1.1. FUNGSI DAN LAYANAN KPEI DI PASAR MODAL INDONESIA Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan Self-Regulatory Organization (SRO) dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). SRO merupakan institusi yang diberi kewenangan oleh OJK untuk membuat dan menerapkan peraturan di pasar modal Indonesia atau biasa disebut regulator. Kewenangan regulator dapat diterapkan sebagai pelengkap dari peraturan pemerintah yang ada. KPEI berfungsi sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), merupakan penyedia jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Layanan jasa kliring dan penjaminan KPEI diberikan kepada Anggota Kliring dan Bank Kustodian. Selain sebagai LKP, KPEI juga dikenal sebagai satu-satunya Central Counterparty (CCP) di pasar modal Indonesia. KPEI mengambil peran sebagai mitra pengimbang atau CCP untuk melakukan novasi dalam penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Dalam menjalankan fungsi sebagai LKP atau CCP di pasar modal Indonesia, KPEI menyediakan beberapa layanan jasa maupun produk diantaranya Fungsi Keanggotaan dan Partisipasi, Fungsi Pengelolaan Agunan, Fungsi Pengelolaan Risiko, Fungsi Kliring dan Penyelesaian, Fungsi Pengelolaan Kegagalan, Fungsi Pengelolaan Dana Jaminan 1.2. DASAR HUKUM PENDIRIAN KPEI Adapun dasar hukum pendirian KPEI adalah UU No. 21 Tahun 2011, Tentang Otoritas Jasa Keuangan, UU No. 8 Tahun 1995, Tentang Pasar Modal, Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pasar Modal, Akte Pendirian No. 8 Tanggal 5 Agustus 1996 sebagai Perseroan Terbatas, Izin Usaha, SK Bapepam No. Kep-26/PM/1998 Tanggal 1 Juni 1998 sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan 1.3. SEKILAS KPEI Sesuai dengan fungsinya sebagai LKP, KPEI memiliki beberapa layanan jasa dan produk lainnya, seperti diantaranya Jasa Kliring Transaksi Bursa, Jasa Penjaminan dan Pengelolaan Risiko, Jasa Pinjam Meminjam Efek, Jasa Pengelolaan Agunan, 1.4. LAYANAN INFORMASI 1. Member Interface (MI) Layanan Member Interface (MI) adalah portal yang dapat diakses oleh AK yang menginformasikan keseluruhan kegiatan pesanan transaksi AK di Bursa Efek Indonesia hingga penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh AK. 2. Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) KPEI menyediakan sarana penyampaian informasi mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa kepada AK melalui layanan m-CLEARS. Layanan m-CLEARS merupakan layanan tambahan untuk memudahkan AK dalam memperoleh informasi, tanpa harus mengakses langsung masing-masing sistem yang sudah disediakan KPEI. 3. Customer Care KPEI KPEI menyediakan layanan satu pintu untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan pemangku kepentingan lainnya. Layanan Customer Care KPEI menyediakan informasi mengenai produk dan layanan KPEI, juga untuk menjawab pertanyaan, masukan, maupun keluhan yang disampaikan. 2. LEMBAGA PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK 2.1. OVERVIEW INDONESIA SIPF Pada tanggal 7 Desember 2012, PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) didirikan sebagai perusahaan yang akan menyelenggarakan program Dana Perlindungan Pemodal. Dengan program dan entitas yang telah dipersiapkan untuk membangun keamanan dan kenyamanan dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia. melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor Kep -43/D.04/2013 tanggal 11 September 2013 tentang Pemberian Izin Usaha Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal kepada P3IEI atau yang dikenal juga dengan Indonesia Securities Investor Protection Fund (Indonesia SIPF) secara resmi menjadi perusahaan yang memiliki kewenangan sebagai Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal (PDPP). Dalam menjalankan tugasnya sebagai PDPP, P3IEI wajib paling sedikit memiliki 3 fungsi utama yaitu Fungsi Investasi, Fungsi Pembukuan dan Keuangan, Fungsi Audit dan Kepatuhan 2.2. POSITIONING INDONESIA SIPF P3IEI merupakan anak usaha dari Self Regulatory Organizations yaitu BEI, KPEI, dan KSEI. Sebagai bagian dari upaya mengembangkan Pasar Modal Indonesia, P3IEI tidak sendirian melainkan terdapat dua perusahaan yang juga merupakan anak perusahaan SRO yaitu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) dan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI). IBPA merupakan perusahaan yang memiliki wewenang untuk menetapkan harga wajar atas efek di Pasar Modal Indonesia, sedangkan TICMI merupakan perusahaan yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan profesi Pasar Modal Indonesia. 