Anda di halaman 1dari 8

Penambahan lapisan...............

studi model Teguh Widodo, Heri Suprayitno


_________________________________________________________________________________________

PENAMBAHAN LAPISAN PASIR PADAT


SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENURUNAN FONDASI
DI ATAS LAPISAN LEMPUNG LUNAK : SUATU STUDI MODEL

Teguh Widodo1), Heri Suprayitno2)


1
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Janabadra
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 57 Yogyakarta 55231, Telp./Fax. (0274 543676)
E-Mail : elingmuhammad@yahoo.com
2
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Janabadra
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 57 Yogyakarta 55231, Telp./Fax. (0274 543676)
E-Mail : herisuprayitno@yahoo.com

ABTRACT

Settlement and bearing capacity is a problem in the construction of foundation on soft clay layer. The
addition of a dence sand layer under the foundation is able to reduce magnitude of the settlement and
improve bearing capacity on soft soil. This study aims to determine the effect of the thickness of the sand
layer under the foundation againt the type of soil shear failure and load-settlement curves. Static loading is
done on the 6 x 6 cm 2 and 9 x 9 cm2 foundation model. The thickness of the sand layer is 0, 1/6 B, 1/3 and ½
B.
The results showed the addition of B ½ thick layer of sand under the foundation increase soil bearing
capacity 221% for the foundation model 6 x 6 cm2 and 120% for the foundation model 9 x 9 cm2. General
shear failure occurs in the thickness of the sand layer ½ the addition of B.

Key word: load-settlement curves, shear failure and model soil bearing capacity.

PENDAHULUAN Bila tanah mengalami pembebanan,


maka tanah di bawah fondasi akan
Pondasi merupakan bagian dari mengalami tekanan geser (shear stresses)
struktur yang berfungsi meneruskan beban yang nilainya tergantung pada besarnya
akibat berat struktur secara langsung ke beban dan ukuran fondasi. Apabila tekanan
tanah. Tanah harus mampu memikul beban geser tanah di bawah dasar fondasi melebihi
dari setiap konstruksi teknik yang diletakkan kuat geser (shear strength) tanah maka tanah
pada tanah tanpa terjadi kegagalan geser dan akan mengalami keruntuhan geser (Coduto,
penurunan yang besar. 1994).
Perencanaan pondasi dikatakan baik Menurut Vesic dalam Coduto (1994)
apabila: 1) tegangan tanah pada dasar fondasi ada tiga macam tipe keruntuhan geser yaitu:
tidak melebihi kapasitas daya dukung tanah a. General shear failure
dan 2) penurunan yang terjadi kecil sehingga General shear failure terjadi pada
tidak menimbulkan kerusakan pada struktur tanah padat (incompressible), memiliki nilai
atas. Apabila beban yang diteruskan oleh kuat geser tinggi, atau pada tanah lempung
pondasi melebihi kapasitas daya dukung terkonsolidasi normal (normally
tanah, maka tanah akan mengalami consolidated) jenuh yang dibebani pada
keruntuhan. Penurunan yang besar dan tidak kondisi tak terdrainasi. Pada keruntuhan
merata akan menyebabkan sebagian fondasi geser umum pola kehancuran dimulai dari
seolah-olah menggantung sehingga satu ujung pondasi sampai kepermukaan
menimbulkan beban tambahan pada struktur tanah, penurunan yang terjadi kecil, dan
atas yang mengakibatkan kerusakan pada keruntuhan terjadi secara tiba-tiba (gambar
struktur bangunan atas. 1.a).
_________________________________________________________________________________________

