Bab Ii Tinjauan Pustaka PDF
Bab Ii Tinjauan Pustaka PDF
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Nursing Center, Nursing Center, Health Promotion Model, konsep teori Perilaku
tingkat pertama antara anggota populasi yang rentan dan juga memberikan sistem
3. Policy Making
Ada tujuh elemen inti untuk perawat umum dalam model Reproduced
Multi disciplinary
Supporting self-care Co-ordinating services
team working
tidak lagi nyaman dengan kondisi yang ada. Model ini terdiri dari:
kelompok.
perubahan, yaitu:
pada individu.
promosi kesehatan. Menurut WHO, terdapat tiga strategi pokok untuk dapat
mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif, yakni melalui
fasilitas dari lintas sektor dan LSM. Selanjutnya bahwa tujuan yang akan dicapai
orang yang bersangkutan belum mengetahui dan dan menyadari bahwa suatu itu
merupakan masalah, maka orang tersebut tidak akan bersedia menerima informasi
maka kepadanya harus diberikan informasi umum lebih lanjut tentang masalah
boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini kepada yang
development).
Khusus untuk bidang kesehatan tentu saja mengenai hal-hal yang terkait
keputusan)
dicontoh oleh masyarakat. Selain itu biasanya pada tahap ini akan
sikap dan perilaku masyarakat. Tahap ini dapat dilakukan pada berbagai
kesehatan yaitu:
masyarakat, dan
penerimaan manfaat.
beragam dalam hal budaya, sosial, kebutuhan, motivasi, dan tujuan yang
diinginkan.
tidaklah paten dengan menggunakan suatu metode tertentu saja, bahwa tidak ada
satupun metode yang selalu efektif untuk diterapkan dalam setiap kegiatan
sekaligus yang saling menunjang dan melengkapi. Untuk itu, seorang fasilitator
harus mampu memilih metode yang paling tepat dalam kegiatan pemberdayaan
yang dilaksankannya.
bisa memilih metode yang paling sesuai dan tepat dengan kebutuhan masyarakat
untuk berpikir kreatif, bisa mencari solusi sendiri atas masalah yang
dihadapinya.
pemberdayaan masyarakat.
juga merupakan sesuatu yang kompleks yang dipengaruhi banyak faktor. Oleh
karena itu, masalah kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu,
2.1.5.1 Pengertian
dalam mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan prinsip dan
(structure)
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
kesehatan
rencana kerja.
masalah kesehatan.
kesehatan sendiri.
pemerintah.
1) Input
(8) Keberlangsungan
2) Output
(4) Efektifitas
(5) Efisiensi
3) Hasil
ada
memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat
dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane,
2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Stanhope & Lancaster,
contoh dari line of resistance Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa
komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang
proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa,
manusia) verbal maupun non verbal yang disadari maupun tidak disadari yang
bertujuan untuk memengaruhi sikap orang lain. Komunikasi adalah proses dimana
lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang
serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efesien.
Lingkungan adalah Suatu konsep yang memiliki arti beragam pada setiap
alam saja namun juga dunia buatan manusia di rumah, sekolah tempat kerja dan
lingkungan tetangga, kesehatan lingkungan bukan hanya pengaruh fisik dan kimia
saja tetapi juga faktor sosial dan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
kesehatan kita.
pengembangan model Betty Newman, dengan fokus komunitas sebagai mitra dan
Pengkajian pada model ini berdasarkan pada data inti masyarakat, dengan
kesehatan dan sosial, keamanan dan transportasi, ekonomi, rekreasi, serta politik
ketidakseimbangan.
Intervensi yang bersifat prevensi (intervensi sekunder) berupa deteksi dini adanya
yang ada secara optimal. Dalam nursing center selalu diupayakan untuk
tahun 2002. Dalam seminar nasional yang dilanjutkan dengan loka karya tersebut,
konsep nursing center mendapatkan masukan dan kritik yang sangat positif dari
peserta semiloka, yang digunakan untuk memperbaiki konsep yang telah ada.
Pada tahun yang sama, Nursing center diuji cobakan penerapannya di Kecamatan
Kabupaten Sumedang.
dukungan dana untuk pengembangan daerah uji coba baru maupun untuk
mendukung Desa Siaga, pada tanggal 25-27 Juli 2007 di Bogor, yang
pelayanan pada pasien yang dilayani oleh Nurse Practisioner (Vivian De Back,
terpadu, dalam hal ini kebutuhan belajar mahasiswa atau peserta latihan
pelayanan keperawatan.
ilmiah.
Melihat tujuan yang hendak dicapai oleh nursing center seperti tersebut
5. Memfasilitasi evaluasi
maupun praktik.
Sesuai dengan batasan nursing center, maka yang menjadi ciri utama
seluruh potensi yang ada secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya
2007).
Model adalah suatu ide atau gagasan yang dijelaskan dengan menggunakan
terstruktur yang terdiri dari berbagai konsep yang memilki hubungan spesifik dan
penelitian ilmiah.
konsep organisasi profesi, konsep caring, dan konsep penelitian keperawatan serta
1. Tahap Initial/Persiapan
2. Tahap Begining/Awal
penelitian keperawatan.
3. Tahap Working/Kerja
Nursing center pada tahap ini sudah dapat dimulai sesuai kesiapan
sumber dan kebutuhan yang ada. Pada tahun pertama biasanya kegiatan
berlangsung. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dasar dari hasil
dosen.
4. Tahap Terminal
hasil tahap kerja yang telah dilakukan. Evaluasi dan modifikasi dilakukan
didapat. Pada tahap ini perlu dilakukan kerjasama lintas sektor seperti
5. Tahap Adopsi
bagi nursing center yang baru memasuki tahap persiapan dan awal.
dengan berbagai tingkatan upaya yang terdiri dari tingkat promosi, prevensi,
dan tertier.
kesehatan dan penyakit, misalnya makan makanan sehat dan imunisasi serta
masalah kesehatan yang timbul, misalnya skrining masalah kesehatan yang terjadi
setelah tirah baring yang cukup lama, klien dilatih untuk duduk, berdiri, dan
konsep yang jelas tentang siapa atau apa yang dilakukan untuk rnencapai tujuan.
Untuk dapat mencapai tujuan nursing center, maka yang menjadi sasaran utama
kelompok khusus maupun masyarakat umum) dan semua umur. Sedangkan yang
lain yang dilakukan oleh perawat (Cohen, 1996). Perubahan peradigma pelayanan
kesehatan dari kuratif kearah promotif dan preventif ini telah direspon oleh ahli
dikembangkan oleh Nola J. Pender pada tahun 1987 dan direvisi pada tahun 2006.
Model ini menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan
teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang konsisten dengan semua teori
mereka saat ini kecuali mereka pertama termotivasi atau cenderung untuk
melakukan tindakan. Ketiga, orang yang mengambil tindakan harus dihargai atau
diperkuat. Perilaku yang tidak dihargai tidak akan bertahan (Savelson, 2005)
inginkan
yaitu:
aktif memodifikasinya
belajar dari pengalaman yang lain, persuasi verbal dan respons badaniah
melakukan tindakan.
5. Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat
10. Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih
yang positif bagi masa depan dengan memfokuskan pada tahap perilaku
pengaruh positif melalui pengalaman yang sukses dan feed back yang
positif.
1) Faktor Personal
Termasuk dalam faktor ini adalah umur, indeks massa tubuh, status
atau keseimbangan.
Varibel yang merupakan bagian dari faktor ini adalah harapan diri,
Cognitionsand Affect)
harapan.
Actions)
lemak, untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat juga dapat
diberikan.
tertentu.
sendiri. Respon afektif ini dapat ringan, sedang atau kuat dan
untuk diketahui.
hasil spesifik dari suatu perilaku dari pada respon terhadap sifat
diuraikan secara lebih luas dari pada perasaan positif. Hal ini tidak
tindakan.
