Anda di halaman 1dari 9

BAB VII

BAHAYA KELISTRIKAN

A. Teori Kelistrikan

Bagi Seluruh manusia yang hidup di zaman sekarang, listrik sudah menjadi salah satu
kebutuhan utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. baik itu dalam pekerjaan rumah
tangga, pekerjaan industry, sampai kepada kebutuhan pendidikan. Tanpa listrik, kita tidak dapat
bekerja dengan maksimal dan hasil kerja kita pun jadi menurun.

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga
diartikan sebagai berikut:

§ Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.

§ Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan
listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai
elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas,
seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-
aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
Hukum Muatan Listrik

1. Jika ada dua benda bermuatan sejenis saling berdekatan (positip dengan positip atau negatif
dengan negatif), maka akan terjadi tolak menolak.

2. Jika ada dua benda bermuatan tak sejenis saling didekatkan akan terjadi tolak menolak.

Kedua Hukum diatas dapat disimpulkan bahwa :

1) Muatan sejenis akan tolak menolak

2) Muatan tak sejenis akan tarik menarik

Perpindahan Muatan Listrik

Berdasarkan kemampuan suatu bahan untuk memindahkan muatan listrik, dapat dibagi
kelompok dalam :

§ Konduktor atau penghantar Yaitu benda atau bahan yang dapat memindahkan muatan listrik
Sifat konduktor antara lain: mempunyai banyak elektron bebas. Elektron bebas yaitu elektron-
elektron yang berada pada lintasan terluar dari Struktur atom. elektron-elektron pada atom
mudah berpindah dari lintasan yang dalam ke lintasan terluar. Biasanya mudah mengantar
panas/kalor seperti : besi, emas, perak, tembaga aluminium, kuningan dan lain-lain. Benda
cair: larutan elektrolit ( H2SO4 ), air ( H2O ) Tubuh manusia, tanah dan sebagainya.

§ Isolator atau Penyekat Adalah benda atau bahan yang tidak dapat memindahkan muatan
listrik. Sifat dari isolator antara lain Ikatan elektron pada intinya sangat kuat. (tidak ada elektron
bebas). Sulit menghantar panas/kalor.

§ Semikonduktor atau Setengah Penghantar Adalah benda atau zat yang kurang baik untuk
konduktor dan tidak sempurna sebagai isolator. Contoh: Silikon, Germanium. Kedua bahan
tersebut biasa dipakai utnuk membuat komponen seperti :

· Dioda

· Transistor
· IC (Integrated Circuit = Rangkaian yang dimampatkan/terpadu).

· Micro chip.

Apabila sebatang plastik/ebonit kita gosok dengan rambut, setelah itu kita dekatkan pada
potongan 2 kertas yang kecil, maka tertariklah pototngan-potongan kertas tersebut. Demikian
pula halnya jika sebatang kaca kita gosok dengan sutera, maka batang kaca tersebut dapat
menarik potongan-potongan kertas juga. Batangan plastik maupun kaca itu dapat menarik
potongan-potongan kertas tersebut oleh karenanya setelah digosok tersebut menjadi bermuatan
listrik. Untuk menjelaskan peristiwa ini telah disusun suatu teori yang dianggap benar. Teori
tersebut adalah teori elektron, yaitu :

§ Tiap-tiap zat terdiri atas molekul-molekul. Moekul-molekul itu masih mempunyai sifat yang
sama dengan zatnya. Molekul air mempunyai sifat yang sama dengan air.

§ Atom adalah bagian yang lebih kecil lagi. Sifat-sifat atom sudah tyidak sama dengan sifat zat
aslinya. Suatu molekul air terdiri dari 2 atom hidrogen (zat air) dan 1 atom oksigen (zat asam).
Sifat dari atom hidrogen maupun oksigen sangat berlainan dengan sifat dari molekul air maupun
air. Hidrogen dan oksigen adalah gas yang apabila dicampur dan dinyalakan dapat meledak
dengan hebat disertai dengan pengeluaran panas yang tinggi.

§ Setiap atom terdiri dari atas inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron.

§ Inti atom mengandung tenaga listrik positip (bermuatan listrik positif).

§ elektron mengandung tenaga listrik negatip (bermuatan listrik negati).

§ Inti terdiri atas proton yang mengandung tenaga listrik positip, dan neutron tak bermuatan
listrik (netral).

§ Pada sebuah atom yang netral (tak bermuatan listrik) muatan listrik proton-protonnya sama
dengan muatan listrik elektron-elektronnya. Kenetralan tersebut dapat terjadi karena sifat muatan
listrik positip dan negatip yang saling menentang dan sama besarnya menjadi terhapus.

§ Pada setiap atom, satu atau lebih elektron-elektron berputar mengelilingi intinya dengan
kecepatan yang luar biasa, yaitu 300.000.000 ms.

§ Bila karena sesuatu hal satu atau lebih elektron-elektron itu meninggalkan atomnya maka atom
ini elektronnya menjadi berkurang.

§ Bila karena sesuatu hal sebuah atom menerima satu atau lebih elektron-elektron, maka atom
ini menjadi kelebihan elektron. Dengan demikian maka muatan listrik negatipnya lebih besar
dari muatan positipnya. Atom yang demikian menjadi atom yang bermuatan negatip.
§ Ada zat-zat yang elektronnya mudah pindah dari atom yang lain. Misalnya kawat tembaga,
perak dsb. Zat yang mempunyai sifat demikian itu disebut konduktor (penghantar). Sedangkan
zat-zat yang elektron-elektron pada atomnya sukar perpindah dari satu atom ke atom yang lain
seperti ebonit, kaca dsb. Zat yang mempunyai sifat demikian itu disebut isolator (penyekat).

Dengan teori tersebut sekarang dapat dijelaskan tentang peristiwa plastik digosok dengan rambut
dan kaca digosok dengan sutera tsb. Adapun kaca dan ebonit dapat bermuatan listrik tsb karena
ada perpindahan elektron-elektron diantara benda-benda yang digosok dan yang digunakan untuk
menggosok. Karena itulah plastik maupun kaca tersebut menjadi tidak netral lagi yang kita
saksikan dapat menarik potongan-potongan kertas kecil.

TEGANGAN LISTRIK DAN SATUANNYA

Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi
listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:

§ Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik

§ Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.

§ Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.

§ Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa penyepuhan
(peristiwa melapisi logam dengan logam lain).

Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka sumber arus akan
mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:

o Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V).

o Kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).

o Waktu atau lamanya arus mengalir (t).

Tegangan Listrik dinyatakan dengan notasi V ( Volt ) atau Voltage dan juga dinyatakan dengan
huruf E dari EMF yaitu singkatan Electro Motive Force ( gaya gerak listrik ) dan satuan tegangan
Listrik adalah Volt. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah volt meter.
Tegangan listrik atau Potensial listrik yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-
muatan negatif (elektron-elektron) mengalir dalam suatu penghantar. Pernyataan tersebut dapat
ditulis dengan rumus :

V=W/Q

dimana :

V = Tegangan listrik dalam satuan Volt ( V )

W = Energi /tenaga/ kerja listrik dalam satuan Joule ( J )

Q = Muatan listrik dalam satuan Coulomb ( C )

ARUS LISTRIK DAN SATUANNYA

Arus listrik adalah muatan-muatan negatif (elektron-elektron) yang mengalir dari potensial
rendah ke potensial tinggi. Mengenai arus listrik ini diselidiki oleh Andre Marie Ampere, yang
mengatakan : (Kuat) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
penghantar setiap sekon (detik). Pernyataan tersebut dapat ditulis dengan rumus :

I= Q / T

Dimana :

I : Arus listrik dalam satuan Ampere ( A )

Q: Muatan listrik dalam satuan Coulomb ( C )

T : waktu dalam satuan sekon atau detik ( s ) atau ( detik )

Rumus tersebut diatas menjelaskan bahwa apabila dalam suatu penghantar mengalir muatan
sebesar satu coulomb selama satu sekon ( detik ) maka itulah yang dimaksud dengan arus. Alat
untuk mengukur arus adalah Ampere meter.

HAMBATAN LISTRIK DAN SATUANNYA

Resistor yaitu suatu bahan yang melakukan perlawanan jika dialiri oleh arus listrik. Resistor
diberi notasi dengan huruf R yang berasal dari kata Resistance. (perlawanan Atau to resist =
melawan).

Mengenai resistor ini dipelajari oleh George Simon Ohm, yang melakukan penelitian pada
kolom air raksa.
Satu Ohm adalah besarnya perlawanan sebatang air raksa/Kolom air raksa yang penampangnya
serbasama (homogen), yang panjangnya 106,3 Cm, dan luas penampangnya 1 mm2 pada suhu 0
derajat Celsius.

Satuan Resistor/Hambatan Listrik

Satuan utnuk hambatan listrik atau Resistor adalah Ohm :

1 Megaohm = 1 M = 1.000 Kiloohm = 1.000 K

1 Kiloohm = 1 K = 1.000 ohm = 1.000

1 Ohm = 1 = 1.000 miliohm = 1.000 m

1 miliohm = 1 = 1.000 mikroohm= 1.000 u

Alat ukur

Ohmmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya hambatan listrik /
resistansi.

FUNGSI RESISTOR

1. Mengatur arus listrik ( melawan arus listrik)

2. Membagi arus listrik

3. Membagi tegangan listrik

4. Sebagai elemen pemanas; seperti solder, solder atraktor, heater, setrika listrik,
ricecooker, kompor listrik dll.

DAYA LISTRIK DAN SATUANNYA

Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang berlangsung
atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. Dari definisi ini, maka daya listrik (P) dapat
dirumuskan:

Daya = Energi/waktu

P =W/t

P = V.i.t/t

P = V.i
P = i^2 R

P = V^2/R (dalam satuan volt-ampere, VA)

Satuan daya listrik :

a. watt (W) = joule/detik

b. kilowatt (kW): 1 kW = 1000 W.

Dari satuan daya maka muncullah satuan energi lain yaitu:

Jika daya dinyatakan dalam kilowatt (kW) dan waktu dalam jam, maka satuan energi adalah
kilowatt jam atau kilowatt-hour (kWh).

1 kWh = 36 x 105 joule

Dalam satuan internasional (SI), satuan daya adalah watt (W) atau setara Joule per detik (J/sec).
Daya listrik juga diekspresikan dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Konversi antara satuan HP
dan watt, dinyatakan dengan formula sebagai berikut:

1 HP = 746 W = 0,746 kW

1kW = 1,34 HP

Sedangkan menurut standar Amerika (US standard), daya dinyatakan dalam satuan Hourse
Power (HP)atau (ft)(lb)/(sec).
B. Prosedur Aman Penggunaan Peralatan Listrik

Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses,
tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik
adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya
tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.

Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk setiap
orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik. Undang undang no. 1 tahun
1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang
keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik.

Penyebab utama kematian atau kecelakaan serius yang berhubungan dengan pekerjaan listrik
adalah sebagai berikut:

 Menggunakan peralatan-peralatan tanpa maintenance yang baik


 Kerja terlalu dekat dengan kabel listrik bertegangan tinggi
 Penggalian kabel bawah tanah bertegangan
 Praktek yang tidak aman saat menggunakan supply utama
 Menggunakan peralatan-peralatan yang tidak standar

Tipe Kecelakaan Listrik

Akibat yang diderita ketika seseorang terkena kontak listrik yaitu:

 Electric shock
 Electrical burns
 Loss of muscle control
Electric Shock

Tegangan listrik dengan 50 Volt dalam suatu kesempatan, memblok sinyal ke otak dan otot yang
dapat menyebabkan:

 Jantung berhenti
 Sulit bernafas
 Kejang otot

Kejang otot dapat menyebabkan cedera fisik, dan kontraksi pada otot Anda.

Static Electricity

Tersengat listrik static dapat terjadi sebagai contoh ketika anda akan masuk ke dalam mobil, dan
tegangannya bisa mencapai 10.000 volts. Namun demikian arusnya hanya mengalir dalam
hitungan detik sehingga tidak terlalu menimbulkan gangguan kepada orang yang terkontak.

Di lokasi kerja dimana ada potensi kebakaran dan ledakan, maka tindakan pencegahan harus
dilakukan sehingga electric static ini tidak menjadi pemicu.

Pelatihan K3 sebagai bentuk pengetahuan pemakain alat alat kerja.

Prosedur keselamatan saat bekerja dengan peralatan listrik:

 Cek peralatan Anda apakah sesuai dan memenuhi standar


 Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin
 Jika menggunakan 230 volt, gunakan peralatan ELCB
 Cek peralatan Anda apakah masih valid sticker Portable Appliance Test (PAT)-nya.
 Cek power point, three pin plug dalam keadaan bagus
 Cek kabel-kabel dilantai jangan sampai menyebabkan tripping hazard.

Prosedur keselamatan saat bekerja dengan Electrical Equipment, Mesin-mesin dan Instalasinya:

 Perencanaan yang matang : pemilihan peralatan-peralatan yang tepat sebelum mulai kerja
 Dikerjakan oleh orang yang kompeten
 Gunakan equipment yang standar dan sesuai

Anda mungkin juga menyukai