92 ISSN 2088 - 3676


JURNAL TEKNIK VOL. 3 NO. 2/OKTOBER 2013
_________________________________________________________________________
b. Punching shear failure menganggap bahwa lapisan tanah homogen
Punching shear failure terjadi pada dan memiliki kedalaman tak terhingga. Pada
tanah pasir lepas (lose sand) dan tanah kondisi lapisan tanah padat berada di atas
lempung lunak yang dibebanisecara lapisan tanah lunak maka nilai/q’
perlahan-lahan atau pada kondisi terdrainasi. menjadi lebih kecil. Perbandingan nilai untuk
Pada keruntuhan geser punching keruntuhan tanah kondisi lapisan tanah padat berada di
terjadi secara perlahan-lahan disertai dengan atas lapisan tanah lunak menggunakan
penurunan yang besar (gambar 1.c). metode Poulos dan Davis (1974) dengan
c. Local shear failure metode Bousinesq dapat dilihat pada Gambar
Local shear failure adalah kasus 4. Gambar 4 juga menunjukkan bahwa
keruntuhan geser yang berada diantara kedua lapisan tanah padat tebal setengah lebar
kondisi keruntukhan di atas. Keruntuhan fondasi akan mengurangi tekanan yang harus
yang terjadi cukup jelas dan didahului oleh dipukul oleh lapisan tanah lunak sebesar 75
penurunan yang cukup besar (Gambar 1.b). %.
Secara umum general shear failure Studi model fondasi yang dilakukan
adalah kondisi yang paling menguntungkan oleh Tjanrawibawa, dkk (2000) menunjukkan
karena untuk suatu nilai penurunan yang bahwa penambahan lapisan pasir tebal 3 cm
sama beban yang mampu dipikul lebih besar. (0,6 kali lebar fondasi) di atas lapisan tanah
Uraian di atas menjelaskan bahwa fondasi lunak akan meningkakatkan daya dukung
yang terletak di atas lapisan tanah lunak akan fondasi (ukuran 5 x 5 cm2) sebesar 12 %.
mengalami punching shear failure. Kondisi Namun demikian tidak dijelaskan berapa
ini tidak menguntungkan karena pada kasus kepadatan relatif lapisan pasir tersebut dan
di mana penurunan yang terjadi besar maka studi pengaruh ketebalan lapisan tidak
daya dukung tanah ultimit ditentukan dilakukan karena penambahan lapisan pasir
berdasarkan beban yang mampu dipikul pada ini hanya digunakan sebagai pembanding
nilai penurunan 10 % lebar fondasi (Terzaghi metode peningkatan daya dukung tanah
dan Peck, 1948). dengan cerucuk.
Untuk menghindari penurunan yang Dari uraian di atas maka dapat
besar pada fondasi dangkal di atas tanah dikemukakan beberapa permasalahan yaitu:
lunak, maka beberapa insinyur mengusulkan 1) bagaimana pengaruh ketebalan lapisan
pergantian lapisan tanah lunak di bawah pasir padat di atas lapisan lempung lunak
fondasi dengan tanah padat (compacted fill) terhadap tipe keruntuhan geser tanah dan
(Gambar 2). Tanah padat harus cukup tebal kurva beban-penurunan fondasi, dan 2)
sedemikian sehingga garis kontur tambahan berapa rasio ketebalan lapisan pasir padat
tegangan akibat beban, /q’=0,1 terhadap lebar fondasi yang optimal yaitu:
seluruhnya berada pada tanah padat. Metode menghasilkan pengurangan nilai penurunan
ini banyak digunakan terutama untuk dan peningkatan daya dukung tanah tetapi
bangunan ringan. ekonomis.
Untuk fondasi bujur sangkar garis Pada penelitian ini model fondasi
kontur tambahan tegangan akibat beban, bujur sangkar berukuran 6 x 6 cm2 dan 9cm x
/q’=0,1 berkembang sampai kedalaman 9cm2 tebal 0,8 cm dibebani sampai tanah
2,2 kali lebar fondasi (Wastergard dalam lunak dibawah dasar model fondasi
Coduto, 1994) atau 6 kali lebar fondasi mengalami keruntuhan. Lapisan pasir padat
(Bousinesq dalam Hardiyatmo,1994). dengan kepadatan relatif, Dr=90 % diletakkan
Metode Wastergard dan Bousinesq di bawah dasar fondasi.

_________________________________________________________________________________________

ISSN 2088 – 3676 93


Penambahan lapisan...............studi model Teguh Widodo, Heri Suprayitno
_________________________________________________________________________________________

Gambar.1. Tipe keruntuhan geserdan kurva beban-penurunan (Vesic dalam Coduto, 1994)

Gambar 2. Pergantian lapisan tanah lunak dengan tanah padat

Gambar 3. Kontur tambahan tegangan akibat beban (Wastergard dalam Coduto, 1994).

_________________________________________________________________________________________
94 ISSN 2088 – 3676
JURNAL TEKNIK VOL. 3 NO. 2/OKTOBER 2013
_________________________________________________________________________

Gambar 4. Kontur tambahan tegangan pada tanah berlapis (Poulos dan Davis,1974).

METODE PENELITIAN Penelitian Utama


Pelaksanaan penelitian utama
Alat Penelitian dilakukan dengan membebani model fondasi
bujur sangkar berukuran 6 x 6 cm2 dan 9cm x
Alat penelitian merupakan model 9cm2 tebal 0,8 cm yang diletakkan ditengah-
fondasi yang dibebani oleh beban statis tengah lapisan tanah lunak. Tanah lunak dari
(Gambar 5) yang terdiri dari: kondisi asal diaduk (menggunakan mixer)
a. Model fondasi, terbuat dari plat besi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke
bujur sangkar berukuran 6 x 6 cm2 dalam wadah berukuran 90 x 90 x 100 cm3
dan 9cm x 9cm2 tebal 0,8 cm. (Gambar 2). Untuk menjamin homogenitas
b. Kelereng, dipesang ditengah-tengah tanah dilakukan pra pembebanan
fondasi berfungsi menghidarkan (preloading) selama 3 x 24 jam
adanya beban moment. menggunakan beban merata 1 ton/m2.
Lapisan pasir padat dengan kepadatan relatif,
c. Beban, berupa plat besi yang Dr = 90 % diletakkan di bawah dasar fondasi
dilubangi bagian tengahnya. untuk (Gambar 2.)
menjamin beban sentris antara beban Pembebanan dilakukan pada model
dan model fondasi dipasang rod yang fondasi dengan variasi ketebalan lapisan
”dipegang” oleh frame besi kaku. pasir padat sebagai berikut:
d. Dial penurunan. 1. Lapisan tanah lunak saja, tidak diberi
e. Frame besi kaku. lapisan pasir dibawah fondasi.
2. Lapisan tanah lunak yang diberi
Penelitian Pendahuluan lapisan pasir padat dengan rasio tebal
terhadap lebar fondasi, d/B = 1/6. .
Penelitian pendahuluan meliputi 3. Lapisan tanah lunak yang diberi
pengujian laboratorium terhadap tanah lunak lapisan pasir padat dengan rasio tebal
dan pasir untuk mengetahui karakteristik fisis terhadap lebar fondasi, d/B = 1/3.
berikut: 4. Lapisan tanah lunak yang diberi
lapisan pasir padat dengan rasio tebal
1) Pengujian batas-batas Atterberg terhadap lebar fondasi, d/B = 1/2.
2) Kadar air Simbol d dan B adalah ketebalan
3) Berat volume lapisan pasir padat di bawah fondasi dan
4) Specific grafity lebar model fondasi. Untuk menjamin
5) Distribusi ukuran butir
_________________________________________________________________________________________

ISSN 2088 – 3676 95


Penambahan lapisan...............studi model Teguh Widodo, Heri Suprayitno
_________________________________________________________________________________________

keakuratan data, jumah model untuk setiap dipasang untuk mengukur penurunan
variasi pembebanan adalah tiga buah. fondasi (Gambar 2). Pembacaan dial
Pembebanan dilakukan dengan penurunan dilakukan setiap 20 menit.
kenaikan beban 1 kg dan selang waktu Pemberian beban dan pembacaan dial
panambahan beban setiap 60 menit jika penurunan diteruskan sampai terjadi
penurunan kurang dari 0.25 mm/jam, penurunan lebih dari 20 % lebar fondasi.
atau 120 menit jika lebih (ASTM:
Designation D1143-81). Dial penurunan

Gambar 5. Skema alat uji

HASIL PENELITIAN Tabel 1. karakteristik tanah asli


No Karakteristik Nilai
Dari hasil penelitian yang 1 Kadar Air 89,2 %
dilakukan di Laboratorium Mekanika 2 Berat Jenis 2,65 %
Tanah Universitas Janabadra, diketahui 3 Batas Cair 74,31 %
bahwa karakteristik fisis tanah asli adalah
4 Batas Plastis 20,75 %
seperti yang terlihat pada Tabel 1.
5 Indeks Plastisitas 54,22%

_________________________________________________________________________________________
96 ISSN 2088 - 3676
JURNAL TEKNIK VOL. 3 NO. 2/OKTOBER 2013
_________________________________________________________________________
Hubungan Beban-Penurunan Model penelitian menunjukkan bahwa penambahan
Fondasi pasir padat di bawah fondasi akan
Grafik hubungan beban-penurunan meningkatkan daya dukung tanah secara
model fondasi 6 x 6 cm2dapat dilihat pada signifikan sebagaimana terlihat pada Tabel 2
Gambar 5. Grafik tersebut menunjukkan dan Tabel 3. Gambar 7 menunjukkan bahwa
bahwa penambahan lapisan padat mampu semakin besar dimensi model fondasi
mengurangi penurunan fondasi secara pengaruh penambahan pasir padat terhadap
signifikan. Pola keruntuhan tanah adalah peningkatan daya dukung tanah cenderung
punching shear failure pada tanah tanpa semakin kecil.
lapisan pasir padat, local shear failurepada
tanah dengan penambahan lapisan pasir padat Tabel 2. Daya dukung fondasi dengan
1/6 B, dan general shear failurepada tanah dimensi model fondasi 6x6 cm
dengan penambahan lapisan pasir padat 1/3 B Lapisan P persentase
dan 1/2B. Plat pasir maks kenaikan
Grafik hubungan beban-penurunan cm cm kg %
model fondasi 9 x 9 cm2 dapat dilihat pada 6x6 0 2.8 0
Gambar 6. Grafik tersebut menunjukkan 6x6 1 6 114
bahwa penambahan lapisan padat mampu
6x6 2 8 185
mengurangi penurunan fondasi secara
signifikan. Pola keruntuhan tanah adalah 6x6 3 9 221
punching shear failure pada tanah tanpa
lapisan pasir padat, local shear failurepada Tabel 3. Dukung fondasi dengan dimensi
tanah dengan penambahan lapisan pasir padat model fondasi 9x9 cm.
1/6 B, dan kecenderungan general shear Lapisan persentase
failurepada tanah dengan penambahan Plat pasir P maks kenaikan
lapisan pasir padat 1/3 B dan 1/2B. cm cm kg %
9x9 0 7 0
Daya Dukung Tanah. 9x9 1.5 11 59
Daya dukung tanah didefinisikan 9x9 3 13.2 90
sebagai beban yang mampu dipikul pada 9x9 4.5 15.4 120
penurunan 10 % dari lebar fondasi. Hasil

Beban (kg)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
0

10

20
Penurunan (mm)

30
P=0
40 P = 1/6 B
50 P = 1/3 B
P = 1/2 B
60

70

80

90

Gambar 6. Grafik perbandingan hubungan antara beban dengan penurunan plat 6x6 cm

_________________________________________________________________________________________
ISSN 2088 – 3676 97
Penambahan lapisan...............studi model Teguh Widodo, Heri Suprayitno
_________________________________________________________________________________________

Beban (kg)
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27
0

10

20

30
Penurunan (mm)

P=0
40
P = 1/6 B
50
P = 1/3 B
60
P = 1/2 B
70

80

90

100

Gambar 7. Grafik perbandingan hubungan antara beban dengan penurunan plat 9 x 9 cm2.

.
250

221

200
185

150

Peningkatan
120
Daya Dukung 114
(%) 100
90
PLAT 6X6 CM
PLAT 9X9 CM
59
50

0 0
0 1/6 1/3 B 1/2 B
B
Ketebalan Lapisan Pasir

Gambar 8.Pengaruh penambahan lapisan pasir padat terhadap daya dukung fondasi

_________________________________________________________________________________________
98 ISSN 2088 – 3676
JURNAL TEKNIK VOL. 3 NO. 2/OKTOBER 2013
_________________________________________________________________________
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Coduto, D. P., 1994, Foundation Design:


Principles and Practice, Prentice
a. Penambahan lapisan pasir padat di bawah Hall International, New Jersey.
fondasi akan mengurangi penurunan Hardiyatmo, H. C., 1994, Mekanika Tanah
model fondasi dan meningkatkan daya II, Gramedia Pustaka, Jakarta.
dukung tanah. Poulos, H. G. dan Davis, E. H., Elastic
b. Tipe keruntuhan general shear failure Solution for Soil and Rock
terjadi pada penambahan lapisan pasir Mechanics, John Wiley and Son,
padat ½ B. New York.
c. Semakin besar dimensi model fondasi Tjandrabirawa, S., Efendy, J., dan Gunawan,
maka peningkatan daya dukung tanah W., 2000, Peningkatan Daya
semakin kecil. Dukung Pondasi Dangkal dengan
Menggunakan Cerucuk : Suatu
Saran Studi Model, Dimensi Teknik Sipil
Vol. 2 No.2, Universitas Kristen
a. Perlu adanya penelitian untuk Petra, Surabaya.
membandingkan efektifitas penambahan Terzaghi, K. dan Peck, R. B., Soil Mecanics
lapisan pasir padat dengan metode in Engineering Practice, John Wiley
perbaikan yang lain. and Son, New York.
b. Perlu adanya penelitian efektifitas
penambahan lapisan pasir padat pada
skala penuh.

_________________________________________________________________________________________
ISSN 2088 – 3676 99

Anda mungkin juga menyukai