PENDAHULUAN
Ada pergerakan penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri seperi kolera yang
disebabkan oleh bakteri vibrio cholerae, radang selaput otak yang disebabkan oleh
bakteri,Tetanus oleh bakteri clostridium tetani, Turberkolusis(TBC) oleh bakteri
mycrobacterium tubercolosis dan mycrobacterium bovis,sepsis,plelonefritis akut,
Leptospirosis ,Tipes, Diare, Disentri,Difteri,Pneumonia, Kusta Gonore ,Pes, Antraks,
Pertusis, Sifilis ,Leptospirosis, dan masih banyak lagi. Dan juga masih banyak orang yang
tidak mengetahui darimana datangnya bakteri tersebut.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian bakteri
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang
tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan
di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan,
dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel,
dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
2
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literatur ,
Metode literatur adalah pengumpulan data dengan membaca buku atau sumber yang lain
3
BAB IV
PEMBAHASAN
Mula-mula sel bakteri menyalin (menggandakan) materi genetiknya (DNA) dan memisahkan
salinan ini ke ujung sel yang berlawanan. Selanjutnya membran sel akan melekuk dan
4
membentuk sekat di tengah. Ketika sekat terbentuk sempurna menjadi dinding sel, maka
terbentuklah dua sel bakteri yang identik.
Reproduksi seksual pada bakteri dapat terjadi dengan tiga cara yaitu transformasi,
transduksi, dan konjugasi. Ketiganya merupakan proses penggabungan DNA bakteri dari dua
bakteri yang berbeda, langsung maupun tidak langsung.
4.2.1 Transformasi
Didefinisikan sebagai perpindahan sebagian DNA satu sel bakteri ke bakteri lain.
Bakteri akan berikatan dengan DNA dan kemudian memasukkan DNA tersebut ke dalam
selnya. DNA yang baru masuk ini akan bergabung dengan DNA bakteri dan menghasilkan
kombinasi materi genetik baru. Ini adalah penyerapan segmen DNA dari medium sekitarnya
oleh bakteri hidup. Fenomena reproduksi bakteri begini ditemukan oleh Griffith pada tahun
1928. Mekanismenya berhasil diungkapkan oleh Avery (1944). Penerimaan untuk
transformasi muncul pada periode singkat ketika sel-sel telah mencapai periode akhir
pertumbuhan aktif. Pada saat ini mereka mengembangkan sisi reseptor spesifik di dinding.
Biasanya E. Coli tidak mengambil DNA asing tetapi dapat melakukannya ketika kalsium
klorida hadir.
4.2.2 Transduksi
Transduksi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain dengan
bantuan bakteriofage (virus yang menginfeksi bakteri). Sebagian DNA bakteri menjadi
bagian dari DNA virus ketika virus menginfeksi bakteri. Selanjutnya, ketika virus yang sudah
mengandung DNA bakteri ini menginfeksi bakteri lain, maka terjadi penggabungan DNA
kedua bakteri tersebut.Transduksi virus dapat membawa gen yang sama (transduksi terbatas)
atau gen yang berbeda (transduksi umum) pada waktu yang berbeda.Metode reproduksi
bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Zinder dan gurunya Lederberg (1952)
pada Salmonella typhimurium. Proses ini juga terjadi di Escherichia coli dan
sejumlah host lain. Virus dapat mengambil gen dari inang selama perbanyakan di sel inang.
5
4.2.3 Konjugasi
Satu bakteri memindahkan materi genetiknya ke bakteri lain melalui kontak langsung.
Proses ini dapat terjadi dengan bantuan pili seks. Pili bertindak sebagai tabung yang menjadi
jalan berpindahnya materi genetik. Pili ini dimiliki oleh bakteri pendonor (yang memberikan
materi genetiknya). Struktur ini (pili) dihasilkan selama proses konjugasi.Cara reproduksi
bakteri seperti ini pertama kali ditemukan di Escherichia coli oleh Lederberg dan Tatum
(1946). Mereka menemukan bahwa dua jenis auxotroph (mutan nutrisi) tumbuh bersama pada
medium minimal menghasilkan prototipe (tipe liar) sesekali.
Anderson (1957) mengamati konjugasi antara dua bakteri tersebut di bawah mikroskop
elektron. Konjugasi kemudian dilaporkan pada sejumlah bakteri lain. Bakteri yang
menunjukkan konjugasi adalah dimorfik, yaitu, mereka memiliki dua jenis sel, laki-laki (F+)
atau donor dan perempuan (F-) atau penerima.
Sel jantan atau donor memiliki 1-4 pili seks di permukaan dan faktor kesuburan (faktor
transfer, faktor seks) dalam plasmidnya. Faktor kesuburan mengandung gen untuk
memproduksi pili seks dan karakter lain yang diperlukan untuk transfer gen. Baik faktor pili
dan kesuburan tidak ada pada sel penerima. Jika kedua jenis sel ini semakin mendekat,
tumpukan sel laki-laki membentuk jembatan protoplasmik atau tabung konjugasi dengan sel
perempuan. Butuh 6-8 menit.
6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan
paraseksual.Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan,sedangkan paraseksual
dilakukan dengan transformasi,transduksi dan konjugasi
5.2 Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya bmembangun
dari semua pihak demi penyempurnaan karya tulis ilmiah ini,namun sebagai manusia biasa
penulis hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi fungsi
sebagaimana mestinya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
https://www.kerajaanbiologi.com/reproduksi-bakteri/
8
LAMPIRAN