5) Interpersonal Influences
situasi atau keadaan lingkungan yang mereka rasa lebih cocok dari
dari pada yang asing, lingkungan yang aman dan meyakinkan dari
kesehatan.
3. Hasil Perilaku
kognitif.
memilih makanan tinggi lemak dari pada rendah lemak karena rasa
dari rintangan yang harus dibawa oleh individu dan perilaku yang
Variabel pada model ini telah ditujukan secara ekstensif melalui buku
promosi kesehatan adalah titik akhir atau hasil tindakan pada HPM.
Analisis teori Health Promotion Model, pada tahun 1975 Dr. Pender
dalam pencegahan penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan
tentang kesehatan pertama kali dimuat tahun 1975 dan mengalami revisi pada
tahun 1987 di buku edisi kedua. Edisi ketiga tahun 1996 memuat revisi terakhir
Teori dan model yang dikemukan oleh Pender adalah berfokus pada
diaplikasikan.
Teori ini cukup logis untuk dipahami karena memberi pemahaman yang
murah daripada aspek kuratif dan rehabilitati sangat logis dan telah
diterima dimasyarakat.
4. Testabilitas Teori
teori ini saat ini terlibat dalam prakarsa kesehatan global dan telah diuji
6. Konsistensi Teori
yang logis dan eknomis. Teori ini telah mengalami 2 kali revisi namun
1. Kelebihan
teori ini.
2. Kekurangan
2) Teori ini juga sangat sulit diterapkan pada klien dengan ekonomi
masyarakat.
ini.
kesehatan akan sangat terbuka. Bagi Pender (2006) adalah sesuatu yang sangat
kuratif dan rehabilitatif kearah perilaku promotif dan rehabilitatif. Pender (2006)
menekankan practical nurse dapat memainkan suatu peran yang sangat penting
organisasi. Banyak para ahli mendefinisikan arti komitmen organisasi antara lain,
adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan
kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. Cut Zurnali
pendapat-pendapat Meyer and Allen (1993), Curtis and Wright (2001), dan
tetap bertahan dalam organisasi atau tidak, yang teridentifikasi dalam tiga
Wright (2001) menjelaskan bahwa konsep ini dapat dipecah menjadi tiga
komponen, yaitu:
Porter et.al. dalam Ik-Whan dan Banks (2004), bahwa telah dikembangkan
1) Keyakinan dan penerimaan yang kuat dari tujuan dan nilai organisasi;
1) Adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai dan tujuan
organisasi,
and Meyer (1993) ini sering digunakan oleh para peneliti di bidang Ilmu
apakah karyawan akan tetap bertahan dalam organisasi atau tidak, yang
organisasi.
moral yang didasarkan pada perasaan wajib dan tanggung jawab pada
Secara umum, riset yang berkaitan dengan para karyawan yang memiliki
komitmen afektif yang kuat akan tetap tinggal bersama organisasi dikarenakan
mereka ingin tinggal (because they want to). Para karyawan yang memiliki
organisasi (because they have to). Dan para karyawan yang memiliki komitmen
normative yang kuat dikarenakan mereka merasa bahwa mereka harus tinggal
sebagai berikut:
kewajiban suatu intense atau niat (to discharge of fulfill), (3) melaksanakan atau
menyempurnakan sesuatu yang diharapkan oleh sesorang atau mesin (to execute
2010).
