Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN RADIOLOGI REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN OKTOBER 2018

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

OSTEOARTHRITIS GENU

OLEH :

Mardatilla Abbas R

111 2017 2106

PEMBIMBING : dr. Andarias Tambolang Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2018

1
LEMBAR PENGESAHAN

Referat yang berjudul “Osteoarthritis Genu” yang dipersiapkan dan disusun

oleh :

Nama : Mardatilla Abbas R

NIM : 111 2017 2106

Telah di periksa dan di anggap telah memenuhi syarat Tugas Ilmiah Mahasiswa

Pendidikan Profesi Dokter dalam disiplin ilmu Radiologi pada :

Waktu : Oktober 2018

Tempat : RSUD Kota Makassar

Makassar, Oktober 2018

Mengetahui,

Supervisor Penulis

dr. Andarias Tambolang, Sp.Rad Mardatilla Abbas R

2
BAB I

PENDAHULUAN

Osteoartritis adalah penyakit sendi umum yang paling sering menyerang

orang setengah baya ke orang tua. Hal ini sering disebut sebagai "kelelahan" dari

sendi, tetapi kita sekarang tahu bahwa OA adalah penyakit dari seluruh sendi,

yang melibatkan tulang rawan, lapisan sendi, ligamen, dan tulang. ini lebih sering

terjadi pada orang tua, Hal ini ditandai dengan pemecahan kartilago (jaringan

yang menutupi ujung tulang di antara sendi), perubahan tulang sendi, kerusakan

tendon dan ligamen, dan berbagai derajat peradangan lapisan sendi.

Radang sendi ini cenderung terjadi di persendian tangan, tulang belakang,

pinggul, lutut, dan jari-jari kaki. Risiko seumur hidup untuk mengembangkan OA

lutut sekitar 46%, dan risiko seumur hidup untuk mengembangkan OA pinggul

adalah 25%, menurut Proyek Osteoarthritis Wilayah Johnston, sebuah studi

jangka panjang dari University of North Carolina dan disponsori oleh Pusat

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (sering disebut CDC) dan National

Institutes of Health.

OA adalah penyebab utama kecacatan pada orang yang lebih tua. Tujuan

pengobatan osteoartritis adalah mengurangi rasa sakit dan memperbaiki fungsi.

Tidak ada obat untuk penyakit ini, tetapi beberapa perawatan berusaha

memperlambat perkembangan penyakit.1

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 DEFINISI

Osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai

dengan perubahan patologis pada struktur sendi tersebut yaitu

berupa degenerasi tulang rawan/kartilago hialin. Hal tersebut disertai

dengan peningkatan ketebalan dan sklerosis dari subchondral yang

bisa disebabkan oleh pertumbuhan osteofit pada tepian sendi,

peregangan kapsul artikular, synovitis ringan pada persendian, dan

lemahnya otot-otot yang menghubungkan persendian.

2.2 ETIOLOGI

Etiologi osteoarthritis belum diketahui secara pasti, namun faktor

biomekanik dan biokimia sepertinya merupakan faktor terpenting dalam

proses terjadinya osteoarthritis. Faktor biomekanik yaitu kegagalan

mekanisme protektif, antara lain kapsul sendi, ligamen, otot-otot

persendian, serabut aferen, dan tulang-tulang. Kerusakan sendi

terjadi multifaktorial, yaitu akibat terganggunya faktor-faktor protektif

tersebut. Osteoarthritis juga bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit

lain seperti gout, rheumatoid arthritis, dan sebagainya.

4
2.4 FAKTOR RESIKO

Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi beberapa hal dianggap

meningkatkan risiko pengembangan osteoartritis, termasuk:

 Cedera sendi : penggunaan sendi yang berlebihan setelah cedera

dan post operasi.

 Arthritis sekunder : osteoarthritis dapat terjadi pada sendi yang

rusak parah oleh kondisi sebelumnya atau yang sudah ada, seperti

rheumatoid arthritis atau gout.

 Usia : risiko meningkat seiring bertambahnya usia

 Riwayat keluarga : osteoartritis dapat terjadi dalam keluarga,

meskipun penelitian tidak mengidentifikasi satu gen yang

bertanggung jawab

 Obesitas : obesitas menyebabkan ketegangan berlebih pada sendi

manusia, terutama yang menanggung sebagian besar berat badan,

seperti lutut dan pinggul.2

2.4 PATOFISIOLOGI

Rawan sendi dibentuk oleh sel tulang rawan sendi (kondrosit) dan

matriks rawan sendi. Kondrosit berfungsi mensintesis dan memelihara

matriks tulang rawan sehingga fungsi bantalan rawan sendi tetap terjaga

dengan baik. Matriks rawan sendi terutama terdiri dari air, proteoglikan

dan kolagen. Perkembangan perjalanan penyakit osteoarthritis dibagi

menjadi 3 fase, yaitu sebagai berikut :

5
1. Fase 1

Terjadinya penguraian proteolitik pada matriks kartilago.

Metabolisme kondrosit menjadi terpengaruh dan meningkatkan

produksi enzim seperti metalloproteinases yang kemudian hancur

dalam matriks kartilago. Kondrosit juga memproduksi penghambat

protease yang mempengaruhi proteolitik. Kondisi ini memberikan

manifestasi pada penipisan kartilago.

2. Fase 2

Pada fase ini terjadi fibrilasi dan erosi dari permukaan

kartilago,disertai adanya pelepasan proteoglikan dan fragmen

kolagen kedalam cairan sinovia.

3. Fase 3

Proses penguraian dari produk kartilago yang menginduksi

responsinflamasi pada sinovia. Produksi magrofag sinovia

sepertiinterleukin 1 (IL-1), tumor necrosis factor-alpha (TNF-α),

danmetalloproteinase menjadi meningkat. Kondisi ini

memberikanmanifestasi balik pada kartilago dan secara langsung

memberikandampak adanya destruksi pada kartilago. Molekul-

molekul proinflamasi lainnya seperti nitric oxide (NO) juga ikut

terlibat. Kondisi ini memberikan manifestasi perubahan arsitektur

sendi dan memberikan dampak terhadap pertumbuhan tulang

akibat stabilitas sendi. Perubahan arsitektur sendi dan stress

6
inflamasi memberikan pengaruh pada permukaan artikular menjadi

kondisi gangguan yang progresif.

2.5 KLASIFIKASI

Ada lebih dari satu klasifikasi artritis. Dua dari yang umum adalah

sistem Kellgren - Lawrence Grading dan Outerbridge. Sistem Kellgren

dan Lawrence didasarkan pada xrays dan terdiri dari Normal, Grade I,

Grade II, Grade III dan Grade IV.

Hal ini berdasarkan dari ada tidaknya ciri khas dari osteoarthritis,

yaitu; Joint space narrowing bone terlihat pada rontgen tapi ligamen

tulang rawan yang mencakupnya tidak. Persendian normal tampak

memiliki ruang antar tulang. Setiap penurunan ruang menandakan

penipisan tulang rawan penutup.

Osteophytes - proyeksi dari tulang kecil yang terbentuk di

sekeliling persendian. Dianggap sebagai akibat dari tubuh yang mencoba

untuk meningkatkan luas permukaan persendian untuk mengurangi

tekanan. Osteophytes inilah yang menyebabkan terbatasnya rentang

gerak dan dapat menyebabkan rasa sakit.

Sclerosis – yang berarti 'pengerasan' dan merupakan tanda

osteoarthritis, yang terlihat sebagai peningkatan daerah putih di tulang

pada persendian

 Grade I : penyempitan ruang sendi, bisa terdapat

osteophytes

7
 Grade II : terlihat ada osteophytes yang kecil ,bisa terdapat

penyempitan

 Grade III : osteophyte berukuran sedang dan multiple,

penyempitan ruang sendi, beberapa sclerotic area, bisa terdapat

deformasi tulang

 Grade IV : osteophyte luas dan multiple, penyempitan ruang

sendi yang parah, sclerosis dan terjadi deformitas

The Outerbridge Classification juga menilai dari Grade 0-IV.

Namun lebih mengacu pada kondisi yang terlihat melalui athroskopi

daripada dari rontgen

 Grade 0 : Normal

 Grade I : pelunakan dan pembengkakan dari persendian

kartilago

 Grade II : penebalan dari sebagian fissura sendi

 Grade III : penebalan seluruhya dari fissura sendi

 Grade IV : erosi keseluruhan kartilago sendi

Menurut penyebabnya osteoarthritis dikategorikan menjadi:

a. Osteoarthritis primer, degeneratif artikular sendi yang terjadi pada sendi tanpa

adanyaabnormalitas lain pada tubuh. Penyakit ini sering menyerang sendi

penahan bebantubuh atau tekanan yang normal pada sendi dan kerusakkan

akibat proses penuaan. Paling sering terjadi pada sendi lutut dan sendi panggul,

tapi ini juga ditemukan pada sendi lumbal, sendi jari tangan, dan jari pada kaki.

b. Osteoarthritissekunder, paling sering terjadi pada trauma atau terjadi akibat

8
dari suatu pekerjaan, atau dapat pula terjadi pada kongenital dan adanya

penyakit sistem sistemik. Osteoarthritis sekunder biasanya terjadi pada umur

yang lebih awal daripada osteoarthritis primer.3

2.8 DIAGNOSIS

Gejala osteoarthritis yang paling umum adalah nyeri sendi. Rasa sakit

cenderung memburuk dengan aktivitas, terutama setelah periode

istirahat; ini disebut fenomena gelling. Osteoarthritis dapat menyebabkan

kekakuan di pagi hari, tetapi biasanya berlangsung kurang dari 30 menit,

tidak seperti rheumatoid arthritis, yang menyebabkan kekakuan selama

45 menit atau lebih. Pasien dapat melaporkan penguncian sendi atau

ketidakstabilan sendi. Gejala-gejala ini mengakibatkan hilangnya fungsi,

dengan pasien membatasi aktivitas mereka sehari-hari karena rasa sakit

dan kekakuan.

Sendi yang paling sering terkena adalah tangan, lutut, pinggul, dan

tulang belakang, tetapi hampir semua sendi dapat dilibatkan. Osteoartritis

sering asimetris. Seorang pasien mungkin memiliki osteoarthritis berat

yang melemahkan satu lutut dengan fungsi hampir normal dari kaki yang

berlawanan.

Pemeriksaan fisik penting dalam membuat diagnosis. Nyeri pada

berbagai gerakan dan pembatasan rentang gerak umum untuk semua

bentuk osteoarthritis.4

9
Lutut :

 Nyeri pada berbagai gerakan

 Efusi sendi

 Krepitus pada rentang gerak

 Adanya kista poplitea (Baker cyst)

 Valgus atau varus deformitas4

Kriteria KellgrendanLawrenceyangmembagiOsteoartritis5 :

 Grade 0: tidak ada fitur radiografi OA

 Grade 1: penyempitan ruang sendi yang menyimpang dan

kemungkinan adanya osteofit.

 Grade 2: Ada osteofit dan kemungkinan ruang sendi menyempit

pada bantalan sendi anteroposterior

 Grade 3: multiple osteofit, penyempitan ruang sendi yang pasti,

sklerosis, kemungkinan adanya deformitas tulang.

 Grade 4: osteofit besar, penyempitan ruang sendi, sklerosis berat

dan deformitas tulang yang pasti.

Gambar 1. Kellgren and Lawrence grading

10
Gambar 2. Osteoarthritis Genu

Keterangan gambar 2 : 1. Penyempitan celah sendi, 2. Pembentukan

osteofit pada condyles lateral Os. tibia.

2.7 PENATALAKSANAAN

1. Farmakoterapi

Terapi farmakologi untuk osteoartritis tersedia dalam bentuk pil,

sirup, krim atau lotion, atau injeksi ke dalam sendi.

 Analgesik.

Penghilang rasa sakit dan termasuk acetaminophen, opioid

(narkotika) dan opioid atipikal yang disebut tramadol. Harus

dengan resep dokter.

 Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).

11
Obat yang paling sering digunakan untuk meredakan peradangan

dan nyeri terkait. NSAID termasuk aspirin, ibuprofen, naproxen

dan celecoxib.

 injeksi kortikosteroid intraartikuler.7

2. Nonfarmakoterapi

Tujuan utama dari terapi nonfarmakologis berkaitan dengan

mengurangi beban pada sendi yang sakit dan meningkatkan fungsi

mekanisme protektif sendi sehingga dapat mengurangi

pembebanan pada sendi. Beberapa cara yang dilakukan untuk

mengurangi pembebanan sendi antara lain :

 Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dapat

membantu, terutama untuk nyeri punggung karena OA pada

tulang belakang lumbal.

 Olahraga untuk mempertahankan berbagai gerakan dan

memperkuat otot-otot di sekitar sendi. Latihan isometrik

umumnya lebih baik daripada latihan isotonik, karena mereka

meminimalkan ketegangan sendi.8

3. Tindakan operatif

Tindakan operasi seperti arthroscopic debridement, joint

debridement,dekompresi tulang, osteotomi, dan artroplasti merupakan

tindakan yangefektif pada penderita dengan OA yang sudah parah.

Tindakan operatif inidapat menghilangkan nyeri pada sendi OA, tetapi

kadang fungsi senditersebut tidak dapat diperbaiki secara adekuat,

12
sehingga terapi fisik pre dan pasca operatif harus dipersiapkan dengan

baik.9

Gambar 5. Sebelum dan sesudah Arthroplasty

2.8 DIAGNOSA BANDING

1. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun progresif

kronis yang tidak diketahui penyebabnya. Hal ini ditandai dengan

peradangan persisten yang terutama mempengaruhi sendi perifer.

Biasanya dimulai sebagai artritis simetris yang berbahaya dan

memiliki jalur yang tidak dapat diprediksi dan bervariasi, meskipun

rasa sakit dan kecacatan dapat diminimalkan jika kondisi tersebut

diketahui dini dan ditangani dengan segera dan tepat.10

13
RA OA

2. Arthritis Gout

Artritis gout merupakan salah satu penyakit metabolik (metabolic

syndrom) yang terkait dengan pola makan diet tinggi purin dan

minuman beralkohol. Penimbunan kristal monosodium urat (MSU)

pada sendi dan jaringan lunak merupakan pemicu utama terjadinya

keradangan atau inflamasi pada gout artritis. Serangan artritis gout

akut terjadi ditandai dengan nyeri pada sendi yang berat dan biasanya

bersifat monoartikular. Pada 50% serangan pertama terjadi pada

metatarsophalangeal1 (MTP-1) yang biasa disebut dengan podagra.

Semakin lama serangan mungkin bersifat poliartikular dan menyerang

ankle, lutut, pergelangan tangan, dan sendi-sendi pada tangan.11

14
OA GOUT

15
BAB III

KESIMPULAN

Osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai

dengan perubahan patologis pada struktur sendi tersebut yaitu berupa

degenerasi tulang rawan/kartilago hialin, Etiologi osteoarthritis belum diketahui

secara pasti, namun faktor biomekanik dan biokimia sepertinya merupakan faktor

terpenting dalam proses terjadinya osteoarthritis tapi di perkirakan di pengaruhi

oleh banyak faktor terutama obesitas, usia serta trauma. Diagnosis Osteoarthritis

dapat di tegakkan melalui klinis dan radiologi, dari radiologi terdapat sistem

Kellgren - Lawrence Grading dari grade 0-IV. Untuk pengobatannya dapat di

berikan farmakologi, nonfarmakologi dan bila sudah tidak tertangani dapat di

lakukan tindakan pembedahan.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-

Conditions/OsteoarthritisDavid, T. 2006. Osteoarthritis of the knee. The

New England Journal of Medicine.

2. https://www.nhs.uk/conditions/osteoarthritis/

3. David, T. 2006. Osteoarthritis of the knee. The New England Journal of

Medicine.

4. https://www.aafp.org/afp/2012/0101/p49.html

5. https://radiopaedia.org/articles/kellgren-and-lawrence-system-for-

classification-of-osteoarthritis-of-knee

6. Helmi, Zairin N. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta:

Salemba medika.

7. https://www.arthritis.org/about-arthritis/types/osteoarthritis/treatment.php

8. Fauci, Anthony S, et al. 2012. Osteoarthritis. Dalam : Harrison’s

Principles Of Internal Medicine Eighteenth Edition. The McGraw-Hill

Companies.

9. http://eprints.undip.ac.id/44826/3/Maya_Yanuarty_22010110110125_Bab

2KTI.pdf

10. International Assosiation For the Study of Pain. 2009. Global year Againts

Muskuloskeletal Pain. Rheumatoid Arthritis.

11. Widyanto, Fendy W. 2017. Artritis Gout dan Perkembangannya. Blitar :

RS Aminah. (e-journal)

17

Anda mungkin juga menyukai