TINJAUAN PUSTAKA
6
7
2.
Gambar 2.2
Memeriksa Payudara
dengan mengangkat
kedua tangan
8
Periksa payudara dengan tangan diangkat diatas kepala. Dengan maksud untuk
melihat retraksi kulit, perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya
atau kelainan pada kedua payudara. Kembali amati perubahan yang terjadi
pada payudara Anda, seperti perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan,
perubahan bentuk puting atau permukaan kulit menjadi kasar.
3.
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan di samping kanan dan kiri.
Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
4.
5.
6.
7.
8.
5. Suatu perubahan pada puting susu atau pengeluaran cairan spontan dari
puting susu (jarang). Benjolan getah bening di bawah ketiak Anda.
6. Terjadi pembengkakan, benjolan yang keras, padat, tidak sakit, jika
ditekan tidak bergerak pada tempatnya, dan hanya teraba pada salah satu
payudara.
7. Terjadi perlukaan seperti keluar darah atau nanah dari puting susu
8. Timbul rasa nyeri.
9. Terjadi pembengkakan di daerah ketiak atau puting susu seperti gatal,
terasa bakar, dan tertarik ke dalam.
10. Terjadi perlukaan di daerah ketiak.
Menurut Nisman (2011) dan Mulyani (2013) SADARI baru dilakukan oleh
sebagian kecil kaum wanita. Diperkirakan hanya 25-30% wanita yang melakukan
pemeriksaan payudara sendiri dengan baik dan teratur setiap bulannya. Umumnya
langkah ini dihindari karena menimbulkan bayangan menakutkan. Pertama, kita
13
harus menyadari bahwa upaya SADARI yang dilakukan adalah untuk melakukan
deteksi dini -sangat awal- sehingga kita punya harapan besar bahwa masalah yang
kita temui adalah masalah yang ringan, bisa diobati, dan penyembuhannya dapat
dilakukan dengan baik. Yang kedua adalah berusahalah untuk tenang jika
menemukan benjolan. Jangan berusaha memijat-mijat benjolan tersebut karena
pemijatan tidak akan membuat benjolan mengecil, sebaliknya justru dapat
membuat masalah menjadi lebih berat jika benjolan ini merupakan masalah atau
penyakit. Yang ketiga adalah segera konsultasikan dengan dokter yang tepat untuk
mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Berikut beberapa pemeriksaan lebih lanjut
yang dapat dilakukan.
a. Mammografi
Mammografi merupakan proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan
sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Melalui pemeriksaan
Mammografi, angka kematian karena kanker payudara dapat diturunkan
sampai 30%. Metode mammografi, sinar X yang dipancarkan sangat kecil,
sehingga metode ini relatif mudah. Mammografi merupakan suatu tes yang
aman yang bertujuan untuk melihat adanya masalah pada payudara wanita.
Mammogram diagnostik dilakukan ketika seorang wanita memiliki gejala
gejala kanker payudara atau terdapat benjolan di payudara dan mammogram
ini memakan waktu lebih lama karena gambar yang diambil juga lebih
banyak.
Mammogram digital untuk mengambil gambaran elektronik payudara dan
menyimpannya langsung di komputer. Penelitian terbaru tidak
menunjukkan bahwa gambaran digital lebih baik dalam menemukan kanker
dibandingkan film Sinar X.
14
b. Ultrasonografi
Ultrasonografi sangat berguna untuk membedakan lesi solid dan kistik setelah
ditemukan kelainan pada mammograf. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan
pada kondisi klinis tertentu, misalnya pada wanita hamil yang
mengeluh ada benjolan di payudara sedangkan hasil mamograf nya tidak jelas
walaupun sudah diulang, dan untuk panduan saat biopsi jarum atau core biopsy
(Alnaimy, Khoumais. 2009).
Hasil pemeriksaan USG maupun mamograf dapat diklasif kasikan menurut
panduan The American College of Radiology (2003) yang dikenal sebagai
ACR-BIRADS, sebagai berikut:
Kategori 0: Harus dilakukan mamograf untuk menentukan diagnosis.
Kategori 1: Negatif atau tidak ditemukan lesi.
Kategori 2: Jinak. Biasanya kista simpleks. Ulang USG 1 tahun lagi.
Kategori 3: Kemungkinan jinak. Sering ditemukan pada FAM. Ulang USG 3-6
bulan.
Kategori 4: Curiga abnormal. Harus dibiopsi.
Kategori 5: Sangat curiga ganas. Dikelola sesuai panduan kanker payudara dini
Kategori 6: Kanker. Hasil biopsi memang benar keganasan payudara, dikelola
sebagai kanker payudara dini.
c. Biopsi
Suatu tes untuk mengambil sejumlah kecil jaringan dari benjolan dan daerah
sekitar benjolan. Jaringan tersebut dikirim ke laboratorium untuk dilakukan tes,
dicari adanya perubahan-perubahan yang menunjukkan adanya kanker.
Benjolan atau perubahan yang ditemukan pada payudara dapat bersifat jinak
(bukan kanker) atau ganas (kanker) dan jika kanker payudara dapat lebih dini
maka wanita kemungkinan bertahan dari penyakit ini lebih baik serta banyak
terapi untuk kanker payudara.
15
2. Mastitis
Pada minggu-minggu pertama laktasi, dapat terjadi infeksi payudara
oleh bakteri stafilokokus atau streptokokus yang masuk melalui puting susu
yang luka berupa fisura atau lewat muara duktus laktiferus. Mastitis ini
dapat berkembang menjadi abses yang nyeri ke kelenjar aksila. Tanda
klinis yang biasanya dapat ditemukan adalah benjolan pada payudara yang
merah dan nyeri.
Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan puting dan jika ada
luka, cepat diobati. Stasis air susu akan membantu timbulnya infeksi maka
bila produksi susu berlebihan, sebaiknya dilakukan pengisapan air susu
dengan penghisapan khusus (De Jong, 2005).
4. Fibrokistik Mammae
Sering ditemukan pada usia antara 20-30 tahun. Secara pemeriksaan
fisik sulit dibedakan dengan FAM atau kista payudara. Walaupun
demikian, hampir selalu disertai nyeri. Sifat nyerinya cukup signifikan,
yakni: berfluktuasi sesuai siklus haid, bilateral, tidak terlokalisir, dan
menyebar ke bahu atau aksila bahkan dapat menyebar ke lengan. Nyeri
biasanya menetap dan bisa memburuk sampai menopause. Duapuluh
persen kasus mengalami resolusi spontan (Sklair-Levy, et. al 2008).
5. Papiloma Intraduktal
Papiloma intraduktal adalah benjolan jinak yang biasanya soliter (satu)
dan biasanya ditemukan pada kelenjar utama dekat puting pada lokasi
subareolar (sekitar puting). Papiloma intraduktal sering terjadi pada dekade
ke-4. Wanita tersebut dapat mengeluhkan keluarnya cairan berupa darah
dari salah satu payudara tanpa terabanya massa atau benjolan di payudara.
Penyebab tersering hal tersebut adalah papiloma intraduktal. Benjolan yang
ada tidak teraba karena biasanya berukuran < 5 mm. Mammografi
sebaiknya dilakukan untuk menyingkirkan keganasan karena biasanya
17
6. Ca Payudara
Kanker payudara sebagian besar mulai berkembang di duktus, setelah
itu baru menembus ke parenkim. Lima belas sampai empat puluh persen
karsinoma payudara bersifat multisentris. Benjolan ganas yang kecil sukar
dibedakan dengan benjolan tumor jinak, tetapi kadang dapat diraba
benjolan ganas yang melekat pada jaringan sekitarnya. Bila tumor telah
besar, perlekatan lebih jelas. Konsistensi kelainan ganas biasanya keras.
Pengeluaran cairan dari puting biasanya mengarah ke papiloma atau
karsinoma intaduktal, sedangkan nyeri lebih mengarah ke kelainan
fibrokostik. Biasanya digunakan sistem staging untuk menentukan stadium
dari suatu Ca Payudara. Selain itu, untuk mengetahui grading kanker, dapat
dilakukan biopsi. Suatu grade kanker payudara ditentukan berdasarkan
pada bagaimana bentuk sel kanker dan perilaku sel kanker dibandingkan
dengan sel normal. Ini akan memberi petunjuk pada tim dokter seberapa
cepatnya sel kanker itu berkembang (Degnim, et al. 2007).
4. Pemilihan dan perawatan Bra yaitu mengenakan bra yang sesuai dengan
ukuran dan bentuk payudara. Jangan menggunakan bra yang terlalu besar
maupun terlalu kecil karena hal itu akan mempengaruhi perkembangan
payudara. Dalam mengenakan bra, pasti menjadi faktor penting adalah
kenyamanan dan ukuran yang tepat. Ada beberapa cara untuk menemukan
batas kenyamanan dan memilih bra secara tepat yaitu :
a) Size
Size atau ukuran yaitu sebelum menentukan pilihan, hal utama yang
harus dilakukan adalah pastikan dan ketauhi secara tepat tentang ukuran
payudara. Cara mengukurnya terbagi atas dua under brast dan over brust.
Under brast adalah ukuran lingkar badan yang akan menjadi ukuran bra.
Sedangkan over bust adalah ukuran cup ukuran cup yang sesuai dengan
payudara. Secara kasar dapat menaksir ukuran bra memnurut Elling bra
yang perlu diingat adalah hitungan secara matematis dimana perhitungan
tersebut belum tentu tepat. Ukur (LDA) Lingkar Dada Atas yaitu lingkar
dada yang melewati kedua puting. Untuk yang memiliki payudara lebih
besar dan turun, kedua payudara harus diangkat ke atas dengan
menggunakan kedua tangan, kemudian ukur LDA melewati kedua
puting. Ukur LDB (Lingkar Dada Bawah), yaitu lingkar dada tepat di
bawah lengkung payudara kita. Ukuran lingkar badan ditentukan oleh
LDB dengan pembulatan ke atas, misal 29 inch, maka ukuran lingkar
badan untuk Elling bra adalah 30. Sementara selisih dari LDA dan LDB
adalah ukuran kap pada Elling bra. Selisih 1 inch= kap A, selisih 2 inch=
kap B, selisih 3 inch= kap C dan seterusnya.
b) Kawat
Kawat yaitu salah satu cara menemukan bra yang mampu menyangga
payudara dengan tepat adalah memilih bra yang menggunakan kawat.
Sedangkan kawat bra yang baik harus dapat menyangga payudara dan
20
menaikkan posisi payudara. Jika ada kawat yang keluar dari cup bra
maka bra yang dikenakan tidak sesuai dengan ukuran payudara.
Sebenarnya posisi kawat yang benar adalah saat digunakan kawat harus
memberikan kenyamanan dan menarik payudara sehingga membentuk
belahan di tengah.
c) Cup
Cup adalah cup yang sesuai dengan ukuran over bust payudara. Jika
memilih payudara yang mungil maka bisa memilih bra dengan cup yang
kaku agar membentuk payudara dan menyamarkan bentuk aslinya.
Perawatan bra dapat dilakukan antara lain :
1) Rendam bra dengan air sabun
2) Cuci bra dengan sabun cuci cair, hindari menggunakan mesin cuci
karena dapat merusak bentuk bra.
3) Apabila menghendaki mencuci dengan mesin cuci, maka gunakan
mesin yang dapat di set hand wash. Setelah dicuci langsung di jemur,
hindari pengeringan menggunakan mesin apalagi diperas, biarkan air
menetes dari bra dengan sendirinya saat di gantung.
4. Menjaga berat badan agar tetap stabil karena bila selalu berubah drastis
akan menyebabkan melemahnya jaringan otot penyangga payudara, dan
juga hilangnya elastisitas pada kulit. Payudara akan mengendur dan
kulitnya nampak keriput. Pada dasarnya, payudara adalah bagian tubuh
yang sangat tergantung pada kondisi hormonal. Terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang berlemak tidak baik bagi payudara. Oleh
karena itu untuk memperoleh payudara yang sehat dan indah, sebaiknya
memulai hidup sehat. Dalam arti tidak mengkonsumsi makanan lemak
berlebihan. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Kurangi
penggunaan bumbu penyedap, pewarna, pengawet dan perasa (Anggun,
2013).
21
B.3. Pengetahuan
B.2.1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapat
mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain
pengalaman, kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh orang lain.
Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2005).
Pengetahuan merupakan hasil “Tahu“ dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia yakni: penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
dan telinga (Notoatmodjo, 2007).
kerja untuk mengukur bahwa orang itu tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan
sebagainya.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu materi
harus dapat menjelaskan, menyimpulkan dan meramalkan terhadap objek
yang dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi
tersebut yang masih ada kaitannya antara satu dengan lainnya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek, dimana penilaian
berdasarkan pada kriteria yang dibuat sendiri atau pada kriteria yang sudah
ada.
25
C. Penyuluhan
C.1. Definisi Penyuluhan
Penyuluhan adalah suatu upaya atau usaha menyampaikan pesan kesehatan
kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya pesan tersebut maka
diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan
tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnya diharapkan
dapat berpengaruh terhadap perilaku (Notoadmodjo, 2007; Depkes RI., 2009).
Penyuluhan juga merupakan suatu proses yang mempunyai masukan (input)
dan keluaran (output). Suatu proses promosi kesehatan yang menuju tercapainya
tujuan pendidikan, yakni perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor tersebut, disamping faktor masukannya sendiri juga faktor metode,
faktor materi atau pesannya, penyidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-
alat bantu/alat peraga pendidikan yang dipakai. Tercapainya suatu hasil yang
optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara harmonis
(Notoadmodjo., 2007; Depkes RI., 2009).
Beberapa hal yang perlu diamati pada diri sasaran adalah ada tidaknya
motivasi pribadi sasaran dalam melakukan suatu perubahan, adanya
ketakutan atau trauma dimasa lampau yang berupa ketidakpercayaan pada
pihak lain karena pengalaman ketidakberhasilan atau kegagalan, kurang
siap untuk melakukan perubahan karena keterbatasan pengetahuan,
keterampilan, dana, sarana dan pengalaman serta adanya perasaan puas
dengan kondisi yang dirasakan sekarang.
2. Keadaan lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang dimaksud adalah lingkungan yang berpengaruh
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam keberhasilan
penyuluhan.
3. Keadaan sosial dan budaya masyarakat
Kondisi sosial budaya dimasyarakat akan mempengaruhi efektivitas
penyuluhan karena kondisi sosial budaya merupakan suatu pola perilaku
yang dipelajari, dipegang teguh oleh setiap warga masyarakat dan
diteruskan secara turun menurun, dan akan sangat sulit merubah perilaku
masyarakat jika sudah berbenturan dengan keadaan sosial budaya
masyarakat.
4. Akivitas kelembagaan yang tersedia dan menunjang penyuluhan
Peran serta lembaga terkait dalam proses penyuluhan akan
menentukan efektivitas penyuluhan. Dalam hal ini lembaga berfungsi
sebagai pembuat keputusan yang akan ditetapkan sehingga harus
dilaksanakan oleh masyarakat. (Arikunto, S. 2006).
D. Ceramah
D.1. Definisi
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang pembicara di
depan sekelompok pendengar, metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan
tinggi maupun rendah. Ceramah merupakan metode pertemuan yang paling
sederhana dan paling sering diselenggarakan untuk menggugah kesadaran dan
minat sasaran penyuluhan, dengan metode ini, penyuluh lebih banyak memegang
peran untuk menjelaskan dan menyampaikan materi penyuluhan (Wahid Iqbal.,
2007; Notoadmodjo., 2007; Depkes RI., 2008).
bantu pengajaran, misalnya makalah singkat, slide, sound system dan sebagainya.
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut
dapat menguasai sasaran ceramah. Penceramah dapat melakukan hal-hal agar
menguasai sasaran (dalam arti psikologi) yaitu sikap dan penampilan yang
meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah, suara hendaknya cukup
keras dan jelas, pandangan harus tertuju pada seluruh peserta ceramah, berdiri di
depan (dipertengahan), tidak boleh duduk dan menggunakan alat bantu lain
semaksimal mungkin (Notoadmijo., 2007).
32
E. Kerangka Teori
SADARI
Penyuluhan
Pengetahuan
n
Teori SADARI:
1. Definisi Ceramah Informasi
2. Tujuan
3. Tata Cara
F. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
Variabel Perancu:
Informasi dan
pengalaman.
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
G. Hipotesis
Penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah tentang SADARI efektif
meningkatkan pengetahuan siswi SMAN 1 Simpang Hilir mengenai
SADARI.