2.3. NILAI BUDAYA INDONESIA SIPF Nilai budaya Indonesia SIPF meliputi Integrity (Integritas), Service Excellence (Pelayanan Terbaik), Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan), Reliable (Terpercaya) 2.4. PEMODAL Definisi Pemodal yang mendapatkan perlindungan dari P3IEI merupakan nasabah yang menitipkan asetnya di Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Bank Kustodian. Aset Pemodal adalah efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek, dan/atau dana milik Pemodal yang dititipkan pada Kustodian. 2.5. EFEK YANG DILINDUNGI Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor: Kep-715/BL/2012, sejak 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015, DPP (Dana Perlindungan Pemodal) hanya memberikan ganti rugi kepada Pemodal yang merupakan nasabah Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Anggota PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan jenis aset yang dilindungi hanya saham. Per 1 Januari 2016, seiring dengan bergabung nya Bank Kustodian menjadi anggota DPP, perlindungan DPP mencakup pemodal yang merupakan nasabah Bank Kustodian, serta jenis aset yang dilindungi oleh DPP bertambah menjadi dana dan efek (tidak hanya saham). 3. LEMBAGA PENYELESAIAN DAN PENYIMPANAN 3.1. FUNGSI LPP DALAM PERDAGANGAN EFEK LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain. Saat ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan pihak yang telah mendapatkan izin sebagai LPP untuk menjalankan fungsi Penyimpanan dan Penyelesaian Efek di pasar modal Indonesia. Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif atas Efek dan jasa administrasi. 3.2. FUNGSI DAN PERAN KSEI Fungsi KSEI yaitu menyediakan jasa Kustodian sentral dan Penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien (Pasal 14 ayat 2 UUPM). Sedangkan perannya yaitu Penyimpan efek tanpa warkat :Efek Bersifat Ekuitas (Saham, HMETD, dan Waran) dan Efek Bersifat Utang (Surat utang, MTN, NCD, PN, CP, dll) serta Penyelesaian transaksi efek : Transaksi Bursa dan Transaksi di Luar Bursa (over the counter). 3.3. PEMAKAI JASA KSEI Terdapat dua pemakai jasa KSEI yaitu Emiten untuk aktivitas Pendaftaran Efek dan Distribusi Corporate Actions, serta Pemegang Rekening (Perusahaan Efek & Bank Kustodian) untuk penyimpanan efek untuk efek tanpa warkat, pemindahbukuan efek untuk transaksi bursa & transaksi di luar bursa, penerimaan hasil corporate action, dan laporan-laporan: laporan saldo & mutasi efek, informasi corporate action. 3.4. EFEK DAN DANA KSEI Efek: KSEI dapat menyimpan beragam Efek, seperti: Saham, Surat utang Korporasi, Rights dan Warrants, Medium Term Notes, Negotiable Certificate of Deposits, Promissory Notes, Commercial Paper, Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk, Reksa Dana, Dana Investasi Real Estate (DIRE), Efek lainnya Dana: KSEI dapat melakukan penyelesaian dalam multi-currency, termasuk: Rupiah, Dollar, Dollar Singapura. 3.5. REKENING EFEK Rekening efek berguna untuk mencatat penyimpanan Efek dan dana investor di pasar modal yang dikelola oleh Perusahaan Efek atau Bank Kustodian selaku Pemegang Rekening, yang dicatat di KSEI. Kustodian wajib membukakan Rekening Efek/Sub Rekening Efek untuk setiap investor. 3.6. PERATURAN LPP MENGENAI PERDAGANGAN EFEK a. Peraturan KSEI Selaku LPP b. Peraturan Jasa Kustodian Sentral 1. Ketentuan UmumPendaftaran Efek di KSEI 2. Penyimpanan Untuk Efek Bersifat Ekuitas 3. Penyimpanan Untuk Efek Bersifat Utang 4. Penyimpanan Unit Penyertaan 5. Penyimpanan Efek Beragun Aset 6. Penyimpanan Untuk Efek Syariah 7. Penyelesaian Transaksi Efek 8. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep- 12/PM/1996 Tanggal: 17 Januari 1996 tentang Peraturan Nomor III.C.1: Perizinan Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian. 9. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep- 14/BL/2009 Tanggal: 30 Januari 2009 Peraturan Nomor III. C.3: Direktur Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian. 10. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep- 15/PM/1996 Tanggal: 17 Januari 1996 Peraturan Nomor III.C.4: Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian 11. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep- 16/PM/1996 Tanggal: 17 Januari 1996 Peraturan Nomor III.C.5: Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran Dasar Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya