
Januari 1996 Peraturan Nomor III.C.4: Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian
11. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep- 16/PM/1996 Tanggal: 17
Januari 1996 Peraturan Nomor III.C.5: Tata Cara Pemberian Persetujuan
Anggaran Dasar Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian.

Anda mungkin juga menyukai