Anda di halaman 1dari 3

SISTEM PERENCANAAN ANGGARAN (APBN & APBD) – MATERI:

PERENCANAAN DAERAH/PUSAT (REGULASI & MEKANISME)


Kelompok 3:
Fiany Puspitasari (16312002)
Irma Nur Fitriani (16312037)
Dela Anggraeni (16312051)
A. PERENCANAAN PADA INSTANSI PEMERINTAH
1. Tujuan Perencanaan Pada Institusi Pemerintah
Perencanaan pembangunan dalam instansi pemerintah telah diatur dalam UU No. 25
Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan ini
merupakan langkah awal sebelum suatu pemerintah tersebut melakukan implementasi
dari tujuan yang mereka inginkan. Tujuan perencanaan dalam pemerintahan seperti
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, yaitu:
1. .Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan dalam pencapaian tujuan
nasional.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar
ruang,antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaandan pengawasan,
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan, mengoptimalkan partisipasi masyarakat
2. Dasar Hukum Perencanaan pada Institusi Pemerintah
Undang–Undang Dasar (UUD) 1945
1. Pasal 23: (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang–undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar–besarnya
kemakmuran rakyat; (2) Rancangan Undang–Undang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan
Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional
6. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan RKAKL
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257 Tahun 2014 tentang Tata Cara Revisi
Anggaran Tahun Anggaran 2015
3. Mekanisme Perencanaan Pembangunan Nasional (APBN)
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, yang disebut dengan
Perencanaan Pembangunan Nasional adalah mencakup penyelenggaraan perencanaan
makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara
terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Unsur yang selalu erat berkaitan
dengan Perencanaan Pembangunan baik Nasional maupun Daerah juga telah
dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dimana terdapat RPJP
Nasional, RPJM Nasional, RKP, Renstra-KL, Renja-KL. Adapun penjelasan
mengenai unsur-unsur diatas menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, yakni
sebagai berikut:
1. RPJP Nasional merupakan penjabaran dan tujuan dibentuknya pemerintah Negara
Indonesiayang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, dalam bentuk visi, misi,
dan arah pembangunan Nasional.
2. RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi
pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan
Lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta
kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiscal dalam rencana kerja yang berupa
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
3. RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan,
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian
secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program
Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
4. Renstra-KL memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang
disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif.
5. Renja-KL disusun dengan berpedoman pada Renstra-KL; dan mengacu pada
prioritas pembangunan Nasional dan pagu indikatif, serta memuat kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
4. Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah (APBD)

Perencanaan Pembangunan Daerah yang telah diatur dalam UU No. 25 Tahun


2004 pada dasarnya hampir sama dengan mekanisme, model atau struktur
perencanaan pembangunan nasional. Perbedaan antara struktur pembangunan nasional
dan daerah hanya terletak pada ruang lingkup. Dari segi ruang lingkup, pembangunan
nasional jelas mencakup keseluruhan Negara Indonesia, sedangkan pembangunan
daerah hanya mencakup kegiatan pembangunan yang terjadi pada daerah yang
bersangkutan saja. Perbedaan tersebut membuat daerah harus menyusun sendiri
perencanaan pembangunannya dengan tetap mengacu pada dokumen perencanaan
pembangunan nasional. Mekanisme dalam model perencanaan pembangunan daerah
ini juga diatur dalam UU No. 25 Tahun 2004, yakni sebagai berikut:
1. RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu
pada RPJP Nasional.
2. RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan
Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dan program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
3. RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP,
memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah,
rencana kerja, dan pendanannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintahan maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
4. Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
5. Renja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra-SKPD dan mengacu
kepada RKP, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai