Anda di halaman 1dari 9

SALINAN

BUPATI BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


PERATURAN BUPATI BELITUNG
NOMOR 6 TAHUN 2015
TENTANG
KETENTUAN UMUM INTENSITAS BANGUNAN

BUPATI BELITUNG
Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 67 Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Belitung 2014-2034, perlu mengatur lebih
lanjut mengenai ketentuan umum intensitas bangunan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Ketentuan Umum Intensitas Bangunan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan


Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1821);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor…

1
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
4247);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5589);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4532);
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006
Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006
tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesbilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 14 Tahun
2008 tentang Kewenangan Pemerintahan Kabupaten
Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun
2008 Nomor 14);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung

2014-2034…
2
2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung
Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Belitung Nomor 8);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KETENTUAN UMUM
INTENSITAS BANGUNAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Belitung.
2. Bupati adalah Bupati Belitung.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.
4. Intensitas Bangunan adalah ukuran kepadatan bangunan
dalam tiga dimensional, dikaitkan dengan luas kaveling.
5. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disingkat PKW
adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten.
6. Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disingkat PKL
adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan
7. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disingkat PPK
adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
8. Koofisien Lantai Bangunan yang selanjutnya disingkat KLB
adalah nilai perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai
seluruh bangunan yang dapat dibangun dan luas lahan/
tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai.
9. Kofisien Dasar Bangunan yang selanjutnya disingkat KDB
adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh
lantai dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dan
luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang
dikuasai.

10.Koefisien…

3
10. Koefisien Daerah Hijau atau yang disingkat KDH adalah
persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka
diluar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah
perencanaan yang dikuasai.
11. Kepadatan Bangunan Tinggi adalah wilayah administrasi
kelurahan.
12. Kepadatan Bangunan Sedang adalah wilayah administrasi
desa yang berbatasan langsung dengan kelurahan.
13. Kepadatan Bangunan Rendah adalah wilayah administrasi
desa diluar desa yang berbatasan langsung dengan
kelurahan.

BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Peraturan Bupati ini bertujuan sebagai pedoman pengaturan
intensitas bangunan terhadap pemanfaatan ruang wilayah agar
berjalan efektif dan efisien.

Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi :
a. pembagian intensitas bangunan;
b. intensitas bangunan rentang PKW;
c. intensitas bangunan rentang PKL; dan
d. intensitas bangunan di kawasan pariwisata dan industri.

BAB III
PEMBAGIAN INTENSITAS BANGUNAN
Pasal 4
Intensitas bangunan meliputi :
a. Intensitas bangunan di lokasi PKW, yang terletak di Kecamatan
Tanjungpandan.
b. Intensitas bangunan di lokasi PKL, yang terletak di Kecamatan
Sijuk, Kecamatan Badau, Kecamatan Membalong dan
Kecamatan Selat Nasik.

c. Intensitas…

4
c. Intensitas bangunan di kawasan pariwisata dan industri yang
terletak di kawasan PKL.

Pasal 5
(1) Intensitas bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a, adalah ketentuan umum intensitas bangunan yang
berada di lokasi Pusat Kegiatan Wilayah dengan
mempertimbangkan tingkat kepadatan bangunan sebagai
berikut:
a. kepadatan tinggi;

b. kepadatan sedang; dan

c. kepadatan rendah.

(2) Intensitas bangunan dengan kepadatan tinggi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf a berada di wilayah administrasi
kelurahan
(3) Intensitas bangunan dengan kepadatan sedang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b berada di wilayah administrasi
desa yang berbatasan langsung dengan kelurahan.
(4) Intensitas bangunan dengan kepadatan rendah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c berada di wilayah administrasi
desa diluar desa yang berbatasan langsung dengan kelurahan

Pasal 6
(1) Intensitas bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf b, adalah ketentuan umum intensitas bangunan yang
berada dilokasi Pusat Kegiatan Lokal dengan
mempertimbangkan tingkat kepadatan bangunan sebagai
berikut:
a. kepadatan tinggi;

b. kepadatan sedang; dan

c. kepadatan rendah

(2) Intensitas bangunan dengan kepadatan tinggi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf a berada di wilayah administrasi
desa yang berada di ibukota kecamatan.

(3) Intensitas…

5
(3) Intensitas bangunan dengan kepadatan sedang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b berada di wilayah administrasi
desa yang berbatasan langsung dengan desa yang berada di
ibukota kecamatan.
(4) Intensitas bangunan dengan kepadatan rendah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c berada di wilayah administrasi
desa diluar desa yang berbatasan langsung dengan desa yang
berada di ibukota kecamatan.

Pasal 7
Intensitas bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf c, adalah ketentuan umum intensitas bangunan yang
berada dilokasi di kawasan pariwisata dan industri yang terletak
di Pusat Kegiatan Lokal dengan mempertimbangkan fungsi dan
peruntukan kawasan.

Pasal 8
Arahan intensitas bangunan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7 sebagaimana tercantum pada
Lampiran yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

BAB VI
KETENTUAN LAIN - LAIN
Pasal 9
(1) Ketentuan intensitas bangunan gedung yang berada
dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
(KKOP) mengacu pada ketentuan intensitas bangunan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
(2) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka
ketentuan intensitas bangunan gedung terkait dengan
ketinggian bangunan di Lokasi perencanaan RTBL Kawasan
Sijuk yang terletak di Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung
seluas 72 Ha dan secara geografis terletak antara 107° 20' -
107° 58‘ Bujur Timur dan 02 ° 30‘ – 03 °15‘ Lintang Selatan

tetap…

6
tetap berlaku dan mengacu pada ketentuan intensitas
bangunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati
Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan Kawasan Sijuk Kabupaten Belitung.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung.

Ditetapkan di Tanjungpandan
pada tanggal 9 Februari 2015

BUPATI BELITUNG,

Ttd.

SAHANI SALEH

Diundangkan di Tanjungpandan
pada tanggal 9 Februari 2015
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BELITUNG,

Ttd.

KARYADI SAHMINAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2015 NOMOR 6

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Kabupaten Belitung,

IMAM FADLLI, SH
PENATA TK. I
NIP. 197109152001121002

7
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 06 TAHUN
2015
TENTANG KETENTUAN UMUM INTENSITAS BANGUNAN

ARAHAN INTENSITAS BANGUNAN


RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BELITUNG
TAHUN 2014 - 2034
Ketinggian
Kepadatan KDB KLB Lantai
KDH Keterangan
Bangunan (Maksimal) (Maksimal) Bangunan
(Maksimal)
PKW

80% 8 10% 10 Perkantoran


Kepadatan 60% 9 30% 15 Fasum, Fasos
Tinggi Perdagangan/Jasa, dan
40% 8 30% 20
Perumahan
75% 6 15% 8 Perkantoran
Kepadatan 50% 6 25% 12 Fasum, Fasos
Sedang Perdagangan/Jasa, dan
40% 6.5 35% 16
Perumahan
70% 6 20% 8 Perkantoran
Kepadatan 50% 5 30% 10 Fasum/Fasos
Rendah Perdagangan/Jasa, dan
40% 5.7 40% 14
Perumahan
PKL
70% 4 20% 5 Perkantoran
Kepadatan 50% 4 40% 8 Fasum, Fasos
Tinggi Perdagangan/Jasa, dan
30% 3.6 60% 12
Perumahan
70% 3 25% 4 Perkantoran
Kepadatan 50% 3 45% 6 Fasum, Fasos
Sedang Perdagangan/Jasa, dan
30% 2.6 65% 8
Perumahan
70% 2.5 30% 3 Perkantoran
Kepadatan 50% 2 50% 4 Fasum, Fasos
Rendah Perdagangan dan Jasa
30% 1.6 70% 5
Perumahan
Kawasan Pariwisata dan Industri

Ketinggian
KDB KLB Lantai
KDH
(Maksimal) (Maksimal) Bangunan
(Maksimal)
Perkantoran
9 30% 15
60% Fasum, Fasos
Perdagangan/Jasa, dan
40% 8 30% 20
Perumahan

BUPATI BELITUNG,

Ttd.
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Kabupaten Belitung, SAHANI SALEH

IMAM FADLLI, SH
PENATA TK. I
NIP. 197109152001121002
8
9

Anda mungkin juga menyukai