PENDAHULUAN
Data WHO menunjukkan bahwa selama lebih dari satu abad, perawatan bedah telah menjadi
komponen penting dari perawatan kesehatan diseluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun terdapat
230 juta tindakan bedah yang dilakukan diseluruh dunia (Hasri, 2012 dalam Kusumayanti, 2015).
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) pada tahun 2013, tindakan
pembedahan menempati urutan yang kesebelas dari 50 penyakit di rumah sakit se-Indonesia dengan
persentase 12,8%. Hal ini berarti sangat diperlukan banyak informasi yang harus didapatkan pasien
untuki kelancaran pada tindakan perioperatif.
Pemberian informasi dan promosi kesehatan sangat dibutuhkan pada tindakan perioperatif,
Kurangnya waktu dalam hal edukasi dapat mempengaruhi self-management yang dimiliki setiap
pasien yang akan melakukan tindakan perioperative. Memberikan informasi mengenai tujuan
tindakan, asupan nutrisi pra op dan pasca op, jenis tindakan, serta rincian biaya merupakan hal yang
dapat mempengaruhi keadaan masing-masing pasien, sehingga perlu adanya suatu alat untuk
mempermudah tindakan keperawatan tersebut dalam hal edukasi. Salah satunya adalah pemberian
edukasi self-management pada psien perioperative dengan menggunakan sebuah aplikasi yang
dapat disematkan melalui handphone yang bertujuan untuk mempermudah pemantauan dan
pemberian health edukasi pada pasien perioperative.
Pada penelitian Martha, 2018 dengan adanya peningkatan penggunaan Mobile phone
menggunakan aplikasi ini bisa dijadikan sebagai salah satu acuan untuk memanfaatkan mobile
phone sebagai strategi inovatif untuk membantu pasien berbagi komunikasi dengan tenaga medis
dalam hal peningkatan self- management. Tidak berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan
Soh et al, 2018 mengenai penggunaan mobile phone sebagai monitoring self-management pada
pasien perioperative dengan gastric cancer memberikan kemudahan dalam melakukan
monitoring kesehatan pasien pada persiapan dan paska tindakan operasi. Pemanfaatan teknologi
sangat penting bagi kemajuan dalam dunia kesehatan. Pemberian edukasi, promosi kesehatan
bahkan monitoring kesehatan bisa dilihat dalam sebuah aplikasi yang disematkan pada mobile
phone, ipad ataupun alat komunikasi lainnya. Peran perawat juga sangat dibutuhkan sehingga
dengan kemajuan teknologi diharapkan semakin meningkatnya tingkat profesionalitas perawat
maupun tindakan medis lainnya.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan ilmu dalam bentuk inovasi berbasis aplikasi pada penanganan
pasien perioperative
Brunner & Suddarth, (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 6. Jakarta EGC
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Martha et al. 2018. The Use of Smartphone Applications (Apps) for Enhancing Communication
With Surgical Patients: A Systematic Review of the Literature. Journal of Surgical Innovation
Sagepub. 1-16
Soh et al. 2018. A Mobile Phone-Based Self-Monitoring Tool for Perioperative Gastric cancer
Patiens With Incentive Spirometer: Randomized Controlled Trial. Journal Of health. (7)1:2