Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas
mengenai Mesin Refrigerasi Siklus Udara.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Kelompok 5
A. Kesimpulan ................................................................................................... 27
B. Saran .............................................................................................................. 27
A. Latar Belakang
Pada jaman modern ini manusia berusaha supaya segala sesuatu dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat tanpa hambatan. Oleh karena itu, penemuan-
penemuan baru dibidang teknologi yang dapat mempermudah kehidupan manusia
yang sekarang banyak diminati.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Cara Kerja Refrigerasi Siklus Udara
2. Untuk mengetahui Penerapan pada Refrigerasi Siklus Udara
3. Untuk mengetahui Jenis jenis Sistem Refrigerasi Siklus Udara
Salah satu aspek yang paling penting dari rekayasa lingkungan termal adalah
refrigerasi. Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan panas/ kalor dari suatu
benda/ ruangan sehingga temperatur tenda/ruangan tersebut lebih rendah dari
temperatur lingkungannya. Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak
dapat dimusnahkan, tetapi dapat dipindahkan ke suatu bahan/benda lain yang akan
menyerap kalor. Jadi refrigerasi akan selalu berhubungan dengan proses-proses
aliran panas dan proses-proses perpindahan panas.
a) Refrigerasi thermoelektrik.
b) Refrigerasi absorbsi.
c) Refrigerasi steam jet.
d) Refrigerasi magnetic.
e) Heat pipe
5
pesat dan bervariasi. Salah satu penggunaan dasar dari refrigerasi adalah
pembuatan es. Saat ini refrigerasi sangat penting artinya dalam bidang produksi,
pengolahan dan distribusi makanan, juga untuk mencapai kegiatan industri yang
efesien baik alat dan hasil yang produksi maupum para sumber daya manusianya
yang bekerja lebih efektif.
1) Refrigerasi Domestik.
Refrigerasi domestik memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dari yang lain,
dimana yang utama akan dipelajari tentang penggunaan lemari es dan freezer di
rumah tangga.
2) Refrigerasi Industri/Komersial.
3) Refrigerasi Transportasi.
Sesuai dengan namanya, system ini mempelajari Refrigerasi yang digunakan pada
bidang transportasi seperti kapal, truk, kereta api, pesawat terbang baik untuk
jarak jauh maupun untuk pengiriman local dan lain-lain.
B. Siklus Refrigerasi
Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media
bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan kerja
dari luar sistem. Secara prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor (heat
engine).Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi
dua yaitu :
6
Ilustrasi tentang refrigerator dan heat pump dapat dilihat pada gambar di bawah :
Dari urain di atas Siklus Refrigerasi dibagi beberapa macam, di makalah ini kami
hanya akan membahas Refrigerasi Siklus Udara.
Pada siklus ini, udara bertindak sebagai refrigerant, yang menyerap panas
pada tekanan konstan P, di dalam refrigerator. Udara panas keluar refrigerator,
dikompressi untuk dibuang panasnya ke lingkungan melalui cooler pada tekanan
konstan P2 (P2 > P1). Udara keluar cooler dikembalikan ke keadaan awal oleh
mesin ekspansi untuk dapat melakukan langkah awal pada siklus berikutnya.
7
DA = Udara dingin menyerap panas dari ruangan rendah (refrigerator).
Selain terjadi penurunan tekanan dari P2 ke P1, juga dihasilkan sejumlah energi
Wekspansi. Energi ekspansi, Wekspansi, ini digunakan untuk sebagian kerja kompressi
AB, kekurangan daya kompressi diperoleh dari Weksternal.
Misal : m = kecepatan aliran refrigerant udara.
Pertanyaan : Nyatakan COP teoritis dan efek refrigerasi / kg udara secara teoritis.
Asumsi : Proses kompressi dan ekspansi berlangsung secara isentropis.
γ = 1,41 Cp = 0,241 kkal / kg °C
TA = 10 °C = 283°K
TC = 25 °C = 298°K
(γ-1)/γ
Dari persamaan : (TC/TD) = (TB/TA) = (P2/P1)
= (5/1) (1,41 – 1)/1,41
(TB/TA) = 1,597
TB = 452 °K
Dari persaman : (TC/TD) = 1,597
TD = 187 °K
Efek refrigasi /Kg udara = Q2
Q2 = m Cp (TA – TD)
= 1 Kg (0,241) kkal/kg °C (283 – 187) °C
8
Q2 = 23,14 kkal/kg udara
panas dilepas pada cooler/kg udara = Q1
Q1 = 1kg (0,241) kkal/kg °C (452 –298) °C
= 37,11
TA = 10 °C = 283°K
TC = 25 °C = 298°K
(γ-1)/γ
Dari persamaan : (TC/TD) = (TB/TA) = (P2/P1)
= (5/1) (1,41 – 1)/1,41
(TB/TA) = 1,597
TB = 452 °K
9
Weksternal / kg udara = Q1 -Q2
= 13,97 kkal
Q2 23,14
COP = ------------------ = -----------------
Wekstemal 13,97
COP = 1,66
Mesin refrigerasi siklus udara biasanya digunakan pada pesawat terbang, dan
sistem ini baru bekerja apabila pesawat telah terbang. Udara luar dengan
kecepatan tinggi ditangkap oleh difusor sehingga kecepatannya menjadi lebih
lambat ketika memasuki sistem. Proses ini akan menyebabkan temperatur dan
tekanan udara meningkat. Untuk menurunkan temperaturnya maka udara
dilewatkan pada ekspander turbo sebelum memasuki kabin pesawat dan menyerap
beban panas yang timbul di sana. Udara kemudian dialirkan ke luar pesawat
dengan menggunakan kompresor.
Ada 4 jenis sistem refrigerasi siklus udara yang umum digunakan dalam
pesawat terbang, yaitu sistem sederhana (simple system), sistem bootsrap, sistem
regenerative, dan sistem reduced ambient. Berikut ini penjelasan singkat dari
keempat sistem tersebut :
10
melalui penukar kalor. Udara keluar dari turbin pada tekanan sedikit di
atas tekanan kabin.
Sistem sederhana
(Sumber: Arora, 1981:292)
2. Sistem bootstrap memiliki dua buah penukar kalor, dua buah kompresor,
dan satu buah turbin (Gambar 2). Tujuan utama sistem ini adalah untuk
menambah kapasitas pendinginan ketika udara dari kompresor utama tidak
memiliki tekanan yang cukup tinggi untuk menghasilkan kapasitas
pendinginan yang diperlukan. Kerja yang dihasilkan turbin dipakai untuk
menggerakkan kompresor sekunder untuk menaikkan tekanan udara
primer sebelum masuk turbin.
11
3. Sistem regenerative (Gambar 3), juga memiliki dua buah penukar kalor
tetapi tidak menggunakan udara ram untuk mendinginkan penukar kalor
kedua. Ini merupakan modifikasi dari sistem sederhana dengan tambahan
sebuah penukar kalor sekunder dimana udara primer didinginkan di
dalamnya menggunakan sebagian udara dari hasil ekspansi turbin
5.
4. Sistem reduced ambient (Gambar 4) memiliki satu penukar kalor, satu kipas,
dan dua buah turbin ekspansi. Satu turbin di aliran udara kabin dan satu lagi di
aliran udara pendingin dari ram air. Keduanya dihubungkan dengan poros untuk
menggerakkan kipas. Sistem ini bagus untuk semua aplikasi kecuali pesawat
berkecepatan tinggi karena temperature udara ram yang terlalu tinggi. Turbin
pendingin menurunkan temperature udara pendingin sampai level temperature
static udara lingkungan. Dengan demikian udara primer dapat didinginkan sampai
di bawah temperature stagnasi, T2 dan sedikit di atas temperature static, T1.
1. Dengan Udara sebagai fluida kerja, maka tidak diperlukan biaya untuk
refrigeran karena diambil langsung dari atmosfir
2. Refrigeran Udara lebih ringan dibanding dengan system pendingin lain
3. Desain lebih sederhana dan perawatannya lebig mudah
4. Keuntungan untuk pesawat kecepatan tinggi dalam mendapatkan udara
luar diperoleh udara bertekanan sehingga membantu kerja kompresor
5. Pengendalian dalam pengkondisian udara dapat dikombinasikan
dengan Refrigerasi
Exit Air
Compressed Air
kompresor Heat
Exchanger
Turbin
Ambient Air
Cooling Air
P1, T 1 5
1. Kompresor
2. Penukar kalor
3. Turbin
4. Kipas penghisap
A. Kesimpulan
B. Saran
http://www.slideshare.net/nasihatbunda/sistem-refrigerasi
http://team-sekard.blogspot.com/2012/03/sistem-refrigerasi.html
Arora, C.P., 1981, Refrigeration and Air Conditioning, McGraw-Hill Book Co-
Singapore