Perencanaan Sistem Lampu Penerangan Jalan Umum Di Desa Woro
Perencanaan Sistem Lampu Penerangan Jalan Umum Di Desa Woro
Abstrak
Desa Woro merupakan Desa di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah. Saat ini Desa Woro termasuk dalam kategori desa miskin dengan kode desa
merah, meskipun terdapat banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan.. Potensi
pariwisata yang telah ada perlu dikembangkan lebih lanjut dengan membangun
sarana penunjang, baik fisik maupun non-fisik. Salah satu sarana yang dibutuhkan
adalah lampu penerangan jalan umum. Hal ini dikarenakan jalan umum menuju
lokasi wisata belum terdapat lampu penerangan jalan umum, sehingga kondisi jalan
pada malam hari sangat gelap. Maka disusunlah perencanaan kebutuhan penerangan
ini sebagai perencanaan awal estimasi kebutuhan penerangan yang dibutuhkan Desa
Woro.
Pendahuluan dan kurang nyaman digunakan wagi
warga atau wisatawan di waktu malam
Desa Woro merupakan desa
hari. Terlebih terdapat beberapa ruas
dengan potensi wisata bernilai tinggi
jalan yang kurang halus dan berbatasan
namun belum terdapat pengelolaan dan
langsung dengan bibir sungai. Ruas
sarana yang baik. Sebagai desa
jalan yang menjadi perhatian utama
penghasil buah duku dan buah durian
adalah ruas jalan dari sekitar Balai
yang terkenal, Desa Woro dapat
Desa di RW 3 sampai di Lokasi
menjadi destinasi wisata buah yang
Makam ImamAbdurrahman Asy-Sato.
dapat menjadi lahan penghasilan bagi
warga Desa Woro yang merupakan Oleh karena itu dibutuhkan
desa dengan tingkat kemiskinan tinggi. perencanaan sistem penerangan jalan
Kebun Duku dan Kebun durian di Desa Woro, terkhusus pada ruas
tersebut terletak pada lokasi Gunung jalan RW 3 menuju lokasi Makam
Nganten, pada RW 5 di Desa Woro. Imam untuk mempermudah
Selain itu terdapat Makam Imam penggunaan akses jalan bagi warga,
Abdurrahman Asy-Sato yang juga peziarah, ataupun wisatawan yang
merupakan tempat ziarah yang populer ingin berkunjung ke kebun buah di
bagi warga lokal. Gunung Nganten. Panjang jalan yang
memerlukan penerangan adalah 1,6 km
Salah satu sarana yang masih
dengan lebar jalan 3 m. Sistem
kurang layak adalah kurangnya
penerangannya didesain mengikuti
penerangan di jalan menuju daerah
dasar teori dari Illuminating
wisata. Hal ini menyebabkan akses
Engineering Society (IES).
jalan menuju daerah wisata berbahaya
Dasar Teori Perancangan Q
Penerangan Jalan t
Lampu penerangan jalan φ= Fluks Cahaya (lm)
(luminaire) merupakan bangunan/
sarana pelengkap jalan. Lampu Q= Energi cahaya (Lumen Jam)
penerangan digunakan untuk T= Waktu (jam)
memberikan penerangan kepada
pengguna jalan. Lampu penerangan
dapat diletakkan di bahu jalan, di C. Efikasi Cahaya (K)
median jalan (untuk jalan dua arah
dengan median), serta di bawah kanopi
K
jalan seperi flyover atau terowongan. P
Fungsi Penerangan Jalan K= Efikasi Cahaya (lm/ W)
Terdapat beberapa fungsi utama φ= Fluks Cahaya (lm)
penerangan jalan, dari beberapa fungsi
P= Daya Listrik (W)
tersebut menurut Badan Standarisasi
Nasional (BSN) fungsi utama
penerangan jalan adalah:
D. Intensitas cahaya (I)
a) Meningkatkan keselamatan dan
kenyamanan pengguna jalan, I
khususnya pada malam hari;
I. Coefficient of Utilization
CU dapat dihitung menggunakan kurva
Gambar 1. Perhitungan utilisasi yang di keluarkan oleh IESNA
illuminasi pada titik tertentu seperti berikut.
𝐸 = 𝐸 ′ cos 𝜃
Dan
𝐼
𝐸′ =
𝑟2
Dan
ℎ
cos 𝜃 =
𝑟
Kemudian Iluminasi pada titik tertentu
dapat dihitung dengan:
𝐼 ℎ
𝐸𝑌 = ×
𝑟2 𝑟
EY =Iluminasi pada titik Y (lux)
Grafik 1. Grafik Utilization Curve
I = intensitas cahaya (candela)
r = jarak antara sumber cahaya ke
titik tertentu (m)
h = tinggi sumber cahaya (m)
cos𝜃= sudut antara titik XO dengan
XY
Gambar 2. Susunan penerangan jalan
G. Jarak antar penerangan atau (Kartika 2012)
iluminasi rata-rata
𝑇𝐿 × 𝐶𝑈 × 𝑀𝐹 W1 = Jarak transversal house side
𝑒=
𝑊×𝐸 W2 = Jarak transversal street side
Atau h =Tinggi sumber cahaya
𝑊×𝑒×𝐸
𝐴𝑙 =
𝐶𝑈 × 𝑀𝐹 Dengan ratio dapat menggunakan
e =jarak antar tiang lampu (m) rumus
𝑊1 𝑊2 P1/TR = Biaya beban + energi terpakai
𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = atau 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
ℎ ℎ
(kWh) × Rp.1076,-
Lalu CU dapat dihitung dengan grafik Dengan biaya beban/Rekening
untuk mendapatakan CU street sidedan Minimum (RM1);
CU house side. Dan CU total dapat
dihitung dengan rumus RM1= 40 (jam nyala) × Daya
tersambung (kVA) × Biaya pemakaian
𝐶𝑈 = 𝐶𝑈 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑒𝑡 𝑠𝑖𝑑𝑒 + 𝐶𝑈 ℎ𝑜𝑢𝑠𝑒 𝑠𝑖𝑑𝑒
Sedangkan:
J. Perhitungan Energi dan Tarif Listrik Biaya pemakaian = Rp. 1076,-
Energi listrik adalah jumlah daya Dengan persentase batas hemat
listrik yang digunakan tiap satuan terhadap jam nyala rata-rata nasional
waktu, besaran energy listrik yang adalah 50%.
digunakan dapat dihitung dengan : Susunan Lampu penerangan Jalan
𝑃𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑡 Susunan lampu yang digunakan
Dan besarnya daya yang tersambung adalah model single side (satu sisi)
adalah : dengan sisi penempatan di sisi barat
jalan. Hal ini dikarenakan dibeberapa
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆= titik terdapat alur sungai pada sisi
cos 𝜑
timur jalan yang menyulitkan
PTotal =energi total lampu digunakan pemasangan tingan penerangan.
(kW)
PTerpakai = energi terpakai (kWh)
t = waktu (Jam)
S = daya tersambung (kVa)
cos φ =faktor daya lampu (0,8)
Untuk instalasi awal mula lampu penerangan jalan umum maka dirancanglah Rencana
Anggaran Biaya untuk pemasangan dan pembelian lampu penerangan jalan umum dengan
rincian sebagai berikut: