Anda di halaman 1dari 15

MATERI, PRINSIP, KEDUDUKAN,

URGENSI YANG BERHUBUNGAN


DENGAN PENGEMBANGAN ANAK
BERBAKAT
By:
 Hadyan Fakhri (160401010043)
 Rismaya Nur Arifah (160401010046)
 Indah Wahyuningtyas (160401010052)
Menurut definisi U. S. Office Of Education (USOE) anak
berbakat adalah anak yang dapat membuktikan
kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-
bidang seperti intelektual, kreatif, artistic, kapasitas dan
mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang
tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan
dengn penemuan kemampuan-kemampuannya (Hawadi,
2002).
Jadi, berdasarkan dari definisi yang diungkap di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa anak berbakat adalah mereka
yang karena memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul,
mampu memberikan prestasi yang tinggi meliputi
bermacam-macam bidang, dapat bersifat umum atau
bersifat khusus.
Klasifikasi Anak Berbakat

Anak yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata dapat


diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, seperti dikemukakan oleh
Sutratinah Tirtonegoro (1984: 29) yaitu:
Genius ialah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa,
sehingga dapat menciptakan sesuatu yang sangat tinggi
nilainya. IQ-nya berkisar antara 140 sampai 200.
Gifted ialah anak yang tingkat kecerdasannya (IQ) antara 125
sampai dengan 140.
Superior ialah anak yang tingkat kecerdasannya (IQ) antara
110 sampai dengan 125.
Karakteristik Anak Berbakat

Parker (1975) menjelaskan, anak-anak berbakat sejak kecil lebih


aktif dan lebih menaruh perhatian terhadap lingkungannya.
Renzulli dan kawan-kawan (1981), dari hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa yang menentukan bakat seseorang pada
pokoknya merujuk pada 3 kelompok ciri-ciri, yakni:
Kemampuan di atas rata-rata
Kreativitas
Tanggung jawab atau pengikatan diri terhadap tugas-tugas
Prinsip Pengembangan
Anak Berbakat
1. Kurikulum Berdiferensi

Kurikulum Pendidikan seyogyanya dapat mengamodasi dimesi


vertical maupun horizontal. Secara vertical, anak-anak cerdas
harus dimungkinkan untuk menyelesaikan pendidikannya lebih
cepat. Secara horizontal, disediakan program pengayaan dimana
siswa cemerlang dimungkinkan untuk mendapatkan materi
tambahan, baik dengan tugas-tugas maupun sumber-sumber
belajar tambahan.
Mengenai materi, isi kurikulum harus memusatkan dan
mengkoordinasi ide dan masalah serta tema yang lebih luas,
rumit dan mendalam, yang mengintregasikan ilmu pengetahuan
secara melintang dengan sistem pemikiran.
2. Penciptaan Lingkungan Yang Kondusif

Penyelenggaraan Pendidikan anak berbakat


perlu didukung oleh penciptaan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi dan
memberikan peluang-peluang bagi anak dalam
mengembangkan potensinya.
3. Penempatan Guru Yang Kualified
Guru yang dipandang cocok bagi Pendidikan anak berbakat adalah yang memiliki karakteristik sb:
Memiliki kemampuan berpikir logis, rasional dan produktif
Memiliki kreativitas yang tinggi
Memiliki pengalaman belajar yang bermakna
Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulis
Memiliki pemahaman konsep tentang kebermaknaan
Memiliki keterampilan dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran secara efektif
Memiliki wawasan yang luas tentang berbagai aspek kehidupan, terutama yang terkait dengan materi-materi yang
diajarkan kepada siswa
Memiliki komitmen yang kuat terhadap tugas yang diembunya
Memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi program Pendidikan anak berbakat
Memiliki pemahaman tentang kurikulum berdiferensi dan langkah-langkah pengembangannya
Memiliki pemahaman tentang konsep bimbingan dan mampu menerapkannya
Menguasai teknologi informasi yang menunjang tugasnya dalam mengajar anak berbakat
Kedudukan Pengembangan Anak Berbakat

Disadari bahwa setiap individu lahir dengan keistimewaan yang


khas dan tidak sama antar individu satu dengan lainnya.
Berbagai keistimewaan individual itulah yang nanti pada
akhirnya kelak akan menjadikan siapa dirinya. Hanya saja
segala keistimewaan tersebut tidak dapat berkembang secara
optimal jika tidak didukung dengan faktor-faktor lain yang
memungkinkan tumbuh kembangnya potensi istimewa tersebut.
Setiap anak harusnya memperoleh pengalaman belajar sesuai
dengan kebutuhan, kondisi, kemampuan dan minat serta
kecepatannya untuk dapat berkembang seoptimal mungkin
(Semlawan, Munandar, 1984).
Kebutuhan Dan Pelayanan Anak Berbakat

Anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan dan minat


yang berbeda dari kebanyakan anak-anak sebayanya, maka agak
sulit jika anak berbakat dimasukkan pada sekolah tradisional,
bercampur dengan anak-anak lainnya. Di kelas-kelas seperti itu
anak-anak berbakat akan mendapatkan dua kerugian, yaitu:
Anak berbakat akan frustrasi karena tidak mendapat
pelayanan yang dibutuhkan,
Guru dan teman-teman kelasnya akan bisa sangat terganggu
oleh perilaku anak berbakat tadi.
Beberapa Pelayanan Yang Dapat Diberikan
Pada Anak Berbakat
Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-
anak berbakat
Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah)
Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan
pendekatan individual
Membangun kelas khusus untuk anak berbakat
Mengenai pelaksanaan pendidikan khusus untuk anak
berbakat pada umumnya dikelompokkan dalam 3
bentuk:
“Pemerkayaan”
“Percepatan”
“Pengelompokan Khusus”
Penyiapan Guru Untuk Anak Berbakat

1. Kualifikasi profesi
2. Kualifikasi kepribadian
3. Kualifikasi hubungan social
Peran Orang Tua Dalam Memupuk Bakat
Anak
Orang tua yang bijaksana dapat membedakan antara memberi
perhatian terlalu banyak atau terlalu sedikit, antara memberi
kesempatan kepada anak untuk mengembangkan bakat dan
minatnya dan memberi tekanan untuk berprestasi semaksimal
mungkin.
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama keluarga
(orang tua), sekolah, dan masyarakat. Keluarga dan sekolah
dapat bersama-sama mengusahakan pelayanan pendidikan
bagi anak berbakat, misalnya dalam memandu dan memupuk
minat anak. Tokoh-tokoh dalam masyarakat dapat menjadi
“tutor” untuk anak berbakat yang mempunyai minat yang sama.
THANK  고마워요

Anda mungkin juga menyukai