PENDAHULUAN
Dalam dua dekade terakhir, jumlah kehamilan kembar telah meningkat secara tak
terduga. Peningkatan yang terjadi berkaitan dengan teknologi pembantu reproduksi dalam
Gonadotropin menghasilkan ovulasi ganda. Selain itu kehamilan kembar juga dapat terjadi
karena sebab lainnya, seperti usia ibu saat kehamilan, wanita dengan riwayat persalinan yang
sering, wanita yang hamil segera setelah berhenti minum pil KB dan juga lebih tinggi pada
Sebagai penentu kehamilan ganda genotif ibu jauh lebih penting dai genotif ayah.
Dalam analisis Bulmer terhadap anak-anak kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata
kembar, tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar. Untuk peningkatan usia
sampai sekitar 40 tahun atau paritas sampai dengan 7, frekuensi kehamilan ganda akan
meningkat. Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang nyata diantara
diantara 100 kehamilan pada orang kulit putih sedangkan pada orang kulit hitam 1 diantara
80 kehamilan.2
Bayi kembar lebih kecil kemungkinan bertahan hidup dan lebih besar kemungkinan
diperkirakan terjadi pada 12 persen konsepsi spontan, tetapi hanya 14 persen dari jumlah ini
yang bertahan hidup hingga term. Pada sebagian kasus, seluruh janin meninggal tetapi pada
banyak kasus hanya satu janin yang hilang dan kehamilan berlanjut sebagai kehamilan
tunggal. Salah satu kembar hilang atau “lenyap” sebelum trimester kedua pada 20 hingga 60
1
persen konsepsi kembar spontan. Biasanya tidak dijumpai bukti-bukti hilangnya janin saat
persalinan, dan pasien dapat diyakinkan bahwa kehilangan janin dengan cara ini tidak
meningkatkan resiko penyulit kehamilan.Sekitar separuh dari kehamilan kembar lahir pada
36 minggu atau lebih dini, dan persalinan sebelum term merupakan penyebab utama
komplikasi obstetrik pada ibu, dimana derajat perubahan fisiologis ibu lebih besar pada
kemungkinan penyulit yang serius pada ibu menyebaban tingginya angka morbiditas dan
mortilitas ibu.1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definsi
Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
dan persalinan membawa resiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar,
khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin.4
B. Etiologi
3. Faktor keturunan
2 ovum atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan pertama dibuktikan dengan
dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi
lebih dari satu dan jika semua embrio yang kemudian dimasukkan ke dalam
rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal
dari satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali
ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi. Faktor
3
penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula terbentuk,
seperti pada kehamilan kembar dizigotik. Bila faktor penghambat terjadi setelah
blastula tetapi sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi kehamilan kembar
dengan 2 amnion, sebelum primitive streak tampak, maka akan terjadi kehamilan
C. Frekuensi
Menurut hukum Hellin, frekuensi antara kehamilan ganda dan tunggal adalah :
- Gemeli (2) 1 : 89
Menurut penelitin Greulich (1930), pada 121 juta persalinan didapat angka
banyak dijumpai pada wanita kulit hitam dibandingkan kulit putih. Angka
Faktor umur; makin tua, makin tinggi angka kejadian kehamilan kembar dan
Paritas; pada primipara 9,8 per 1000 dan pada multipara (oktipara) naik jadi
4
Keturunan; keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar yang
D. Jenis
1. Gemeli monozigotik
Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur atau disebut juga
sangat tinggi karena lilitan tali pusat; untung sekali kehamilan ini jarang
terjadi.4
5
Gambar 2.2 jenis kembar monozigotik
2. Gemeli dizigotik
dari 2 telur; disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal. Jenis kelamin
sama atau berbeda, mereka berbeda seperti anak-anak lain dalam keluarga.
Gemeli dizigotik kedua telur berasal dari 1 ovarium dan dari 2 folikel
de Graff; 1 ovarium dan dari 1 folikel de Graff; 1 dari ovarium kanan dan
6
Gambar 2.3 plasenta dan selaput janin kembar dizigotik
ovulasi yang sama pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu
yang pendek. Hal ini dilaporkan oleh Acher (1910) seorang wanita kulit
kemudian dengan pria kulit hitam melahirkan bayi kembar: satu bayi kulit
7
E. Pertumbuhan janin kembar
Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan
darijanin tunggal. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dua dibawah 2500
gr, triplet dibawah 2000 gr, quadriplet dibawah 1500 gr dan quantuplet dibawah
1000 gr. Berat badan masing masing janin dari kehamilan kembar tidak sama,
darah tidak sama, maka yang satu lebih kurang tumbuh dari yang lainnya.
beranastomosis dengan janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat
harus diikat untuk menghindari perdarahan. Karena itu janin yang satu dapat
kelainan lainnya. Dapat terjadi sindroma transfusi fetal pada janin yang mendapat
darah lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia, edema, dan pertumbuhan yang
baik. Sedangkan janin yang kedua terlihat kecil, anemis dehidrasi, oligohidrami
Pada kehamilan kembar dizigotik, dapat terjadi satu janin meninggal dan yang
satu tumbuh sampai cukup bulan. Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada
kehamilan muda), atau pada kehamilan yang agak tua, janin jadi pipih yang
antara satu janin, sang donor dan kembarannya, sang penerima. Donor menjadi
8
bermanifestasi sebagai hidrops. Hampir sebanyak 25 persen kembar monokorion
memperlihatkan gambaran klinis dari sindrom ini, namun yang kelainannya parah
relatif sedikit.