tugas atau memenuhi target yang ditetapkan. Definisi kinerja menurut (Wirawan,
2009), adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi atau indikator suatu pekerjaan
atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam
(Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2001). Sedangkan menurut Rivai & Basri
(2004) kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu
di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Kinerja bila dikaitkan dengan kata benda adalah terjemahan dari kata
performance, maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab individu atau kelompok dalam upaya
pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak
kedalam tindakan atau kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja
(outcome). Penentuan kinerja sangat diperlukan agar suatu lembaga atau individu
adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang
dicapai selama periode waktu tertentu dalam menjalankan tugas kerjanya sesuai
Kinerja individu adalah dasar dari kinerja organisasi (Gibson, James L.,
Ivancevich, John M., and Donelly JR, James H., 1997). Kinerja yang tidak efektif
dari tiap tingkatan merupakan tanda bagi manajemen untuk segera melakukan
perbaikan.
pakar yaitu : (1) indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau
(3) indikator adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung
Karakteristik suatu indikator antara lain: (1) sahih (valid): artinya indikator
dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan dinilai, (2) dapat dipercaya
(reliable): mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat yang berulang kali,
untuk waktu sekarang maupun yang akan datang, (3) peka (sensitive): cukup peka
untuk mengukur sehingga jumlahnya tidak perlu banyak, (4) spesifik (specific)
memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas dan tidak tumpang tindih, (5)
relevan: sesuai dengan aspek kegiatan yang akan diukur dan kritikal.
penyimpangan atau prestasi yang dicapai. Dengan demikian setiap individu akan
perilaku dan kinerja undividu, variabel individu yang dikelompokan pada sub
variabel kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografis sub variabel
individu.
Penilaian kinerja yang efektif mempunyai kurang lebih dua syarat utama
yang diperlukan yaitu: (1) adanya criteria yang dapat diukur secara objektif dan
(2) adanya objektifitas dalam proses evaluasi (Gomes. 2003). Sudut pandang
penilaian kinerja berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti
pengenalan, penempatan, promosi, sistem balas jasa, serta berbagai aspek lain
maka penilaian yang baik harus dilakukan secara formal berdasarkan serangkaian
kriteria yang ditetapkan secara rasional serta diterapkan secara objektif serta
atas prestasi kerja para pegawai harus terdapat interaksi positif dan kontinu antara
1. Metode Tradisional
scale, employee comparation, chek list, free form essay, dan critical
Metode ini terdiri dari: (1) alternation ranking yaitu metode penilaian
3. Metode Modern
dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Secara umum faktor fisik sangat
fisik juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non fisik. Pada
perusahaan.
baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja,
adanya imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Secara
teoritis ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja
latar belakang pribadi dan demografis. Gibson (1987) juga menyatakan bahwa
dari variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini
imbalan akan berpengaruh terhadap variabel motivasi, yang pada akhirnya secara
bahwa pemberian imbalan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja
pegawai dibanding pada kelompok pegawai yang tidak diberi. Mitchell dalam
Timpe (1999) menyatakan bahwa motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa
organisasi yang mendorong para pegawai untuk lebih produkstif. Suasana ini
di desa atau kelurahan yang merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa
yang setinggi-tingginya.
Desa/Kelurahan
masyarakat desa.
setinggi-tingginya.
dikoordinir oleh salah satu tenaga bidan atau perawat ditentukan dan
masyarakat di wilayahnya.
dilakukan di Puskesmas
wilayah kerjanya
4) Promosi Kesehatan
5) Pengobatan Sederhana.
menular
Tujuan Ponkesdes
dengan kompetensi
Iintas sektor, lintas program dalam mencapai VISI, MISI dan Tujuan
Ponkesdes
kondom).
lahir, masa bayi, masa anak balita dan masa pra sekolah yang meliputi:
3) Perawatan bayi
6) Pemberian imunisasi
7) Pemberian Penyuluhan.
Bupati/Walikota.
Izin Bidan (SIB) dan Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sesuai masa
berlakunya
Surat Izin Perawat (SIP), Surat Ijin Kerja (SIK) dan Surat Ijin
bidangnya
Kesehatan
Praktik Perawat
Tenaga Kesehatan
Perawat
Tentang Ponkesdes.
sebagai berikut: