PERILAKU ORGANISASI
(Motivasi : Dari Konsep ke Penerapan)
Di Susun Oleh :
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah S.W.T shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Perilaku
Organisasi.
Pengertian Perilaku Organisasi itu sendiri adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu
organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok,
maupun organisasi.)
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun
hadapi, namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan dosen, sehingga
kendala - kendala yang penyusun hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Perilaku
Organisasi makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah S.W.T makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STIEPARI
Semarang. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen mata kuliah Perilaku Organisasi saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
1.2.Tujuan ……………………..……………………………………………...5
1.3.Manfaat……………………………………………………………………6
BAB II PEMBAHASAN……………...…………………………………………...9
4.1.Kesimpulan …………………………………………………………..….24
4.2.Saran ………………………………………………………………...…..25
Daftar Pustaka……………………………………………………………………26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Motivasi terbentuk dari adanya interaksi antara individu dengan situasi yang
dihadapi. Motivasi bukanlah sebuah sifat pribadi namun lebih ke dorongan
seseorang untuk bekerja atau mencapai suatu tujuan. Di dalam suatu organisasi,
seorang atasan dituntut untuk mampu memberikan motivasi bagi bawahannya
agar bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya. Motivasi erat kaitannya dengan
pemenuhan kebutuhan individu, dimana semakin terpenuhi kebutuhan seseorang
dalam organisasi, maka semakin termotivasi seseorang untuk bekerja dengan
sebaik-baiknya.
Dalam makalah ini akan kami bahas terkait motivasi yang akan menjadi
dasar dalam suatu organisasi dan juga konsep apa saja yang ada pada motivasi
dalam diri guna mewujudkan cita-cita dalam organisasi.
Motivasi terbentuk dari adanya interaksi antara individu dengan situasi yang
dihadapi. Motivasi bukanlah sebuah sifat pribadi namun lebih ke dorongan
seseorang untuk bekerja atau mencapai suatu tujuan. Di dalam suatu organisasi,
seorang atasan dituntut untuk mampu memberikan motivasi bagi bawahannya
agar bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya. Motivasi erat kaitannya dengan
pemenuhan kebutuhan individu, dimana semakin terpenuhi kebutuhan seseorang
dalam organisasi.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Selanjutnya menurut Greenberg dan Baron (1993:114) adalah suatu proses yang
mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian
tujuan. Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu
sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat
sesuatu.Motivasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan, intrinsic yang ada
pada individu yang bersangkutan.Stimuli eksternal mungkin dapat pula
mempengaruhi motivasi tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan reaksi individu
terhadap stimuli tersebut.
4. Evaluasi prestasi
6. Kepuasan
1. Karakteristik individu
- Kebutuhan individual
- Supervisi
- Budaya organisasi
Faktor dalam pekerjaan
- Sifat pekerjaan
Teori-teori Motivasi
Sejumlah teori-teori awal mengenai motivasi telah muncul sejak 1950-an dan
beberapa teori kontemporer tentang motivasi yang masing-masing memiliki derajat
dokumentasi pendukung sahih yang wajar. Teori-teori ini mewakili keadaan terakhir
dewasa ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori motivasi yang dikenal dengan baik adalah hierarki kebutuhan dari Abraham
Maslow. Ia menghipotesiskan bahwa didalam diri semua manusia ada lima jenjang
kebutuhan berikut:
1) Psikologis: Antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan),
seks dan kebutuhan jasmani lainnya.
2) Keamanan: Antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan
emosional.
4) Penghargaan: Mencakup faktor hormat internal seperti harga diri, otonomi dan
prestasi; dan faktor hormat eksternal seperti misalnya status, pengakuan dan
perhatian.
5) Aktualisasi-diri: Dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu menjadi; mencakup
pertumbuhan, emncapai potensinya dan pemenuhan diri.
Maslow memisahkan kelima kebutuhan itu sebagai tingkat tinggi dan kebutuhan
tingkat rendah. Kebutuhan tingkat tinggi yaitu kebutuhan yang dipenuhi secara
internal, kebutuhan sosial, akan penghargaan serta aktualisasi diri. Sedangkan
kebutuhan tingkat rendah adalah kkebutuhan yang dipenuhi secara eksternal yakni
kebutuhan akan keamanan.
b. Teori X dan Y
Teori X adalah pengandaian bahwa karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak
menyukai tanggung jawab dan harus dipaksa agar berprestasi. Sedangkan Teori Y
adalah pengandaian bahwa karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung
jawab dan dapat menjalankan pengarahan diri.
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para
manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah
pandanganmanajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok
asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap
karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
1) Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha
untuk menghindarinya.
3) Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana
ini adalah asumsi ketiga.
2. Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai
tujuan.
Teori dua faktor yaitu faktor-faktor instrinsik yang berhubungan dengan kepuasan
kerja, sementara faktor-faktor ekstrinsik yang dihubungkan dengan ketidakpuasan.
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman
motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor”
dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need
for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai
dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut McClelland
karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum
yaitu :
Teori ini menyatakan bahwa tujuan yang khusus dan sulit akan mengantarkan ke
kinerja yang lebih tinggi. Intensi yang diucapkan dengan istilah tujuan yang sukar dan
spesifik merupakan suatu kekuatan motivasi yang ampuh. Pada kondisi yang tepat,
intensi ini dapat mengantar ke kinerja yang lebih tinggi. Tetapi, tidak ada bukti yang
mendukung gagasan bahwa tujuan semacam itu berkaitan dengan peningkatan
kepuasan kerja.
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam
mekanisme motivasional yakni :
Efektivitas diri yang dikenal sebagai “teori kognitif sosial” atau “teori pembelajaran
sosial”. Semakin tinggi efektivitas diri seseorang, semakin tinggi rasa percaya diri
yang ia miliki dalam kemampuannya untuk berhasil dalam suatu tugas. Jadi, dalam
situasi-situasi sulit, kita merasa bahwa individu yang memiliki efektivitas diri rendah
cenderung mengurangi usaha mereka atau menyerah, sementara individu dengan
efektivitas diri tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengalahkan tantangan.
Menurut Bandura, sumber peningkatan efektivitas diri yang paling penting adalah apa
yang disebutnya dengan penguasaan tetap. Penguasaan tetap adalah perolehan
pengalaman yang relevan dengan tugas atau pekerjaan. Apabila berhasil melakukan
suatu pekerjaan di masa lalu, saya yakin akan lebih mampu melakukannya di masa
depan.
Sumber kedua adalah contoh yang dilakukan oleh individu lain atau menjadi lebih
percaya diri karena anda melihat individu lain melakukan tugas tersebut. Sumber
ketiga adalah bujukan verbal. Yaitu menjadi lebih percaya diri karena seseorang
meyakinkan anda bahwa anda mempunyai ketrampilan yang dibutuhkan untuk
berhasil. Para pembicara motivasional sering sekali menggunakan taktik ini.
Dan sumber yang terakhir adalah kemunculan meningkatkan efektivitas diri.
Kemunculan memicu keadaan yang bersemangat yang mendorong seseorang untuk
menyelesaikan tugas. Individu tersebut “tergerak” dan bekerja dengan lebih baik.
Tetapi ketika tidak relevan, kemunculan merugikan kinerja. Dengan perkataan lain,
apabila tugas tersebut adalah sesuatu yang membutuhkan perspektif utama yang lebih
rendah dan lebih mantap, kemunculan sebenernya bisa merugikan kinerja.
e. Teori Penguatan
Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari
konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu
dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan
tindakan.
f. Teori Harapan
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal
adalah :persepsiseseorang mengenai diri sendiri, harga diri, harapan pribadi,
kebutuhan, keinginan, kepuasan kerja, dan prestasi kerja yang dihasilkan. Sedangkan
faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah ; jenis dan sifat
pekerjaan, kelompok kerja dimana seseorang bergabung, organisasi tempat bekerja,
situasi lingkungan pada umumnya, sistem imbalan yang berlaku dan cara
penerapannya.
h. Teori Keadilan
Motivasi kerja adalah hasil dari kumpulan kekuatan internal dan eksternal yang
menyebabkan pekerja memilih jalan bertindak yang sesuai dan menggunakan perilaku
tertentu. Idealnya, perilaku ini akan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi.
Sementara itu, newstrom mengemukakan bahwa sebagai indikator motivasi adalah :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada beberapa proses yang dapat menimbulkan motivasi seseorang yaitu diawali
dengan adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, adanya pencarian cara-cara untuk
memuaskan kebutuhan, kemudian perilaku yang mengarah pada tujuan, evaluasi
prestasi, imbalan atau hukuman, kepuasan, dan kembali lagi pada kebutuhan yang
belum terpenuhi.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi adanya motivasi dibagi menjadi
dua yaitu karakteristik individi dan faktor-fakor pekerjaan.
Secara garis besar pua teori-teori yang terdapat dalam motivasi terbagi menjadi dua
yaitu teori-teori awal tentang motivasi dan toeri-teori komtemporer tentang motivasi.
Motivasi memiliki hubungan erat dengan organisasi. Hal ini dikarenakan apabila
anggota organisasi memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi yang telah ditetapkan maka organisasi tersebut akan lebih mudah untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini penulis berharap dapat memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Organisasi dengan baik. Penulis berharap makalah ini bisa menjadi bacaan
dan inspirasi yang baik khususnya mahasiswa dan kalangan akademika. Penulis
menyadari makalah ini banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran penulis
harapkan untuk memperbaiki makalah ini.