lebih dalam melalui jaringan kapiler vilus. Sebagian besar dari komunikasi ini
secara hemodinamis simbang dan tidak banyak mempengaruhi janin. Akan tetapi,
jika komunikasi vaskular tidak seimbang dapat terjadi sindrom transfusi kembar
Salah satu teori umum bahwa anastomosis arteriovena profunda yang satu arah
keseimbangan hemodinamik.
dan oligohidraamnion. Tidak adanya sama sekali cairan amnion di kantong donor
mencegah pergerakan janin sehingga timbul gambaran “stuck twin” (janin tidak
dan hipoplasia paru pada salah satu kembar, dengan gagal jantung dan mungkin
ruptur prematur membran pada kembar yang lain. Tujuan diagnosis antenatal
adalah mencegah morbiditas dan mortalitis janin dengan memilih kandidat untuk
terapi pranatal atau pelahiran. Kriteria yang dianjurkan antara lain adalah gestasi
9
monokorion (berdasarkan sonografi plasenta dan membran), perbedaan berat antar
kembar lebih dari 20 persen, hidramnion pada janin yang lebih besar,
oligohidramnion pada kembar yang lebih kecil, dan perbedaan hemoglobin lebih
Telah dijelaskan beberapa terapi yang spesifik untuk sindrom transfusi kembar
ke kembar. Metode paling umum dan paling tidak invasif adalah amnioreduksi
paling tidak dua alasan. Tindakan ini mengurangi peregangan berlebihan uterus
yang dapat mencegah persalinan prematur dan juga memperbaiki perfusi dengan
mengurangi tekanan cairan intra amnion dan penekanan plasenta. Terapi lain
untuk sindrom transfusi kembar ke kembar yang parah adalah oklusi laser
semakin buruk prognosis. Sindrom transfusi kembar ke kemar yng parah sering
terdapat antara gestasi 18 dan 26 minggu, dan angka kesintasan untuk yang
Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak
daripada biasa, sehingga sering terjadi perubahan presentasi dan posisi janin.
Demikian pula letak janin kedua dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama,
misal letak lintang menjadi letak sungsang. Berbagai kombinasi letak serta
presentasi dapat terjadi. Yang paling sering ditemukan ialah kedua janin dalam
10
letak memanjang dengan presentasi kepala, kemudian menyusul presentasi kepala
dan bokong, keduanya presentasi bokong, presentasi kepala dan bahu, presentasi
bokong dan bahu, dan yang paling jarang keduanya presentasi bahu.4
Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi, yang paling sering
dijumpai adalah:
7. Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya, karena dapat
11
H. Diagnosis
1. Anamnesis
- Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan
- Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan
3. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan
5. Ultrasonografi
Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat
6. Elektrokardiogram total
7. Reaksi kehamilan
12
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada dua plasenta,
maka produksi HCG akan tinggi. Jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif,
uterus masih besar dan ternyata ada satu janin lagi dalam rahim. Kehamilan
gravidarum.4
I. Diagnosis diferensial
1. Hidramnion
hanya terdapat pada satu kantong amnion dan yang lainnya oligohidramnion.
besar dan kecil yang sukar digerakkan, lokasinya yang tak berubah, dan
dengan ultrasonografi.4
1. Terhadap ibu
13
- Karena uterus yang besar, ibu mengeluh sesak napas, sering miksi serta
2. Terhadap Janin
- Usia kehamilan bertambah singkat dengan kembar; 25% pada gemeli; 50%
pada triplet; dan 75% pada quadriplet; yang akan lahir 4 minggu sebelum
- Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, maka angka
- Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka
kematian janin.3
dari 32 minggu)
3. Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa
lebih ringan.
14
L. Penanganan dalam persalinan
1. Bila anak pertama letaknya membujur, kala I diawasi seperti biasa dengan
episiotomi mediolateralis.
2. Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk
3. Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak
deras keluar. Tunggu dan pimpin persalinan anak kedua seperti biasa.
5. Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi
prolaps tali pusat dan solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara
operatif obstetrik:
- Pada letak lintang coba versi luar dulu, atau dilahirkan dengan cara versi
dan ekstraksi.
forseps.
- Pada letak bokong atau kaki, ekstraksi bokong atau kaki, ekstraksi bokong
atau kaki.
- Plasenta previa
15
- Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang dan
methergin intravena. 3
M. Prognosis
Prognosis untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan pada kehamilan tunggal,
pusat, solusio plasenta dan tindakan obstetrik karena kelainan letak janin.
16
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas pasien
Nama : Ny. SF
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
MRS : 12-03-2019
B. Anamnesis
tanggal 03-06-2015
Riwayat perkawinan :
Ibu mengaku menikah 1 kali dengan suami berumur 35 tahun dan mempunyai 1 orang
anak
Riwayat obstetri :
G2P1A0
17
- Anak I : Lahir di rumah sakit melalui operasi SC dengan indikasi post date
C. Status Present
Nadi : 85x/menit
Temperatur : 36,5 ℃
D. Status Obstetri
Leopold III: -
E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan hematologi :
- Hb : 9,4 g/dl
- Golongan Darah: B
18
F. Diagnosis
G. Penatalaksanaan
Ivfd RL 20 tetes/menit
Ceftriaxon 1 gram IV
Pasang kateter
Persiapan operasi SC
H. Prognosis
19